Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

KEPERAWATAN ANAK I
“ Resume Dan Askep Pada Pasien Asma Bronkhial”

OLEH :
ANGGUN DWI PUTRI
(183310820)

DOSEN PEMBIMBING :
Ns.Delima, S.Kep, S.Pd.M.Kes

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES RI
PADANG
2020
1. Woc Skema ASMA
WOC ASMA

Asma merupakan penyakit dengan karaktristik meningkatnya


reaksi trakea dari bronkus oleh berbagai macam pencetus disertai
dengan timbulnya penyempitan luas saluran nafas bagian bawah
yang dapat berubah-ubah derajadnya secara spontan.

Asma eksentrik (alergik) Asma insintrik (idiopatik)


 Riwayat keluarga yang mempuunyai asma
Sering timbul diusia 40 th
 Riwayat penyakit atropik(demam,dermatitis)
 Tidak ditemukan factor pencetus
 Bulu halus binatang
 Factor yang non spesifik(latihan
 Alergi makanan
fisik,emosi)
 Menghirup serbuk sari

TERJADI REAKSI ANTIGEN-ANTIBODI

Melepaskan histamine,SRA-A,ECT,A(Easitophilic Chemotitrik factor of a


anaphylaksis

Peningkatan sekresi Sekresi mucus


Peningkatan permeabilitas kapiler
kelenjer mukosa

Edema mukosa Peningkatan produksi mukus


Produksi mucus bertambah

Mempersempit saluran Kesulitan bernapas,bernapa


pernafasan melalui mulut
sianotik MK : MK : DEFISIT
KETIDAKEFEKTIFAN NUTRISI
BERSIHAN JALAN
NAFAS

MK : GANGGUAN
PERTUKARAN GAS
1. Buat scenario resume asuhan keperawatanmengikuti format berikut

A. HASIL PENGKAJIAN (Data fokus)


Seorang anak laki-laki berusia 3 dirawat di RS dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari
yang lalu,sebelumya pasien batuk tanpak dahak dan muntah 5 kali berupa makanan yang
dimakan sebanyak ¼ gelas belimbing.
Keluhan saat ini batuk,bersin,pilek,suara mengi,dan sesak napas.
Keadaan umum tampak sesak, disertai bunyi mengi yang timbul terutama jika udara dingin
atau terlalu banyak aktivitas. Terdapat riwayat alergi dingin dan riwayat keluarga penderita
asma, yaitu ibu dan nenek pasien
Pemeriksaan tanda vital diperoleh TD….mmHg, denyut nadi 120x/menit , frekuensi napas
42 x/menit dan suhu 36,50C.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sesak nafas,compos
42x/menit,suhu 36,5oC. pada status generalis tampak kepala normochepal,konjungtiva
anemis,sclera anikterik, bibir sianosis. Pada leher tampak trakea di tengah dan simetris.
Pada pemeriksaan thoraks terdapat retraksi subcostal, pergerakan dinding dada cepat, taktil
fremitus simetris kanan dan kiri, perkusi hipersonor, dan auskultasi terdengar vesikuler
menurun serta wheezing meningkat pada akhir ekspirasi pada kedua lapang paru. Pada cor
dan abdomen dalam batas normal. Pada ekstremitas tidak terdapat edema dan tidak ada
sianosis. Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Pada pemeriksaan laboratorium darah diperoleh hitung jenis eosinofil lenih dari 4%
namuun kurang dari 4% tidak menyingkirkan diagnosis asma. Pewarnaan sputum
ditemukan eosinofil.
Pada pemeriksaan laboratorium (darah/urine/feses/cairan serebro spinal)* diperoleh
Hb 10,7 gr/dl,hematokrit laki-laki 31%,leukosit 14,5,eritrosit 4,1. BAK 4-5 x perhari warna
kuning jernih berbau khas BAB 1x sehari warna kuning konsistensi lembek berbau khas
Pemeriksaan penunjang gambar radiologis : hiperarasi,diameter anteroposterior membesar
dilihat dari lateral dan patcy infiltrate

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN UTAMA

1. Diagnosis keperawatan
1) Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi
sekret.
2) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan tekanan kapiler
alveolus.
3) Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan parenkim paru.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi keperawaatan :
No Diagnosa SLKI SDKI
1. Bersihan jalan napas Setelah dilakukan Latihan batuk efektif (hal :
tidak efektif intervensi keperawatan 142) :
berhubungan dengan 1 x 24 jam bersihan Observasi :
peningkatan produksi jalan napas pada pasien - Identifikasi
sekret. meningkat dengan kemampuan batuk
kriteria hasil (bersihan - Monitor adanya
Defenisi : jaln napas : 18 ) : retensi sputum
ketidakmampuan - Batuk efektif - Monitor tanda dan
membersihkan sekret meningkat gejala infeksi
atau obstruksi jalan - Produksi saluran napas
napas untuk sputum Terapeutik
mempertahankan jalan menurun
- Atur posisi semi-
napas tetap paten. - Mengi menurun
fowler atau fowler
- Whezing
- Pasang perlak dan
Gejala dan tanda menurun
bengkok di
mayor : - Dispnea
pangkuan pasien
Objektif menurun
- Buang sekret pada
- Batuk tidak - Ortopnea
tempat sputum
efektif menurun
Edukasi
- Tidak mampu - Sulit bicara
batuk menurun - Jelaskan tujuan dan

- Sputum berlebih - Gelisah prosedur batuk

- Mengi, whezing menurun efektif

atau ronki kering - Frekuensi napas - Anjurkan tarik

- Mekonium di membaik napas dalam melalui

jalan napas - Pola napas hidung selama 4

Gejala dan tanda membaik detik, ditahan

minor : selama 2 detik,


kemudian keluarkan
Subjektif
dari mulut dengan
- Dispnea bibir mencucu
- Sulit bicara (dibulatkan)
- Ortopnea - Anjurkan
Objektif mengulangi tarik
napas dalam hingga
- Gelisah
3 kali
- Sianosis
- Anjurkan batuk
- Bunyi napas
dengan kuat
menurun
langsung setelah
- Frekuensi napas
tarik napas dalam
berubah
yang ke – 3
- Pola napas
Kolaborasi
berubah
- Kolaborasi
pemberian
mukolitik atau
ekspetoran, jika
perlu
2. Gangguan pertukaran Setelah dilakukan Pemantauan respirasi (hal :
gas berhubungan intervensi keperawatan 247) :
dengan peningkatan 1 x 24 jam pertukaran Observasi
tekanan kapiler gas pada pasien - Monitor frekuensi,
alveolus. meningkat dengan irama, kedalaman
kriteria hasil dan upaya napas
Definisi : kelebihan atau (pertukaran gas : 94) : - Monitor pola napas
kekurangan oksigenasi - Tingkat - Monitor
dan atau eliminasi kesadaran kemampuan batuk
karbondioksida pada meningkat efektif
membran alveolus - Dispnea - Palpasi kesimetrian
kapiler menurun ekspansi paru
- Pusing menurun - Auskultasi bunyi
Gejala dan tanda - Bunyi napas napas
mayor : tambahan - Monitor saturasi
Subjektif menurun oksigen
- Dispnea - Penglihatan Terapeutik
Objektif kabur menurun
- Atur intervensi
- Diaforesis
- PCO2 meningkat pemantauan
menurun
atau menurun respirasi sesuai
- Gelisah
- PO2 menurun kondisi pasien
menurun
- Takikardia - Dokumentasikan
- Napas cuping
- PH arteri hasil pemantauan
hidung menurun
meningkat atau Edukasi
- PCO2 membaik
menurun
- PO2 membaik - jelaskan tujuan dan
- Bunyi napas
- Takikardia prosedur
tambahan
membaik pemantauan
Gejala dan tanda
- PH arteri - informasikan hasil
minor :
membaik pemantauan
Subjektif - Sianosis

- Pusing membaik

- Penglihatan - Pola napas

kabur membaik

Objektif - Warna kulit


membaik
- Sianosis
- Diaforesis
- Gelisah
- Napas cuping
hidung
- Pola napas
abnormal
- Warna kulit
abnormal
- Kesadaran
menurun
3. Defisit nutrisi Manajemen nutrisi ( hal :
Setelah dilakukan
berhubungan 200 ), tindakan :
intervensi keperawatan
dengan Observasi
1 x 24 jam nafsu makan
ketidakmampuan - Identifikasi status
pada pasien membaik
mencerna nutrisi
dengan kriteria hasil
makanan - Identifikasi
( hal : 68 ) :
makanan yang
- Keinganan
disukai
makan
- Identifikasi
meningkat
kebutuhan kalori
- Asupan makan
dan jenis nutrient
meningkat
- Monitor asupan
- Energy untuk
makanan
makan
- Monitor berat badan
- Kemampuan
Terapeutik
merasakan
- Lakukan oral
makanan
hygiene sebelum
meningkat
makan
- Kemampuan
- Sajikan makanan
menikmati
secara menarik dan
meningkat
suhu yang sesuai
- Berikanan makanan
meningkat tinggi
serat untuk
mencegah
konstipasi
- Berikan suplemen
makanan jika perlu
Edukasi

- Anjurkan posisi
duduk
Kolaborasi

- Kolaborasi
pemberian medikasi
sebelum
makan(mis,pereda
nyeri,antimietik)
jika perlu
- Kolabrosi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan,jika
perlu.

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


IMPLEMENTASI EVALUASI
S: orang tua mengatakan anaknya sudah
tidak merasa sesak lagi
a. Peningkatan tekanan pada kapiler
alveolus tidak ada. O: keadaan umum : baiik
b. Kerusakan parenkim pada paru Kesadaran : compos
Nadi : 87x/menit
membaik Respirasi : 22x/menit
c. Nafsu makan membaiik Suhu : 36,5 oC

A: An L dengan asma bronchial hari ke-2

P: meberikan KIE dengan keluarga anak


mengenai pemberian terapi dan perawatan
yang akan dilakukan
S: orang tua mengatakan anaknya sudah
tidak merasa sesak lagi

O: keadaan umum : baiik


Kesadaran : compos
Nadi : 87x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,5 oC

A: An L dengan asma bronchial hari ke-3

P: meberikan KIE dengan keluarga anak


mengenai pemberian terapi dan perawatan
yang akan dilakukan

S: orang tua mengatakan anaknya sudah


bisa makan

O: keadaan umum : baiik


Kesadaran : compos
Nadi : 87x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,5 oC

A: An L dengan asma bronchial hari ke-4

P: meberikan KIE dengan keluarga anak


mengenai pemberian makanan yang baik
untuk dikonsumsi saat nafsu anak
berkurang

KRITERIA PENILAIAN
1. Ketepatan penjelasan materi
2. Kejelasan alur dan bagan WOC
3. Teknik penulisan laporan
4. Referensi yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pengendalian Penyakit Asma.
Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Republik
Indonesia.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., dan Swanzon, E. 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC) Edisi Kelima. Elsevier
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan.Jakarta: Salemba Medika
Muttaqin, Arif. 2013. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem pernapasan :
Salemba Medika
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta EGC.
Sidhartini, M. 2007. Peran Edukasi pada Penatalaksanaan Asma pada Anak. Semarang:
ISBN
Somantri, Firman.2007. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem
pernafasan.Jakarta:Salemba Medika.
Ward, Jeremy. 2007. Sistem Respirasi. Jakarta: Erlangga
Widjaya, M. C. 2008. Mencegah dan Mengatasi Alergi dan Asma pada Balita. Jakarta:
Kawan Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai