Anda di halaman 1dari 1

Gabungan Peneliti Kedokteran UI, Farmasi UI dan IPB Menemukan Kandidat Potensial

Untuk Mencegah Covid-19 Dari Bahan Alam Indonesia

Sudah ada 27 kasus positif Covid-19 per tanggal 10 Maret 2020 di Indonesia. Puluhan lainnya
masih berstatus “suspek” dan berada dalam pengawasan ruang isolasi di sejumlah Rumah
Sakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI, antara lain RSPI Sulianto Saroso, RSUP
Persahabatan dan RSPAD Gatot Soebroto. Walaupun tingkat kematian dari virus Covid-19 ini
tergolong rendah (2-3%), namun tingkat penyebarannya lebih tinggi bila dibandingkan
dengan SARS dan MERS.

Berbagai upaya dilakukan oleh para peneliti untuk mencegah dan menemukan obat antivirus
(Covid-19). Penelitian terkait pencarian antivirus ini juga dilakukan oleh tim peneliti UI dan
IPB dari Departemen Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran UI (FKUI), Klaster Bioinformatics
Core Facilities IMERI-FKUI, Klaster Drug Development Research Center IMERI-FKUI,
Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI, Rumah Sakit UI
(RSUI), Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Trop BRC) IPB dan Departemen Ilmu Komputer IPB.

Gabungan peneliti multidisiplin ini telah mengembangkan penelitian untuk menemukan


kandidat antivirus corona dengan melakukan analisis big data dan machine learning dari basis
data HerbalDB yang dikembangkan oleh Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan
Obat Fakultas Farmasi UI sejumlah 1.377 senyawa herbal, kemudian dikonfirmasi hasilnya
menggunakan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas antivirusnya. Adapun
hasilnya telah disampaikan saat Seminar dan Workshop “Eksplorasi Bahan Herbal Kandidat
Potensial Antivirus Corona: Analisis Big Data dan In Silico” yang diadakan tanggal 3-5 Maret
2020 di Fakultas Kedokteran UI.

Berdasarkan hasil skrining aktivitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal
terkait dengan mekanisme kerja virus, diperoleh beberapa golongan senyawa yang
berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 (virus corona) untuk
menginfeksi manusia. Golongan senyawa tersebut antara lain hesperidin, rhamnetin,
kaempferol, kuersetin dan myricetin yang terkandung dalam jambu biji (daging buah merah
muda), kulit jeruk, dan daun kelor.

Hasil penemuan ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah dan
meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus corona. Selain itu, sesuai dengan arahan
dari Kementerian Kesehatan RI, WHO dan CDC, masyarakat tetap diprioritaskan untuk
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui rajin cuci tangan dengan sabun,
menerapkan etika batuk/bersin, penggunaan masker bagi yang sakit flu/batuk, dan bila
mengalami gejala Covid-19 maka dapat mengisolasi diri di rumah atau datang ke RS yang telah
ditunjuk Kementerian Kesehatan RI.

Sumber:
Tim Peneliti Fakultas Kedokteran UI, Fakultas Farmasi UI, Departemen Ilmu Komputer IPB,
RSUI

Press Release

Anda mungkin juga menyukai