Anda di halaman 1dari 63

116

BAB 3
PERENCANAAN

3.1. Pengorganisasian
Untuk efektifitas pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional
dalam menentukan kebijakan-kebijakan internal yang sifatnya umum
kelompok menyusun struktur organisasi sebagai berikut:
Ketua : Satria Adiwinata Z, S.Kep
Sekretaris 1 : Rizal Fambudi, S.Kep
Sekretaris 2 : Ellyana Susanti, S.Kep
Bendahara 1 : Linda Wahyudi, S.Kep
Bendahara 2 : Syarifah Rahimah, S.Kep
Humas : Syarifah Maulina, S.Kep
Perlengkapan : Gunawan Wibisono, S.Kep
Konsumsi : Shinta Mayangsari, S.Kep
Dokumentasi : Novian Multi K., S.Kep

Penanggung Jawab Kegiatan


1. Penerimaan pasien baru : , S.Kep
, S.Kep
2. Sentralisasi obat : , S.Kep
, S.Kep
3. Supervisi : , S.Kep
, S.Kep
4. Discharge Planning : , S.Kep
, S.Kep
5. Ronde Keperawatan : , S.Kep
, S.Kep
6. Timbang terima : , S.Kep
, S.Kep
7. Dokumentasi Keperawatan : , S.Kep

116
117

Adapun dalam pengelolaan ruang rawat maka diselenggarakan


pengorganisasian dalam pembagian peran sebagai berikut :
1. Kepala Ruangan
2. Perawat Primer
3. Perawat Associate
Pembagian peran ini secara rinci akan dilampirkan, setelah pelaksanaan
Model Asuhan Keperawatan Profesional di ruangan.

3.2. Strategi Kegiatan


3.2.1 Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan model MAKP Primary Nursing di
ruangan dengan baik.
b. Tujuan Khusus
1. MAKP Primary Nursing dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan
2. Terpenuhinya kepuasan pasien dan keluarga pasien
3. Terpenuhinya kepuasan dan kinerja perawat
4. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim
kesehatan lainnya
2. Indikator/Target
a. Kepuasan pasien dan keluarga 100%
b. Rasio perbandingan jumlah perawat dan pasien seimbang
c. Perawat bekerja sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab yang diberikan
d. Terdapat komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim kesehatan
yang lain
e. Beban kerja perawat tidak terlalu tinggi
3. Teori MAKP Primary Nursing
Setelah dilakukan analisis dengan metode SWOT maka kelompok
praktik klinik manajemen keperawatan Ruang Mawar Kuning Lantai 1
118

Kamar A Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo menerapkan


Model Asuhan Keperawatan Profesional Primary Nursing.
Model perawatan Primary Nursing merupakan salah satu Model
Asuhan Keperawatan Profesional dimana perawat bertanggung jawab penuh
terhadap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien mulai dari
pasien masuk sampai keluar Rumah Sakit. Model ini mendorong
kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan
keperawatan dan pelaksanaan asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Model ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara
pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
koordinasi asuhan keperawatan selama pasien di rawat. Konsep dasar dan
model ini adalah tanggung jawab dan tanggung gugat. Berikut sistem
pemberian asuhan keperawatan Primary Nursing.

TIM MEDIS DAN KEPALA SARANA RS


TIM LAIN RUANGAN

PERAWAT PRIMER

KLIEN

PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
PAGI SORE MALAM

Gambar 3.1 Diagram Sistem Asuhan Keperawatan "Primary Nursing"


119

Dalam penerapan MAKP model Primary Nursing terdapat beberapa


kelebihan dan kelemahan.
a. Kelebihan :
1. Bersifat kontinuitas dan komprehensif
2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil
dan memungkinkan pengembangan diri
3. Pasien merasa diperlakukan sewajarnya karena terpenuhinya
kebutuhan secara individu
4. Tercapainya pelayanan kesehatan yang efektif terhadap pengobatan,
dukungan proteksi, informasi dan advokasi.
b. Kelemahan :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman
dan pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,
kemampuan pengambilan keputusan yang tepat, menguasai keperawatan
klinik, accountable serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin
profesi.
4. Pembagian Tugas
a. Tugas Kepala Ruangan
1) Perencanaan
a) Menunjuk perawat primer (PP) dan mendeskripsikan tugasnya
masing-masing
b) Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
c) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien yang dibantu
perawat primer
d) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat
primer
e) Merencanakan strategi pelaksanaan perawat
f) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiolois,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan, dan
120

mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan


dilakukan terhadap klien
g) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
a) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
b) Membimbing penerapan proses keperawatan
c) Menilai asuhan keperawatan
d) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
e) Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang
baru masuk
h) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
i) Membantu membimbing peserta didik keperawatan
j) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.
2) Pengorganisasian
a) Merumuskan metode penugasan yang digunakan
b) Merumuskan tujuan metode penugasan
c) Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat ascociate
secara jelas
d) Membuat rencana kendali kepala ruangan yang membawahi dua
perawat primer dan perawat primer yang membawahi dua perawat
ascociate
e) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari, dan lain-lain
f) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
g) Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik
h) Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak ada di tempat kepala
perawat primer
i) Mengetahui kondisi klien dan menilai tingkat kebutuhan pasien.
j) Mengembangkan kemampuan anggota
k) Menyelenggarakan konferensi
121

3) Pengarahan
a) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer
b) Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas
dengan baik
c) Memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan
dan sikap
d) Menginformamsikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan askep klien
e) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya
f) Meningkatkan kolaborasi
4) Pengawasan
a) Melalui komunikasi
Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat primer
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien
b) Melalui supervisi
- Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat
ini
- Pegawasan secara langsung, yaitu mengecek daftar hadir,
membaca dan memeriksa rencana keperawatan, serta catatan
yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan dari
perawat primer
c) Evaluasi
- Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan
membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah
disusun bersama
- Audit keperawatan
b. Tugas Perawat Primer
122

1) Menerima klien dan mengkaji kebutuhan klien secara komprehensif


2) Membuat tujuan dan rencana keperawatan
3) Membuat rencana yang telah dibuat selama praktik
4) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayananyang
diberikan oleh disiplin lain wmaupun perawat lain
5) Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai
6) Menerima dan menyesuaikan rencana
7) Melakukan rujukan kepada pekarya sosial dan kontak dengan lembaga
sosIal di masyarakat
8) Membuat jadwal perjanjian klinik
9) Mengadakan kunjungan rumah
c. Tugas Perawat Pelaksana (PP)
1) Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung berdasarkan
proses keperawatan dan kasih sayang:
a) Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah klien
b) Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan rencana
c) Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan
d) Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan dan respon
klien pada catatan perawatan
2) Melaksanakan program medis dengan penuh tanggung jawab
a) Pemberian obat
b) Pemeriksaan laboratorium
c) Persiapan klien yang akan operasi
3) Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial dan
spiritual
a) Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
b) Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman
dan ketenangan
c) Pendekatan dan komunikasi terapiutik
4) Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi
tindakan keperawatan dan pengobatan atau diagnosis
123

5) Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan


kemampuannya
6) Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut
7) Membantu kepala ruangan dalam penatalaksanakan ruangan secara
admnistratif
a) Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal
b) Sensus harian atau formulir
c) Rujukan harian atau formulir
8) Mengatur dan menyiapkan alat–alatyang ada di ruangan menurut
fungsinya supaya siap pakai
9) Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan
keindahan ruangan
10) Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam, atau hari libur secaa
berganti sesuai jadwal tugas
11) Memberi penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya
(PKMRS)
12) Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik secara lisan
maupun tulisan
13) Membuat laporan harian klien

5. Penerapan Model Asuhan Keperawatan Professional (MAKP)


a. Penanggung Jawab : , S.Kep
: , S.Kep
b. Tujuan:
Diharapkan setelah dilakukan praktik manajemen oleh
mahasiswa Profesi Ners, di Ruang Mawar Kuning Lantai 1 Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo mampu menerapkan MPKP primary
nursing secara baik.
c. Waktu : 17 Februari – 1 Maret 2020
d. Rencana Strategi :
124

1) Mendiskusikan bentuk dan penerapan Model Asuhan


Keperawatan Professional (MAKP) yang dilaksanakan yaitu model
Primary Nursing.

2) Merencanakan kebutuhan tenaga perawat.


3) Melakukan pembagian peran perawat.
4) Menentukan diskripsi tugas dan tanggung jawab perawat
5) Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat
6) Menerapkan model MPKP yang direncanakan
e. Kriteria Evaluasi :
1) Struktur :
a) Menentukan penanggung jawab MAKP
b) Mendiskusikan bentuk dan penerapan MAKP yaitu primary
nursing
c) Merencanakan kebutuhan tenaga perawat
d) Melakukan pembagian peran perawat
e) Menetukan diskripsi tugas dan tanggung jawab perawat.
f) Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat.
2) Proses :
a) Tahap uji coba pada tanggal Februari 2020
3) Tahap Aplikasi pada tanggal Februari 2020
4) Hasil :
Mahasiswa mampu menerapkan MAKP primary nursing sesuai
dengan job description.

3.2.2 Supervisi Keperawatan


a. Tujuan
Tujuan umum
Mampu mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor
Ruang Teratai Atas Rumah Sakit Umum DaerahKabupaten Sidoarjo.
Tujuan khusus
125

1. Mampu menjelaskan
pengertian supervisi keperawatan
2. Mampu menerapkan prinsip
supervisi keperawatan
3. Mampu menerapkan
pelaksanaan supervisi keperawatan
4. Mampu menjelaskan dan
menerapkan alur supervisi keperawatan
5. Mampu menjelaskan dan
menerapkan langkah supervisi keperawatan
6. Mampu menjelaskan tujuan
dan fungsi supervisi keperawatan
b. Target
1. Meningkatkan pelaksanaan supervisi secara terjadwal dan
terdokumentasi
2. Menentukan materi pelaksanaan supervisi keperawatan
3. Melaksanakan supervisi keperawatan bersama-sama perawat ruangan
4. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan.
c. Program Kerja
1. Pengorganisasian
Penanggung jawab : , S.Kep
Kepala ruangan : , S.Kep
Perawat Primer : , S.Kep
Perawat Associate : , S. Kep
Pasien : , S. Kep
Keluarga pasien : , S. Kep
Narator : , S. Kep
2. Pelaksanaan
Kegiatan supervisi keperawatan dilaksanakan pada minggu II
bulan Februari 2020. Supervisi ini dilaksanakan oleh mahasiswa
126

praktik profesi menajemen keperawatan di Ruaang Mawar Kuning


Lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.
3. Materi supervisi
Pemberian obat melalui selang intra vena (per IV bolus).
4. Media supervisi
1) SOP
2) Format penilaian supervisi

5. Rencana strategi
Melaksanakan role play supervisi keperawatan

Tahap Kepala Ruangan


Perawat Primer
Kegiatan (Supervisor)
Pra Pembukaan:
Supervisi 1. Salam pembukaan dan 1. Menerima penjelasan
5 menit menjelaskan kegiatan terkait kegiatan dan
supervisi tujuan supervisi.
2. Menjelaskan tujuan 2. Mempersiapkan diri
supervisi. terhadap kegiatan
3. Menjelaskan format supervisi.
penilaian yang akan
digunakan.
Tahap Kepala Ruangan
Perawat Primer
Kegiatan (Supervisor)
Supervisi 1. Melakukan pengawasan 1. Mempersia
20 menit dan koordinasi pkan kelengkapan
2. Menilai berdasarkan kegiatan supervisi
format Supervisi (lembar-lembar
3. Mencatat jika dokumentasi
ditemukan ada hal-hal keperawatan)
yang perlu didiskusikan 2. Memperhat
bersama PP. ikan
4. Memberikan masukan 3. Menerima
127

Tahap Kepala Ruangan


Perawat Primer
Kegiatan (Supervisor)
berupa saran atau saran dan kritik
pembetulan dari perbaikan.
tindakan yang dilakukan 4. Menerima
saran dan kritik
perbaikan
Post 1. Menginformasikan hasil 1. Mendengarkan
Supervisi dari penilaian. penjelasan supervisor
5 menit 2. Melakukan evaluasi dengan seksama
hasil bimbingan 2. Menerima hasil
3. Memberikan solusi dan penilaian
feed back 3. Memberikan feed back
4. Memberikan terkait hasil evaluasi
reinforcement dan supervisor.
reward. 4. Menerima konsep
5. Melakukan dokumentasi solusi yang ditawarkan
hasil supervise oleh supervisor
128

Alur Supervisi
Kasi keperawatan

Ka per Mawar
Kuning Lantai 1

Karu Mawar
Menetapkan kegiatan dan tujuan Kuning Lantai 1
serta instrument / alat ukur
Supervisi

Menilai kinerja
Perawat
PP1
PP2

PEMBINAAN 3F :
PA PA
a. Penyampaian penilaian (Fair)
b. Feed back
c. Follow up, Pemecahan masalah
dan Reward

Kinerja perawat dan Kualitas


Pelayanan Meningkat

Keterangan : : Kegiatan supervisi


: Deligasi dan Supervisi

Gambar 3.2. Alur Supervisi yang Diterapkan dalam Praktik


Manajemen Keperawatan di Ruang Mawar Kuning
Lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo (Nursalam, 2016)
129

6. Evaluasi
a. Struktur
1) Supervisi dilaksanakan di Ruang Teratai Lantai 2 Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo
2) Peserta supervisi keperawatan hadir ditempat pelaksanaan
kegiatan
3) Persiapan dilakukan 1 hari sebelumnya.
b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan supervisi sesuai
peran yang telah ditentukan
c. Hasil
Pelaksanaan supervisi sesuai dengan yang direncanakan
7. Dokumentasi

Gambar 3.3 Supervisi

3.2.3 Timbang Terima


a. Tujuan
Tujuan umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat
Ruang Mawar Kuning Lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan
keperawatan klien dengan baik sehingga kesinambungan informasi
mengenai keadaan klien dapat dipertahankan dan ditingkatkan
kualitasnya.
130

Tujuan khusus
1) Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data fokus).
2) Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pada klien.
3) Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh
dinas berikutnya.
4) Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
b. Target
1) Menentukan penanggung
jawab timbang terima untuk tiap-tiap shift.
2) Melibatkan PJ Unit, Ners
Primer dan Ners Associate Ruang Mawar Kuning Lantai 1 Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo dalam pelaksanaan timbang
terima
3) Mendokumentasikan kegiatan
timbang terima masing – masing shift
c. Pengorganisasian
Penanggung jawab : , S.Kep
Kepala Ruangan : , S.Kep
Perawat Primer pagi : , S.Kep
Perawat primer malam : , S.Kep
Perawat Associate pagi : , S.Kep
Perawat Associate malam: , S. Kep
Narator : , S. Kep
Pembimbing Akademik : , S.Kep.,Ns.
Pembimbing Klinik : Arik Wiji L.,S.Kep,Ns
1) Pelaksanaan
Kegiatan timbang terima dilaksanakan pada minggu II tanggal
bulan Februari 2020. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa
131

praktik profesi menajemen keperawatan di Ruang Mawar Kuning


Lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.
2) Rencana strategi
1) Menyusun materi timbang terima
2) Membuat format timbang terima dan juknis
3) Melaksanakan timbang terima bersama dengan kepala ruangan dan
staf keperawatan
4) Mendokumentasikan hasil timbang terima penderita.
3) Prosedur overan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. 5 menit Nurse PP dan PA
dilakanakan station
setiap pergantian
shift/opera
2.
Terutama pada
semua pasian
baru dan pasien
yang dilakukan
overan khususnya
pasien yang
memiliki
permasalahan
yang belum/dapat
teratasi serta yang
membutuhkan
observasi lebih
lanjut

3.
overan pada PP
berikutnya
mengenai hak
yang perlu
disampaikan
dalam overan:
a. Jumlah pasien
b. Identitas klien
132

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


dan diagnosis
medis
c. Data
(keluhan/subj
ektf dan
objektif)
d. Masalah
keperawatan
yang masih
muncul
e. Intervensi
keperawatan
yang sudah
dan belum
dilaksanakan
(secara
umum)
f. Intervensi
kolaborasi
dan dependen
g. Rencana
umum dan
persiapan
yang perlu
dilakukan
(persiapan
operasi,
pemeriksaan
penunjang,
dll)

Pelaksana 1. Kedua kelompok 20 Nurse Karu, PP,


an yang dinas sudah menit station dan PA
siap (shift jaga)
2. Kelompok yang
akan bertugas
menyiapkan buku
catatan
3. Kepala ruang
133

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


membuka acara
overan
4. Penyampaian
yang jelas,
singkat dan padat
oleh perawat jaga
(NIC).
5. Perawat jaga
selanjutnya dapat
melakukan
klarifikasi, tanya
jawab dan
melakukan
validasi terhadap
hal-hal yang telah
ditimbang
terimakan dan
berhak
menanyakan
mengenai hal-hal
yang kurang jelas
di Bed pasien Ruang
6. Kepala ruang Perawatan
menyampaikan
salam dan pp
menanyakan
kebutuhan dasar
pasien
7. Perawat yang
melaksanakan
overan mengkaji
secara penuh
tehadap masalah
keperawatan,
kebutuhan, dan
tindakan yang
telah/belum
dilaksanakan
serta hal-hal
134

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


penting lainnya
selama masa
perawatan
8. Hal-hal yang
sifatya khusus
dan memerlukan
perincian yang
matang sebaiknya
dicatat secara
khusus untuk
kemudian
diserahterimakan
kepada petugas
berikutnya
Post 1. Diskusi 5 menit Nurse Karu, PP,
overan 2. Pelaporan untuk station dan PA
overan dituliskan
secara langsung
pada format
overan yang
ditandatangani
oleh PP yang jaga
saat itu dan PP
yang jaga
berikutnya
diketahui oleh
kepala ruangan
3. Ditutup oleh karu
135

Alur Timbang Terima

PASIEN

DATA SUBYEKTIF
+OBYEKTIF

DIAGNOSA MEDIS MASALAH KOLABORATIF DIAGNOSA KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN

YANG TELAH DILAKUKAN YANG AKAN DILAKUKAN

PERKEMBANGAN /KEADAAN PASIEN

MASALAH :
TERATASI
BELUM TERATASI
TERATASI SEBAGIAN
MUNCUL MASALAH BARU

Gambar 3.3 Alur timbang terima yang diterapkan dalam praktik


profesi Manajemen Keperawatan di Ruang Mawar
Kuning Lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sidoarjo.

4) Evaluasi
1) Evaluasi struktur
136

Rencana kegiatan timbang terima sebelum pelaksanaan dibawah


tanggung jawab masing-masing

2) Evaluasi proses
Kegiatantimbang terima berjalan sesuai dengan rencana
3) Evaluasi hasil
Perawat ruangan melakukan timbang terima dengan benar.
5) Dokumentasi

Gambar 3.5 Timbang terima

3.2.4 Ronde Keperawatan


a. Tujuan
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah pasien melalui ronde
keperawatan.
TujuanKhusus
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, mahasiswa mampu:
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis
2) Meningkatkan kemampuan validasi data klien
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
4) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan
5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien.
6) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
7) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
b. Target
1) Menyusun proposal kegiatan ronde keperawatan (strategi dan materi).
2) Menyusun materi kegiatan ronde keperawatan
3) Melaksanakan ronde keperawatan
137

4) Memotivasi perawat agar menerapkan ronde keperawatan


c. Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Februari 2020
Pukul : WIB
Pelaksana : Dari PA PP PK diikuti Karu dan tim medis
lain
Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan ronde keperawatan
Tempat : Ruang Teratai lantai 2
Sasaran : Klien kelolaan
d. Pengorganisasian
1) Penanggung jawab : , S.Kep
2) Kepala ruangan : S.Kep
3) Perawat Primer : , S.Kep
4) Perawat Konselor : , S.Kep
5) Ahli Gizi : , S.Kep
6) Dokter : , S.Kep
7) Perawat Asosiate : , S.Kep
8) Narator : , S.Kep
9) Farmasi :
10) Pembimbing Akademik :, S.Kep.,Ns.
11) Pembimbing Klinik : Arik Wiji L, S.Kep.Ns
e. Rencana strategi
1) Menyusun proposal kegiatan ronde keperawatan (strategi dan materi).
2) Menyusun materi kegiatan ronde keperawatan
3) Melaksanakan role play ronde keperawatan
4) Mendokumentasikan hasil ronde keperawatan.
138

f. Alur Pelaksanaan Ronde Keperawatan


TAHAP PRA PP
RONDE

Penetapan Pasien

Persiapan Pasien :
Informed Concent
Hasil Pengkajian/
Validasi data

TAHAP PELAKSANAAN DI NURSE STATION Apa masalah & diagnosis


keperawatan?
Penyajian Data apa yang
Masalah mendukung?
Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
Apa hambatan yang
ditemukan?

Validasi data

TAHAP RONDE DI BED KLIEN


Diskusi PP, Konselor,
KARU, Dokter,
Gizi,Fisioterapi

Lanjutan diskusi di
TAHAP PASCA RONDE Nurse Station

Simpulan dan rekomendasi


solusi masalah

Aplikasi Hasil analisis


dan diskusi

Masalah teratasi

Gambar 3.4 Alur Ronde Keperawatan yang diterapkan dalam praktik


profesi Manajemen Keperawatan di Ruang Mawar Kuning
Lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.
139

g. Mekanisme Kegiatan Ronde Keperawatan


Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Pra 1. Menentukan kasus 5 menit Nurse Karu, PP
Ronde sebelum pelaksanaan station dan PA
ronde
2. Informed consent
3. Menentukan literature
4. Mendiskusikan
masalah klien
Proses 1.salam pembukaan 15 menit Nurse Karu, PP,
Ronde 2.memperkenalkan tim station PA, PK
ronde dan tim
3.menyampaikan topik medis lain
ronde yang akan
disampaikan oleh PP
4.Penyajian masalah
a. Menjelaskan
riwayat singkat
penyakit klien
b. Menjelaskan
masalah yang
timbul pada
pasien, intervensi
yang sudah
dilakaukan dan
evaluasi
5. Validasi data 10 menit Bed
a. Memberi salam Klien
dan
memperkenalkan
klien kepada tim
140

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


ronde
b. Mencocokkan
dan menjelaskan
kembali data
yang telah
disampaikan PP
Post 1. Evaluasi pelaksanaan 5 menit Nurse Karu, PP,
Ronde ronde Station PA, PK
2. Revisi dan perbaikan dan tim
Karu, pembimbing medis lain
dan supervisi Ners
station

h. Evaluasi
1) Struktur :
a) Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Teratai Lantai 2 Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo Peserta ronde
keperawatan hadir ditempat pelaksanaan kegiatan
b) Persiapan dilakukan 1 minggu sebelumnya
c) Penentuan pasien yang akan dilaksanankan ronde dilakukan 1
minggu sebelumnya
d) Membuat informed consent dengan pasien atau keluarga
2) Proses :
a) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran
yang telah ditentukan

3) Pelaksanaan :
Pelaksanaan ronde sesuai dengan yang direncanakan.
141

3.2.5 Dokumentasi Keperawatan


Dokumentasi adalah catatan otentik yang dapat dibuktikan atau
dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Komponen dari dokumentasi
mencakup aspek komunikasi, proses keperawatan, standar keperawatan.
1. Tujuan Utama Pendokumentasian
a. Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat
kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan keperawatan
dan mengevaluasi tindakan.
b. Dokumentasi untuk penelitian, hukum dan etika.
2. Manfaatdan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan
a. Hukum
Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi
resmi dan bernilai hukum, oleh karena itu data harus diidentifikasi secara
lengkap, jelas, objektif dan ditandatangani oleh tenaga kesehatan atau
perawat. Dalam hal ini perlu dicantumkan waktu dan sebaiknya dihindari
adanya penulisan yang dapat menimbulkan interpretasi yang salah.
b. Jaminan Mutu (kualitas pelayanan)
Pencatatan data klien yang lengkap dan akurat akan memberi kemudahan
perawat untuk menyelesaikan masalah klien serta untuk mengetahui
sejauh mana masalah dapat teratasi. Hal ini juga memungkinkan perawat
untuk mengetahui adanya masalah baru secara dini.
c. Komunikasi
Dokumentasi merupakan alat perekam masalah yang berkaitan dengan
klien sehingga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antar tenaga
kesehatan.

d. Keuangan
142

Semua tindakan keperawatan yang belum, sedang dan telah diberikan


dicatat dengan lengkap sebagai acuan dalam menentukan biaya
perawatan klien.
e. Pendidikan
Dokumentasi berisi kronologis dari kegiatan asuhan keperawatan yang
dapat digunakan sebagai bahan atau referensi pembelajaran bagi siswa
atau profesi keperawatan.
f. Penelitian
Data yang terdapat dalam dokumentasi keperawatan mengandung
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan riset untuk
pengembangan ilmu keperawatan.
g. Akreditasi
Dokumentasi keperawatan dapat digunakan untuk melihat sejauh mana
peran dan fungsi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
3. Hal–halyang perlu diperhatikan dalam pendokumentasian (Potter dan
Perry,1984)
a. Jangan menghapus dengan tipe x atau menghapus tulisan yang salah.
Cara yang benar adalah dengan mencoret tulisan yang salah dengan 2
garis kemudian dituliskan kata salah dan diberi paraf, setelah itu
dituliskan catatan yang benar.
b. Jangan mengkritik klien atau tenaga kesehatan yang lain yang dapat
digunakan sebagai bukti terhadap asuhan keperawatan yang tidak
profesional.
c. Jangan tergesa–gesa melengkapi catatan, pastikan dulu bahwa datanya
akurat.
d. Catat hanya fakta, akurat, reliable.
e. Jangan biarkan pada akhir catatan perawat kosong. Coret bagian sisa
yang kosong dan bubuhkan tanda tangan.
f. Semua catatan ditulis dengan tinta dan bahasa yang lugas.
g. Jika mempertanyakan suatu instruksi catat bahwa anda sedang
mengklarifikasi.
143

h. Tulis hanya untuk diri sendiri.


i. Hindari penulisan yang kurang spesifik.
j. Catatlah dokumentasi dengan waktu dan diakhiri dengan tanda tangan.
Pastikan urutan kejadian dicatat dengan benar dan ditanda tangani.
Kelompok mencoba membuat suatu model pendokumentasian yang
mengacu pada model SBAR. Lembar dokumentasi keperawatan dengan
sistem berisi tentang:
a. Situation : nama pasien, umur, No RM, Diagnosa Medis, Lama Hari
rawat, klasifikasi pasien, total care, parsial care, minimal care, keluhan
utama.
b. Background : riwayat penyakit sekarang, riwayat alergi, riwayat
penyakit menular, laboratorium, foto thorax/USG, EKG,
c. Assessment : tanda-tanda vital, GCS,Skala nyeri, skala pasien jatuh,
B1, B2, B3, B4, B5, B6
d. ReCommendation : tindakan yang sudah dilakukan, rencana tindakan
lanjut, NIC sift, NIC sift selanjutnya dan Karu.
4. Penerapan Dokumentasi keperawatan
a. Penanggung jawab : , S.Kep
b. Tujuan
Setelah dilakukan praktek manajemen keperawatan, diharapkan semua
perawat di Ruang Mawar Kuning Lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sidoarjo mampu menerapkan pendokumentasian
keperawatan secara ringkas, baik dan benar.
c. Waktu
Februari 2020
d. Rencana strategi :
1) Mendiskusikan format pengkajian dan pendokumentasian sesuai
dengan kasus di Ruang Mawar Kuning Lantai 1 Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sidoarjo.
2) Merevisi format pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
144

3) Menyiapkan format/pendokumentasian keperawatan.


4) Melaksanakan pendokumentasian bersama dengan perawat ruangan.
e. Kriteria Evaluasi :
1) Struktur :
a) Menentukan penanggungjawab kegiatan.
b) Mendiskusikan format pengkajian dan pendokumentasian sesuai
dengan kasus di Ruang Mawar Kuning Lantai 1 Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.
c) Menyiapkan format pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
d) Menyiapkan format/pendokumentasian keperawatan.
2) Proses :
a) Penggunaan standar terminologi (pengkajian, diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi).
b) Data yang relevan dan bermanfaat dikumpulkan kemudian di catat
sesuai dengan prosedur dalam catatan yang permanen.
c) Diagnosis keperawatan disusun berdasarkan klasifikasi dan analisa
data yang akurat.
d) Rencana tindakan keperawatan ditulis dan dicatat sebagai bagian
dari catatan yang permanen.
e) Observasi dicatat secara akurat, lengkap dan sesuai urutan waktu.
f) Evaluasi dicatat sesuai dengan urutan waktu meliputi selama
dirawat, dirujuk, pulang ataupun perubahan status klien, respon
klien terhadap tindakan.
g) Rencana tindakan yang direvisi, berdasarkan hasil yang diharapkan
klien.
3) Hasil :
Mahasiswa mampu menerapkan pendokumentasian secara ringkas,
baik dan benar.
5. Dokumentasi Ronde keperawatan
145

Gambar 3.7 Ronde keperawatan

3.2.6 Discharge Planning


a. Tujuan
Tujuan umum
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan
mampu menerapkan discharge planning secara efektif, efisien dan
berkesinambungan.
Tujuan khusus
1) Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan.
2) Mengidentifikasi masalah pasien.
3) Memprioritaskan masalah pasien yang utama.
4) Membuat perencanaan pasien pulang yaitu mengajarkan pada pasien
yang harus dilakukan dan dihindari selama dirumah.
5) Memberikan leaflet.
6) Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan health education.
7) Mendokumentasikan proses discharge planning.
b. Target
1) Menentukan penanggung jawab discharge planning.
2) Menyusun materi atau leaflet discharge planning
sesuai dengan kebutuhan pasien.
3) Melaksanakan discharge planning sesuai dengan
jadwal pasien pulang.
4) Meningkatkan koordinasi antara Ners Primer dan
Ners Associate selaku penanggung jawab discharge planning.
1. Pelaksanaan Kegiatan
Hari / Tanggal : Februari
Pukul : WIB
Pelaksana : Karu, PP, dan PA
Topik : Aplikasi Rencana Pemulangan
Tempat : Ruang Nurse Station dilanjutkan dikamar klien
146

2. Pengorganisasian
Penanggung jawab : , S.Kep
Kepala ruangan : , S.Kep
Perawat Primer : , S.Kep
Perawat Associate : , S. Kep
Pasien : , S. Kep
Keluarga pasien : , S. Kep
Narator : , S. Kep
3. Metode dan Media
a. Karu Membuka acara discharge planning kepada pasien.
b. Karu Menyetujui dan menandatangani format discharge planning.
c. PP membuat rencana discharge planning.
d. PP membuat leaflet dan kartu discharge plannimg.
e. PPmemberikan konseling.
f.PP memberikan pendidikan kesehatan.
g. PP menyediakan format discharge planning.
h. PP mendokumentasikan discharge planning.
i. PP melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan sampai
akhir perawatan).
j. PA Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah
direncanakan oleh perawat primer.

Alur Discharge Planning


Pasien baru diterima oleh Karu dan PP

PP membawa status pasien, kemudian mengkaji, merencanakan dan mendelegasikan pada PA

Awal Masuk
Rumah Sakit

menyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien dirawat, intervensi keperawatan/medis yang biasa dila
mengorientasikan ruangan kepada keluarga pasien.
147

Menyampaikan pendidikan kesehatan:


Konsep penyakit CVA
Terapi & intervensi yang akan diberikan
Pola diet
Aktivitas dan istirahat
Selama Perawatan
Tanggal & tempat kontrol
Menjelaskan prosedur, manfaat, dan efek samping dari setiap terapi dan intervensi yang akan diberikan pada klien
Proses perawatan di ruangan
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yg adekuat
Mendokumentasikan

Keluar Rumah Sakit Lain-lain

Monitor (sebagai program servis savety) oleh : keluarga dan petugas.


148

4. Instrumen
a. Status Klien
b. Buku catatan atau laporan ( Rekam Medis )
c. Leaflet
d. kartu discharge plannimg

5. Mekanisme Kegiatan Discharge Planning


Tahap Tahapan Waktu Tempat Pelaksana

Persiapan a. Karu melihat 15 Menit Nurse Karu


persiapan untuk Station
discharge planning PP & PA
pada perawat 20 Menit
primer.

b. Perawat primer
menunjukkan
kelengkapan untuk
discharge planning
(kartu, leaflet,
resume) serta
menyebutkan hal –
hal yang perlu
diajarkan pada klien
dan keluarga.

Pelaksanaan a. Kepala ruangan 30 Menit Di Karu


membuka acara ruangan
discharge planning. Klien PP& PA

b. Perawat primer
mengucapkan salam.

c. Perawat primer
menyampaikan
pendidikan
kesehatan tentang:
tanggal dan tempat
kontrol, makanan,
obat yang diminum,
perawatan luka,
149

Tahap Tahapan Waktu Tempat Pelaksana

aktivitas, serta hal –


hal khusus lain.

d. Perawat primer
memberikan
kesempatan pada
perawat assosiate
untuk memberikan
informasi tambahan
yang diperlukan.

e. Perawat primer
memberikan
kesempatan pada
klien dan keluarga
untuk bertanya serta
melakukan evaluasi
tentang hal – hal
yang telah
disampaikan.

f. Perawat
primermelakukan
pendokumentasian.

Penutup a. Karu Di Karu


memberikan reward 15 ruanaga
kepada perawat Menit n Klien PP & PA
primer dan perawat
assosiate

6. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur

Pada Discharge Planning, sarana dan prasarana yang menunjang telah


tersedian antara lain : Catatan Discharge Planning, status klien dan Shift
perawat rencana pemulangan. Kepala ruangan, perawat primar dan
perawat assosite saling berkolaborasi dengan baik.
150

b. Evaluasi proses

Proses Discharge Planning dipimpin oleh kepala ruangan dan


dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas dan kerja team yang
saling berkesinambungan.Pelaksanaan Discharge Planning diantara lain
Kepala ruangan membuka acara discharge planning.Perawat primer
mengucapkan salam. Perawat primer menyampaikan pendidikan
kesehatan tentang: tanggal dan tempat kontrol, makanan, obat yang
diminum, perawatan luka, aktivitas, serta hal – hal khusus lain.Perawat
primer memberikan kesempatan pada perawat assosiate untuk
memberikan informasi tambahan yang diperlukan. Perawat primer
memberikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk bertanya serta
melakukan evaluasi tentang hal – hal yang telah disampaikan. Perawat
primermelakukan pendokumentasian.
c. Evaluasi Hasil

Discharge Planning dapat dilaksanakan sesuai intervensi keperawatan.


Pasien, keluarga pasien dan perawat dapat mengetahui perkembangan
klien serta rencana pemulangan klien dapat memenuhi kebutuhan pasien
secara berkelanjutan.

8. Dokumentasi

Gambar 3.8 Discharge Planning

3.2.7 Sentralisasi Obat


a. Tujuan
Tujuan umum
Pengelolaan sentralisasi obat serta mendokumentasikan hasil pengelolaan
sentralisasi obat dengan benar.
Tujuan khusus
1. Menjelaskan tentang sentralisasi obat.
151

2. Meminta persetujuan dilakukannya sentralisasi obat.


3. Mengelola obat pasien: pemberian obat oral maupun parenteral secara
tepat dan benar sesuai dengan prinsip 6T+1W dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan obat.
b. Target
1. Menyusun proposal kegiatan sentralisasi obat.
2. Menyusun materi kegiatan sentralisasi obat
3. Melaksanakan sentralisasi obat
c. Program Kerja
1) Pengorganisasian

Penanggung jawab : , S.Kep


Kepala ruangan : , S. Kep
Perawat Primer : , S. Kep
Perawat Assosiate : , S. Kep
Pasien : , S. Kep
Keluarga Pasien : , S. Kep
Narator : , S. Kep
2) Tujuan : Setelah dilakukan praktik manajemen keperawatan,
diharapkan di ruang Mawar Kuning Lantai 1 mampu menerapkan
sentralisasi obat secara optimal.
3) Pelaksanaan
Sentraliasasi obat dan penerimaan pasien baru dilaksanakan pada
tanggal Februari 2020 dilaksanakan oleh mahasiswa praktik profesi
menajemen keperawatan di Ruang Mawar Kuning Lantai 1 Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.
d. Rencana Strategi
Sentralisasi Obat
a) Membuat alur sentralisasi obat yang mudah dipahami dan
dilaksanakan ruangan
b) Memodifikasi format sentralisasi obat (obat injeksi dan cairan) dan
petunjuk teknis pengisian format
152

c) Menyediakan sarana dan prasarana untuk sentralisasi obat (obat


injeksi dan cairan)
d) Membuat informed consent kepada pasien/keluarga tentang
persetujuan pelaksanaan sentralisasi obat.
e) Melakukan role play sentralisasi obat
f) Melakukan aplikasi sentralisasi obat di ruangan kelolaan selama 3
minggu
Rencana strategi :
a) Melaksanakan sentralisasi obat klien bekerja sama dengan perawat,
dokter dan bagian farmasi
b) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi
obat
4) Proses :
a) Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan
yang telah ditentukan dan klien yang telah menyetujui informed
consent untuk dilakukan sentralisasi obat.
b) Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah
ditentukan.
5) Hasil :
a) Klien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
b) Obat dapat diberikan secara tepat dan benar 6T dan 1W.
c) Perawat mudah mengontrol pemberian obat
d) Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar.

e. Mekanisme Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. PP mendatangi Karu & 10 Nurse Karu
menyatakan mau menit Statio
mengadakan n
sentralisasi obat oral PP
dan injeksi
153

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


2. Karu menanyakan Karu
persiapan SO
3. PP menyebutkan hal-
hal yang sudah
disiapkan
4. Karu memeriksa
kelengkapan
administrasi sentralisasi
obat (meliputi:
informed consent,
formulir pemberian
obat oral dan injeksi,
lembar serah terima
obat)
Pelaksanaan 1. Karu mendatangi bed 30 Bed Karu
pasien yang akan di menit paisen
adakan sentralisasi obat
2. PP meminta satu atau PP
dua orang keluarga Nurse
pasien untuk dijelaskan Statio
tentang sentralisasi n
obat secara umum di
nurse station
3. PP menyerahkan resep PP
yang telah diberikan
oleh dokter
4. Keluarga pasien PP
mengambil obat
difarmasi (obat datang)
5. PP menjelaskan PP
154

Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana


bagaimana
pensentralisasian obat
PP& PA
6. PP memberikan
informed consent pada
keluarga pasien
7. PP bersama keluarga
mencatat jumlah obat
dan menyimpan obat
8. PP & PA bersama sama
melakukan
pendokumentasian
pemberian obat
Penutup 1. PP melaporkan 15 Nurse Karu
kepada Karu dengan menit Statio
membawa semua n
kelengkapan SO
2. Karu mengecek
informed concent dan
lembar serah terima
obat
3. Karu mengevaluasi
pada PP tentang
pelaksanaan
sentralisasi obat

f. Kriteriahasil :
1. Struktur :
155

1) Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di ruang Ruang Teratai


Lantai 2 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.
2) Persiapan sarana dan prasarana (kotak obat, informed consent,
lembar serah terima, dll).
3) Persiapan dilakukan sebelumnya
4) Penyediyaan format pemberian obat oral dan injeksi
g. Petunjuk teknis pengisian format surat persetujuan sentralisasi obat
1. Nama, umur, jenis kelamin, alamat dapat diisi dengan nama pasien
sendiri, anak, istri, suami, orang tua, dan lain-lain
2. Nama klien, umur, jenis kelamin, alamat, nomer registrasi diisi sesuai
data klien yang bersangkutan.
3. Ruangan diisi sesuai tempat pasien dirawat.
Pengisian tanggal sesuai dengan tanggal pelaksanaan informed
consent (yaitu diawal klien MRS).
156

Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat

PASIEN MRS

INFORM CONCENT UNTUK SENTRALISASI OBAT

DOKTER MENULIS RESEP

RESEP

NERS PRIMER YANG MENERIMA

FARMASI

ONE DAY DOSE

OBAT DISIMPAN DIKOTAK OBAT DI NURSE STATION

NERS ASSOCIATE

PASIEN

Keterangan :
: Garis Komando

Gambar 3.6 Alur Sentralisasi Obat Diterapkan dalam Praktik Manajemen


Keperawatan di Ruang Mawar Kuning Lantai 1 Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.
157

H. Dokumentasi

Gambar 3.10 Sentralisasi obat


Penerimaan Pasien Baru
1. Tujuan
Tujuan umum
Mahasiswa mampu melaksanakan peran perawat dalam penerimaan pasien
baru.
Tujuan khusus
1. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan ramah dan
terapeutik
2. Menjelaskan tentang orientasi ruangan
3. Menjelaskan tentang perawatan (termasuk Sentralisasi obat dan
discharge planning)
4. Menjelaskan tentang medis (dokter yang menangani dan jadwal visite)
5. Menjelaskan tentang tata tertib ruangan.
6. Melakukan / melengkapi pengkajian pasien baru
2. Target
1. Mensosialisasikan ulang pelaksanaan penerimaan pasien baru yang
benar.
2. Melaksanakan penerimaan pasien baru secara lengkap sesuai format yang
ada
3. Meningkatkan koordinasi antara perawat pelaksana dengan perawat
primer selaku penanggung jawab penerimaan pasien baru.
3. Program Kerja
1) Pengorganisasian
Penanggung jawab : , S.Kep
Kepala ruangan : , S. Kep
Perawat Primer : , S. Kep
Perawat Assosiate : , S. Kep
Perawat IGD : , S. Kep
158

Pasien : , S. Kep
Keluarga Pasien : , S. Kep
Narator : , S. Kep
2) Pelaksanaan
Kegiatan penerimaan pasien baru dilaksanakan pada tanggal
Februari 2020 di laksanakan oleh mahasiswa praktik profesi menajemen
keperawatan di Unit Rawat Inap Ruang Mawar Kuning Lantai 1 Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.
140

4. Alur Pasien Masuk dan Keluar


Gambar 3.7 Alur pasien masuk yang diterapkan dalam praktik profesi
Manajemen Keperawatan di Ruang Mawar Kuning Lantai 1
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.

Pelanggan: IGD

Penerimaan / penempatan pasien ke Mawar Kuning


Lantai 1
-Anamnese
-Pemeriksaan awal
-Pemeriksaan fisik

TINDAKAN

Dokter Pemeriksan
konsultan :
 Radiologi
 Paru  Laboratorium
 Jantung Farmasi
 Syaraf  URM
 Bedah umum  gizi
 Ortopedi
 Urologi
 Anastesi
 Mata Keadaan umum jelek
 THT

ICU
Keadaan umum baik

PULANG

Ket :

IRD :Instalasi Rawat Darurat

ICU : Instalasi Care Unit


141

KRS :

- Meninggal
- Sembuh
- Dirujuk
- Pulang Paksa

Kamar
Jenazah

Ambulan
141

5. Standar Alur penerimaan pasien baru

PP memberitahu KARU akan ada pasien baruPerencanaan pulang

PP menyiapkan:
Lembar pasien masuk RS
Lembar format pengkajian pasien
Nursing kit
Informed cuncent sentralisasi obat
Lembar tata tertib pasien dan pengunjung
Lembar tingkat kepuasan pasien
Tempat tidur pasien baru

KARU, PP dan PA menyambut pasien baruProgram HE:


Kontrol dan obat/perawatan
Diet
Aktivitas
Anamnesa danbaru
pasien istirahat
oleh PP dan PAPenyelesaian administrasi
Perawatan diri

b, dokter yang bertanggung jawab, memberitahu tentang diagnosa pasien, penjelasan aturan RS, penjelasan fasilitas yang tersedia untuk

PP mengorientasikan penunggu pasien

PP menanyakan kembali apakah pasien dan penunggu sudah mengerti dengan penjelasan
Dari PP

Terminasi

Evaluasi

Gambar 3.8 Proses Penerimaan Pasien Baru (Nursalam, 2016 )


142

Alur Pasien Masuk dan Keluar

Gambar 3.9 Alur pasien masuk yang diterapkan dalam praktik profesi Manajemen Keperawatan di Ruang Mawar Kuning Lantai 1
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.

Unit Layanan IGD Kasir KRS


FO / Pendaftaran
- R. Triage
IGD KRS :
P - R. Tindakan OK IGD
- R. Resusitasi
- Meninggal
A - Sembuh
- Dirujuk
S Penunjang Medik
- Pulang Paksa
I - Laborat
TERATAI/ Kasir
- Radiologi
E - Farmasi IPIT/ Kamar
N PERISTI Jenazah
KRS :
FO IRJ Poli yang dituju Kasir
- Dirujuk Ambulan
- Kontrol
143

6. Rencana Strategi
Penerimaan Pasien Baru
a. Menyusun konsep penerimaan pasien baru
b. Menentukan materi penerimaan pasien baru
c. Menyiapkan format penerimaan pasien baru
d. Melaksanakan penerimaan pasien baru
bersama dengan perawat associate
e. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan
penerimaan pasien baru
Sentralisasi Obat
a. Membuat alur sentralisasi obat yang mudah dipahami dan dilaksanakan
ruangan
b. Memodifikasi format sentralisasi obat (obat injeksi dan cairan) dan
petunjuk teknis pengisian format
c. Menyediakan sarana dan prasarana untuk sentralisasi obat (obat injeksi
dan cairan)
d. Membuat informed consent kepada pasien/keluarga tentang persetujuan
pelaksanaan sentralisasi obat.
e. Melakukan role play sentralisasi obat
f. Melakukan aplikasi sentralisasi obat di ruangan kelolaan selama 3
minggu
7. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Persiapan pasien baru dan pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan
di Ruang Teratai Atas.
2) Persiapan peralatan nurse kit, ruangan, perawat, dokter dan bagian
farmasi yang bertugas dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru dan
sentralisasi obat.
3) Persiapan lembar penerimaan pasien baru dan persetujuan sentralisasi
obat.
b. Evaluasi proses
144

1) Memastikan kondisi pasien dalam keadaan aman dan nyaman dengan


memenuhi kebutuhan dasar manusia.
2) Dilakukan pengkajian pada pasien baru.
3) Pasien baru diberi penjelasan tentang fasilitas ruangan dan fasilitas
perawatan yang akan diterimanya.
4) Pasien dan penunggunya mengetahui tata tertib di ruangan.
5) Pasien dan penunggunya dapat mengetahui dan berkonsultasi tentang
tindakan medis, tindakan keperawatan, obat yang diberikan serta tata
cara dan syarat pengurusan administrasi rumah sakit.
6) Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang
telah di tentukan dan pasien telah menyetujui inform consent untuk
dilakukan sentralisasi obat.
7) Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan rencana dan alur yang
telah ditentukan.
8. Evaluasi Hasil
a. Hasil penerimaan
pasien baru dan sentralisasi obat didokumentasikan dengan benar.
b. Pasien mengetahui
tentang fasilitas ruangan dan fasilitas perawatan yang akan diterimanya.
c. Pasien dan
penunggunya mengetahui tata tertib di ruangan
d. Setiap pasien dan
penunggunya dapat mengetahui dan berkonsultasi tentang tindakan
medis, tindakan keperawatan, obat yang diberikan serta tata cara dan
syarat pengurusan administrasi rumah sakit.
e. Pasien puas dengan
hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
9. Pengorganisasian Peran
1. Kepala ruangan:
1) Menerima pasien baru.
2) Menyetujui dan menandatangani lembar pasien masuk rumah sakit.
145

3) Memberikan perlindungan pada pasien terhadap tindakan


malpraktek.
4) Memotivasi klien untuk mematuhi program terapi.
5) Menilai kepatuhan klien terhadap program terapi.
2. Perawat primer:
1) Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru.
2) Mengorientasikan klien pada ruangan.
3) Mendokumentasikan penerimaan pasien baru.
4) Menjelaskan tujuan dilaksanakannya sentralisasi obat.
5) Menjelaskan manfaat dilaksanakannya sentralisasi obat.
6) Melakukan tindakan kolaborasi dalam pelaksanaan program terapi.
3. Perawat associate:
1) Membantu PP dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru.
2) Memindahkan pasien ke tempat tidur (apabila ada pasien datang
dengan branchard/ kursi roda).
3) Mengkaji tanda-tanda vital pasien.
4) Melakukan pencatatan dan kontrol terhadap pemakaian obat selama
kliendirawat.
10. Metode
1) Penjelasan
2) Diskusi / tanya jawab
3) Observasi
4) Demonstrasi
11. Media
1) Lembar penerimaan pasien baru.
2) Status pasien.
3) Nursing kit.
4) Informed Consent pengelolaan sentralisasi obat (terlampir beserta
juknis).
5) Lembar serah terima obat (terlampir beserta juknis).
6) Daftar pemberian obat (terlampir beserta juknis).
7) Tempat obat dan baki.
146
NO
14. Uraian Kegiatan KEGIATAN TEMPAT WAKTU
1 Pra Penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat. Nurse 5 menit
1. KARU memberitahu kepada PP bahwa ada Station 147
pasien baru yang mendapatkan obat baru
belum disentralisasikan.
2. KARU mempersilahkan dan menyetujui PP
untuk melaksanakan penerimaan pasien baru
dan sentralisasi obat.
3. PP menyebutkan hal-hal yang sudah
dipersiapkan kepada KARU.
4. KARU menanyakan persiapan penerimaan
pasien baru dan sentralisasi obat.
5. KARU memeriksa kelengkapan penerimaan
pasien baru dan sentralisasi obat (meliputi
informed consent, lembar serah terima obat,
dan daftar pemberian obat).
2 Pelaksanaan penerimaan pasien baru dan Kamar 35 menit
sentralisasi obat. Pasien &
1. KARU beserta PP dan PA ke tempat tidur ruangan
pasien untuk melaksanakan penerimaan
pasien baru dan sentralisasi obat.
2. KARU beserta PP dan PA menyambut
pasien dan keluarga dengan memberi salam,
memperkenalkan diri dan dokter yang
bertanggung jawab.
3. PP dan PA memastikan kondisi pasien dalam
kondisi aman dan nyaman kemudian PP
melakukan pengkajian persistem pada pasien
baru dan dibantu oleh PA.
4. PP menjelaskan fasilitas, dan tata cara
berkunjung, tata cara pengurusan
administrasi, tata tertib ruangan dan
sentralisasi obat kepada keluarga pasien.
5. PP mengorientasikan keluarga pasien untuk
mengetahui orientasi letak ruang perawat,
ruang dokter, kamar mandi, ruang
administrasi, ruang farmasi, ruang gizi dan
dapur, kepala ruangan, perawat penangggung
jawab dan tenaga non keperawatan yang
akan berhubungan dengan pasien.
6. PP mengisi lembar penerimaan pasien baru .
142

3.3 Plan Of Action (POA)


Indikator Penanggung
No Problem Data Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
1. M1 ( MAN)

a. Masih sedikitnya a. Jumlah perawat Meningkatkan a. Menyarankan a. Peningkatan Minggu I Shinta


tenaga yang berpendidikan kualitas dan peningkatan jenjang Mayangsari,
keperawatan yang S1 keperawatan kuantitas SDM jenjang pendidikan Keterang S.Kep.
berpendidikan S1 ners sebanyak 6 jumlah perawat pendidikan dan skill an jam
keperawatan Ners orang agar tetap sesuai pegawai lebih pegawai kerja:
dengan tingkat tinggi. tercapai
kebutuhan b. Menyarankan b. Beban kerja Sift pagi
pasien. peningkatan skill perawat = 07.00
pegawai melalui sesuai dengan Sift siang
pendidikan dan tugasnya = 14.00
pelatihan secara c. Adanya Sift
berkala peningkatan malam =
c. Menyarankan kompetensi 21.00
penyegaran ilmu yang dimiliki
keperawatan perawat di
oleh tenaga yang ruangan.
berkompeten
secara periodik.
d. Menyarankan
pemberian
insentif
tambahan atas
sesuatu prestasi
143

Indikator Penanggung
No Problem Data Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
atau kerja ekstra

2 M2-Material 1. Dari semua ruangan 1. Sarana dan 1. Berkoordinasi 1. Sarana dan Minggu Syarifah
Sarana & pra sarana di sarana dan prasarana prasarana dengan kepala prasarana ke 2 - 3 Maulina,
ruang Teratai lantai 2 terpasang dengan memadai ruangan terpenuhi S.Kep.
memadai dan kondisi kondisi baik. sesuai dengan mengenai 2. Sarana dan
yang baik. standar/rasio fasilitas yang prasarana
. 2. Sarana dan kurang di terawat
prasarana ruangan. dengan baik
ruangan 2. Mempertahanka (tidak ada
terawat dengan n yang rusak )
baik dan dan merawat
bermanfaat sarana dan
pada pasien prasarana yang
telah ada

3 M3 (MPKP) Hasil wawancara 1) Perawat Melakukan MAKP MAKP Primary Minggu Humaidi,
Perawat di teratai lantai tanggal 16-20 primer Primary Nursing Nursingditerapka ke 2-3 S.Kep
2 menggunakan MPKP desember 2019, model mendapatkan n secara baik Selvia Firsa
Tim-primer. asuhan keperawatan akuntabilitas dengan S.Kep
menggunakan metode yang tinggi peningkatan
tim primer karenakan terhadap kepuasan pasien
kualifikasi perawat S1 hasil, dan 100%
keperawatan memungkink
berjumlah 6 orang, D3 an
keperawatan pengembanga
144

Indikator Penanggung
No Problem Data Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
berjumlah 19 orang, n diri
D4 berjumlah 1 orang. 2) Pasien merasa
dimanusiawik
an karena
terpenuhinya,
kebutuhan
secara
individu.

Timbang terima Timbang trima 1. Timbang 1. Menyediaka Format timbang Minggu Hoirul Anam
Timbang trima di dilakukan selama 3x terima n format SBAR terima diisi dan ke 2-3 , S.Kep
lakukan dengan baik sehari atau setiap dilakukan timbang terima dilengkapi, Dian
dan optimal pergantian sift dimana secara optimal dan validasi diikuti Purwanti
di buka oleh perawat dan menandatangani semua perawat S.Kep
primer untuk di terdokumentasi setiap kali dan dilaksanakan
sampaikan ke perawat dengan baik. timbang terima dengan tepat
pelaksana 2. Semua perawat di akhir laporan waktu
memperhatika (PP dan PA
n timbang yang akan
terima dengan berdinas)
baik. 2. Melakukan
timbang terima
dan validasi
pasien yang
diikuti oleh
semua perawat
145

Indikator Penanggung
No Problem Data Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
yang dinas baik
dari malam ke
pagi, pagi ke
siang dan siang
ke malam.
3. Melaksanak
an roleplay
timbang terima
dan mengikut
sertakan
perwakilan
perawat
ruangan dalam
roleplay
manajemen
mahasiswa

Supervisi Supervise di Dapat 1. Menyusun 1. Kegiatan Minggu Wasilatur


Supervise dilakukan dampingi oleh perawat menerapkan konsep hasil ke 2-3 Rohmah,
dengan jadwal yang primer dan perawat supervisi supervisi supervisi S.Kep
terencana dan sudah primer memberi keperawatan dan keperawatan berjalan Rusmawati
terlaksana secara masukan langsung mendokumentasi dan dengan baik S.Kep
optimal kepada perawat kan hasil menentukan sesuai
pelaksana yang supervisi secara materi dengan teori
bersangkutan secara efesien dan supervisi dan dapat
lisan efektif. keperawatan menerapkan
146

Indikator Penanggung
No Problem Data Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
2. Melaksanakan supervisi
roleplay keperawatan
supervise dan
3. Mengikut mendokumen
sertakan tasikan hasil
perwakilan supervisi
perawat secara efisien
ruangan dalam dan efektif
roleplay 2. Roleplay
supervisi
terlaksana
dengan baik
3. Perwakilan
perawat turut
andil dalam
pelaksanaan
roleplay

Penerimaan Pasien Penerimaan pasien 1. Melaksan 1. Melakukan 1. Perawat Minggu Wasilatur


Baru baru di terima oleh akan roleplay roleplay menyambut ke 2-3 Rohmah
Proses peneriman perawat primer penerimaan penerimaan pasien S.Kep
pasien baru maupun pa terkadang pasien baru pasien baru dengan Moh. Alianka
penerapannya sudah di damping oleh karu sesuai dengan 2. Menyediaka orientasi R, S.Kep
optimal pada sift pagi SPO n format ruangan ke
saja.penerapan alur 2. Mengikut Rekam medis, keluarga
penerimaan pasien sertakan tata tertib pasien, serta
147

Indikator Penanggung
No Problem Data Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
baru dilaksanakan perwakilan Rumah sakit, memberikan
sesuai teori dan format perawat hak dan informasi
yang sudah ada ruangan kewajiban tentang hak
dalam pasien, format dan
roleplay penerimaan kewajiban
manajemen pasien pasien,
mahasiswa barudanpengka anamnesa
jian baru, jam
berkunjung,
tata tertib di
ruangan
2. Perwakilan
perawat turut
andil dalam
pelaksanaan
roleplay

Discharge planning Discharge 1. Melakukan 1. Melakukan 1. Discharge Minggu Prasgadika


a. Pre-discharge planning pelaksanaan roleplay pembagian planning ke 2-3 A, S.Kep
planing sudah diruang Teratai Atas discharge leaflet pada secara SOP, Selvia Firsa
optimal (Alur, dan sudah hampir planning pasien atau meliputi H S.Kep
pemberian HE seluruhnya perawat 2. Menyediakan keluarga pasien pemberian
lengkap) sudah melaksanakan format yang akan HE
b. Post discharge discharge planning discharge pulang (penjelasan
planing disertai dengan baik sesuai planing 2. Melaksanakan penyakit, diet
Leaflet dan brosur SPO yang ditetapkan 3. Melakukan roleplay khusus
148

Indikator Penanggung
No Problem Data Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
ke pasien tersebut dan pembagian discharge pasien,
diberikan HE dari leaflet pada planning aktivitas
pasien awal masuk pasien/keluar 3. Mengikut pasien, obat-
hingga pasien pulang ga pasien sertakan obatan yang
yang akan perwakilan diminum di
pulang. perawat rumah, dan
ruangan dalam surat control)
roleplay 2. Roleplay
manajemen terlaksana
mahasiswa dengan baik
3. Perwakilan
perawat turut
andil dalam
pelaksanaan
roleplay

Sentralisasi Obat hasil kuesioner dengan 1. Meminimalk 1. Melaksanakan 1. Seluruh obat Minggu Zahrotun
Sentralisasi obat di perawat sudah an kejadian sentralisasi pasien sudah ke 2-3 Maula, S.Kep
ruang teratai dilakukan sentralisasi tidak obat, baik yang tersentralisas Moh. Alianka
mrnggunakan sistem obat secara ODDD diinginkan / menggunakan i dengan R, S.Kep
ODDD (One Day Dose (One Day Dose medication BPJS atau baik.baik
Dispening) Dispensing) adalah error UMUM pasien BPJS
suatu system distribusi 2. Untuk 2. Mengoptimalk maupun
obat kepada pasien mengetahui an format pasien umum
rawat inap disiapkan obat dan pemberian obat 2. Format
dalam bentuk dosis beserta jam secara rutin pemberian
149

Indikator Penanggung
No Problem Data Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
terbagi siap pakai dan obat di isi
untuk pemakaian manfaatnya secara rutin
selama 1 hari namun di
temukan sisa obat
yang tidak
terdokumentasi di
lembar medikasi.
Ronde hasil wawancara di 1.Meminimalisir a. Melaksanakan a. Ronde Minggu Humaidi,
Ronde keperawatan ruang teratai lantai 2 lama rawat roleplay ronde keperawatan ke 2-3 S.Kep
belum pernah dilakukan tidak dilakukan Ronde inap pasien keperawatan dapat Sulami S.Kep
di ruang teratai lantai 2 keperawatan, namun 2. b. Menyediakan terlaksana
jika di temukan pasien dapat inform consent dengan baik
kondisi pasien yang terdokumentas ronde a. Kegiatan
tidak kunjung i dengan baik. keperawatan ronde
membaik dengan masa keperawatan
perawatan lebih dari dilaksanakan
15 hari maka perawat apabila
primer akan terdapat
melaporkan kepada pasien yang
kepala perawat mengalami
kemudian dilaporkan perawatan
pada MPP (Manajer lebih dari
Pelayanan Pasien) ketentuan
untuk di tindak lanjuti keperawatan
dengan berkolaborasi
dengan tim medis
150

Indikator Penanggung
No Problem Data Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
lainnya : Dokter, Ahli
gizi, dan Farmasi
kemudian dilakukan
pendokuminntasian di
MPP (Manajer
Pelayanan Pasien).
Dokumentasi Hasil observasi Agar pengkajian a. Melaksanakan Semua tindakan Minggu Selvia Firsa
Masih adanya 13% semua tenaga B1-B6 dilakukan roleplay keperawatan ke 2-3 H, S.Kep
perawat dalam kategori kesehatan yang secara optimal pendokumentasi terhadap pasien Mawaddatul
cukup pada melakukan dan sesuai SOP an terdokumentasi Lutfiah
dokumentasi implementasi ke b. Menyediakan dengan tepat dan S.Kep
berdasarkan hasil pasien dicatat dalam format benar
observasi satu lembar pendokumentasi
terintegrasi dan an
berkelanjutan. c. Melakukan
pengisian
dengan lengkap
pada
dokumentasi
keperawatan
d. Lampirandokum
enpengambilan
data

5 M5 (Market) Minggu
Mutu pelayanan pada ke 2- 3
151

Indikator Penanggung
No Problem Data Tujuan Kegiatan Waktu
Keberhasilan Jawab
ruang Mawar Kuning 1. 1. 1. 1. Penurunan Novian Multi
Lantai 1 kurang flebitis dalam kejadian yang menggatikan angka kejadian K., S.kep
optimal. kategori ringan tidak infus apabila resiko flebitis Rizal
(derajat II) diharapkan terjadi flebitis Fambudi,
pada kejadian S.Kep
flebitis.

12. Dokumentasi
152

Gambar 3.13Penerimaan pasien baru

Anda mungkin juga menyukai