Anda di halaman 1dari 1

Model – model pembelajaran kimia yang dapat digunakan ketika pemebelajaran berlangsung adalah :

a. Model Pembelajaran Konstruktivis.  Model ini dapat digunakan untuk mengajarkan konsep
pembentukan reaksi kimia, ikatan kimia, system periodik, reaksi pembatas dll.
b. Model STM (Sains-Teknologi-Masyarakat). Model ini adalah dengan menggabungkan konsep kimia
dengan realitas yang ada di lingkugan masyarakat, seperti pentingnya mangatasi pencemaran
lingkungan. Dimasyarakat banyak yang terkait tentang hal ini. Misalnya lingkungan bersih bernilai
mulia disisi agama, menjaga kebersihan menggambarkan prilaku yang baik. Dari sisi ekonomi
lingkungan bersih tidak banyak menimbulkan biaya pemeliharaan alias hemat dll.
c. Model Pembelajaran Kooperatif.  Model ini siswa dapat melakukan diskusi untuk menemukan
indicator alam, setelah melakukan percobaan secara berkelompok dengan berbagai bahan alam.
d. Model Pembelajaran Inquiri. Para siswa bisa menguji air sadah dan bukan sadah dan bagaimana
cara menghilngkan dari kesadahan dengan melakukan praktikum.
e. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Base Learning). Guru memberikan
masalah, misalnya diberikana beberapa larutan tanpa label, siswa dapat mengidentifikasi larutan
yang bersifat asam, basa dan garam.
f. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). Dengan langkah sebagai
berikut : 1).  Temukan -->  satu “hot spot” (pusat perhatian), 2). Observasi
--> pengamatan/identifikasi data/info tentang hot spot, 3). Diskusi --> questioning, discussing,
sharing, 4). Hasil  -->  hasil diskusi/pemecahan soal, 5.Laporan sajian laporan (hasil) : lisan dan
atau tertulis, 6.Display --> laporan dapat berupa poster, artikel, gambar, dll -->Hasil kelompok.
g. Model Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi. Sebenarya model ini sangat mudah digunakan
bila guru sudah menguasai ICT (Information Teknology dan Comunikation). Dalam bahasa
sedehanya adalah pembelajara  menggunakan media computer. Hal ini dapat membantu guru dalam
menjelaskan materi seperti reaksi inti lewat animasi, kecepatan reaksi, reaksi-reaksi uji nyala, reaksi
laruatan-larutan pekat dan lain-lain. Apalagi sekarang sudah banyak animasi-animasi yang tersedia.
Guru dapat dengan mudah menggunakannya dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai