Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KIMIA INSTRUMEN

NAMA : Novia Krey


NIM : 20170511064004

PRODI FARMASI

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS CENDRAWASIH

JAYAPURA

2020
SOAL

1. JELASKAN PERBEDAAN DARI JENIS-JENIS KROMATOGRAFI

JAWABAN :
1. KROMATOGRAFI KERTA
Teknik kromatografi kenal diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan martin (1994), yang
menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam. Kertas merupakan selulosa murni
yang memiliki afinitas terhadap air atau pelarut polar lainnya. Bila aur diadsorbsikan pada
kertas, maka akan membentuk lapisan tipis yang dapat dianggap analog dengan kolom.
Prinsip kromatografi kertas didasarkan pada adsorbs dan kepolaran, di mana diadsorbsi dalam
campuran yang diadsorbsi pada permukaan fase diam. Dan kepolaran komponen berpengaruh
karena komponen berpengaruh karena komponen akan larut dan terbawa oleh pelarut jika
memiliki kepolaran yang sama seta kecepatan migrasi pasa fase diam dan fase gerak.
2. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Kromatografi lapis tipis adalah metode pemisahan fisika-kimia denganfase gerak (larutan
pengembang yang cocok), dan fase diam (bahan berbutir) yang diletakkan pada penyangga
berupa plat gelas atau lapisan yang cocok. Pemisahan terjadi selama perambatan kapiler
(pengembangan) lalu hasil pengembangan di deteksi. Zat yang memilikikepolaran yang sama
dengan fase diam akan cenderung tertahan dan nilai Rf-nya palingkecil. Kromatografi lapis tipis
digunakan untuk memisahkan komponen-komponen atas dasar perbedaan adsorpsi atau partisi
oleh fase diam di bawah gerakan pelarut pengembang.
3.KROMATOGRAFI KOLOM

Kromatografi kolom adalah sebuah jenis kromatografi yang dapat menggunakan dengan kolom
gelas. Jenis kromatografi umumnya digunakan untuk pemisahan pigmen pada tanaman. Dalam
sebuah campuran dalam pigmen kemudian akan ditempatkan dalam kolom gelas yang mengandung
konten alumina. Pelarut kemudian dikeringkan untuk membawa campuran yang akan melalui pada
kolom. Pigmen bergerak turun melalui kolom pada tingkat yang tergantung pada apakah adsorpsi
pigmen terhadap alumina terjadi atau tidak. Pigmen yang diserap sedikit di alumina melewati kolom
lebih cepat daripada pigmen yang diserap kuat. Pigmen kemudian disimpan dan menjadi satu di
lokasi lain saat keluar dari kolom. Dalam kromatografi dapat memisahkan komponen dari dalam
sampel dan dapat di distribusikan dengan antara dua fase yakni fase gerak dan fase diam.

4. KROMATOGRAFI GAS
Kromotografi gas atau Gas Choromatography (GC) adalah proses pemisahan campuran menjadi
komponen-komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu
lapisan serapan yang diam.
- Gas Liquid Chromatography ( GLC)
- Gas Solid Chromatography ( GSC)

Prinsip kerja kromatografi gas yaitu :


1. Fase mobil (Gas Pembawa) : dipasok dari tanki melalui pengaturan pengurangan tekanan.
Kemudian membawa cuplikan langsung ke dalam kolom
2. System injeksi sampel : sampel dimasukkan ke dalam aliran gas, jika sampel berupa cairan
harus diencerkan terlebih dahulu dalam bentuk larutan
3. Kolom : terjadi pemisahan komponen-komponen cuplikan kolom terbuat dari baja bahan
karat, nikel, kaca dan berwujud puncak-puncak yang disebut kromatogram
4. Detector : untuk memonitor gas pembawa yang keluar dari kolom dan merespon perubahan
komposisi yang terelusi
5. Pencatat ( Rcorder): untuk mencetak hasil percobaan pada sebuh kertas yang hasilnya
disebut kromatogram.
5. KROMATOGRAFI CAIR-CAIR
Cair-cair kromatografi adalah pemisahan kromatografi teknik di mana fase gerak adalah
cairan (biasanya pelarut atau campuran biner sederhana pelarut) dan fase diam juga cair
(yang harus larut dan tidak larut dalam cairan fase gerak). Fase diam cair didukung pada
beberapa bahan yang cocok seperti tanah diatom atau di bawah gel silika keadaan
tertentu. Sistem ini secara inheren tidak stabil, sebagai fase diam akan selalu memiliki
beberapa kelarutan dalam fase gerak dan, sebagai akibatnya, akhirnya akan dilucuti dari
dukungan. Sistem cair-cair pertama dilaporkan oleh AJP Martin yang menggunakan air
didukung pada silika gel sebagai fase diam dan n-heptana sebagai fase gerak. Untuk
menghindari ketidakstabilan cair-cair sistem, fase terikat dikembangkan yang secara ketat
cair-padat sistem, tetapi sebagai gugus terikat sangat besar, berperilaku sangat mirip
dengan cair-cair sistem.

Untuk menghindari ketidakstabilan cair-cair sistem, fase terikat dikembangkan yang


secara ketat cair-padat sistem, tetapi sebagai gugus terikat sangat besar, berperilaku
sangat mirip dengan cair-cair sistem. Sebagai isoterm serapan dari cair-cair sistem yang
linier sampai dengan konsentrasi zat terlarut yang relatif tinggi, beban yang relatif besar
dapat diterapkan untuk cair-cair kolom. Cair-cair sistem, dengan demikian, tidak umum
digunakan dalam kromatografi cair yang modern.
Fase diam merupakan cairan (lebih baru-baru ini bonded phase) yang dilapiskan pada
patana inert (bahan pendukung). Bahan terlarut ditambahkan ke dalam sistem yang mengandung
dua pelarut yang tidak dapat dicampur dan memenuhi keseimbangan
Konstanta Partisi dihubungkan pada rasio partisi k’ via volume tiap fase oleh persamaan

6. KROMATOGRAFI CAIR-PADAT
Adalah metode yang banayak digunakan untuk analisis biokimia dan organik. Teknik
pelaksanaannya dilakukan dengan kolom kaca, dimana fasa diam dapat dipilih silica gel
atau alumina.
Kekurangan Metode ini yaitu :
1. Pilihan fasa diam (adsorben) yang digunakan terbatas
2. Koefisien diatribusi untuk serapan sering kali tergantung pada kadar total, sehingga
pemisahannya kurang sempurna.

7. KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

Hplc (high performance liquid chromatography) atau biasa juga disebut dengan
Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan
awal tahun 1970-an. Saat ini, HPLC merupakan teknik pemisahan yang diterima secara
luas untuk analisis bahan obat, baik dalam bulk atau dalam sediaan farmasetik. 
Instrumentasi HPLC pada dasarnya terdiri atas: wadah fase gerak, pompa, alat untuk
memasukkan sampel (tempat injeksi), kolom, detektor, wadah penampung buangan fase
gerak, dan suatu komputer atau integrator atau perekam.Diagram skematik sistem
kromatografi cair seperti ini :

1. Wadah Fase gerak dan Fase gerak


Wadah fase gerak harus bersih dan lembam (inert). Wadah pelarut kosong ataupun labu
laboratorium dapat digunakan sebagai wadah fase gerak. Wadah ini biasanya dapat
menampung fase gerak antara 1 sampai 2 liter pelarut(1).Fase gerak atau eluen biasanya
terdiri atas campuran pelarut yang dapat bercampur yang secara keseluruhan berperan
dalam daya elusi dan resolusi. Daya elusi dan resolusi ini ditentukan oleh polaritas
keseluruhan pelarut, polaritas fase diam, dan sifat komponen-komponen sampel. Untuk
fase normal (fase diam lebih polar daripada fase gerak), kemampuan elusi meningkat
dengan meningkatnya polaritas pelarut. Sementara untuk fase terbalik (fase diam kurang
polar daripada fase gerak), kemampuan elusi menurun dengan meningkatnya polaritas
pelarut.
Fase gerak sebelum digunakan harus disaring terlebih dahulu untuk menghindari partikel-
partikel kecil ini. Selain itu, adanya gas dalam fase gerak juga harus dihilangkan, sebab
adanya gas akan berkumpul dengan komponen lain terutama di pompa dan detektor sehingga
akan mengacaukan analisis.
 Elusi dapat dilakukan dengan cara isokratik (komposisi fase gerak tetap selama elusi) atau
dengan cara bergradien (komposisi fase gerak berubah-ubah selama elusi) yang analog
dengan pemrograman suhu pada kromatografi gas. Elusi bergradien digunakan untuk
meningkatkan resolusi campuran yang kompleks terutama jika sampel mempunyai kisaran
polaritas yang luas.4).
 Fase gerak yang paling sering digunakan untuk pemisahan dengan fase terbalik adalah
campuran larutan bufer dengan metanol atau campuran air dengan asetonitril. Untuk
pemisahan dengan fase normal, fase gerak yang paling sering digunakan adalah campuran
pelarut-pelarut hidrokarbon dengan pelarut yang terklorisasi atau menggunakan pelarut-
pelarut jenis alkohol. Pemisahan dengan fase normal ini kurang umum dibanding dengan
fase terbalik

Anda mungkin juga menyukai