Anda di halaman 1dari 16

Makalah

HAK ASASI MANUSIA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen : Jujur Siahaan, S.Pd.,M.Hum

Disusun Oleh:

Kelompok 5

Mahda Azkiya 2181151002

Dania Rahmadani 2181151008

Ridwan 2182151010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi rahmat
dan hidayah-Nya kepada saya untuk menyelesaikan tugas guna melengkapi tugas yaitu
Makalah mengenai “Hak Asasi Manusia”.

Pada kesempatan ini, perkenankan penulis sampaikan rasa terima kasih yang tiada
hingga kepada pihak-pihak yang membantu dan mendukung dalam proses penyusunan
Makalah, terutama kepada:

1. Jujur Siahaan, S.Pd.,M.Hum, selaku dosen pembimbing mata Pendidikan


Kewarganegaraan dan memberikan pengarahan dalam membuat susunan Makalah ini.

2. Teman-teman kelas, yang bersama-sama bekerja membantu memberikan informasi


tentang tata cara pembuatan Makalah ini.

Dalam penulisan Makalah ini selain untuk memenuhi tugas, juga untuk menambah
wawasan bagi pembacanya. Semoga apa yang tersaji atau termuat dalam tugas ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, dalam meningkatkan kesadaran dan ilmu pengetahuan.

Medan, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................

Pengertian Warga Negara.......................................................................................................3

Asas-Asas Kewarganegaraan..................................................................................................5

Cara Memperoleh Dan Kehilangan Kewarganegaraan...........................................................6

Konsep Dasar HAM...............................................................................................................7

Sejarah HAM..........................................................................................................................7

Prinsip-Prinsip HAM..............................................................................................................9

HAM dalam UUD NKRI 1945 ..............................................................................................9

BAB III PENUTUP......................................................................................................................

Kesimpulan.............................................................................................................................12

Saran.......................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak asasi manusia (HAM) merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan umat manusia. Setiap manusia yang lahir sudah melekat hak asasinya.
Orang lain tidak dapat mengganggu hak asasi masing-masing individu. Oleh karena
itu, hak asasi harus dipahami oleh setiap orang. Karena begitu pentingnya, hak asasi
manusia (HAM) dijadikan sebagai salah satu materi dalam perkuliahan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Itu sebabnya untuk menjadi warga negara yang baik
harus memahami dan menyadari mengenai hak asasi manusia.

Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai martabat yang tinggi.


Hak asasi manusia ada dan melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat
universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa saja dan tidak dapat diambil
oleh siapapun. Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat
kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul atau
berhubungan dengan sesama manusia. Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena
itu,selain ada hak asasi manusia, ada juga kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban
yang harus dilaksanakan demi terlaksana atau tegaknya hak asasi manusia (HAM).
Dalam menggunakan Hak Asasi Manusia, kita wajib untuk memperhatikan,
menghormati, dan menghargai hak asasi yang juga dimiliki oleh orang lain.
Kesadaran akan hak asasi manusia, harga diri, harkat dan martabat kemanusiaannya,
diawali sejak manusia ada di muka bumi. Hal itu disebabkan oleh hak-hak
kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati
yang melekat pada diri manusia. Sejarah mencatat berbagai peristiwa besar di dunia
ini sebagai suatu usaha untuk menegakkan hak asasi manusia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, adapun rumusan masalah
yang dapat diambil, antara lain:

1. Apakah yang dimaksud dengan warga negara?


2. Apa sajakah asas asas kewarganegaraan ?

1
3. Bagaimanakah cara memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan?
4. Apa sajakah hak dan kewajiban warga negara Indonesia?
5. Apakah yang dimaksud dengan konsep dasar hak asasi manusia?
6. Apa sajakah prinsip-prinsip pokok hak asasi manusia?
7. Bagaimanakah sejarah perkembangan hak asasi manusia?
8. Apasajakah yang terkandung pada HAM dalam UUD NKRI 1945?
C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai,
antara lain :

1. Menjelaskan konsep warga negara dan kewarganegaraan.


2. Mengidentifikasi asas asas kewarganegaraan.
3. Mengidentifikasi cara memporeleh dan kehilangan warga negara
indonesia.
4. Menganalisis hak dan kewajiban warga negara Indonesia.
5. Mendeskripsikan konsep dasar hak asasi manusia.
6. Menyebutkan prinsip prinsip pokok hak asasi manusia.
7. Menganalisis sejarah perkembangan hak asasi manusia.
8. Menilai hak asasi manusia dalam UUD 1945.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Pendahuluan

Warga negara merupakan salah satu unsure pokok dalam suatu negara, selain
adanya wilayah dan pemerintahan yang berdaulat. Setiap warga negara mempunai
kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya, negara mempunyai kewajiban
memberikan perlindungan dan kesejahteraan terhadap warga negaranya.

1. Konsep Warga Negara

Warga negara dalam bahasa Inggris disebut “citizen", dalam bahasa Yunani
"civics" (asal katanya civicus) yang berarti penduduk sipil (citizen). Merujuk kepada
bahasa Yunani kuno “polites" atau Latin "civis", yang didefinisikan sebagai anggota
dari “polis” (kota) Yunani Kuno atau "res publica” (perkumpulan orang-orang atau
masyarakat) Romawi bagi persekutuan orang-orang di Mediterania. kuno, yang
selanjutnya ditransmisikan kepada peradaban Eropa dan Barat (Kalidjernih, 2007).

Menurut Aritoteles, yang disebut warganegara adalah orang yang secara aktif ikut
mengambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara,yaitu orang yang bisa berperan
sebagai orang yang diperintah dan orang yang bisa berperan sebagai orang yang
memerintah.

2. Warga Negara Indonesia

Saat ini undang-undang tentang kewarganegaraan Republik Indonesia yang


berlaku adalah UU No. 12 Tahun 2006 yang menurut para ahli mencerminkan
penghargaan dan menghilangkan diskriminasi. Tentang siapa warga negara Indonesia,
dinyatakan pada pasal 4 UU No. 12 Tahun 2006, yaitu:

a. setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan/atau


berdasarkan perjanjian pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain
sebelum undang-undang ini berlaku sudah menjadi warga negara Indonesia;
b. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga
negara Indonesia;

3
c. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara
Indonesia dan ibu warga negara asing;
d. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara
asing dan ibu warga negara Indonesia;
e. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum
negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak
2) tersebut;
a. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara
Indonesia;
b. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
Indonesia;
c. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
asing yang diakui oleh seorang ayah warga negara Indonesia sebagai anaknya
dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas)
tahun atau belum kawin;
d. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
e. anak.yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui;
f. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;
g. anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang
ayah dan ibu warga negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara
tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak
yang bersangkutan;
h. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Disamping itu, ditentukan pula bahwa yang menjadi warga negara Indonesia dalam
pasal 5 ayat 1 dan 2 UU NO. 12 Tahun 2006 adalah :

4
1) anak warganegara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum
berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh
ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai warga negara
Indonesia.
2) anak warga negara Indonesia yang belum berusia 5 (lima) tahun diangkat
secara sah sebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan
pengadilan tetap diakui sebagai warga negara Indonesia.

3. Asas kewarganegaraan

Dalam penentuan kewarganegaraan ada 2 (dua) asas atau podoman, yaitu asa
kewarganegaraan berdasarkan perkawinan. Tetapi dalam berbagai literature hukum
dan dalam praktek,dikenal adanya tiga asas kewarganegaraan,masing masing adalah
ius soli, ius sanguinis danius sanguinis ( asshiddiqie,2006 : 135).

Berdasarkan UU No 12 Tahun 2006 asas kewarganegaraan umum terdiri atas


4 asas, yaitu: (1) asas kelahiran; (2) asas keturunan; (3) asas kewarganegaraan
tunggal; dan (4) asas kewarganegaraan ganda terbatas. Asas kelahiran dan asas
keturunan mempunyai pengertian yang sama dengan yang telali diterangkan di atas
tadi. Sedangkan asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menetukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas
yang menentukan kewarganegaraan lebih dari satu bagi anak-anak sesuai dengan
undang-undang yang mengaturnya. Jadi kewarganegaraan ini hanya bisa dimiliki anak
anak yang masih berusia dibawah umur 18 tahun setelah anak tersebut berumur 18
tahun maka ia harus memilih satu dari kewarganegaraan tersebut.

Sedangkan asas kewarganegaraan khusus ialah asas yang terdiri atas beberapa
macam asas atau podoman kewarganegaraan, yaitu:

a) Asas kepentingan nasional


b) Mengutamakan kepentingan nasional Indonesia dan mempertahankan
kedaulatan
c) Asas perlindungan maksimum
d) Pemerintah harus memberikan perlindungan kepada setiapm warga negara
e) Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan
f) Setiap warganegara memiliki kesamaan hukum an pemerintahan

5
g) Asas kebenaran subtansif
h) Asas diamanah produser kewarganegaraan seorang tidak hanya bersifat
administrative ,tetapi bersifat subtansi.
i) Asas non diskriminatif
j) Tidak membedakan setiap warga negara dari banyak hal seperti
suku,ras,warna kulit.
k) Asas pengakuan dan permohonan terhadap HAM
l) Menjamin dan melindungi warga negara dan memuliakannya pada persamaan
HAM
m) Asas keterbukaan
n) Segala sesuatu yang berhubungan dengan warga negara harus berifat terbuka
o) Asas publistas
p) Bahwa seorang yang kehilangan kewarganegaraan RI akan diumumkan dan
diberitakan agar masyarakat mengetahui.
4. Cara Memperoleh Dan Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia

Dalam literature hukum di Indonesia ,biasanya cara memperoleh status


kewarganegaran hanya terdiri atas dua cara yaitu status kewarganegaraan dengan
kelahiran di wilayah hukum Indonesia dan dengan cara pewarganegaraan atau
naturalisasi(naturalization) .

Adapun 5 (lima) prosedur atau metode perolehan status kewarganegaraan


yang dikenal dalam praktik tersebut adalah :

1. citizenship by birth

Adalah cara perolehan kewarganegaraan berdasarkan kelahiran

2. citizenship by descent

Adalah cara perolehan kewarganegaraan berdasarkan keturunan di mana


seseorang yang lahir di luar wilayah suatu negara diaggap warganegara karena
keturunan, apabila pada waktu yang bersangkutan dilahirkan ,kedua orang tuanya
adalah warga negara dari negara tersebut.

3. citizenship by naturalization

6
Adalah pewarganegaraan oaring asing melalui permohonan menjadi warga
negara setelah memenuhi persyaratan- persyaratan yang ditentukan

4. citizenship by registration

Adalah perolehan kewarga negaaran bagi mereka yang telah memenuhi syarat
syarat tertentu dianggap cukup dilakukan dilakukan melalui prosesdur administrasi
pendaftaran ynag lebih sederhana dibandingkan dengan metode naturalusasi yang
lebih rumit.

5. citizenship by incorporation of territo

Adalah proses pewarganegaraan karena terjadinya perluasan wilayah negara.

5. Konsep Dasar Hak Asasi Manusia (HAM)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM,


khususnya dalam pasal 1ayat (1) menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan dan
perlindungan harkat dan martabat manusia. Jan Materso, anggota komisi HAM PBB
merumuskan HAM dalam ungkapan berikut : HAM adalah hak-hak yang melekat diri
manusia, dan tanpa hak itu manusia tidak dapat hidup sebagai manusia (Chamin,
2003:371).

Dari rumusan HAM di atas dapat dikemukakan bahwa di balik adanya hak
asasi yang perlu dihormati mengandung makna adanya kewajiban asasi dari setiap
orang. Kewajiban asasi yang dimaksud adalah kewajiban dasar manusia yang
ditekankan dalam Undang-Undang tersebut sebagai seperangkat kewajiban yang
apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya HAM
(Sapriya & winataputra, 2003: 137).

6. Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM)


a. Piagam Madinah (Madinah 622)

Menurut Musthafa Kamal Pasha (Pasha, 2002: 126). Terdapat dua landasan
pokok bagi kehidupan bermasyarakat yang diatur dalam Piagam Madinah, yaitu :

7
1) Semua pemeluk Islam adalah satu umat walaupun mereka berbeda suku dan
banga.
2) Hubungan antar komunitas muslim dan non muslim didasarkan pada prinsip-
prinsip :
a) Berinteraksi secara baik dengan sesama tetangga
b) Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama.
c) Saling menasehati.
d) Menghormati kebebasan beragama.
b. Magna Charta (Inggris 1215)

Di kawasan Eropa, pada Tahun 1215 lahir Magna Charta. Piagam ini
merupakan perjanjian antar Raja John dari Inggris dan sejumlah bangsawan. Hak
yang diatur dalam perjanjian itu meliputi hak-hak sipil dan politik mendasar, seperti
hak untuk diperiksa di muka hakim (habeas corpus). Piagam ini merupakan cikal
bakal HAM yang membatasi kekuasaan Raja John yang absolut. Magna Charta
dianggap sebagai tonggak sejarah dalam perkembangan demokrasi di Barat.

c. Declaration Of Independence (Revolusi Amerika 1276)

Perkembangan HAM yang lebih modern ditandai dengan lahirnya Declaration


Of Independence yang merupakan deklarasi kemerdekaan Amerika dari tangan
Inggris pada 4 Juli 1776. Piagam ini disusun oleh Thomas Jefferson yang bersumber
dari ajaran Montesquieu. Deklarasi ini menekankan pentingnya kemerdekaan,
persamaan, dan persaudaraan. Dalam perkembangannya, deklarasi ini dijadikan dasar
pokok bagi Konstitusi Amerika Serikat.

d. Declaration des Droits de’i Ihomme et du Citoyen (Revolusi Prancis 1789)

Di Prancis, pada tahun 1789 lahir pertanyaan Declaration des Droits de’I
Ihomme et du Citoyen atau pertanyaan hak-hak manusia dan warga negara. Piagam
ini dicetuskan pada permulaan revolusi Prancis yang menekakan perlunya ditegakkan
tiga dasar penghormatan terhadap manusia, yaitu kemerdekaan, persamaaan, dan
persaudaraan.

Nurwardani et al (2016:125) menyatakan bahwa hak asasi manusia kini sudah


diakui seluruh dunia dan bersifat universal, meliputi berbagai bidang kehidupan

8
manusia dan tidak lagi menjadi milik negara Barat. Sekarang ini, hak asasi manusia
telah menjadi isu kontemporer di dunia.

7. Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia (HAM)

Menurut Didik B. Arif (2014: 133-134), menjelaskan ada beberapa prinsip


pokok yaitu antara lain:

1) Prinsip universal, bahwa HAM itu berlaku bagi semua orang, apa pun jenis
kelaminnya, statusnya, agamanya, suku bangsa atau kebangsaannya.
2) Prinsip tidak dapat dilepaskan (inalienable), yaitu siapapun, dengan alasan
apapun, tidak dapat dan tidak boleh mengambil hak asasi seseorang.
3) Prinsip tidak dapat dipisahkan (indivisible), artinya bahwa hak-hak sipil dan
politik, maupun hak-hak ekonomi, sosial dan budaya serta hak pembangunan, tidak
dapat dipisah-pisahkan baik dalam penerapan, pemenuhan, pemantauan maupun
penegakkannya.
4) Prinsip saling tergantung yaitu bahwa disamping tidak dapat dipisahkan, hak-
hak asasi itu saling tergantung satu sama lainnya, sehingga pemenuhan hak asasi yang
satu akan mempengaruhi pemenuhan hak asasi lainnya.
5) Prinsip keseimbangan, artinya bahwa perlu ada keseimbangan dan keselarasan
diantara HAM perorangan dan kolektif di satu pihak dengan tanggung jawab
perorangan terhadap individu yang lain, masyarakat dan bangsa di pihak lainnya.
6) Prinsip partikularisme, yaitu bahwa kekhususan nasional dan regional serta
berbagai latar belakang sejarah, budaya, dan agama adalah sesuatu yang penting dan
harus terus menjadi pertimbangan.
8. HAM dalam UUD NKRI 1945

Menurut Pancasila sebagai dasar dari bangsa Indonesia hakikat manusia


adalah tersusun atas jiwa dan raga, kedudukan kodrat sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Adapun tujuan negara yang merupakan tujuan yang tidak pernah
berakhir (never ending goal) adalah sebagai berikut :

1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.


2) Untuk memajukan kesejahteraan umum.
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamiaan abadi dan keadilan sosial.

9
HAM dalam UUD NKRI 1945

Pasal Ayat Penjelasan


Pasal 28 A - Setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
Pasal 28 B 1 Setiap orang berhak membentuk keluarga
dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
2 Setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang serta
berhak atas perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.
Pasal 28 C 1 Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia.
2 Setiap orang berhak untuk memajukan
dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun
masyarakat, bangsa dan negara.
Pasal 28 D 1 Setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang
sama dihadapan hukum.
2 Setiap orang berhak untuk bekerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja.
3 Setiap warga negara berhak memperoleh
kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
4 Setiap orang berhak atas status
kewarganegaraan.

10
Pasal 28 E 1 Setiap orang bebas memeluk agama dan
beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih
pekerjaan, memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara
yang meninggalkannya, serta berhak
kembali.
2 Setiap orang berhak atas kebebasan
meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
3 Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul dan mengeluarkan
pendapat.

BAB III

PENUTUP

11
Kesimpulan

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi
satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas
HAM orang lain.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan
RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang,
kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam
pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui
hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.

Saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan


memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak
oleh orang lain.Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.

12
DAFTAR PUSTAKA

Apiek Gandamana, 2019, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi,


Medan: Cv Harapan Cerdas

13

Anda mungkin juga menyukai