(d) Pintu.
1) Pintu yang menghubungkan ruang
persiapan peralatan/instrumen dan ruang
operasi.
a) sebaiknya pintu/jendela ayun
(swing), dan mengayun kedalam
ruang operasi.
b) Pintu tidak boleh dibiarkan terbuka
baik selama pembedahan maupun
diantara pembedahan-pembedahan,
untuk itu pintu dilengkapi dengan
“alat penutup pintu (door closer).
c) Lebar pintu 1100 mm, dari bahan
panil dan dicat jenis duco dengan cat
anti bakteri/ jamur dengan warna
terang.
d) Pintu dilengkapi dengan kaca
jendela pengintai (observation
glass : double glass fixed windows).
2) Pintu yang menghubungkan ruang
persiapan peralatan/instrumen dengan
koridor komplek bedah.
a) sebaiknya pintu/jendela ayun
(swing), dan mengayun kedalam
ruang persiapan
peralatan/instrumen.
b) Pintu tidak boleh dibiarkan sering
terbuka, untuk itu pintu dilengkapi
dengan “alat penutup pintu (door
closer).
“Airlock”.
Jika dibuat menggunakan “airlock” yang
menyediakan akses ke ruang operasi, area yang
digunakan sekurang-kurangnya 20 m2 .
Ruang Pemulihan
Ruang pemulihan minimal mempunyai kapasitas
tempat tidur 1,5 kali jumlah ruang operasi. Area
yang digunakan per tempat tidur sekurang-
kurangnya 15 m2 . Jarak antara tempat tidur
pemulihan sekurang-kurangnya 1,50 m.
Ruang Scrub Up
Ruang/area scrub station minimal membutuhkan
luas + 6 m 2 .
Ruang Resusitasi
Bayi/ Neonatus Ruang ini minimal mempunyai
luas yang dapat menampung minimal 2
inkubator bayi beserta perlengkapan resusitasi
bayi, yaitu + 12 m2 .
Ruang Linen
Ruang ini mempunyai luas + 6 m2 .