Siapa Yang Dapat Menggunakan
ALAT IUD ?
KONTRASEPSI
DALAM RAHIM
Disusun Oleh
1. Rahman Syarif
2. Puji Rianti Ilahude
3. Afriyana Goma
Profesi Ners Angkatan XI
Universitas Negeri Gorontalo
Apa Itu IUD??
IUD (Intra Uterine Devices) atau AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah
alat kontrasepsi plastik berbentuk
huruf T berukuran kecil, yang
ditempatkan di dalam rahim untuk
mencegah kehamilan (Swari, 2017).
Apa Manfaat IUD Yang Dapat
Diperoleh?
- Ibu usia reproduktif
- Ibu multipara
- Ibu yang menginginkan menggunakan
kontrasepsi jangka panjang
- Ibu setelah melahirkan dan sedang
menyusui
- Ibu setelah mengalami abortus dan
tidak terlihat adanya infeksi
- Ibu yang tidak menyukai mengingat-
ingat minum pil setiap hari
- Ibu yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi hormonal, kombinasi
- Ibu gemuk ataupun kurus
(Handayani, 2010)
Siapa Yang Tidak Boleh Menggunakan
IUD ?
- Belum pernah melahirkan
- Hamil atau di duga hamil
- Kelainan alat kandungan bagian
dalam
- Perdarahan vagina yang tidak
diketahui
- Menderita infeksi alat genital
- Tiga bulan terakhir sedang
mengalami abortus
- Kelainan bawaan uterus yang
abnormal atau tumor jinak rahim
- Kanker alat genital
(Anggraini, 2012)
Dapat mencegah kehamilan hingga 99%
Pemakaian IUD yang benar, mampu
mencegah kehamilan dengan sangat
efektif. Kemungkinan hamil setelah
pemakaian IUD dengan benar adalah
kurang dari 1%.
Lebih Praktis
Kotrasepsi IUD dalam sekali
pemasangan dapat mencegah kehamilan
dalam jangka waktu hingga 10 tahun.
Selain itu, IUD bisa dilepas kapan saja
ketika ibu ingin hamil lagi.
Harga Relatif Terjangkau
Kontrasepsi IUD lebih murah karena
hanya perlu mengeluarkan biaya pad
awal pemasangan saja.
Aman untuk Ibu Menyusui
Kontrasepsi IUD aman untuk ibu
menyusui, tidak mempengaruhi
produksi ASI.
Tidak Meningkatkan Berat Badan
Direkomendasikan Untuk Kondisi Tertentu
Kontrasepsi IUD direkomendasikan
untuk anda yang tidak bisa
mengkonsumsi pil KB atau menderita
penyakit teretentu seperti darah tinggi
 Apa Efek Samping IUD?
- Menstruasi jadi tidak teratur di
beberapa bulan pertama
- Darah menstruasi bisa lebih banyak
- Kram dan perut terasa tidak nyaman,
- Muncul bercak perdarahan yang tidak
teratur selama beberapa minggu
pertama pemakaian.
- Mual dan sakit perut
- Berisiko infeksi vagina.
- Posisi IUD bisa bergeser dari tempat
semula
(Swari, 2017)
Bagaimana Cara Meredakan Efek
Samping IUD ?
- Minum obat pereda nyeri
- Pakai kompres hangat tepat di area
bawah perut yang terasa tidak
nyaman
- Gunakan pantyliner selama
beberapa waktu untuk menyerap
perdarahan atau bercak yang tidak
teratur.
- Jika efek samping IUD terus
muncul bahkan hingga hitungan
bulan dan tak kunjung hilang, tanya
dan periksakan lebih lanjut dengan
dokter yang menangani Anda agar
bisa segera diobati
(Swari, 2017)
Bagaimana Cara Mengecek
Posisi IUD Secara Mandiri ?
- Cuci tangan
- Duduk/jongkok, lalu masukan jari
tengah yang sudah bersih ke vagina
untuk menyentuh leher Rahim.
- Ketika memasukan jari, ke dalam
teraba keras tapi kenyal
- Jika jari merasakan ada seperti senar
tipis, maka IUD masih
posisinya dan masih berfungsi
- Jika benangnya terasa lebih pendek
dari saat terakhir memeriksanya,
atau sulit ditemukan, IUD mungkin
telah bergerak dari posisinya
- Ingat, yang terasa hanyalah bagian
benang IUD saja, bukan alat IUD-
nya secara keseluruhan. Jika yang
terasa adalah alat IUD,
kemungkinan terjadi perubahan
posisi.
(Setiaji, 2018)
Segera Periksakan Ke
Dokter !!
-Tidak merasakan benang IUD
bahkan sudah memeriksanya
setiap bulan
-Merasa tidak enak badan, disertai
demam beberapa minggu setelah
pemasangan IUD
-Mengalami nyeri perut bagian
bawah yang tidak biasanya
-Tidak menstruasi selama satu bulan
pada
-Mengalami perdarahan vagina di
antara jadwal menstruasi Anda
seharusnya
-Vagina rasanya tidak nyaman
(Setiaji, 2018)
maka TERIMA KASIH,
SEMOGA BERMANFAAT