Anda di halaman 1dari 17

Fisika Inti

Oleh
Devina Rayzy PSP S.Si, M.Sc.

devina11.dr@gmail.com
KONTRAK KULIAH
1. Menjaga ketertiban selama di dalam kelas baik dalam
berucap, tindakan, dan tingkah laku.

2. HP off / silent selama perkuliahan.

3. Jika dosen terlambat lebih dari 15 menit dari waktu


perkuliahan dimulai, maka perkuliahan ditiadakan kecuali
ada konfirmasi sebelumnya.

4. Mahasiswa yang terlambat lebih dari 10 menit sejak


dosen masuk ruang kelas, dilarang masuk kelas.

5. Skema penilaian III


 UTS 45 %
 UAS 45 %
 Afektif 10 %
UTS 45 %
 UTS 45 % Quiz 35 %
Tugas 20 %

1) Buat 4 kelompok yang masing-masing berisikan …… mahasiswa.

2) Masing-masing kelompok bertugas membuat makalah mengen


ai Judul yang akan dibahas. Makalah tersebut berisi teori, studi
kasus dan atau contoh soal.

3) Presentasi dilakukan secara bergantian oleh setiap anggota kelo


mpok dengan durasi presentasi min 20 menit kemudian sesi ta
nya jawab dan diskusi.
4) Materi dikumpulkan ke email devina11.dr@ gmail.com selambat-lam
batnya 1 hari sebelum jadwal perkuliahan (pukul 13.00 hari Minggu).

5) Format Makalah  Kertas A4, Margin 4 4 3 3, Times New Roman 12,


Spasi 1.5, dan min 3 referensi.
Cover
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Isi
Bab 3 Pembahasan
Bab 4 Penutup
Daftar Pustaka
6) Format Pengiriman  Subjek : Nama MK_Nama Kelompok_PS

Format file .pdf

7) Format Permohonan  Subjek : Nama MK_Permohonan_Nama Judul_


PS

8) Buat video rekaman presentasi


Pokok Bahasan :

1. Konep dasar Fisika Inti

2. Gaya Nuklir

3. Model Inti

4. Rumus Massa Semi Empiris Bethe-


Referensi :

1. Kenneth S. Krane. 1998. Introductory Nuclear Physics.


John Wiley & Sons, Inc. Canada.

2. Jean-Louis B. et al. 2005. Fundamentals in Nuclear Phy


sics. Springer Science + Business Media, Inc. USA.

3. P. E. Hodgson, E. Gadioli, E. Gadioli Erba, Introductory


Nuclear Physics (Oxford U. P., New York, 2000)

4. J. M. Blatt & V. F. Weisskopf, Theoretical Nuclear Physi


cs (Dover Publications, Inc., New York, 1991)

5. W. E. Meyerhof, Elements of Nuclear Physics (McGraw-


Hill Book Co., Singapore, 1989)
Apa yang kamu
ketahui tentang

“Fisika Inti”???
1. Pendahuluan
• Sejarah Fisika Inti

Reaksi Inti

Henri Becquerel Sir James Chadwick Otto Hahn & Fritz Strassmann
Radioaktivitas dalam Uranium Neutron Fisi Nuklir

1896 1911 1932 1933 1938 1942

Ernest Rutherford Marie S. Curie Enrico Fermi

Tipe radiasi, Radioaktif Reaktor Fisi


Muatan inti, Buatan Inti
Gaya nuklir
• Atom  Satuan dasar materi yang terdiri atas inti dan
awan elektron yang mengelilingi bermuatan negatif.

• Inti Atom (nuclear)  Partikel yang memiliki massa dan


bermuatan positif.

Neutron berada di inti


atom sebagai pengikat
partikel positif.

Nukleon  Inti  Atom  Molekul  Sel


• Atom normal  Jumlah Proton = Jumlah Elektron = Nomor
Atom

• Pada atom-atom yang makin berat,


jumlah neutron ≥ jumlah proton.
2. Susunan dan Sifat-sifat Inti Atom
• Inti atom tersusu atas Proton dan Neutron kecuali pada atom
Hidrogen.
• Nomor Massa (A)  Jumlah nukleon dalam inti
• Nomor Atom (Z)  Jumlah proton dalam inti
• Nomor Neutron (N)  Jumlah neutron dalam inti

𝑨=𝒁+𝑵
𝑨
𝒁𝑿
• X  Simbol Kimia dari unsur
• Contoh : Kalsium 𝟒𝟎
𝟐𝟎𝑪𝒂 N=A–Z
= 40-20
= 20
• Sifat-sifat Neutron :
- Meluruh jika diluar inti, 𝝉 = 𝟏𝟓, 𝟓 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕
- Bermuatan Netral
• Sifat Proton :
- Bermuatan Positif tunggal, +e
• Sifat Elektron :
- Bermuatan Negatif tunggal, -e
Nuklida merupakan inti atom suatu unsur.

• Isotop Nuklida-nuklida yang memiliki Z sama tetapi A berbeda.


Exp: 𝟖𝑶, 𝟖𝑶, 𝒅𝒂𝒏 𝟖𝑶.
𝟏𝟔 𝟏𝟕 𝟏𝟖
Isotop yang tidak stabil akan menghasilkan
reaksi inti yang disebut radioisotop.
• Isoton  Nuklida-nuklida yang memiliki N sama tetapi A berbeda.
Exp: 𝟐𝟏𝑯 𝒅𝒂𝒏 𝟑𝟐𝑯𝒆.
• Isobar  Nuklida-nuklida yang memiliki A sama tetapi Z berbeda.
Exp: 𝟑𝟏𝑯 𝒅𝒂𝒏 𝟑𝟐𝑯𝒆.

Kestabilan inti terjadi jika inti tidak pecah secara spontan. Inti
dengan Z dan atau N bernilai {8, 20, 28, 50, 82, 126,…} lebih s
tabil dari yang lain. Contohnya 𝑶𝟏𝟔 , 𝑪𝒂𝟒𝟎 , 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒃𝟐𝟎𝟖 .
2.1 Massa Inti

2.2 Fraksi Ikat Inti (f)

Nilai f yang relatif konstan itu menunjukkan saturasi (kejenuhan)


energi ikat per nukleon dalam inti, bahwa setelah sejumlah
nukleon terkumpul energi ikat itu mencapai batasnya.
Ketika A semakin besar jumlah proton semakin banyak. Maka
gaya tolak Coulomb antar proton makin kuat, sehingga
mengurangi ikatan dan energi ikat per nukleon berkurang.
2.3 Radius Inti

2.4 Momentum Sudut Inti (𝑰)

Setiap nukleon memiliki momentum sudut inti (spin) (𝑺). Hal


ini disebabkan oleh bergeraknya nukleon di dalam inti.
Gerakan tersebut juga menyebabkan terbentuknya momentum
angular orbital (𝑳).
2.5 Momen Dipol Magnet Inti

2.6 Multipol Listrik Inti

2.7 Ketidakstabilan Inti

Anda mungkin juga menyukai