Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dessy Fitrianti

NIM : 141811133031
Kelas : Akuakultur – A

Review Buku “Mud crab aquaculture A practical manual”

5.1. Quarantine
Pada hatchery operation, setiap potensi induk untuk tempat penetasan kepiting lumpur
harus diperiksa dengan cermat sebelum ditempatkan di tangki penampungan. Hanya kepiting
yang dalam kondisi baik, tidak memiliki anggota badan yang hilang, tidak ada bintik-bintik
nekrotik pada cangkangnya dan tidak membawa organisme parasit apa pun yang harus
digunakan. Kepiting betina yang membawa massa telur sebaiknya tidak dibawa ke fasilitas
induk. Ini karena massa telur kepiting-kepiting ini ditelurkan di alam liar, dan dengan demikian,
status penyakitnya tidak diketahui, demikian juga status gizi betina yang membawa telur-telur
itu. Namun, berried mud crabs (betina yang membawa massa telur) dapat dimanfaatkan. Jika
berried mud crabs, kepiting yang membawa massa telur dengan telur coklat, abu-abu atau hitam
paling dekat dengan penetasan dan tidak harus disimpan dalam tangki penetasan terlalu lama.
Untuk mengurangi risiko transfer patogen eksogen ke tempat penetasan, semua induk
baru harus dimandikan dalam desinfektan yang sesuai sebelum ditempatkan di tangki induk.
Sementara formalin (40% formaldehida) pada 150-200 ppm selama 30-60 menit adalah
pengobatan yang paling umum, bahan kimia lain seperti kalium permanganat, malachite green
dan methylene blue telah digunakan, dengan perawatan rutin setiap 2-3 hari selama 15 menit
direkomendasikan. Perlakuan seperti itu ternyata tidak memiliki efek merugikan pada kepiting
lumpur, telur atau larva mereka.

Anda mungkin juga menyukai