Pada Ikan
KONSEP KEJADIAN PENYAKIT
DALAM AKUAKULTUR
Angka, 2005
Ikan sakit MAS
1. Motile Aeromonas Septicaemia
(MAS)
Prosedur diagnosa:
1. Pengamatan ciri-ciri luar
2. Isolasi bakteri patogen
diambil dari ginjal
bagian posterior
Aeromonas hydrophila
(belakang) lalu di
tumbuhkan pada media
non selektif (Misal: TSA)
atau menggunakan
media selektif (Rimler-
Shotts (RS) Medium).
2. Furunculosis
F. columnaris,
merupakan bakteri
Gram negatif
khromogenik,
menghasilkan pigmen
kuning-hijau pucat
pada media isolasi.
Bakteri ini berbentuk
batang panjang halus
berukuran 0.50-1.0 X
1.0-4.0 mikron,
bergerak dengan
menggulir atau
menggelinding.
3. Columnaris Disease
Gejala umum:
• letargik, ikan terapung di permukaan air,
• depigmentasi kulit, exophthalmus,
• nekrosis kulit,
• hiperemi dan perdarahan bintik pada sirip,
• daerah anal membengkak dan penonjolan rektum.
Diagnosis:
Pengamatan gejala klinis
Isolasi bakteri dengan
menggunakan media agar
dari ginjal atau luka di
kepala (otak) pada media
agar TSA,BHIA, McConkey
agar, blood agar atau EIM
(Edwardiella isolation
medium). Inkubasi pada
suhu 30 oC selama 48-94 jam
Gejala Klinis :
a. Hilang nasfu makan, lemah, kurus, mata melotot (exopthalmia)
serta pembengkakan tubuh.
b. Apabila menginfeksi kulit, timbul bercak-bercak merah dan
berkembang menjadi luka, sirip dan ekor geripis.
c. Pada fase infeksi lanjut, secara internal telah terjadi
pembengkakan empedu, ginjal dan hati; serta sering ditemukan
adanya tubercle/nodul yang berwarna putih kecoklatan.
Gejala: tidak selalu tampak, dan bervariasi antar individu ikan yang
terserang.
Pertumbuhan lambat, warna pucat dan tidak indah terutama untuk
ikan hias.
Lordosis, skoliosis, ulser dan rusaknya sirip (patah-patah) dapat
terjadi pada beberapa ekor ikan yang terserang.
6. Mycobacteriosis/Fish TB
Cara Diagnosis
• Diagnosis tentatif (sementara/dugaan awal): melalui
pemeriksaan preparat basah terhadap organ limfa dan
ginjal yang memperlihatkan adanya sejumlah besar
granuloma.
• Granuloma ini juga bisa disebabkan oleh banyak patogen
yang lain, untuk memastikan, maka pemeriksaan
histologis organ disertai pewarnaan bakteri tahan asam
(acid fast staining) harus dilakukan.
• Identitas patogen dikonfirmasi melalui uji molekuler
dengan menggunakan PCR dengan primer spesifik untuk
Mycobacteria.
Gambar 1. Ikan gurame yang menderita Gambar 2. Ikan gurame yang menderita
mycobacteriosis, bercak-bercak merah di kulit mycobacteriosis, bercak-bercak merah di kulit
(menyerupai cacar) dan selanjutnya berkembang menjadi luka serius
berkembang menjadi luka
Epizootiologi:
• Pola serangan : bersifat kronik – akut.
• Target organ :otak dan mata
• Kejadian penyakit berkembang pada sistem budidaya
intensif, lingkungan perairan tenang dan/atau sistem
resirkulasi.
• Infeksi bakteri ini berkaitan dengan kondisi stress
akibat kepadatan tinggi, malnutrisi, penanganan
buruk, bahan organik tinggi, kualitas air yang buruk,
fluktuasi suhu air yang ekstrim.
Gejala Klinis Infeksi S. agalactiae