Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL

PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN


SEHAT (PHBS) UNTUK MENCEGAH PENYAKIT MENULAR
PADA SANTRI DI PESANTREN DARUL AITAMI DESA LINGGI, KECAMATAN
SIMEULUE TIMUR, KABUPATEN SIMELUE
RABU, 26 MARET 2020

A. Evaluasi Struktur

Persiapan penyuluhan diawali dengan melakukan konsultasi laporan

pendahuluan terlebih dahulu dengan pembimbing mengenai hal–hal yang harus

dipersiapkan untuk mengadakan pertemuan, meliputi: laporan pendahuluan, materi

yang akan disampaikan, kepanitiaan, dan peserta yang akan diundang. Setelah laporan

pendahuluan disetujui oleh pembimbing, maka mahasiswa menyampaikan kepada

Pimpinan Pesantren dan Dewan Guru di pesantren tentang rencana akan diadakannya

pertemuan. Mahasiswa dan pihak pesantren sepakat untuk mengadakan Penyuluhan

Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Mencegah Penyakit

Menular pada hari Rabu, 26 Maret 2020 pukul 10.00 WIB. Sasaran dari kegiatan

penyuluhan adalah santri/santriwati Pesantren Darul Aitami sebanyak 50 orang.

Persiapan lain yang dilakukan adalah menyiapkan kelengkapan acara dan

media yang akan digunakan, seperti daftar acara dan materi berupa slide presentasi.

Selain itu mahasiswa menyiapkan konsumsi berupa kue dan air minum. Untuk

terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan maka penanggung jawab kegiatan

kemudian melakukan pembagian tugas untuk anggota kelompok/pengorganisasian

sebagai berikut: Penanggung jawab umum: Nelza Delinda, Penyaji materi: Phoenna

Febrina Wirdiani, Moderator: Rumaisha Yasmine , Dokumentasi; Cut Darwina,

Konsumsi; Raudhatul Husna Azzuhra.


B. Evaluasi Proses

Penyuluhan direncanakan dimulai pukul 14.00 WIB, waktu ini di sesuaikan

setelah kegiatan solat dan makan siang para santri. Acara pembukaan dilaksanakan

tepat pukul 14.00 dengan dihadiri oleh para santri pesantren. Usaha yang dilakukan

untuk menginformasikan kegiatan penyuluhan dilakukan dengan pemberitahuan dari

para guru yang mengajar pada pagi hari dan juga dengan bantuan pengeras suara di

mushola pesantren.

Acara dibuka oleh moderator selama 5 menit dengan memberikan salam &

shalawat, mengajukan kontrak waktu serta menjelaskan tujuan dari kegiatan yang

akan dilakukan. Setelah selesai acara pembukaan maka masuk ke kegiatan inti yaitu

pemberian materi terkait dengan diare yang disampaikan oleh Melisa Imanda & Dea

Difibri selaku mahasiswa keperawatan yang sedang melakukan praktikum lapangan

selama 35 menit. Materi disampaikan dalam Bahasa Indonesia agar mudah dipahami

karena mayoritas santri tidak mengerti bahasa daerah.

Dari pengamatan terlihat para santri antusias dan berpatisipasi aktif dalam

mengikuti penyuluhan. Secara keseluruhan proses penyuluhan berlangsung dengan

lancar dan tidak ada kendala. Akhir penyuluhan, Selama 20 menit pemateri membuat

kesimpulan ataupun membuka forum diskusi dan ditutup dengan mengucapkan salam.

C. Evaluasi Hasil

Acara berlangsung sesuai dengan target yang ingin dicapai. Semua santri

pesantren yang ikut dalam acara penyuluhan tampak antusias dan berpartisipasi aktif

dalam kegiatan.

Maka di dapatkan hasil :


a. 85 % santri pesantren mampu memahami dan menjelaskan pengertian diare,

klasifikasi diare dan penyebab diare.

b. 70 % santri pesantren mampu memahami dan menjelaskan tanda dan gejala

diare.

c. 90 % santri pesantren mampu memahami dan menjelaskan akibat yang

ditimbulkan jika diare tidak dapat diatasi serta cara pencegahan diare.

d. 60 % santri pesantren mampu memahami dan menjelaskan penatalaksanaan

diare.

e. 75 % santri pesantren mampu memahami dan menjelaskan kebutuhan

makanan apa saja untuk penderita diare.

D. Saran

1. Diharapkan para santri di Pesantren Darul Aitami mampu mengendalikan

penyakit menular khususnya mengatasi penyakit diare secara mandiri.

2. Diharapkan orangtua dan perangkat Pesantren Darul Aitami mendukung

program promosi kesehatan khususnya untuk mengendalikan penyakit diare

pada santri.

Anda mungkin juga menyukai