Anda di halaman 1dari 17

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM PATOLOGI IKAN AKIBAT PARASIT

Disusun oleh Kelompok 4 Akuakultur A :

Desi Maryam 141811133005

Sisilia Rivanda Arianto 141811133016

Radivan Mohammad Khatami 141811133027

Dessy Fitrianti 141811133031

Syifa Diesta Maharani 41811133045

Nurul Istiqomah 141811133157

AKUAKULTUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2020
1)

Gambar diatas merupakan infestasi cacing ektoparasit Benedenia sp. pada ikan laut.
Diskusikan dengan kelompok saudara terkait jenis perubahan patologi yang dapat
ditimbulkan oleh infestasi ektoparasit dan mekanisme terjadinya perubahan patologi pada
ikan tersebut (Pergunakan istilah patologi sesuai jenis perubahan patologi anatomi yang
terjadi) :

Jawab :

Parasit ini bersifat ektoparasit yang umumnya dijumpai pada bagian kulit, mata, rongga
hidung dan insang (Subekti dan Gunanti, 2010). Siklus hidup dimulai dari telur parasit yang
menetas, dalam waktu 4-7 hari menjadi parasit muda (oncomiracidium) yang berenang.
Infestasi parasit ini akan mengakibatkan nafsu makan ikan berkurang, luka pada permukaan
kulit dan kerusakan pada epitel insang. Infestasi yang parah akan menyebabkan kematian
pada ikan jika berada dalam jumlah banyak (Rahayu, 2009).
2)

Gambar diatas merupakann infestasi cacing ektoparasit Ichthyoptirius multifiliis. Diskusikan


dengan kelompok saudara terkait jenis perubahan patologi yang dapat ditimbulkan oleh
infestasi ektoparasit dan mekanisme terjadinya perubahan patologi pada ikan tersebut
(Pergunakan istilah patologi sesuai jenis perubahan patologi anatomi yang terjadi) :

Jawab :

Ikan yang terinfestasi ektoparasit ini biasanya menjadi malas berenang dan cenderung
mengapung di permukaan air. Terlihat adanya bintik-bintik putih, terutama di bagian sirip,
insang permukaan tubuh dan ekor. Ikan menggosok- gosokkan tubuhnya pada pematang atau
dasar kolam serta benda-benda keras di sekelilingnya, timbul pendarahan pada sirip dan
insang. Pada penyerangan yang berat dan massal terlihat ikan berkumpul dan megap-megap
di sekitar air masuk atau permukaan air (Kumalasari,2016)
3)

Gambar diatas merupakan infestasi cacing Trematoda pada insang ikan. Diskusikan dengan
kelompok saudara terkait jenis perubahan patologi yang dapat ditimbulkan oleh infestasi
ektoparasit dan mekanisme terjadinya perubahan patologi pada ikan tersebut (Pergunakan
istilah patologi sesuai jenis perubahan patologi anatomi yang terjadi) :

Jawab :

Cacing parasitik yang termasuk ke dalam kelas Trematoda sub kelas Monogenea dan sub
kelas Digenea, merupakan jenis cacing parasitik yang sering menyerang ikan-ikan air tawar
pada semua fase pertumbuhan mulai dari fase benih sampai dengan fase dewasa. Sebenarnya
infeksi parasit ini tidak menyebabkan kematian seperti penyakit yang disebabkan oleh bakteri
atau virus, namun infeksi parasit ini dapat menyebabkan luka pada tubuh yang dapat memicu
terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri ataupun virus. Infeksi sekunder inilah yang dapat
menyebabkan kematian pada ikan. Pintu masuk penyakit pada ikan bisa melalui oral,
inhalasi, serta kulit atau luka dan sebagian besar cacing parasitik masuk melalui insang ikan.
Penyakit yang disebabkan oleh cacing parasitik yang menyerang insang sangat sulit untuk
dideteksi secara dini. Salah satu cara yang dianggap cukup efektif untuk mengetahui adanya
serangan parasit pada insang adalah dengan mengamati pola tingkah laku ikan. Ciri ikan yang
terserang parasit diantaranya tutup insang akan mengembang sehingga sulit un- tuk ditutup
dengan sempurna dan lembaran-lem- baran insang akan terlihat lebih pucat apabila lokasi
infeksinya meluas. Jika pada insang terlihat adanya bintik putih, kemungkinan besar
disebabkan oleh adanya cacing parasitik yang menempel pada insang.
Discocotyle sp merupakan cacing parasitik yang bersifat patogen yang mampu menyebabkan
kematian pada ikan, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan berat badan. Terjadinya
penurunan berat badan dikarenakan infestasi cacing parasitik Discocotyle sp yang menyerap
darah ikan sehingga menyebabkan ikan cenderung lesu, anoreksia, anemia, gambaran
hematokrit darah rendah, serta terlihat pucat di insang, hati dan ginjal. Selain itu, Discocotyle
sp juga mampu menyebabkan kerusakan yang memicu terjadinya infeksi sekunder oleh
bakteri sehingga ikan mengalami emasiasio (kekurusan). (Dinar, 2013)

4)
Gambar diatas merupakan infestasi cacing nematoda pada organ dalam ikan. Diskusikan
dengan kelompok saudara terkait jenis perubahan patologi yang dapat ditimbulkan oleh
infestasi endoparasit dan mekanisme terjadinya perubahan patologi pada ikan tersebut
(Pergunakan istilah patologi sesuai jenis perubahan patologi anatomi yang terjadi) :

Jawab :

Menurut Klimpel et al (2014) habitat cacing endoparasit berada di organ dalam ikan atau
rongga perut. cacing endoparasit ada yang bersifat zoonosis . Khairiyah (2011) mengatakan
bahwa zoonosis merupakan penyakit atau infeksi yang ditularkan secara alamiah antara
hewan avertebrata dan vertebrata dengan manusia maupun sebaliknya. Zoonosis dapat
ditularkan melalui berbagai cara, yaitu dengan kontak langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan agen penyebabnya, zoonosis disebabkan oleh bakteri, virus, parasit serta jamur.
Parasit ketika berada di dalam usus manusia akan menembus mukosa dan submukosa usus
lalu menimbulkan luka. Gejala klinis pada manusia tidak spesifik.

Pada umumnya gejala terlihat 24 jam setelah mengomsumsi, gejala yang timbul antara lain
diare, demam dan muntah, pada kasus akut dapat menyebabkan gastritis. A. simplex di dalam
tubuh ikan dapat mengurangi kualitas dan nilai ekonomis (Hutama, F., dkk 2018).

5)
Gambar diatas merupakan infestasi ektoparasit protozoa pada udang. Diskusikan dengan
kelompok saudara terkait jenis perubahan patologi yang dapat ditimbulkan oleh infestasi
ektoparasit dan mekanisme terjadinya perubahan patologi pada ikan tersebut (Pergunakan
istilah patologi sesuai jenis perubahan patologi anatomi yang terjadi) :

Jawab :

Pemeriksaan patologi anatomi udang windu (Penaeus monodon Fab.) yang terinfestasi
Zoothamnium sp. berupa Insang kotor banyak bahan organik, bahan organik terdapat pada
semua filamen. insang berwarna coklat tua. Udang mulai terlihat kotor (seperti ada kapas
coklat yang menempel) pada kaki renang, abdomen dan cephalothorax, warna udang coklat,
Penempelan benda seperti kapas sudah menebal dan menyebar kepermukaan tubuh. Hal
tersebut juga terjadi pada spesies kelas krustasea yakni udang windu dimana udang windu
yang terinfeksi parasit tersebut mengalami peningkatan jumlah zooid hingga menyebabkan
perubahan warna tubuh hingga berwarna coklat tua (Mahasri et al., 2016).

6)
Gambar diatas merupan infestasi ektoparasit pada ikan . Diskusikan dengan kelompok
saudara terkait jenis perubahan patologi yang dapat ditimbulkan oleh infestasi ektoparasit dan
mekanisme terjadinya perubahan patologi pada ikan tersebut (Pergunakan istilah patologi
sesuai jenis perubahan patologi anatomi yang terjadi)

Jawab :

Tingginya nilai prevalensi yang didapat pada masing-masing kolam budidaya dapat
dipengaruhi dari kualitas pakan yang di berikan buruk sehingga dapat mempengaruhi
pertumbuhan ikan, selain itu padat tebar yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ikan stress
sehingga memungkinkan ikan lebih mudah terserang parasit dan menyebabkan parasit
berkembang dengan cepat. Padat penebaran yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya
kompetisi terhadap ruang gerak, kebutuhan makanan dan oksigen. Menurut Hogans (1994)
parasit Argulus sering menyerang ikan budidaya pada bagian permukaan tubuh (kulit), sirip
dorsal, sirip anal, sirip pectoral, sirip ventral, dan sirip caudal. Argulus akan menyerang ikan
dnegan cara menempel dan menusuk pada tubuh inang dengan menggunakan stylet. Setelah
Argulusmenempelkan diri pada inang, parasit ini akan melepaskan zat anti koagulan yang
berfungsi untuk mencegah pembekuan pada darah. Serangan parasit ini umumnya tidak
menimbulkan kematian pada ikan yang terinfestasi, hal ini dikarenakan Argulus hanya
menghisap darah inangnya menggunakan proboscis sehingga inang akan menjadi kurus.
Infeksi dari parsit ini umumnya akan menyebabkan adanya luka pada permukaan tubuh, sirip
geripis, warna tubuh terlihat pucat, lendir yang berlebihan, dan sisik lepas. Luka akibat
serangan ektoparasit Argulus dapat menyebabkan infeksi sekunder yang disebabkan oleh
bakteri, jamur, dan virus (Yildis and Kumantas, 2002).
7)
Gambar diatas merupan infestasi ektoparasit pada ikan . Diskusikan dengan kelompok
saudara terkait jenis perubahan patologi yang dapat ditimbulkan oleh infestasi ektoparasit dan
mekanisme terjadinya perubahan patologi pada ikan tersebut (Pergunakan istilah patologi
sesuai jenis perubahan patologi anatomi yang terjadi)

Jawab :

Parasit Oodinium sp. Menyebabkan penyakit velvet merupakan ekroparasit yang


menginveksi pada kulit dan insang ikan. Berdasarkan hasil pengamatan secara morfologi
terhadap ikan, ikan koi yang dipakai memiliki beberapa area berwarna merah sebagai
pertanda bahwa ikan terserang parasit ini dan adanya sisik yang terkelupas. Adapun akibat
yang ditimbulkan oleh parasit ini ikan mengalami anoreksia, dan menyebabkan pendarahan
pada insang. Gejala klinis pada Oodinium sp. dimulai dari sirip ikan, tahapan selanjutnya
ikan akan terlihat seperti terkena taburan tepung. Pada tahapan berikutnya, potongan sisik
atau kulit dari ikan akan terkelupas. (Priawan, 2017)
8)

Gambar diatas merupan infestasi platyhelminthes pada ikan . Diskusikan dengan kelompok
saudara terkait jenis perubahan patologi yang dapat ditimbulkan oleh infestasi ektoparasit dan
mekanisme terjadinya perubahan patologi pada ikan tersebut (Pergunakan istilah patologi
sesuai jenis perubahan patologi anatomi yang terjadi)

Jawab :

Cacing ini memiliki habitat pada kulit, insang dan mata dan sering menyerang ikan air laut.
Apabila ikan terserang cacing ini maka ikan memperlihatkan gejala klinis antara lain
kehilangan nafsu makan, tingkah laku berenangnya lemah dan adanya perlukaan karena
infeksi sekunder bakteri. Secara spesifik terlihat adanya mata putih keruh, yang menimbulkan
kebutaan yang disebabkan oleh infeksi. (Subekti dan Mahasri, 2010)
9)

Gambar diatas merupan infestasi monogenea pada insang ikan . Diskusikan dengan kelompok
saudara terkait jenis perubahan patologi yang dapat ditimbulkan oleh infestasi ektoparasit dan
mekanisme terjadinya perubahan patologi pada ikan tersebut (Pergunakan istilah patologi
sesuai jenis perubahan patologi anatomi yang terjadi)

Jawab :

Parasit tersebut sangat beragam morfologi, sifat-sifat, inang dan organ atau jaringan yang
diinfeksinya. Trematoda Monogenea, juga disebut cacing pipih atau cacing hati, biasanya
menginvasi insang, kulit, dan sirip ikan. Monogenea dapat dikategorikan sebagai salah satu
dari cacing parasit yang sering mempengaruhi insang sehingga dapat menyebabkan iritasi dan
nekrosis insang menuju ke arah perusakan pernapasan Monogenea hidup pada lapisan-lapisan
superfisial kulit dan insang yang mengakibatkan iritasi fokal, hemoragi, dan penampilan
seperti awan akibat akumulasi mukus yang berlebihan. Sel-sel goblet membebaskan material
mukusnya ke permukaan epitelial untuk melindungi jaringan insang. Terdapat dua jenis
cacing parasit monogenea yang sering menyerang ikan mujair dan menyebabkan perubahan
patologi pada insang, yaitu:
1) Gyrodactylus spp. : Parasit pada kulit dan insang; pipih dan seperti daun, tanpa bintik
mata, ujung kepala berbentuk V; organ untuk menempel (opisthohaptor) memiliki dua alat
penempel yang besar dengan 16 kait tipis.

2) Dactylogyrus spp. : Parasit insang; pipih dan seperti daun, memiliki dua atau empat bintik
mata anterior; ujung kepala seperti kulit kerang; terdapat telur; organ menempel
(opisthohaptor) memiliki jangkar-jangkar. (Putri Desi, 2020)

Kedua monogenea tersebut memiliki siklus hidup langsung. Gyrodactylus spp. bersifat
vivipar, larva dilepaskan dan langsung menempel pada inang. Dactylogyrus spp. bersifat
ovipar dan menghasilkan telur dengan filamen panjang yang biasanya menempel pada insang.
Telur Dactylogyrus spp. yang berkembang menjadi oncomirasidium yang kemudian
menempel pada insang ikan. Putri dan Haditomo (2016) melaporkan adanya infestasi
Gyrodactylus sebesar 26,7% di ikan lele, 13,3% di ikan mas dan 10% di ikan mas dengan
gejala klinis kemerahan pada sirip dan beberapa ikan ditemukan terinfeksi jamur.
Gyrodactylus merupakan ektoparasit monogenea yang menginfestasi kulit dan insang ikan air
laut dan tawar. Gyrodactylosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infestasi
Gyrodactylus. Gyrodactylosis pada ikan dapat menyebabkan lendir berlebih pada kulit,
hiperplasia pada filamen insang, perubahan warna pada kulit serta kematian (Ángeles
Esteban, 2012; Grano Maldonado et al., 2018; Cone and Odense, 1984).
10)

Gambar diatas merupan infestasi protozoa pada udang . Diskusikan dengan kelompok
saudara terkait jenis perubahan patologi yang dapat ditimbulkan oleh infestasi ektoparasit dan
mekanisme terjadinya perubahan patologi pada udang tersebut (Pergunakan istilah patologi
sesuai jenis perubahan patologi anatomi yang terjadi)

Jawab :

Penyakit Parasit yang menyerang udang vannamei kebanyakan berasal dari kelas protozoa.
Udang yang terserang parasit pada kulit akan terlihat lebih pucat. Udang tersebut biasanya
akan menggosok-gosokkan tubuhnya ke benda-benda yang disekitarnya. Serangan parasit
pada insang menyebabkan sulit bernafas, tutup insang mengembang dengan warna insang
menjadi pucat pada lembaran insang sering terlihat bintik-bintik merah karena pendarahan
kecil peradangan menurut Brotowidjoyo (1987) dari kutipan (Margaretha, 2011). Udang yang
terindikasi penyakit parasit akan mengapung diatas permukaan air, warna udang berubah
menjadi merah muda, udang sulit berenang/bergerak karena hampir seluruh tubuhnya
ditempeli oleh parasit. Tubuh luarnya kasar disertai lumut terutama di bagian insang, kaki
renang, dan kulit luar. Insang dan organ lainnya berubah warna, udang menjadi lemas karena
kekurangan oksigen dan tubuhnya tampak menjadi kusam (tidak bercahaya). (Karlina, 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Dinar, Fitri Rahayu dkk. 2013. Infestasi Cacing Parasitik pada Insang Ikan Mujair
(Oreochromis mossambicus). Acta Veterinaria Indonesiana. Fakultas
Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Hutama, F. P., Kismiyati, Mahasri, G., Wulansari, P. D. 2018. Identifikasi dan


Prevalensi Cacing Endoparasit pada Ikan Layang Deles (Decapterus
macrosoma) Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong, Lamongan.
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 6(1) : 77- 82.

Juniarsih, A., Mahasri, G., & Kismiyati, K. (2019). Infestasi Argulus Pada Ikan Mas
(Cyprinus carpio, L.) Di Dasar Kolam Tanah dan Beton, Kecamatan
Muntilan dan Mungkid, Kabupaten Magelang. Journal of Aquaculture and
Fish Health, 6(2), 74-80.

Karlina, Nurhayati, Endang Suarsini, Sofia Ery Rahayu. 2018. Identifikasi dan
Pravelensi Ektoparasit Pada Ikan Kerapu Cantang (Ephinephelus
fuscoguttatus-lanceolatus) Hasil Budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di
BPAP Situbondo dan Gundil Situbondo. Jurusan Biologi FMIPA.
Universitas Negeri Malang. Malang

Khairiyah. 2011. Zoonosis dan Upaya Pencegahan (Kasus Sumatera Utara). Jurnal
Litbang Pertanian. 30 (3) : 117-124.

Klimpel, S., H. W. Palm., S. Rucket and U. Piatkowski. 2014. The Life Cycle of
Anisakis Simplex in The Norwegian Deep (Northern North Sea). Parasitol
Res. 94:1-9.

Kumalasari, Nurul. 2016. Pemeriksaan Ektoparasit Pada Ikan Lele (Clarias sp.) Di
Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas
Airlangga. Surabaya

Mahasri, Gunanti., Lukman Raya, A. Shofy Mubarak, dan Bambang Irawan. 2016.
Gambaran Patologi Insang dan Kulit Udang Windu (Penaus monodon Fab.)
Yang Terserang Ciliata patogen Dari Famili Vorticellidae (Zoothanium sp.).
Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan.
Universitas Airlangga. Surabaya

Priawan, Indra., Endang Sulistryarini Gultom., Ahmad Shafwan. 2017. Identifikasi


Ektoparasit Pada Ikan Koi (Cyprinus carpio). Jurusan Biologi FMIPA.
Universitas Negeri Medan. Medan

Putri, Desi Wulansari., Gunanti Mahasri., Koesnoto. 2020. Patogenesis Gyrodactylus :


Penentuan Derajat Infestasi Pengamatan Gejala Klinis dan Patologi Insang
Ikan Mas (Cyprinus carpio). Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan
Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga.
Surabaya
Subekti, S. Dan G. Mahasri. 2010. Parasit dan Penyakit Ikan (Trematodis dan
Cestodiasis). Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga.
Surabaya

Anda mungkin juga menyukai