Disusun oleh:
Kelompok 2
Ajij 32722001D18006
Ani Gayatri 32722001D18014
Farah Farhanah 32722001D18040
Melani R Zanah 32722001D18060
Muhammad Aqil U 32722001D18063
Shafanissa Nurulhizzah 32722001D18100
Shinta Hamidah 32722001D18102
Siti Sabila Suherman 32722001D18106
Dosen Pembimbing
Dedi Wahyudin, S.Kep.,Ners
Teori tentang penuaan digolongkan menjadi 2 kelompok : teori biologis dan teori
psikososil
A. Teori Biologis
Teori biologis dalam proses menua mengacu pada asumsi bahwa proses menua
merupakan perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi tubuh selama
masa hidup.
2. Teori Genetika
Teori sebab akibat menjelaskan bahwa penuaan terutama
disebabkan oleh pembentukan gen dan dampak lingkungan pada
pembentukan kode genetik. Menurut teori genetike, penuaan adalah suatu
proses yang secara tidak sadar diwariskan yang berjalan dari waktu ke
waktu untuk mengubah sel atau struktur jaringan.
Teori ini memberi kesan bahwa hilangnya sel secara normal akibat
dari perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan akumulasi sampah
metabolik atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA, sehingga
mendorong malfungsi molekular dan akhirnya malfungsi organ tubuh,
kematian sel terjadi karena jaringan yang sudah tua tidak beregenarasi
5. Teori Imunitas
Teori imunitas menggambarkan suatu kemunduran dalam sistem
imun yang berhubungan dengan penuaan.
Dalam tubuh kita terdapat 3 sistem pertahanan tubuh.
1. Sistem pertahanan pertama seperti kelenjar keringat dan kulit.
2. Sistem pertahanan tubuh kedua limposit-B seperti sel darah merah,
sel darah putih.
3. Sistem pertahanan ke tiga lomposit-T yaitu dengan membuat
antibodi.
6. Teori neuroedokrin
Teori neuroendokrin berdasarkan pada peranan berbagai hormon
bagi fungsi organ tubuh. Proses penuaan terjadi karena adanya
keterlambatan dalam sekresi hormon. Pengeluaran hormon pada lansia itu
diatur oleh hipotalamus. Hipotalamus ini kehilangan kemampuan
reseptornya dalam mendeteksi hormone induvidu, oleh Karena itu banyak
hormon pada lansia yang tidak dapat disekresi hal ini menyebabkan lansia
mengalami penurunan aktivitas.
7. Riwayat lingkungan
B. Teori psikososiologis
1. Teori Kepribadian
Menurut Jung, terdapat dua tipe kepribadian yaitu ekstrovert dan
introvert. Pada hal ini, lansia cenderung menjadi introvert terhadap
interaksinya dengan orang lain yang disebabkan adanya penurunan
tanggung jawab dan tuntutan dari keluarga (Stanley, 2007).
2. Teori Tugas Perkembangan
Menurut Havighurst dan Duvali, terdapat tujuh jenis tugas
perkembangan selama hidup lansia:
a. Penyesuaian terhadap penurunan kemampuan fisik dan psikis
b. Penyesuaian terhadap pensiun dan penurunan pendapatan
c. Menemukan makna kehidupan
d. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
e. Menemukan kepuasan dalam hidup berkeluarga
f. Penyesuaian diri terhadap kenyataan akan meninggal
g. Menerima dirinya sebagai seorang lansia
3. Teori Disengagement
Teori yang diperkenalkan oleh Gumming dan Henry (1961),
merupakan proses menarik diri dari peran bermasyarakat dan tanggung
jawabnya sehingga interaksi sosial menjadi berkurang.
4. Teori aktivitas
Lanjut usia dengan keterlibatan sosial lebih besar memliki
semangat dan kepuasan hidup yang tinggi, mempertahankan hidup antar
sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan kelanjut
usia, bahwa hilangnya fungsi peran lansia secara negatif mempengaruhi
kepuasan hidup dan aktivitas mental secara fisik.
5. Teori komunitas
Teori komunitas menjelaskan dampak keperibadian pada
kebutuhan untuk tetap aktif atau memisahkan diri, teori ini menekankan
pada kemampuan kopinh individu sebelumnya dan keperibadian sebagai
dasar untuk memprediksi seseorang akan dapat menyesuaikan diri. Ciri
kepribadian dasar di katakan tetap tidak berubah walaupun usianya lebih
lanjut. Ciri kepribadian secara khas menjadi lebih jelas pada saat orang
tersebut bertambah usia.
6. Teori Subkultur
Menurut Rose (1962 dalam Noorkasiani, 1992), lansia merupakan
kelompok yang memiliki norma, harapan, rasa percaya dan adat kebiasaan
tersendiri sehingga dapat digolongkan sebagai subkultur. Akan tetapi,
mereka ini kurang terintegrasi pada masyarakat luas dan lebih banyak
berinteraksi antarsesama. Dikalangan lansia, status lebih ditekankan pada
bagaimana tingkat kesehatan dan kemampuan mobilitasnya, bukan pada
hasil pekerjaan, pendidikan, ekonomi, yang pernah dicapainya. Kelompok-
kelompok lansia seperti ini bila terkoordinasi dengan baik dan dapat
menyalurkan aspirasinya dimana hubungan antargrup dapat meningkatkan
proses penyesuaian pada masa lansia.
7. Teori Psikologis
Teori psikologis merupakan teori yang luas dalam berbagai lingkup
karena penuaan psikologis dipengaruhi oleh faktor biologis dan sosial, dan
juga melibatkan penggunaan kapasitas adaptif untuk melaksanakan kontrol
perilaku atau regulasi diri.
8. Teori Kebutuhan Manusia
Teori maslow merupakan salah satu contoh yang diberikan pada
lansia. Setiap manusia yang berada pada level pertama akan mengambil
prioritas untuk mencapai level yang lebih tinggi; aktualisasi diri akan
terjadi apabila seseorang dengan yang lebih rendah tingkat kebutuhannya
terpenuhi untuk beberapa derajat
9. Teori Keberlangsungan Hidup dan Perkembangan Kepribadian
Teori keberlangsungan hidup menjelaskan beberapa perkembangan
melalui berbagai tahapan , ada empat pola dasar kepribadian lansia:
terpadu, keras-membela, pasif-dependen, dan tidak terintegrasi (Neugarten
et al.)
10. Recent and Evolving Theories
Teori kepribadian genetik berupaya menjelaskan mengapa
beberapa lansia lebih baik dibandingkan lainnya.; hal ini tidak berfokus
pada perbedaan dari kedua kelompok tersebut. Meskipun di dasarkan pada
bukti empiris yang teratas teori ini merupakan upaya yang menjajnjikan
untuk mengintegrasikan dan mengembangkan beberapa teori psikologi
tradisional dan yang baru bagi lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Maryam Siti R, dkk. 2008. Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta :
salemba medika.
Gunawan S, Nardho, Dr, MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Dep
Kes R.I.
Bambang H. &Ferbian M. 2015 Hormon Dalam Konsep Anti Aging Medicine.
Jurnal Virgin, Jilid 1,No. 2, 108-122
Sunaryo et al .2015. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: ANDI.
Efendi, Ferry & Makhfud. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.