Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ERNI AYU MUSTIKASARI

NIM : 17441386
KELAS : 6A AKUNTANSI

TUGAS MATA KULIAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


MENGANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PT. ASTRA INTERNASIONAL Tbk

1. RATIO LIKUIDITAS
Menurut Sartono (2011:114), “Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek
tepat pada waktunya”.

a. CURRENT RATIO
Rasio lancar atau current ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
 Perhitungan

Aktiva Lancar
CR = --------------------- x 100 %
Hutang Lancar
TAHUN 2018
CR = Rp. 131.180.000.000.000 x 100%
Rp. 116.467.000.000.000
CR = 113%

TAHUN 2019
CR = Rp. 129.058.000.000.000 x 100%
Rp. 99.962.000.000.000
CR = 129%

 Analisis
Berdasarkan perhitungan Current Ratio (CR) pada PT. Astra
Internasional Tbk pada tahun 2018 diperoleh CR sebesar 113% dan pada
tahun 2019 CR sebesar 129%. Kemapuan PT. Astra Internasional Tbk
untuk melunasi jangka pendeknya mengalami peninngkatan, dapat dilihat
dari bertambahnya persentase yang diperoleh dari perhitungan CR. Apabila
rasio lancar 1:1 atau 100% berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi
semua hutang lancar. Dan dikatakan sehat jika rasionya berada diatas 1 atau
100% (Harahap, 2002:301). Hasil perhitungan CR PT. Astra Internasional
Tbk lebih dari 100%, sehingga dapat diartikan perusahaan memiliki
kemampuan yang baik dalam hal membayar hutang jangka pendek dengan
menggunakan kas yang ada diperusahaan dan juga surat berharga yan dapat
segera dicairkan.

b. CASH RATIO
Rasio Kas menurut Munawir (2001:76) “Rasio Kas merupakan
perbandingan antara kas dengan total hutang lancar. Dapat juga dihitung dengan
mengikut sertakan surat-surat berharga (Marketable Securities).”
 Perhitungan

Kas + Surat Berharga


CR = -------------------------------- x 100 %
Hutang Lancar
TAHUN 2018
CR = (Rp. 25.193.000.000.000 + Rp. 24.015.000.000.000) x 100%
Rp. 116.467.000.000.000
CR = Rp. 49.205.000.000.000 x 100%
Rp. 116.467.000.000.000
CR = 42%

TAHUN 2019
CR =(Rp. 24.330.000.000.000 + Rp. 21.674.000.000.000) x 100%
Rp. 99.962.000.000.000
CR = Rp. 46.004.000.000.000 x 100%
Rp. 99.962.000.000.000
CR = 46%

 Analisis

2. RATIO LEVERAGE
Menurut Sartono (2011:114),” Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan
kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjang."
a. TOTAL DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO
Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan
seluruh kekayaan yang dimiliki. Semakin tingi hasil persentasenya, cenderung
semakin besar resiko keuangannya bagi kreditur maupun pemegang saham. Selain
itu, Merupakan rasio yang menghitung persentase total dana yang disediakan
kreditur.
 Perhitungan

Total Hutang
TD to TA = ---------------------- x 100 %
Total Aktiva

TAHUN 2018
TD to TA= Rp. 170.348.000.000.000 x 100%
Rp. 344.711.000.000.000
TD to TA= 49%

TAHUN 2019
TD to TA= Rp. 165.195.000.000.000 x 100%
Rp. 351.958.000.000.000
TD to TA= 47%

 Analisis
Berdasarkan perhitungan rasio ini pada PT. Astra Internasional Tbk
tahun 2018 sebesar 49% dan pada tahun 2019 sebesar 47%. Besarnya rasio
ini mengalami penurunan sebesar 2% dari tahun 2018 sampai 2019.
Sehingga berkurang pula resiko keuangan bagi kreditur atau pemegang
saham.

b. TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO


Merupakan rasio perbandingan antara total utang dengan modal sendiri yang
berupa saham dan surat-surat berharga lainnya.
 Perhitungan

Total Hutang
TDE = --------------------------------- x 100%
Modal atau Modal Sendiri

TAHUN 2018
TDE = Rp. 170.348.000.000.000 x 100%
Rp. 174.363.000.000.000
TDE = 98%

TAHUN 2019
TDE = Rp. 165.195.000.000.000 x 100%
Rp. 186.763.000.000.000
TDE = 88%

 Analisis
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada PT. Astra Internasional Tbk
tahun 2018 diperoleh rasio sebesar 98% dan pada tahun 2019 sebesar 88%.
tingkat resiko pada PT. Astra Internasional Tbk pada tahun 2018 lebih
tinggi dibandingkan dengan tahun 2019 karena jumlah hutang yang dimilki
PT. Astra Internasional Tbk lebih besar dari pada tahun selanjutnya. Namun
kinerja PT. astra Internasional cukup baik sehingga mampu menekan hutang
perusahaan dan mengurangi tingkat resiko perusahaan, terbukti dengan
berkurangnya rasio ini sebesar 10% dari tahun sebelumnya.

3. RATIO PROFITABILITAS
Menurut Sartono (2011:114), “Rasio Profitabilitas adalah rasio yang dapat
mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba, baik dalam hubungan dengan
penjualan, asset maupun modal sendiri.”
a. GROSS PROFIT MARGIN
Merupakan perbandingan antara laba kotor yang diperoleh perusahaan
dengan tingkat penjualan yang dicapai.

 Perhitungan

Laba Kotor
GPM = ------------------ ---------- x 100%
Penjualan Bersih

TAHUN 2018
GPM = Rp. 50.769.000.000.000 x 100%
Rp. 239.205.000.000.000
GPM = 21%

TAHUN 2019
GPM = Rp. 50.239.000.000.000 x 100%
Rp. 237.166.000.000.000
GPM = 21%

 Analisis
Berdasarkan perhitungan GPM pada PT. Astra Internasional Tbk
tahun 2018 dan 2019 diperoleh hasil yang sama yaitu 21%. Menurut
perhitungan rasio GPM perusahaan yang baik adalah yang rasio GMP nya
selalu menggalami peningkatan atau stabil setiap tahunnya. Rasio GPM
yang tinggi menunjukkan bahwa peusahaan mampu menekan HPP,
sehingga perusaahaan bisa menghasilkan laba kotor yang lebih besar. Jadi
berdasarkan perhitungan GMP PT. astra Internasional dalam kondisi yang
baik, terbukti dengan besar rasio GPM tahun 2018 dan 2019 sama.
b. RETURN ON INVESTMENT
ROI atau tingkat pengembalian atas investasi dan efektivitas dari
keseluruhan operasi perusahaan yaitu mengukur kemampuan perusahaan dengan
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi
dalam rangka untuk menghasilkan laba.
 Perhitungan

EAT
ROI = ------------------ x 100%
Total Aktiva
TAHUN 2018
ROI = Rp. 27.372.000.000.000 x 100%
Rp. 344.711.000.000.000
ROI = 8%

TAHUN 2019
ROI = Rp. 26.621.000.000.000 x 100%
Rp. 351.958.000.000.000
ROI = 8%
 Analisis
Berdasarkan perhitungan rasio ROI pada PT. Astra Internasional Tbk
pada tahun 2018 dan tahun 2019 diperoleh hasil yang sama yaitu 8%.
Artinya kemmpuan PT. Astra Internasional untuk menghasilkan laba pada
investor tidak mengalami peningkatan maupun penurunan.

Anda mungkin juga menyukai