Anda di halaman 1dari 25

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DALAM LINGKUP PENDIDIKAN

TEKNOLOGI KHUSUSNYA TEKNIK BANGUNAN/SIPIL DENGAN


MODEL SINTAKS

PAPER

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran yang
diampu oleh: Dr. Dedy Suryadi, S.Pd., M.Pd.

Oleh :
Wikanti Pratiwi
NIM. 1800402

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji dan syukur kehadirat – Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul
“Model-Model Pembelajaran Dalam Lingkup Pendidikan Teknologi Khususnya
Teknik Bangunan/Sipil Dengan Model Sintaks” yang merupakan tugas untuk Mata
Kuliah Strategi Pembelajaran.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pak Dr. Dedy Suryadi, S.Pd.,
M.Pd selaku dosen Mata Kuliah Strategi Pembelajaran, dimana telah memberikan
bimbingan dan arahannya dalam pembuatan paper ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk penyusunan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan .................................................................................. 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 3
2.1 Model pembelajaran berbasis kompetensi .................................................. 3
2.2 Model pembelajaran berbasis proses ........................................................... 6
2.3 Model pembelajaran berbasis produk .......................................................... 8
2.4 Model pembelajaran berbasis project ........................................................ 12
2.5 Model pembelajaran teaching factory ........................................................ 13
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 18
3.2 Rekomendasi .............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sintak Model pembelajaran berbasis kompetensi .....................................4

Tabel 2. Sintak Model pembelajaran berbasis proses .............................................6

Tabel 3. Sintak Model pembelajaran berbasis produk ..........................................10

Tabel 4. Sintak Model pembelajaran berbasis project ..........................................12

Tabel 5. Sintak Model pembelajaran teaching factory ..........................................14

Tabel 6. Sintak Pengembangan Model pembelajaran teaching factory ................15

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa
melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang
diharapkan. Dalam merancang kegiatan pembeajaran ini, seorang guru
semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran, yang ingin
dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan
disajikan, dan cara yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta
penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan dipiih untuk melakukan
mengukuran terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
telah dimiliki siswa.
Model pembelajaran terus berkembang sebagai usaha untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan kualitas pembelajaran. Kemampuan guru dalam
merancang pembelajaran yang mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa
merupakan kunci tercapainya tujuan pembelajaran. Banyak model
pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa di dalam proses
pembelajaran, diantaranya akan dibahas pada paper ini. Pemahaman tentang
hal ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat memilah , memilih,
dan menetapkan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
Perlu dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajran memiliki pandangan
yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang
guru, dan pandangan tentang siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan
strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda juga,
sehingga proses pembelajaran akan berbeda walaupun strategi pembelajaran
sama. Dalam paper ini penulis akan menjelaskan beberapa metode
pembelajaran pembelajaran dalam lingkup Pendidikan teknologi khususnya
Teknik bangunan/sipil dengan model sintaks.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Batasan Masalah diatas, penulis menentukan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu model pembelajaran berbasis kompetensi?
2. Apa itu model pembelajaran berbasis proses?
3. Ap aitu model pembelajaran berbasis produk?
4. Apa itu model pembelajaran berbasis project?
5. Apa itu model pembelajaran teaching factory?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, penulis menentukan beberapa tujuan
masalah sebagai berikut:
1. Untuk mencari sintaks pembelajaran berbasis kompetensi?
2. Untuk mencari sintaks pembelajaran berbasis proses?
3. Untuk mencari sintaks pembelajaran berbasis produk?
4. Untuk mencari sintaks pembelajaran berbasis project?
5. Untuk mencari sintaks pembelajaran teaching factory?

1.4 Sistematika
Untuk mempermudah dalam pembahasan dan ukuran lebih terperinci
maka laporan ini tersusun dengan sistematika sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Model pembelajaran berbasis kompetensi


Kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kebiasaan berpikir dan
bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi
kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai dasar
untuk melakukan sesuatu. Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.

Penerapan KBK bukan tanpa kendala sama sekali. Beberapa kendala yang
diprediksi akan menjadi PR utama lembaga pendidikan adalah:
1. Pengalaman guru yang masih minim.
2. Alat penunjang kegiatan belajar.
3. Kemandirian lembaga dalam memformat KBK dalam proses jadwal belajar.
4. Buku penunjang dan perangkat administrasi lainnya yang harus disesuaikan
dengan kebutuhan guru dan siswa.
Kendala-kendala ini tentunya sebagai jembatan sekolah menuju hasil pendidikan
yang memuaskan masyarakat, berkualitas, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan


hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Enam metode yang
menyokong hasil pembelajaran yang mengacu pada KBK:

3
4

1. Metode tanya jawab, adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya


komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama
terjadi dialog antara guru dan siswa.
2. Metode diskusi (discussion), diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar
informasi, pendapat, dan unsure-unsur pengalaman secara teratur dengan
maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti
tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan.
Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh
kelompok kembali dengan paham yang di bina bersama.
3. Metode Demonstrasi dan Eksperimen, metode mengajar yang sangat efektif,
sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta (data) yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu
metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
4. Metode problem solving (memberi pemecahan masalah), bukan hanya sekedar
metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam
problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan
mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
5. Metode latihan (drill), pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu
ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Mengingat latihan
ini kurang mengembangkan bakat/inisiatif siswa untuk berpikir, maka
hendaknya guru/pengajar memperhatikan tingkat kewajaran dari metode ini :
6. Metode karya wisata (field trip), karya wisata dalam arti metode mengajar
mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan karya wisata dalam arti umum.
Karya wisata disini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar.
Tabel 1. Sintak Model pembelajaran berbasis kompetensi
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
Memecahkan Masalah Guru menyampaikan Siswa berdiskusi dan
topik dan mengajukan berfikir bagaimana cara-
pertanyaan bagaimana
5

LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA


cara memecahkan cara menyelesaikan
masalah masalah.
Mencari data untuk Guru memperbolehkan Siswa mencari data atau
memecahkan masalah siswa untuk mencari keterangan yang dapat
tersebut, sumber-sumber unruk digunakan untuk
menyelesaikan memecahkan masalah
masalah. tersebut, misalnya dengan
jalan membaca buku-
buku, meneliti, bertanya,
berdiskusi, mencari
artikel dan jurnal.
Menetapkan jawaban Guru menanyakan Siswa menetapkan
sementara (dugaan) kepada siswa dari hasil jawaban sementara dari
pemikiran dan masalah tersebut, dugaan
pencarian mereka jawaban ini didasarkan
tentang masalah pada data yang telah
tersebut. diperoleh, pada langkah
kedua di atas.
Menguji kebenaran Guru memberikan Dalam langkah ini siswa
jawaban metode agas siswa harus berusaha
benar benar memecahkan masalah
memecahkan masalah sehingga benar-benar
ini. Metode dapat yakin bahwa jawaban
dibuat suatu kelompok tersebut betul-betul
diskusi maupun sesuai. Apakah sesuai
mendemonstrasikan. dengan jawaban
sementara atau sama
sekali tidak sesuai. Untuk
6

LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA


menguji kebenaran
jawaban ini tentu saja
diperlukan metode-
metode lainnya seperti
demonstrasi, diskusi, dll.
Menarik kesimpulan Guru menanyakan Siswa dia akhir menarik
kesimpulan menurut kesimpulan tentang
siswa kemudian di jawaban dari masalah
akhir guru ikut tadi.
menarik kesimpulan.

2.2 Model pembelajaran berbasis proses


Pembelajaran berbasis proses adalah pendekatan holistik, pembelajaran diambil
secara keseluruhan daripada mengajar untuk tujuan yang ditargetkan spesifik.
Guru dapat meminta dan mencoba berbagai strategi untuk memperoleh kemajuan
tetapi pada akhirnya akan dibimbing ke hasil belajar oleh siswa.
Tabel 2. Sintak Model pembelajaran berbasis proses
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
Mengorientasikan Siswa Guru menyampaikan Siswa didorong untuk
pada Masalah topik dan mengajukan mengajukan pertanyaan
pertanyaan bagaimana dan mencari informasi.
cara memecahkan
Selama tahap analisis
masalah
dan penjelasan, siswa
akan didorong untuk
menyatakan ide-idenya
7

secara terbuka dan


penuh kebebasan
Berdiskusi tentang solusi Guru dapat memulai Siswa berkelompok
dari Masalah kegiatan pembelajaran untuk diskusi.
dengan membentuk Memikirkan solusi
kelompok-kelompok untuk pemecahan
siswa dimana masing- masalah tersebut.
masing kelompok akan Pemecahan suatu
memilih dan masalah sangat
memecahkan masalah membutuhkan
yang berbeda. kerjasama
dan sharing antar
anggota.
Membantu Penyelidikan Pengumpulan data dan Siswa atau Peserta
Mandiri dan Kelompok eksperimentasi didik mengumpulkan
merupakan aspek yang cukup informasi untuk
sangat penting. Pada menciptakan dan
tahap ini, guru harus membangun ide
mendorong siswa untuk mereka sendiri.
mengumpulkan data dan
melaksanakan
eksperimen (mental
maupun aktual) sampai
mereka betul-betul
memahami dimensi
situasi permasalahan.

Mengembangkan dan Guru menyampaikan Siswa menciptakan


Menyajikan Artefak (Hasil suatu hasil karya artefak (hasil karya) dan
8

Karya) dan sebagai contoh untuk pameran. Artefak lebih


Mempamerkannya siswa, kemudian siswa dari sekedar laporan
diarahkan untuk tertulis, namun bisa
membuat sebuat hasil suatu video
karya. tape (menunjukkan
Guru dapat situasi masalah dan
mengadakan pameran pemecahan yang
atau workshop untuk diusulkan), model
memamerkan hasil (perwujudan secara fisik
karya siswa. dari situasi masalah dan
pemecahannya),
program komputer, dan
sajian multimedia.
Diadakan pameran atau
workshop untuk
memamerkan hasi karya
tersebut.
Analisis dan Evaluasi Guru meminta siswa Siswa menganalisis
Proses Pemecahan untuk merekonstruksi dan mengevaluasi
Masalah pemikiran dan aktivitas proses mereka sendiri
yang telah dilakukan dan keterampilan
selama proses kegiatan penyelidikan dan
belajarnya. intelektual yang
mereka gunakan.

2.3 Model pembelajaran berbasis produk


Model Pembelajaran ini merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang
menyatu pada proses produksi, dimana peserta didik diberikan pengalaman belajar
9

pada situasi yang kontekstual mengikuti aliran kerja industri mulai dari
perencanaan berdasarkan pesanan, pelaksanaan dan evaluasi produk/kendali mutu
produk, hingga langkah pelayanan pasca produksi.
Seperti yang dikatakan oleh (Hadiwaratama 2008 dalam Ardiansah 2014)
bahwa pembelajaran production based learning membutuhkan peralatan dan
mesin berskala produksi, yang dapat dikembangkan dari peralatan dan mesin
berskala pendidikan. Maksudnya ialah didalam sekolah menengah kejuruan yang
menggunakan m odel pembelajaran berbasis produksi harus memiliki peralatan
yang mendukung dan hampir sama dengan industri walaupun dalam ukuran yang
relatif lebih kecil.
Pola pembelajaran production based learning adalah pendekatan pendidikan
yang menghasilkan keterampilan dan keahlian melalui latihan, khususnya yang
berhubungan dengan kegiatan praktik penerapan pengetahuan (Hadiwiratama,
2008 dalam Ardiansah 2014). Adapun ciri-ciri dari model
pembelajaran production based learning menurut (Ardiansah, 2014) ialah sebagai
berikut:
1. Bahan latihan praktik (job sheet) dirancang untuk mengakomodasikan tingkat
kesulitan yang pada umumnya ada di industri.
2. Bahan latihan ini merupakan standar yang cenderung untuk tidak berubah dan
tidak harus merupakan sebuah produk yang dapat digunakan atau suku cadang
tertentu.
3. Bahan latihan hanya merupakan simulasi atas suatu proses, bentuk atau tingkat
kesulitan pengerjaan.
4. Hasil latihan sebagian besar merupakan produk yang tidak bisa dijual.
5. Pendalaman atas materi tertentu didapatkan dari latihan yang terus-menerus
sehingga keahlian seorang mahasiswa akan terasah, dengan basis teknologi
yang dipakai konvensional maupun modern.
Tujuan model pembelajaran ini yaitu Menyiapkan peserta didik agar memiliki
kompetensi kerja yang berkaitan dengan kompetensi teknis serta kemampuan kerja
sama (berkolaborasi) sesuai tuntutan organisasi kerja.
10

Tabel 3. Sintak Model pembelajaran berbasis produk


LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
Menganalisis Guru menganalisis Siswa diharapkan dapat
karakteristik siswa dan karakteristik siswa mengikuti pembelajaran
kebutuhan praktik melalui proses dengan mengamati guru
pembelajaran yang dan membentuk
dilakukan secara kelompok praktik.
individu dan kelompok.
Mengidentifikasi bahan
praktik yang sesuai
dengan kebutuhan
pelaksanaan
pembelajaran berbasis
produksi
Identifikasi dan analisis Guru menidentifikasi Siswa diharapkan dapat
produk. kemasan yang akan mengerti apa yang
dibuat agar sesuai dijelaskan oleh guru dan
dengan kebutuhan bertanya apabila ada
sosial. yang ingin ditanyakan.
Membuat pertanyaan Guru mengajukan Siswa diharapkan dapat
tentang produk pertanyaan kepada menjawab pertanyaan
siswa tentang kemasan yang telah diajukan oleh
yang telah dijelaskan guru.
sebelumnya.
Pemetaan pertanyaan Guru Siswa diharapkan dapat
mengklasifikasikan memahami
pertanyan dari siswa penjelasan dari guru.
berdasarkan kebutuhan
11

LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA


dan urgensinya terhadap
kemasan.
Menganalisis peralatan Guru menganalisis alat Siswa dapat
dan bahan yang dan bahan yang menganalisis peralatan
dibutuhkan dari produk dibutuhkan berdasarkan dan bahan yang akan
yang akan dibuat. pemetaan digunakan alat praktik
Membuat jadwal Guru membuat jadwal Siswa dapat mengikuti
pelaksaan pembuatan pelaksanaan pembuatan jadwal yang telah
produk. kemasan. ditetapkan oleh guru
Proses pembuatan Guru mengamati dan Siswa dapat
produk. berperan sebagai menciptakan produk
fasilitator dengan terampil
berdasarkan
pembelajaran teori
sebelumnya.
Melakukan evaluasi Guru menilai sejak awal Siswa mengevaluasi
pertemuan sampai akhir dari hasil produksi.
dalam pembuatan
produk.
Menciptakan rencana Guru Siswa dapat menjual
bisnis mengarahkan kepada hasil produk yang telah
siswa agar produk yang dibuat.
telah dibuat dan
dikemas untuk dijual
dan dijadikan usaha atau
unit produksi sekolah
12

2.4 Model pembelajaran berbasis projek


Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran.
Peserta didik menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan
dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktifitas secara nyata.
Tabel 4. Sintak Model pembelajaran berbasis projek
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
Penentuan Pertanyaan Guru menyampaikan Mengajukan pertanyaan
Mendasar (Start With the topik dan mengajukan mendasar apa yang
Essential Question) pertanyaan bagaimana harus dilakukan peserta
cara memecahkan didik terhadap
masalah topik/pemecahan
masalah
Mendesain Perencanaan Guru memastikan setiap Peserta didik berdiskusi
Proyek (Design a Plan peserta didik dalam menyusun rencana
for the Project) kelompok memilih dan pembuatan proyek
mengetahui prosedur pemecahan masalah
pembuatan meliputi pembagian
proyek/produk yang tugas, persiapan alat,
akan dihasilkan bahan, media, sumber
yang dibutuhkan.
Menyusun Jadwal Guru dan peserta didik Peserta didik menyusun
pembuatan(Creat a membuat kesepakatan jadwal pembuatan dan
Schedule) tentang jadwal penyelesaian proyek
pembuatan proyek dengan memperhatikan
(tahapan-tahapan dan batas waktu yang telah
pengumpulan) ditentukan Bersama.
13

LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA


Memonitor Peserta didik Guru memantau Peserta didik melakukan
dan kemajuan proyek keaktifan peserta didik pembuatan proyek
(Monitor the Students selama melaksanakan sesuai jadwal, mencatat
and the Progress of the proyek, memantau setiap tahapan,
Project) realisasi perkembangan mendiskusikan masalah
dan membimbing jika yang muncul selama
mengalami kesulitan penyelesaian proyek
dengan guru.
Menguji Hasil (Assess Guru berdiskusi tentang Membahas kelayakan
the Outcome) prototipe proyek, proyek yang telah
memantau keterlibatan dibuat dan membuat
peserta didik, mengukur laporan produk/karya
ketercapaian standar. untuk dipaparkan
kepada orang lain
Mengevaluasi Guru membimbing Setiap peserta didik
Pengalaman (evaluate proses pemaparan memaparkan laporan,
the Experience) proyek, menanggapi peserta didik yang lain
hasil, selanjutnya guru memberikan tanggapan,
dan peserta didik dab Bersama guru
mereflesksi/kesimpulan menyimpulkan hasil
proyek

2.5 Model pembelajaran teaching factory


Pembelajaran teaching factory adalah metode pembelajaran yang menyediakan
jasa atau produk yang berdasar pada prosedur dan standar yang telah ditetapkan di
dunia industri serta diterapkan sesuai dengan situasi yang ada di industri. Teaching
factory diterapkan di lingkungan sekolah kejuruan atau SMK.
14

Penerapan pembelajaran teaching factory mengharuskan stakeholder yang ada


di industri ikut terlibat sehingga penilaian kapabilitas/kemampuan hasil
pendidikan bisa sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu model
pembelajaran ini harus didukung dan didukung pemerintah dengan menetapkan
standar tertentu dengan membuat strategi, regulasi, pelaksanaan dan juga evaluasi.
Tujuan yang selaras tentang pembelajaran teaching factory (Sema E. Alptekin,
Reza Pouraghabagher, atPatricia McQuaid, and Dan Waldorf; 2001) adalah
sebagai berikut.
1. Menyiapkan lulusan yang lebih profesional melalui pemberian konsep
manufaktur moderen sehingga secara efektif dapat berkompetitif di industri;
2. Meningkatkan pelaksanaan kurikulum SMK yang berfokus pada konsep
manufaktur moderen;
3. Menunjukan solusi yang layak pada dinamika teknologi dari usaha yang
terpadu;
4. Menerima transfer teknologi dan informasi dari industri pasangan terutama
pada aktivitas peserta didik dan guru saat pembelajaran
Tabel 5. Sintak Model pembelajaran teaching factory
LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
Mendesain produk Guru memberi Siswa akan
perintah kepada siswa mengembangkan atau
untuk menciptakan menciptakan produk baru
suatu produk berupa kebutuhan harian,
kemudian mendesain mendesain sebuah
produk itu sendiri. gambar, membuat
program pada komputer
dsb.
Merancang prototype Guru melihat desain Merancang sebuah
yang sudah dibuat produk contoh atau tester
kemudian memberikan
15

LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA


masukan dan yang sesuai dengan
melanjutkan untuk spesifikasi produk.
merancang prototype
produk tersebut.
Mendemonstrasikan dan Guru memperhatikan Siswa melaksanakan
persetujuan prototype siswa ketika demonstrasi pada
demonstrasi produk informasi yang ada pada
kemudian mereka spesifikasi produk dari
diberi komentar. prototype yang
Apabila prototype diciptakan agar bisa
produk tersebut sudah mendapatkan persetujuan
layak produksi, guru siap produksi.
memberikan
persetujuan.
Menciptakan produk Guru memberikan siswa membuat desain
massal deadline untuk jadwal dan deadline
menghasilkan produk produk agar bisa
tersebut mencapai tenggat waktu
yang sesuai.

Dan berikut merupakan hasil pengembangan langkah-langkah atau sintaks


pembelajaran teaching factory yang berlandaskan pada karya Dadang Hidayat
(2011).

Tabel 6. Sintak Pengembangan Model pembelajaran teaching factory


LANGKAH KERJA AKTIVITAS GURU AKTIVITAS SISWA
Menerima order Guru mengarahkan Siswa memperoleh order
siswa bagaimana dan bisa berhubungan
langsung dengan pembeli
16

menerima orderan yang tentang jasa atau produk


baik. yang diinginkan. Pada
sesi ini siswa diharuskan
untuk berkomunikasi
dengan baik, santun,
tegas serta menulis
segala masukan positif
maupun negatif
Menganalisa order Kemudian guru Siswa harus bisa
membimbing siswa menganalisa segala
untuk menganalisa bentuk pesanan yang ada
orderan dan baik berupa produk atau
mengawasi. jasa sesuai dengan
spesifikasi yang telah
ditetapkan, bahan, harga
dan deadline pengerjaan.
Kesiapan dalam Guru memperhatikan Siswa memberikan
mengerjakan order sikap siswa dan kejelasan sikap dalam
bertanya kesiapan melaksanakan pekerjaan
mereka dalam (order) yang telah
mengerjakan orderan. dianalisis. Kapabilitas
siswa akan diuji disini
sehingga siswa harus
memiliki rasa tanggung
jawab yang tinggi.
Mengerjakan order, Guru mengawasi Siswa melakukan
pekerjaan siswa dalam pekerjaan sesuai dengan
mengerjakan orderan. apa yang telah ditetapkan
di spesifikasi produk dan
17

hasil analisa. Siswa


dituntut untuk bisa
melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan.
Siswa dituntut untuk
bekerja sesuai dengan
aturan agar
menghasilkan produk
atau jasa yang sesuai
dengan spesifikasi dan
hasil analisa.
Evaluasi produk atau Guru melihat hasil Siswa melaksanakan
jasa produk yang telah evaluasi hasil produk
dihasilkan oleh siswa atau jasa yang telah
kemudian dievaluasi dihasilkan dan
membandingkan dengan
standar yang telah
ditetapkan sesuai dengan
spesifikasi dan analisa
yang telah ditetapkan.
Mengirim order, Guru Membimbing dan Siswa mengirim produk
menjadi pengawas atau jasa setelah produk
siswa ketika mengirim telah melalui tahap
produk evaluasi yang matang
sehingga pelanggan
(konsumen) akan puas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab II, penulis mempunyai beberapa
simpulan sebagai berikut:
1. Pada model pembelajaran berbasis kompetensi mempunyai 5 langkah yaitu,
Memecahkan Masalah, Mencari data untuk memecahkan masalah,
Menetapkan jawaban sementara (dugaan), Menguji kebenaran jawaban, serta
Menarik kesimpulan.
2. Pada model pembelajaran berbasis proses mempunyai 5 tahapan yaitu,
Mengorientasikan Siswa pada Masalah, Berdiskusi tentang solusi dari
Masalah, Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok, Mengembangkan
dan Menyajikan Artefak (Hasil Karya) dan Mempamerkannya, Analisis dan
Evaluasi Proses Pemecahan Masalah.
3. Pada model pembelajaran berbasis produk mempunyai 9 tahapan yaitu,
Menganalisis karakteristik siswa dan kebutuhan praktik, Identifikasi dan
analisis produk, Membuat pertanyaan tentang produk, Pemetaan pertanyaan,
Menganalisis peralatan dan bahan yang dibutuhkan dari produk yang akan
dibuat, Membuat jadwal pelaksaan pembuatan produk, Proses pembuatan
produk, Melakukan evaluasi, serta Menciptakan rencana bisnis.
4. Pada model pembelajaran berbasis project mempunyai 6 tahapan yaitu,
Penentuan Pertanyaan Mendasar, Mendesain Perencanaan Proyek,
Menyusun Jadwal pembuatan, Memonitor Peserta didik dan kemajuan
proyek, Menguji Hasil, serta Mengevaluasi Pengalaman.
5. Pada model pembelajaran teaching factory mempunyai 4 langkah yaitu,
Mendesain produk, Merancang prototype, Mendemonstrasikan dan
persetujuan prototype, Menciptakan produk massal. Kemudian
dikembangkan menjadi 6 langkah.

18
19

3.2 Rekomendasi
Ketika mencari materi lebih banyak sumber – sumber terpercaya. Lebih dikaji
lebih dalam Mengenai Model- model Pembelajaran Untuk PTK khususnya Teknik
Bangunan/sipil. Dengan selesainya paper ini diharapakan dapat menambah
pemahaman sekaligus pengetahuan mengenai pondasi dalam. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran maupun masukannya mengenai
pembahasan untuk kedepannya menjadi lebih baik lagi dalam pembuatan paper
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Suryadi D dan Yusa AA. 2009. Model Pembelajaran Berbasis Produksi Dengan
Pendekatan Asesmen Portofolio Pada Perkuliahan Praktik Kerja Bangunan. Jurnal
Penelitian. Volume 9 No 1.

Muhammad Sospandi, dkk. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Project Based


Learning (Pbl) Pada Mata Pelajaran Pemrograman Desktop Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Xi Rpl B Smk Negeri 2 Karanganyar. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK). Volume 11 No 2.

Hidayat, D. (2011). Model Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan


Kompetensi Siswa Dalam Mata Pelajaran Produktif. Jurnal Ilmu Pendidikan. Jilid 17
No 4.

Ganefri. (2013). The Development of Production-Based Learning Approach to


Entrepreneurial Spirit for Engineering Students . Canadian Center of Science and
Education.

Hidayat, G. d. (2014). Production based Learning: An Instructional Design Model in


the Context of Vocational Education and Training (VET). Global Journal of Science
Frontier Research: E Interdiciplinary, volume 14.

Rahdiyanata, D. Reorientasi Pembelajaran Sebagai Proses Peningkatan Mutu


Pendidikan Vokasi Di Indonesia. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

Budi Arianto B. (2015). Penerapan Model Pembelajaranproblem Based Learning


Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Kelas X
Teknik Gambar Bangunan Smk Negeri 3 Semarang

20
21

Widianto, E. (2016). “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Practice


Rehearsal Pairs dengan Media Handout Terhadap Hasil Belajar

Siswa SMKN 3 Jombang”. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan. Vol 3.

Laksana IH dan Cahyaka HW. Peningkatan Hasil Belajar Dengan Media Pembelajaran
3d Studio Max Pada Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan Di Smk Negeri 1
Sidoarjo.

Zulkarnain KD. Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Practice-Rehearsal Pairs


Dengan Media Maket Pada Materi Pelajaran Konstruksi Bangunan Atap Dan Kuda-
Kuda Kayu Siswa Kelas X Tgb Di Smk Negeri 1 Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai