Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu
yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian
khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada
persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.

Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik
buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan (Hanifa Wiknjosastro,
2007). 

Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan


kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan yang baik
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil
dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care
sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinggi sebagai salah satu
penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat
mengurangi angka kematian ibu.

Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan kajian dan bukti ilmiah
menunjukan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu merupakan
salah satu upaya efektif untuk mencegah kesakitan dan kematian. Penatalaksanaan
komplikasi yang terjadi sebelum, selama dan setelah persalinan. Dalam upaya
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perlu diantisipasi adanya
keterbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan komplikasi pada jenjang
pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi dan
ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagi keberhasilan
penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu berada menurut derajat
keadaan dan tempat terjadinya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tergugah untuk menyusun


makalah tentang “Asuhan Keperawatan Kehamilan Normal”

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kehamilan Normal ?
2. Apa Saja Tanda dan Gejala Kehamilan Normal
3. Apa Saja Etiologi Kehamilan ?
4. Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan Materniatas Pada Kehamilan
Normal ?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas maternitas dan agar penulis mampu memberikan
asuhan keperawatan kehamilan normal menggunakan pendekatan
manajemen keperawatan secara benar, tepat dan sesuai dengan standart
keperawatan secara professional

2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui konsep dasar kehamilan normal serta dampaknya
pada ibu dan bayi
2. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan maternitas terhadap ibu
kehamilan normal
3. Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam
proses asuhan keperawatan maternitas

1.4 Manfaat
1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang di maksud dengan kehamilan
normal
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa saja tanda-tanda kehamilan yang
dapat menegakan diagnosa kehamilan.
3. Sebagai tambahan sumber informasi dan perbandingan pada asuhan
keperawatan maternitas pada ibu hamil fisiologis

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kehamilan Normal

Kehamilan adalah pertemuan antara sel telur dengan sel


spermtozoa (Konsepsi) yang diikuti dengan perubahan fisiologis dan
psikologis.
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-
kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan),
dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur.
Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan premature.
Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat
obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan.
(Hanifa Wiknjosastro, 2009)

Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian,


masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat
hidup). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)

2.2 Tanda dan Gejala Kehamilan (Diagnosa Kehamilan)


(Hanifa Wiknjosastro, 2009)
A. Tanda pasti kehamilan
1. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian
janin
2. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
3. Dapat dirasakan gerakan janin

3
4. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi
terhadap janin.
5. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat
menilai pertumbuhan janin
B. Tanda tidak pasti kehamilan
1. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
2. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh
peningkatan hormon progesteron
3. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I
kehamilan
4. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola
menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan.
Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu.
5. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14
minggu.
6. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
7. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
a) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
b) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada
perabaan
c) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan
d) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila
dirangsang.
e) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan
hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine.
Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai
antigen

4
C. Tanda kemungkinan kehamilan
1. Amenore (tidak mendapat haid)
2. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering
terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut
morning sickness
3. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
4. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus
oleh hormon steroid
5. Sering kencing
6. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering
ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan
pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu
7. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).

2.3 Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
A. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiata.
B. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
C. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan
ovum di tuba fallopii.
D. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
E. Plasentasi

5
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
1. Triwulan I antara 0-12 minggu.
2. Triwulan II antara 12-28 minggu.
3. Triwulan III antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010 : 17 )

6
BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA


KEHAMILAN NORMAL

3.1 Tujuan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil

Tujuan asuhan keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

a. Menentukan diagnosis kehamilan dan kunjungan ulang.


b. Memonitor secara akurat dan cermat tentang kemajuan
kehamilan.
c. Penyuluhan ibu dan keluarga untuk meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraan ibu dan janin selama kehamilan.
d. Membantu menurunkan keluhan ketidaknyamanan.
e. Mengidentifikasi komplikasi.

3.2 Pengkajian Ibu Pada Masa Kehamilan

A. Identitas Klien
Meliputi : nama, umur, pendidikan, pekerjaan, suku, agama,
identitas suami, dan alamat
B. Riwayat Obstetri

Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan


sebelumnya agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah
pada kehamilan sekarang. Riwayat obstetri meliputi hal-hal di
bawah ini.

1. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).

2. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.

3 Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persaliman, dan


penolong persalinan. leris anestesi dan kesulitan persalinan.

4. Jenis anastesi dan kesulitan persalinan

5. Komplikasi maternal seperti diabetes, hipertensi, infeksi, dan


perdarahan.

7
6.Komplikasi pada bayi,

7.Rencana menyusui bayi

B. Riwayat Menstruasi

Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk


menentukan taksiran persalinan (TP), TP ditentukan berdasarkan
hari pertama haid terakhir (HPHn. Untuk menentukan TP
berdasarkan HPHT dapat digunakan rumus Nacgle, yaitu hari
ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun disesuaikan.

Contoh:

HPHT 30 Agustus 2004 berarti TP tanggal 6 Juni 2005. Aturan


Naegle lebih akurat dilakukan pada ibu dengan siklus menstruasi
yang teratur dengan 28 hari, kurang akurat pada ibu dengan siklus
menstruasi yang tidak teratur.

C. Riwayat Kontrasepsi

Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada


janin, ibu, atau keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus
didapatkan pada saat kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi
oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat kehainilan yang tidak
diketahui dapat berakibat buruk pada penibentukan organ seksual
janin.

D. Riwayat Penyakit dan Operasi

Kondisi kronis (menahun/terus-menerus) seperti diabetes


melitus, hipertensi. dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada
kehamdan. Oleh karena itu, adanya riwayat infekal, prosedur
operasi, dan trauma pada persalinan sebelumnya harus
didokumentasikan.

8
E. Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai


berikut

1. Usia,ras,dan latar belakang etnik (berhubungan dengan


kelompok risiko tinggi untuk masalah genetis seperti anemia sickle
sel talasemia).

2. Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi

3. Penyakit kronis (menahun atau terus menerus ), seperti asma dan


jantung

4. Penyakit sebelumnya, prosedur operssi, dan cedera (pelvis dan


pinggang)

5. Infeksi sebelumnva seperti hepatitis penyakit menular seksual.


dan taberkalosis

6. Riwayat dan penwatan anemia

7. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).

8. Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan
minuman ringan lainnya

9. Merokok (jumlah batang per hari)

10. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat


meningkatkan resiko terinfeksi toxoplasma

11. Alergi dan sensitif dengan obat.

12 Pekerjaan yang berhubungan demgan risiko penyakit.

13. Riwayat keluarga

Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk


penyaki kronis (menahun/terus menerus ) seperti diabetes melites

9
dan jantung. infkesi seperti tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat
kongenital yang perlu dikumpulkan.

14. Riwayat kesehatan pasangan

Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang


berhubungan dengan masalah genetic, penyakit kronis, dan infeksi.
Penggunan obat-obatan seperti kokain dan alcohol akan
berpengaruh pada kemampuan keluarga menghadapi kehamilan
dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan
berpengaruh pada ibu dan janin, terutata risiko mengalami
komplikasi pernapasan akibat sebagai perokok pasif. Golengan
darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh negatif dan
kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.

F. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik lengkap pada ibu hamil diperlukan untuk


mendeteksi fisik yang dapat memengaruhi kehamilan.

1. Tanda tanda vital


a) Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya
ditetapkan, karena posisi akan memengaruhi tekanan
darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur
pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.
Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan
darah yang didapatkan.
b) Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit.
Takikardi bisa terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid,
dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh
untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung.
Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi
tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.

10
Pernapasan Frekuesi pernapasan selama hamil berkisar
antara 16-24 kali per menit. Takipnea terjadi karena
adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara
napas harus sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan
lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
c) Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6 °C.
Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi dan
membutuhkan perawatan medis.
2. Sistem kardiovaskular
a) Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi
terhadap bendungan vena, yang bisa berkembang
menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi
pada tungkai, vulva, dan rectum
b) Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari
pengisian darah pada ekstremitas akibat perpindahan
cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika
dilakukan penekanan dengan jari atau jempol
menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini
disebut pitting edema. Edema pada tangan dan wajah
memerlukan pemeriksaan lajut karena merupakan
tanda dari hipertensi pada kehamilan.
3. Sistem muskuloskeletal
a) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi
selama kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan
regangan pada otot punggung dan tungkai.
b) Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data
dasar untuk dapat menentukan kenaikan berat badan

11
selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi
kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150
cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat
badan lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi
lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada
kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan
seksio caesarea, dan infeksi postpartum. Rekomendasi
kenaikan berat badan selama kehamilan berdasarkan
indeks masa tubuh.
c) Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk
menentukan diameternya yang berguna untuk
persalinan per vaginam.
d) Abdomen Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen
perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus bisa
dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus
dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk
menetukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc.
Donal dengan posisi ibu berbaring.
4. Sistem neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan
bila ibu tidak memiliki tanda dan gejala yang
mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks
tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi
menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5. Sistem integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat
menandakan anemis, jaundice menandakan gangguan pada
hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum,
serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie
perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda
menandakan pengisian kapiler baik.

12
6. Sistem endokrin
Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar,
pembesaran yang berlebihan menandakan hipertiroid dan
perlu pemeriksaan lebih lanjut.
7. Sistem gastrointestinal
a) Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan
lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi berwarna
kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan
estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi
terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter
gigi secara teratur karena penyakit periodontal
menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya
persalinan prematur. Trimester kedua lebih nyaman
bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.
b) Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising
usus lebih nyaman untuk ibu hamil. Bising usus
bisa berkurang karena efek progesteron pada otot
polos, sehingga menyebabkan konstipasi.
Peningkatan bising usus terjadi bila menderita
diare.
8. Sistem urinarius
Pengumpulan urine untuk pemeriksaan dilakukan dengan
cara urine tengah. Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda
infeksi saluran kemih dan zat yang ada dalam urine yang
menandakan suatu masalah.
a) Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika
protein ada dalam urine, hal ini menandakan
adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal,
serta hipertensi pada kehamilan.

13
b) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa
dikatakan normal pada ibu hamil. Glukosa dalam
jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan gula
darah.
c) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan
aktivitas yang berat atau pemasukan cairan dan
makanan yang tidak adekuat.
d) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan
infeksi saluran kemih yang biasa terjadi pada ibu
hamil.
9. Sistem reproduksi
a) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puting, dan
pengeluaran kolostrum perlu dicatat. Adanya
benjolan dan tidak simetris pada payudara
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
b) Organ reproduksi eksternal
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan
anus perlu diperiksa dari eksoriasi, ulserasi, lesi,
varises, dan jaringan parut pada perineum.
c) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak
hamil dan berwarna merah kebiruan pada ibu hamil
yang disebut tanda Chadwik.

3.3 Diagnosa Keperawatan Ibu Pada Masa Kehamilan


Dx 1: Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan
kandung kemih karena pembesaran uterus.
Dx 2: Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada
mekanika tubuh efek dari perubahan hormone.

14
Dx 3: Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk mempertahankan kenyamanan

3.4 Intervensi Keperawatan Ibu Pada Masa Kehamilan

Dx 1 : Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan


kandung kemih karena pembesaran uterus.
Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi
Kriteria hasil :
1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema
pada daerah wajah dan ekstremitas

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat
2. Memberi penjelasan tentang 2. Penekan terjadi pada kandung
perubahan sistem perkemihan kemih akibat pembesaran
selama kehamilan. uterus

3. Menganjurkan ibu untuk 3. Meningkatkan perkusi ginjal


melakukan posisi miring saat memobilisasi bagian edema
tidur
4. Anjurkan klien menghindari 4. Posisi memungkinkan
posisi tegak atau supine dalam terjadinya sindrom vena kava
waktu yang lama dan menurunnya aliran vena.

5. Berikan info mengenai perlunya 5. Memungkinkan diafragma


masukan cairan 6-8 gelas perhari menurun, membantu
mengembangkan ekspansi

15
paru.

Dx 2: Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada


mekanika tubuh efek dari perubahan hormone
Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang

Kriteria Hasil :

1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan


perawatan diri yang tepat
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus perasaan tidak 1. Menentukan intervensi selanjutnya
nyaman yang dirasakan klien

2. Kaji TTV klien 2. Ketidaknyamanan dapat


diakibatkan pola nafas, curah
jantung, temperature/suhu           
yang tidak stabil

3. Atur posisi klien senyaman mungkin 3. posisi menentukan perasaan /


saat dilakukan pengkajian/ ketidajknyamanaan dari klien
pemeriksaan atau ibu hamil

4. Ajarkan klien /ibu untuk 4. posisi tubuh, porsi makan, dan


meminimalkan ketidaknyamanan aktivitas berlebih adalah faktor
saat berada dirumah dengan        penyebab munculnya
mengatur posisi tubuh, porsi makan ketidaknyamanan saat hamil
(6 x dengan porsi sedikit), dan
aktivitas

5. Berikan lingkungan yang nyaman 5. peningkatan kenyamanan bagi


bagi klien saat  pengkajian / klien

16
pemeriksaan

Kolaborasi

6. Kolaborasikan dengan dokter ahli


6. pengobatan efektif dan aman
kandungan dalam tindakan
pada ibu hamil
pengobatan bila perlu

Dx 3: Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan


untuk mempertahankan kenyamanan
Tujuan : masalah gangguan tidur teratasi
Kriteria hasil :
1) Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
2) Klien mendaptkan istirahat yang maksimal

INTERVENSI RASIONAL
1. Tinjau ulang kebutuhan 1. Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal kebutuhan pola tidur
berkenaan dengan kehamilan

2. Evaluasi tingkat kelelahan, 2. Meringankan rasa lelah


anjurkan klien untuk istirahat 1-
2 jam pada siang hari dan 8 jam
pada malam hari

3. Kaji insomnia, anjurkan teknik 3. Ansietas yang berlebihan,


relaksasi, membaca, mandi air kegembiraan,
hangat, dan penurunan aktivitas ketidaknyamanan fisik, dapat
mempersulit tidur

4. Anjurkan tidur pada posisi semi 4. Memungkinkan diafragma


fowler menurun, membantu

17
mengembangkan ekspansi

3.5 Implementasi Keperawatan Pada Masa Kehamilan

Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan,


mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi. Di sertai dengan waktu
pelaksanaan intervensi.

3.6 Evaluasi Keperawatan Ibu Pada Masa Kehamilan

Evaluasi keperawatan adalah kegiatan akhir dari proses keperawatan,


dimana perawat menilai hasil yang diharapkan terhadap perubahan diri ibu dan
menilai sejauh mana masalah ibu dapat diatasi. Adapun beberapa masalah yang
dapat diatasi seperti:

a. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan


b. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
c. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
d. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
e. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat
obstetrik buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan.
(Hanifa Wiknjosastro, 2009). Ditinjau dari tuanya kehamilan,
kehamilan dibagi 3 bagian, masing-masing: Kehamilan trimester
pertama (antara 0 sampai 12 minggu); Kehamilan trimester kedua
(antara 12 sampai 28 minggu); Kehamilan trimester ketiga (antara
28 sampai 40 minggu).
Konsep Asuhan Keperawatan pada kehamilan normal meliuti
tahapan proses Pengkajian, Diagnosis, Intervensi, Implementasi
dan Evaluasi Keperawatan. Tujuan asuhan keperawatan pada ibu
hamil untuk menentukan diagnosis kehamilan dan kunjungan
ulang memonitor secara akurat dan cermat tentang kemajuan
kehamilan.
4.2 Saran

Diharapkan mahasiswa ketika menyusun makalah ini dapat


memahami konsep-konsep serta dasar-dasar teori sesuai dengan
sumber yang benar dan jelas.

19
DAFTAR PUSTAKA

Mitayani. 2012. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba


Medika.

Wiknjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka.

Mochtar, Rustam. 2010. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

20

Anda mungkin juga menyukai