Sistem saraf

1. Soal spina bifida kistika

2. Soal CTS, ditanya nervus yang terganggu: N. medianus
3. Soal CTS (Nyeri neuropatik), tatalaksana: gabapentin
4. Soal Meningitis dg LCS purulenta: Meningitis bakterial
5. Serebral palsy
6. Kejang demam sederhana
7. Epilepsi: Obat lini I Fenitoin
8. Nyeri kepala seperti terikat: Amitriptilin
9. Diagnosis GBS
10. Neuropati DM Pemeriksaan penunjang
11. EDH
12. TIA
13. Pasien tdk sadar, Tensi tinggi (200), muntah nyemprot. Apakah tindakan: Intubasi
Psikiatri
14. Depresi postpartum, Terapinya: stralin
15. Diagnosis: Panik dg agorapobia
16. Diagnosis: Skizofrenia hebefren
17. Intoksikasi opioid (pin poin)  Apakah terapinya: nalokson
18. Ngedipkan mata 5 bulan  Tic sederhana
19. Suami meninggal  Diagnosis: campuran dengan depresi
20. Obat insomnia  Diazepam
21. Bipolar kini manik dg ciri psikotik?
22. Ngga bisa berbicara sejak kecil, Cuma keluarkan kata-kata aneh: Rett’s Syndrom

Sistem Indera
THT:
23. Audiometri  palung dalam 4000 Hz: Diagnosis: NIHL
24. Mastoiditis
25. Ditemukan furunkel di liang telinga: Otitis eksternal sirkumkripta
26. Keluar cairan, Membran tympani bulging  Antibiotik sistemik
27. OMSK tipe binigna
28. Perikonditis Antibiotik
29. Corpus alienum hidung  tatalaksa  ekstraksi corpus alienum
Mata:
30. Mata merah dg nodul lebih dari lima?
31. Kopus alienum konjungtiva tarsal
32. Benda asing kornea  irigasi dan rujuk
33. Pterigium  Inflamasi kronis
34. Mata tersusuk  fluorense
35. Dendritik  1 mata  Zoster
36. Katarak matur  shadow test negative
37. Mata kanan 7 mata kiri 3: ambliopia anisometropia
38. Usia 35 th  Hipermetropia
39. Glaukoma fakolitik

Sistem Kardiovaskuler
Sistem Gastrointestinal
40. Kandidiosis oral  Nistatin
41. Cacing telur  ankilostoma
 42. GERD  Omeprazol 2x40 mg
43. Gastritis pilihan terapi: H2 Blocker
44. Angina ludwig
45. Parotitis  orchitis
46. Komplikasi Demam thypoid  Peritonitis
47. Dx: Appendicitis
48. Peritonitis e.c apendicitis
49. Pemeriksaan penunjang
50. Hernia scrotalis  USG
51. Strubery tongue  infeksi Streptococcus atau stapilogoccous  taltakasana:
Penicillin G atau cefadroksil
52. Keracunan makanan kaleng Tetanus Botulsm
53. Hipatitis A  IgM HAV
54. Diagnosis  Sirosis Hepatis
55. Sirosis Hepatis  Ruptur Esofagus

Hematoimuno
56. Hemorroid internal great III  Hb 6  Ferritin dan TIBC
57. Demam berulang + limfadenopati: Leukimia akut
58. Anemia megaloblastik
59. DHF IV  Kritaloid 20 cc/KgBB secepatnya
60. Leptospirosis  Spiroseta
61. Demam rematik: Antibiotik
Musculo:
62. Fraktur klavikula
63. Osteoporesis
64. Ruptur tendo achilles
65. Fractur collum femur

Kardio:
66. Nyeri dada  troponin meningkat  ST elevasi pada lead II, III, AVF: tataksana:
Klopidogrel
67. Berdebar2 irama tidak teratur  atrial fibrilasi
68. SVT
69. VES Compound
70. Asianotik, murmur SIC III sternalis kiri  VSD
71. Pasein bengkak seluruh tubuh  Diuretik + ACEi
72. Pasein tdk sadar tekanan darah rendah, sebelum adanya gangguan jantung, udem
seluruh tubuh  Shock Kardigenik
73. Pericarditis  pericardial friction rub

Ginjal dan saluran kemih:

74. Laki-laki nyeri pinggang, penunjang  pielonefritis
75. GO pada laki-laki  tdk ada obat GO? Eritromisin
76. GNA PS  Apakah ada infeksi kulit 2 minggu yang lalu?
77. Sindrom nefrotik
78. Sakit perut menjalar, CVA positif  batu ginjal kanan
79. Nyeri pinggang menjalar ke skrotum  Batu ureter distal
80. Parafimosis
Reproduksi
81. Anemia pada kehamialan: Tablet besi 200 mg
82. Bercak darah + OUE tertutup: Abortus imminens
83. Kehamilan ektopik Rujuk spesialis
84. Hipertensi kronis pada kehamilan
85. Plasenta previa
86. Persalinan lama karena inersia uteri  tatalaksana: Aselerasi dg oksitosin
87. Malpresentasi: Lahirkan dg alat bantu
88. SKDI (CPD) Bidan  partus macet: Karena kepala di hodge 2
89. Korioamnionitis  tatalaksana: Terminasi segara
90. KPD  test nitrazin
91. Perdarahan habis melahirkan  Ruptur servik
92. Retensio palsenta
93. Endometritis
94. Soal Subinvolution ditanya etiologi  infeksi
95. Bartolinitis, apakah terapi: Antibiotik
96. Inverted nipple  ditarik agar puting keluar
97. Bacterial vaginosis
98. Herpes simplex  Zank test

Respirasi:
99. Datang dg keluhan keluhan ingus, faring hiperemis: Faringitis
100. Difteri  ADS dg skintest
101. Bronkitis akut  corakan bronkovaskuler
102. TB dewasa  obati dg OAT
103. Ca Nasofaring
104. Pleural effussion
105. Pasien anak pneumonia dg saturasi 90%  Tatalaksana awal: Oksigen

Endokrin dan metabolik:

106. Hipoglikemia  Bolus dektrose 40% 25 cc
107. Grave ibu hamil  PTU
108. Krisis Thyroid
109. Bengkak leher 4 hari, nyeri  tiroiditis De Quervein
110. Krisis thyroid  Rehidrasi
111. Chusing Syndrome
112. Obose I  Diet rendah kalori dan aktivitas fisik

Non-Sistem:
113. Luka tembak stelata, jejas laras  tempel
114. Pasien bunuh diri, Mekanisme  asfiksia
115. Luka petir  Arborensence
116. Pasien HIV  Hanya memberi tahu pasien
117. Pasien appendicitis harus dirujuk, Pasien meminta rawat inap  menjelas
risiko jika dirujukan
118. Pasien di rawat di ICU karena kejang, keluar tetap ingin di rawat, pasien lain
datang ventilator  justice
119. Automy
120. Di Klinik  kapitasi
121. Mengecek diabetes  crosssectional
122. Penelitian di SD kelas 2 dan kelas 4  Purpusive sampling
123. Penelitian Ibu dg tingkat pendidikan, kadar ASI  Chis Square
124. Membanding kaptopril dan furosemid  T-independent
125. Pesien case dan control pada maliria
126. Neonatal mortality rate  5/180
127. Fungsi menajemen: planning
128. Dokter kepala puskesmes  pagawan akan dikasih uang tambaha  reward
and punistmen