Anda di halaman 1dari 7

ANALISA DATA

Data penyebab masalah


DO: Nyeri akut
kesadaran pasien
somnolen, akord vocal dan
dyspnea yang disertai
hemoptisis kronis,
Hasil pemeriksaan low-
dose spiral CT scan
(LDCT) menunjukkan ada
titik hitam sepanjang 3 cm
di lobuske 2 paru-paru
kanan yang sudah
bermetastase kekelenjar
getah bening
limfadenopati,
pada tes darah terjadi
peningkatan leukosit
DS:
istrinya mengatakan saat
di rumah pasien sering
mengeluh pusing, nyeri di
bagian dada kanan
DO: Perubahan Nutrisi Kurang
kesadaran pasien Dari Kebutuhan Tubuh
somnolen, akord vocal dan
dyspnea yang disertai
hemoptisis kronis,
Hasil pemeriksaan low-
dose spiral CT scan
(LDCT) menunjukkan ada
titik hitam sepanjang 3 cm
di lobuske 2 paru-paru
kanan yang sudah
bermetastase kekelenjar
getah bening
limfadenopati,
pada tes darah terjadi
peningkatan leukosit

DS:
Istrinya mengatakan saat
dirumah terjadi penurunan
berat badan tiba-tiba pd
tn.t

DO: Perubahan proses


DS: keluarga
. Sang istri tidak percaya
dengan dokter dan mencari
second opinion di luar
negri, namun hasilnya
masih tetap sama. Ny. N
sangat terpukul dan tidak
siapbila di tinggal suami
untuk selamanya.
DO: berduka
DS:
. Sang istri tidak percaya
dengan dokter dan mencari
second opinion di luar
negri, namun hasilnya
masih tetap sama. Ny. N
sangat terpukul dan tidak
siapbila di tinggal suami
untuk selamanya.
DO: ansietas
DS:

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan invasi kanker ke pleura dinding dada
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
3. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan
keluarga,takut akan hasil (kematian) dengan lingkungnnya penuh dengan stres (tempat
perawatan)
4. Berduka yang behubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang dihadapi,
penurunan fungsi perubahan konsep diri dan menarik diri dari orang lain
5. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
6. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan jumlah/viscositas
secret ditandai dengan batuk tidak efektif.
7. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan ancaman

INTERVENSI
No Dx Keiteria Hasil Intervensi
.
1. Nyeri akut 1. Klien mampu mengontrol 1. Tanyakan pasien tentang
berhubungan nyeri (tahu penyebab nyeri, nyeri, karakteristik nyeri,
dengan invasi mampu menggunakan tehnik rentang intensitas pada
kanker ke pleura nonfarmakologi untuk skala 0-10
dinding dada mengurangi nyeri, mencari 2. Kaji pernyataan verbal
ditandai dengan bantuan). dan non verbal nyeri
pasien gelisah 2. Mampu mengenali nyeri pasien
(skala, intensitas, frekuensi 3. Catat kemungkinan
dan tanda nyeri). penyebab nyeri
3. Menyatakan rasa nyaman patofisiologi dan
setelah nyeri berkurang. psikologis
4. Evaluasi keefektifan
pemberian obat
5. Dorong menyatakan
perasaan tentang nyeri
6. Berikan tindakan
kenyamanan (sering ubah
posisi, pijatan punggung,
sokongan bantal)
penggunaan teknik
relaksasi
7. Jadwalkan periode
istirahat, berikan
lingkungan tenang
2. Perubahan nutrisi Kebutuhan nutrisi dapat 1. Kaji kebiasaan diet,
kurang dari terpenuhi. masukan makanan saat ini
kebutuhan tubuh Kriteria Hasil : evaluasi berat badan dan
berhubungan 1. Keadaan umum baik ukuran tubuh.
dengan anoreksia 2. Mukosa bibir lembab 2. Auskultasi bunyi usus
3. Nafsu makan baik 3. Berikan perawatan oral
4. Tekstur kulit baik sering, buang sekret
5. Klien menghabiskan porsi berikan wadah khusus
makan yang disediakan untuk sekali pakai dan tisu
6. Bising usus 6-12 kali/menit 4. Berikan makan porsi kecil
7. Berat badan dalam batas tapi sering
normal. 5. Hindari makanan yang
sangat panas atau sangat
dingin.
6. Timbang berat badan sesuai
indikasi
3. Perubahan proses 1. Megungkpakan akan 1. Luangkan waktu bersama
keluarga yang kekhawatirannya mengenai keluarga atau orang
berhubungan prognosis klien terdekat klien dan
dengan gangguan 2. Menungkapkan tunjukkan pengertian yang
kehidupan kekawtirannnya mengenai empati.
keluarga, takut lingkkunagntempat 2. Izinkan keluarga klien atau
akan hasil perawatan orang terdekat untuk
(kematian) 3. Melaporkan fungsi keluarga mengekspresikan perasaan,
dengan yang adekuat dan kontiniu ketakutan dan kekawatiran.
lingkungnnya selam perawatan klien 3. Jelaskan tindakan
penuh dengan keperawatan dan kemajuan
stres (tempat postoperasi yang dipikirkan
perawatan) dan berikan informasi
spesifik tentang kemajuan
klien
4. Anjurkan untuk sering
berkunjung dan
berpartisipasi dalam
tindakan perawan
5.
4. Berduka yang 1. Mengungkapakan kehilangan 1. Berikan kesempatan pada
behubungan dan perubahan klien da keluarga untuk
dengan penyakit 2. Mengungkapakan perasaan mengungkapkan perasaan,
terminal dan yang berkaitan kehilangan didiskusikan kehilangan
kematian yang dan perubahan secara terbuka, dan gali
dihadapi, 3. Menyatakan kematian akan makna pribadi dari
penurunan fungsi terjadi kehilangan.jelaskan bahwa
perubahan berduka adalah reaksi yang
konsep diri dan umum dan sehat.
menarik diri dari 2. Berikan dorongan
orang lain penggunaan strategi koping
positif yang terbukti yang
memberikan keberhasilan
pada masa lalu.
3. Bantu klien mengatakan
dan menerima kematian
yang akan terjadi, jawab
semua pertanyaan dengan
jujur.
4. Tingkatkan harapan dengan
perawatan penuh perhatian,
menghilangkan ketidak
nyamanan dan dukungan
5. Pola nafas tidak Pola nafas kembali efektif. 1. Kaji frekuensi, kedalaman
efektif Kriteria Hasil: pernapasan dan ekspansi
berhubungan 1. Pola nafas efektif dada. Catat upaya
dengan 2. Bunyi nafas normal atau pernapasan, termasuk
penurunan bersih penggunaan otot
ekspansi paru 3. TTV dalam batas normal bantu/pelebaran nasal.
4. Batuk berkurang 2. Auskultasi bunyi napas dan
5. Ekspansi paru mengembang. catat adanya bunyi napas
tambahan, seperi krekels,
mengi, gesekan pleural.
3. Tinggikan kepala dan bantu
mengubah posisi.
Bangunkan pasien turun
tempat tidur dan ambulasi
sesegera mungkin.
6. Bersihan jalan Jalan nafas kembali efektif. 1. Auskultasi dada untuk
nafas tidak efektif Kriteria Hasil: karakter bunyi napas dan
berhubungan 1. Sesak berkurang adanya sekret.
dengan 2. Batuk berkurang 2. Bantu pasien
peningkatan 3. Klien dapat mengeluarkan dengan/instruksikan untuk
jumlah/viscositas sputum napas dalam efektif dan
sekret. 4. Wheezing berkurang/hilang batuk dengan posisi duduk
5. TTV dalam batas normal tinggi dan menekan daerah
keadaan umum baik. insisi.
3. Observasi jumlah dan
karakter sputum/aspirasi
sekret. Selidiki perubahan
sesuai indikasi.
7. Ansietas 1. Mengunkapkan ketakutannya 1. Identifikasi persepsi pasien
berhubungan yang brhubungan dengan tentang ancaman yang ada
dengan gangguan dari situasi.
kurangnya 2. Menceriktakan tentang efek 2. Observasi/awasi respons
pengetahuan dan ganmguan pada fungsi fisik, contoh gelisah,
ancaman normal, tanggungn jawab, perubahan tanda vital,
kematian peran dan gaya hidup gerakan berulang. Catat
kesesuaian komunikasi
verbal/non-verbal.
3. Dorong pasien/orang
terdekat untuk mengakui
dan menyatakan rasa takut.
4. dentifikasi kekuatan koping
sebelumnya dari
pasien/orang terdekat dan
area kontrol/kemampuan

Anda mungkin juga menyukai