Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN NANDA NIC NOC

N Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi


O hasil
1. ANSIETAS NOC NIC
 Anxietyself-control
Definisi: Perasaan tidak  Anxiety level Anxiety Reduction
nyaman atau kawatir yang  Coping ( Penurunan
samar disertai respon kecemasan )
autonom ( sumber sering Kriteria hasil :
- Gunakan
sekali tidak spesifik atau yang  Klien mampu
pendekatan yang
disebabkan oleh individu ), mengidentivikasi menenangkan
perasaan takut yang dan - Nyatakan dengan
disebabkan oleh antisipasi mengungkapkan jelas harapan
terhadap bahaya. Hal ini gejala cemas. terhadap perlaku
merupakan isarat  Mengidentivikasi, pasien
- Jelaskan semua
kewaspadaan yang mengungkapkan
prosedur dan apa
memperingatkan individu dan menunjukan yang dirasakan
untuk bertindak menghadapi teknik untuk selama prosedur
ancaman. mengontrol cemas. - Pahami
 Vital sihn dalam perspektif pasien
Batasan karakteristik : batas normal. terhadapsituasist
a. Perilaku  Postur tubuh dan res
- Temani pasien
- Penurunan ekspresi wajah,
untuk
produktivitas bahasa tubuh dan memberikan
- Gerakan yang ireleven tingkat aktivitas keamanandan
- Gelisah menunjukan mengurangi
- Melihat sepintas berkurangannya takut
- Insomnia kecemasan. - Dorong keluarga
- Kontak mata yang untuk menemani
anak
buruk
- Lakukan
- Mengekspresikan back/neck rub
kekhawatiran karena - Dengar dengan
perubahan dalam penuh perhatian
peristiwa hidup. - Identifikasi
- Agitasi tingkat
- Mengintai kecemasan
- Bantu pasien
- Tampak waspada. mengenal situasi
yang
b. Afektif menimbulkan
- Gelisah, distres kecemasan
- Kesedihan yang - Dorong pasien
mendalam
- Ketakutan untuk
- Perasaan tidak mengungkapkan
perasaaan,
adekuat ketakutan,
- Berfokus pada diri persepsi
sendiri - Instruksikan
- Peningkatan pasien
kewaspadaan menggunakan
- Iritabilitas teknik relaksasi
- Berikan obat
- Gugup senang
untuk
berlebihan mengurangi
- Rasa nyeri yang kecemasan.
meningkatkan ketidak
berdayaan
- Peningkkatan rasa
ketidak berdayaan
yang persisten
- Bingung, menyesal
- Ragu/tidak percaya
diri
- Khawatir.

c. Fisiologis
- Wajah tegang tremor
tangan
- Peningkatan keringat
- Peningkatan
ketegangan
- Gemetar, tremor
- Suara bergetar.

d. Simpatik
- Anoreksia
- Ekaitas
kardiovaskular
- Diare, mulut kering
- Wajah merah
- Jantung berdebar-
debar
- Peningkatan tekanan
darah
- Peningkatan denyut
nadi
- Peningkatan refleks
- Peningkatan frekuensi
pernapasan, pupil
melebar
- Kesulitan bernapas
- Vasokontriksi
supervisial
- Lemah, kedutan pada
otot.

e. Parasimpatetik
- Nyeri abdomen
- Penurunan tekanan
darah
- Penurunan denyut
nadi
- Diare, mual, vertigo
- Letih, gangguan tidur
- Kesemutan pada
ektremitas
- Sering berkemih
- Anyang-anyang
- Dorongan segera
berkemih

f. Kognitif
- Menyadari gejala
fisiologis
- Bloking pikiran,
konfusi
- Penuruna lapang
persepsi
- Kesulitan
berkonsentrasi
- Penurunan
kemampuan belajar
- Penurunan
kemampuan untuk
memecahkkan
masalah
- Ketakutan terhadap
konsekwensi yang
tidak spesifik
- Lupa, gangguan
perhatian
- Khawatir, melamun
- Cenderung
menyalahkan orang
lain.

Faktor yang berhubungan :


- Perubahan dalam
( status ekonomi,
lingkungan. Status
kesehatan, pola
interaksi,fungsi peran,
status peran )
- Pemajanan toksin
- Terkait keluarga
- Hereditas
- Infeksi/kontaminasi
interpersonal
- Penularan penyakit
interpersonal
- Krisis maturasi, krisis
situasional
- Stress ancaman
kematian
- Penyalahgunaan zat
- Ancaman pada (status
ekonomi, lingkungan.
Status kesehatan, pola
interaksi,fungsi peran,
status peran, konsep
diri )
- Konflik tidak disadari
mengenai tujuan
penting hidup
- Konflik tidak disadari
mengenai nilai yang
esensial/penting
- Kebutuhan yang tidak
dipenuhi.

2. DEFISIT PENGETAHUAN NOC : NIC


 Knowledge : Teaching : disease
Definisi : ketiadaan atau disease proses proses
defisiensi informasi kognitif  Knowledge : health
yang berkaitan dengan topik behavior. - Berikan
tertentu. penilaian tentang
Kriteria hasil : tingkat
Batasan karakteristik :  Pasien dan pengetahuan
- Perilaku hiperbola keluarga pasien dan
- Ketidakakuratan menyatakan proses penyakit
mengikuti perintah pemahaman yang spesifik
- Ketidakakuratan tentang penyakit, - Jelaskan
mengikuti tes kondisi, prognosis patofisiologi dari
- Perilaku tidak tepat dan program penyakit dan
( mis..histeria, pengobatan. bagaimana hal
bermusuhan, agitasi,  Pasien dan itu berhubungan
apatis ) keluarga mampu dengan anatomi
- pengungkapan melaksanakan dan fisiologi
masalah. prosedur yang dengan cara yang
dijelaskansecara tepat.
Faktor yang berhubungan : benar. - Gambarkan
- Keterbatasan kognitif  Pasien dan tanda dan gejala
- salah intepretasi keluarga yang biasa
informasi mampumenjelaska muncul pada
- kurang pajanan n kembali apa yang penyakit, dengan
- kurang minat dalam dijelaskan cara yang tepat.
belajar perawat/tim - Gambarkan
- kurang dapat kesehatan lainnya. proses penyakit
mengingat dengan cara yang
- tidak familier dengan tepat.
informasi. - Identivikasi
kemungkinan
penyeba, dengan
cara yang tepat.
- Sediakan
informasi pada
pasien tenntang
kondisi dengan
cara yang tepat.
- Hindari jaminan
yang kosong
- Sediakan bagi
keluarga atau SO
informasi
tentnag
kemajuan pasien
dengan cara yang
tepat.
- Diskusi
perubahan gaya
hidup yang
mungkin
diperlukan untuk
mencegah
komplikasi di
masa yang akan
datang dan atau
proses
pengontrolan
penyakit.
- Diskusikan
pilihan terapi
atau penanganan.
- Dukung pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan
second opinion
dengan cara yang
tepat atau
diindikasikan.
- Rujuk pasien
pada grub atau
agensi di
komunitas lokal
dengan cara yang
tepat.
- Instruksikan
pasien mengenai
tanda dan gejala
untuk
melaporkan pada
pemberi
perawatan
kesehatan
dengan tepat.

3. DISTRESS SPIRITUAL NOC : NIC :


 Ansietas kematian Spiritual Support :
Definisi : Gangguan  Konflik pembuatan - Gunakan
kemampuan untuk keputusan komunikasi
mengalalami dan  Koping terapeutik untuk
mengintegrasikan makna dan ketidakefektivan membangun
tujuan hidup melalui  Distress spiritual, kepercayaan dan
hubungan dengan diri sendiri, resiko. kepedulian
orang lain, seni, music, empatik.
literatur, alam dan atau Kriteria hasil : - Memanfaatkan
kekuatan yang lebih besar  Mampu mengonrol alat untuk
dari pada diri sendiri. kecemasan memonitor dan
 Mampu mengevaluasi
Batasan karakteristik : mengontrol tingkat kesejahteraan
a. Hubungan dengan depresi dan level rohani.
diri sendiri stress. - Mendorong
- Marah  Mampu memposes individu untuk
- Mengungkapkan informasi. meninjau
kurang dapat  Penerimaan atau kehidupan masa
menerima ( kurang kesiapan lalu dan fokus
pasrah ) menghadapi pada perstiwa
- Mengungkapkan kematian dan hubungan
kurangnya motivasi  Berpartisipasi yang
- Mengungkapkan dalam pengambilan memberikan
kurang dapat keputusan untuk kekuatan
memaafkan diri mendapatkan spiritual dan
sendiri pelayanan dukungan.
- Mengungkapkan kesehatan. - Perlakuan
kekurangan harapan  Penerimaan individu dengan
- Mengungkapkan terhadap status bermartabat dan
kurangnya cinta kesehatan. hormat
- Mengungkapkan  Mampu - Mendorong
kekurangan makna beradaptasi pratinjau hidup
hidup terhadap melalui
- Mengungkapkan ketidakmampuan kenangan.
kekurangan tujuan fisik/cacat disik. - Mendorong
hidup .  Adaptasi anak partisipasi dalam
- Mengungkapkan terhadap interaksi dengan
kurangnya ketenangan hospitalisasi. anggota
( mis., kedamaian )  Psikososial keluarga, teman
- Merasa bersalah penyesuaian dan lain-lain.
- Koping tidak efektif. perubahan hidup. - Menyediakan
 Kesejahteraan privasi dan
b. Hubungan dengan spritual. cukup waktu
orang lain  Menunjukan untuk kegiatan
- Mengungkapkan rasa harapan arti hidup spiritual.
terasing  Terlibat dalam - Mendorong
- Menolak interaksi lingkungan sosial. partisipasi dalam
dengan orang yang kelompok
dianggap penting pendukung
- Menolak interaksi - Ajarkan metode
dengan pemimpin relaksasi,
spiritual meditasi dan
- Mengungkapkan citra dipandu
dengan kata-kata telah - Bagi keyakinan
berpisah dari sistem sendiri tentang
pendukung. arti dan tujuan,
sesuai
c. Hubungan dengan - Berbagi
seni, musik, perspektif
literatur, alam spiritual sendiri
- Tidak berminat
sesuai
terhadap alam
- Tidak berminat - Memberikan
membaca literatur kesempatan
spiritual. untuk diskusi
- Ketidakmampuan tentang berbagai
mengungkapkan sistem
kondisi kreativitas kepercayaan dan
sebelumnya (mis.
pandangan dunia
Menyanyi/mendengar
music/menulis) - Jadilah terbuka
untuk ekspresi
d. Hubungan dengan individu yang
kekuatan yang lebih menjadi
besar dari pada diri perhatian
sendiri. - Mengatur
- Mengungkapkan
kunjungan oleh
kemarahan terhadap
penasehat
kekuatan yang lebih
spiritual individu
besar dari padanya
- Bermain dengan
mengungkapkan telah
individu
diabaikan
- Menyediakan
- Mengungkapkan
musyik spritual,
ketidak berdayaan
sastra, atau
- Mengungkapkan
program tv ke
pnderitaan
individu
- Mengungkapkan
- Jadilah terbuka
ketidakmampuan
untuk
nerintrospeksi
ekspresikan
- Ketidak mampuan
individu
mengalami
kesepian dan
pengalaman
ketidak
religiositas
berdayaan
- Ketidakmampuan - Mendorong
berpartisipasi dalam kehaadiran kapel
aktivitas keagamaan layanan jika
- Perubahan yang tiba- diinginkan
tiba dalam praktek - Menyediakan
spiritual. artikel spiritual
yang diinginkan,
Faktor yang berhubungan : sesuai dengan
- Menjelang ajal, preferensi
ansietas individu.
- Sakit kronis, kematian - Mengacu pada
- Perubahan hidup, penasehat
kesepian spiritual pilihan
- Nyeri individu
- Keterasingan diri - Gunakan
- Keterasingan sosial klasifikasi nilai
- Gangguan teknik untuk
sosiokultural membantu
individu
memperjelas
keyakinan dan
nilai-nilai yang
sesuai
- Selalu siap untuk
mendengakan
perasaan
individu
- Mengungkapkan
empati dengan
perasaan
individu
- Memfasilitasi
penggunaan
individu untuk
meditasi, do’a
dan tradisi
keaagamaan
lainnya dan
ritual
- Mendengarkan
dengan seksama
komunikasi
individu dan
mengembangkan
rasa waktu untuk
berdo’a atau
ritual spritual
- Yakinkan
individu yang
perawat lakukan
akan
tersediauntuk
mendukung
dalam saat-saat
penderitaan.
- Jadilah terbuka
untuk perasaan
individu tentang
penyakit dan
kematian
- Membantu
individu untuk
mengekspresikan
dengan benar
dan mengurangi
kemarahan
dengan cara yang
tepat.
4. DEFISIT PERAWATAN NOC : NIC
DIRI BERPAKAIAN  Self care status Self CareAssistance :
 Self care : dressing Dressing Grooming
Definisi : hambatan  Activity tolerance - Pantau tingkat
kemampuan untuk melakukan  Fatigue level kekuatan dan
atau menyelesaikan aktivitas toleransi
berpakaian dan berias untuk Kriteria hasil : aktivitas
diri sendiri.  Mampu mlakukan - Pantau
tugas fisik yang peningkatan dan
Batasan karakteristik : paling mendasar penurunan
- Ketidakmampuan dan aktivitas kemampuan
mengancingkan perawatan pribadi untuk berpakaian
pakaian secara mandiri dan melakukan
- Ketidakmampuan dengan atau tanpa perawatan
mendapatkan pakaian alat bantu. rambut
- Ketidakmampuan  Mampu untuk - Pertimbangkan
mendapatkan atribut mengenakan budaya pasien
pakaian pakaian dan ketika
- Ketidakmampuan berhias sendiri mempromosikan
mengenakan sepatu atautanpa dibantu aktivitas
- Ketidakmampuan mampu perawatan diri
melepaskan atribut mempertahankan - Pertimbangkan
pakaian kebersihan pribadi usia pasien
- Ketidakmampuan dan penampilan ketika
melepas sepatu yang rapi secara mempromosikan
- Ketidakmampuan mandiri dengan aktivitas
melepas kaos kaki atau tanpa alat perawatan diri
- Hambatan memilih bantu. - Bantu pasien
pakaian  Mengungkapkan memilih pakaian
- Hambatan kepuasan dalam yang mudah
mempertahankan berpakaian dan dipakai dan
penampilan yang menata rambut dilepas
memuaskan  Menggunakan alat - Sediakan
- Hambatan mengambil bantu untuk pakaian pasien
pakaian mmudahkan dalam pada tempat
- Hambatan berpakaian yang mudah
mengenakan pakaian  Dapat memilih dijangkau
pada bagian tubuh pakaian dan (disamping
bawah mengambilnya dari tempat tidur).
- Hambatan lemari atau laci - Fasilitasi pasien
mengenakan pakaian baju untuk menyisir
pada bagian tubuh  Mampu merisleting rambut bila
atas dan mengancing memungkinkan
- Hambatan memasang pakaian - Dukung
sepatu  Menggunakan kemandirian
- Hambatan memasang pakaian secara rapi dalam
kaos kaki dan bersih berpakaian,
- Hambatan melepas  Mampu melepas berhias,bantu
pakaian pakaian kaoskaki pasien jika
- Hambatan melepas dan sepatu diperlukan
sepatu  Menunjukan - Pertahankan
- Hambatan melepas rambut yang rapi privasi pada saat
kaos kaki dan bersih pasien
- Hambatan  Menggunakan tata berpakaian
menggunakan alat rias. - Bantu pasien
bantu untuk menaikan ,
- Hambatan mengancingkan
menggunakan dan meresleting
resleting pakaian, jika
diperlukan
- Gunakan alat
bantu tambahan (
misalnya sendok,
pengait kancing
dan penarik
risleting ) untuk
menarik pakaian
jika diperlukan
- Beri pujian atas
usaha untuk
berpakaian
sendiri
- Gunakan terapi
fisik dan okupasi
sebagai sumber
dalam
perencanaan
tindakan pasien
dalam perawatan
pasien dengan
alat bantu.

5. DEFISIT PERAWATAN NOC. NIC.


DIRI ELIMINASI  Activity intolerance. Self –Care Assistance:
 Mobility: physical Toileting.
Definisi: Hambatan impaired.  Pertimbangkan
kemampuan untuk melakukan  Fatique level. budaya pasien
atau menyelesaikan aktivitas ketika
eliminasi sendiri.  Anxiety self control. mempromosikan
 Ambulation. aktivitas diri.
Batasan karakteristik:  Self care Deficit  Pertimbangkan usia
 Ketidakmampuan Toileting. pasien ketika
melakukan hygiene  Self care Deficit mempromosikan
eliminasi yang tepat. Hygiene. aktivitas perawatan
 Ketidakmampuan  Urinary incontinence: diri.
menyiram toilet atau functional.  Lepaskan pakaian
korsi buang air yang penting untuk
(commode). Kriteria Hasil: memungkinkan
 Ketidakmampuan naik  Pengetahuan penghapusan.
ke toilet atau commode. perawatan Ostomy:  Membantu pasien
 Ketidakmampuan tingkat pemahaman ke toilet/ commode/
memanipulasi pakaian yang ditunjukkan bedpan/ fraktur pan/
untuk eliminasi. tentang pemeliharaan urinior pada selang
 Ketidakmampuan berdiri ostomi untuk waktu tertentu.
dari toilet atau eliminasi.  Pertimbangkan
commode.  Perawatan diri: respon pasien
 Ketidakmampuan untuk ostomi: tindakan terhadap kurangnya
duduk di toilet atau pribadi untuk privasi
commode. mempertahankan  Menyediakan
ostomi untuk privasi selama
Faktor yang Berhubungan: eliminasi. eliminasi.
 Gangguan kognitif.  Perawatan diri:  Memfasilitasi
 Penurunan motivasi. Aktivitas kehidupan kebersihan toilet
 Kendala lingkungan. sehari-hari (ADL) setelah selesai
 Keletihan. mampu untuk eliminasi.
 Hambatan mobilitas. melakukan aktivitas  Ganti pakaian
perawatan fisik dan pasien setelah
 Hambatan kemampuan
pribadi secara mandiri eliminasi.
berpindah.
atau dengan alat  Menyiram toilet/
 Gangguan
bantu. membersihkan
muskuluskeletal.
 Perawatan diri penghapusan alat
 Gangguan
hygiene: mampu (commode, pispot).
neuromuskuler.
untuk  Memulai jadwal ke
 Nyeri.
mempertahankan toilet, sesuai jadwal.
 Gangguan persepsi. kebersihan dan  Memulai pasien/
 Ansietas berat. penampilan yang rapi tepat lain dalam
 Kelemahan. secara mandiri dengan toilet rutin.
atau tanpa alat bantu.  Memulai
 Perawatan diri mengelilingi kamar
eliminasi: mampu mandi, sesuai dan
untuk melakukan dibutuhkan.
aktivitas eliminasi  Menyediakan alat
secara mandiri dengan bantu (misalnya:
atau tanpa alat bantu. kateter eksternal
 Mampu duduk dan atau urinal), sesuai
turun dari kloset. Memantau integritas
 Membersihkan diri kulit pasien.
setelah eliminasi
 Mengenali dan
mengetahui
kebutuhan bantuan
untuk eliminasi.
6. DEFISIT PERAWATAN NOC. NIC.
DIRI MAKAN  Activity intolerance. Self-Care Assistance:
 Mobility: physical Feeding.
Definisi: Hambatan impaired.  Memonitor pasien
kemampuan untuk melakukan  Self-Care deficit kemampuan untuk
atau menyelesaikan aktivitas hygiene. menelan.
makan sendiri.  Self-Care deficit  Identifikasi diet
feeding. yang diresepkan.
Batasan karakteristik:  Mengatur nampan
 Ketidakmampuan Kriteria Hasil: makanan dan meja
mengambil makanan dan  Status nutrisi: menarik.
memasukkan ke mulut. ketersediaan zat gizi  Ciptakan
 Ketidakmampuan untuk memenuhi lingkungan yang
mengunyah makanan. kebutuhan metabolik. menyenangkan
 Ketidakmampuan  Status nutrisi: Asupan selama waktu
menghabiskan makanan. makanan dan cairan: makan (misalnya:
 Ketidakmampuan kuantitas makanan pispot
menempatkan makanan dan cairan yang di menempatkan,
keperlengkapan asup ke dalam tubuh urinal, dan peralatan
makanan. selama periode 24 penyedotan keluar
 Ketidakmampuan jam. dari pandangan).
menggunakan  Perawatan diri:  Pastikan posisi
perlengkapan makanan. Aktivitas kehidupan pasien yang tepat
 Ketidakmampuan sehari-hari (ADL) untuk memfasilitasi
memakan makanan mampu untuk mengunyah dan
dalam cara yang dapat melakukan aktivitas menelan.
diterima secara sosial. perawatan fisik dan  Memberikan
 Ketidakmampuan pribadi secara mandiri bantuan fisik, sesuia
memakan makanan atau dengan alat kebutuhan.
dengan aman. bantu.  Menyediakan untuk
 Ketidakmampuan makan  Perawatan diri: menghilangkan rasa
makanan dalam jumlah Makan: Kemampuan sakit yang memadai
memadai. untuk menyiapkan sebelum makan,
 Ketidakmampuan dan memakan sesuai
memanipulasi makanan makanan dan cairan  Menyediakan
dalam mulut. secara mandiri dengan kesehatan mulut
 Ketidakmampuan atau alat bantu. sebelum makan.
membuka wadah  Status menelan:  Perbaiki makanan di
makanan. Perjalanan makanan nampan, yang
 Ketidakmampuan padat atau cairan diperlukan, seperti
mengambil gelas atau secara aman dari memotong daging
cangkir. mulut ke lambung. atau mengupas
 Ketidakmampuan  Mampu makan secara telur.
menyiapkan makanan mandiri.  Buka kemasan
untuk dimakan.  Mengungkapkan makanan.
 Ketidakmampuan kepuasan makan dan  Hindari
menelan makanan. terhadap kemampuan mendekatkan
 Ketidakmampuan untuk makan sendiri makanan di sisi
menggunakan alat bantu.  Menerima suapan dari seseorang yang
pemberi asuhan. buta.
Faktor yang berhubungan:  Jelaskan lokasi
 Gangguan kognitif. makanan di atas
 Penurunan motivasi. nampan untuk orang
 Ketidaknyamanan. dengan gangguan
 Kendala lingkungan. penglihatan.
 Keletihan.  Tempatkan pasien
dalam posisi
 Gangguan
nyaman makan.
muskuluskeletal.
 Lindungi dengan
 Gangguan
bib/kain alas dada,
neuromuskular.
sesuai.
 Nyeri.
 Menyediakan
 Gangguan persepsi.
sedotan, sesuai
 Ansietas berat.
kebutuhan atau
 Kelemahan.
yang diinginkan.
 Menyediakan
makanan pada suhu
yang paling selera.
 Menyediakan
makanan dan
minuman yang
disukai, sesuai.
 Memantau berat
badan pasien, yang
sesuai.
 Memonitor status
hidrasi pasien,
sesuai.
 Dorongan pasien
untuk makan di
ruang makan, jika
tersedia.
 Menyediakan
interaksi sosial yang
sesuai.
 Menyediakan
perangkat adaptif
untuk memfasilitasi
diri makan pasien
(misalnya: panjang
menangani,
menangani dengan
lingkar yang besar,
atau tali kecil pada
peralatan), sesuai
kebutuhan.
 Mengguakan
cangkir dengan
pegangan yang
besar, jika perlu.
 Gunakan piring
yang berbahan tidak
mudah pecah.
 Memberikan isyarat
sering dan
pengawasan yang
ketat.
7. DEFISIT PERAWATAN NOC. NIC.
DIRI MANDI  Activity intolerance. Self-Care Assistance:
 Mobility: physical Bathing/Hygiene.
Definisi: Hambatan impaired.  Pertimbangkan
kemampuan untuk melakukan  Self-Care Deficit budaya pasien
atau menyelesaikan Hygiene. ketika
mandi/aktivitas perawatan  Sensory perception, mempromosikan
diri untuk diri sendiri. Auditory disturbed. aktivitas aktivitas
perawatan diri.
Batasan Karakteristik: Kriteria Hasil:  Pertimbangkan usia
 Ketidakmampuan untuk  Perawatan diri pasien ketika
mengakses kamar mandi. ostomi: tindakan mempromosikan
 Ketidakmampuan pribadi aktivitas perawatan
mengeringkan tubuh. mempertahankan diri.
 Ketidakmampuan ostomi untuk  Menentukan jumlah
mengambil perlengkapan eliminasi. dan jenis bantuan
mandi.  Perawatan diri: yang dibutuhkan.
 Ketidakmampuan Aktivitas kehidupan  Tempat handuk,
menjangkau sumber air. sehari-hari (ADL) sabun, deodorant,
 Ketidakmampuan mampu untuk alat pencukur, dan
mengatur air mandi. melakukan aktivitas aksesoris lainnya
 Ketidakmampuan perawatan fisik dan yang dibutuhkan di
membasuh tubuh. pribadi secara mandiri samping tempat
atau dengan alat tidur atau di kamar
Faktor yang berhubungan: bantu. mandi.
 Gangguan kognitif.  Perawatan diri mandi:  Menyediakan
Mampu untuk artikel pribadi yang
 Penurunan motivasi.
membersihkan tubuh diinginkan
 Kendala lingkungan.
sendiri secara mandiri (misalnya:
 Ketidakmampuan
dengan atau tanpa alat deodorant, sikat
merasakan bagian tubuh.
bantu. gigi, sabun mandi,
 Ketidakmampuan
 Perawatan diri sampo, lotion, dan
merasakan hubungan
hygiene: Mampu produk
spesial.
untuk aromaterapi).
 Gangguan mempertahankan  Menyediakan
muskuluskeletal. kebersihan dan lingkungan yang
 Gangguan penampilan yang rapi terapeutik dengan
neuromuscular. secara mandiri dengan memastikan hangat,
 Nyeri. atau tanpa alat bantu. santai, pengalaman
 Gangguan persepsi.  Perawatan diri pribadi, dan
 Ansietas berat. hygiene oral: Mampu personal.
untuk merawat mulut  Memfasilitasi gigi
dan gigi secara pasien menyikat,
mandiri dengan atau sesuai.
tanpa alat bantu.  Memfasilitasi diri
 Mampu mandi pasien,
mempertahankan sesuai.
mobilitas yang
 Memantau
diperlukan untuk ke
pembersihan kuku,
kamar mandi dan
menurut
menyediakan
kemampuan
perlengkapan mandi.
perawatan diri
 Membersihkan dan
pasien.
mengeringkan tubuh
 Memantau
 Mengungkapkan
secara verbal integritas kulit
kepuasan tentang pasien.
kebersihan tubuh dan  Menjaga kebersihan
hygiene oral. ritual.
 Memfasilitasi
pemeliharaan rutin
yang biasa pasien
tidur, isyarat
sebelum tidur/alat
peraga, dan benda-
benda asing
(misalnya: unuk
anak-anak, cerita
selimut/mainan,
goyang, dot, atau
favorit, untuk orang
dewasa, sebuah
buku untuk
membaca atau
bantal dari rumah.
 Mendorong orang
tua/keluarga
berpartisipasi dalam
kebiasaan tidur
biasa.
 Memberikan
bantuan sampai
pasien sepenuhnya
dapat
mengansumsikan
perawatan diri.
8. DIARE NOC. NIC.
d. Bowel elimination. Diarhea Management.
Definisi: Pasase feses yang e. Fluid balance.  Evaluasi efek
lunak dan tidak berbentuk. f. Hydration. samping
g. Electrolyte and Acid pengobatan
Batasan karakteristik. base Balance. terhadap
 Nyeri abdomen gastrointestinal.
sedikitnya tiga kali Kriteria Hasil:  Ajarkan pasien
defekasi per hari.  Feses untuk menggunakan
 Kram. berbentuk, obat antidiare.
 Bising usus hiperaktif. BAB sehari  Intuksikan
 Ada dorongan. sekali tiga pasien/keluarga
hari. untuk mencatat
Faktor yang berhubungan:  Menjaga warna, jumlah,
a. Psikologis. daerah sekitar frekuensi dan
 Ansietas. rektal dari konsistensi dari
 Tingkat stress iritasi. feses.
tinggi.  Tidak  Evaluasi intake
mengalami makanan yang
b. Situsional. diare. masuk.
 Efek samping  Menjelaskan  Identifikasi faktor
obat. penyebab penyebab dari diare.
 Penyalahgunaan diare dan  Monitor tanda dan
alkohol. rasional gejala diare.
 Kontaminan. tindakan  Observasi turgor
 Penyalahgunaan  Mempertahan kulit secara rutin.
laksatif. kan tugor  Ukur diare/keluaran
 Radiasi, toksin. kulit. BAB.
 Melakukan  Hubungi dokter jika
perjalanan. ada kenaikan bising
 Selang makan. usus.
 Intruksikan pasien
c. Fisiologi.
untuk makan rendah
 Proses infeksi
serat, tinggi protein
dan parasit.
dan tinggi kalori
 Inflamasi dan
jika memungkinkan.
iritasi.
 Intruksikan untuk
 Malabsorbsi.
menghindari
laksative.
 Ajarkan teknik
menurunkan stress.
 Monitor persiapan
makanan yang aman

Anda mungkin juga menyukai