DISUSUN OLEH :
NPM : 1801010152
PEMATANGSIANTAR
2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kelimpahan dan
rahmat, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Pada
kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada dosen saya karena
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Diharapkan pembaca
makalah ini dapat memahami pembahasan dan penjelasan mengenai prinsip dasar
pembelajaran Bahasa Indonesia yang dituangkan dalam makalah ini.
Saya berharap semoga makalah ini bisa memberikan kontribusi positif dalam
proses belajar mengajar dan membantu menambah pengetahuan bagi pembaca. Saya
sadar masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu saya
mohon maaf, apabila ada informasi yang salah dan kurang tepat. Saya mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca mengenai makalah ini agar saya dapat memperbaikinya
kembali.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sikap
Sikap adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam mengkaji atau
tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sikap yang ada pada
seseorang akan membawa pada warna dan corak pada tindakan baik menerima,
maupun menolak dalam menanggapi sesuatu hal yang ada di luar dirinya.
Sikap terbentuk atas dasar pengalaman dalam hubungannya dengan objek di luar
dirinya. Sikap seseorang akan bertambah kuat atau sebaliknya tergantung pada
pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi saat sekarang dan oleh harapan-
harapan di masa yang akan datang. Pada dasarnya sikap itu merupakan faktor
pendorong bagi seseorang untuk melakukan kegiatan.
Untuk dapat memahami sikap perlu diketahui ciri-ciri yang melekat pada sikap.
Menurut Gerungan ciri-ciri sikap atau attitude adalah:
2) Attitude itu dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat dipelajari orang;
atau sebaliknya, attitude-attitude itu dapat dipelajari, karena attitude-attitude
itu dapat dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan
syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya attitude pada orang
itu.
3) Attitude itu tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu
terhadap suatu objek.
4) Objek attitude itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga
merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi attitude itu dapat berkenaan
dengan satu objek saja, tetapi juga berkenaan dengan sederetan objek-objek
yang serupa.
Sejalan dengan pendapat di atas, Travers, Gagne, dan Cronbach yang dikutip
Ahmadi mengungkapkan tiga unsur yang terdapat dalam sikap, yaitu:
Salah satu aspek yang sangat penting guna mempelajari sikap dan perilaku
manusia adalah masalah pengungkapan (assessment) atau pengukuran
(measurement) sikap. Berbagai teknik dan metode telah dikembangkan oleh para
ahli guna mengungkap sikap manusia dan memberikan interprestasi yang valid.
1) Observasi perilaku
2) Pertanyaan langsung
3) Pengungkapan langsung
4) Skala sikap
5) Pengukuran terselubung
Secara umum, semua mata pelajaran memiliki tiga domain tujuan. Tiga
domain tujuan itu adalah: peningkatan kemampuan kognitif; peningkatan
kemampuan afektif; dan peningkatan keterampilan berhubungan dengan berbagai
pokok bahasan yang ada dalam mata pelajaran. Namun demikian, selama ini
penekanan yang sangat menonjol, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam
pelaksanaan penilaiannya, diberikan pada domain kognitif. Domain afektif dan
psikomor agak terabaikan. Dampak yang terjadi, seperti yang menjadi sorotan
masyarakat akhir-akhir ini, lembaga-lembaga pendidikan menghasilkan lulusan
yang kurang memiliki sikap positif sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku, dan
kurang terampil untuk menjalani kehidupan dalam masyarakat lingkungannya.
Oleh karena itu, kondisi ini perlu diperbaiki. Domain kognitif, afektif, dan konatif
atau psikomotor perlu mendapat penekanan yang seimbang dalam proses
pembelajaran dan penilaian. Dengan demikian, penilaian sikap perlu dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya, dan hasil penilaiannya perlu dimanfaatkan dan ditindak-
lanjuti.
b) Sikap dan Objek Sikap yang Perlu Dinilai dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia
1) Sikap terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa perlu memiliki sikap
positif terhadap mata pelajaran. Dengan sikap positif, dalam diri siswa akan
tumbuh dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan
akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diajarkan. Oleh karena itu,
guru perlu menilai tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkannya.
2) Sikap terhadap guru mata pelajaran. Bahasa Indonesia. Siswa perlu memiliki
sikap positif terhadap guru, yang mengajar suatu mata pelajaran. Siswa yang tidak
memiliki sikap positif terhadap guru, akan cenderung mengabaikan hal-hal yang
diajarkan. Dengan demikian, siswa yang memiliki sikap negatif terhadap guru
pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
1. Observasi perilaku
Observasi menurut Arifin, Zainal bila dilihat dari teknis pelaksanaannya dapat
ditempuh melalui tiga cara, yaitu :
2. Observasi tak langsung, yaitu observasi yang dilakukan melalui perantara, baik
teknik maupun alat tertentu.
3. Observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil
bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti.
Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek (Checklists),
yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari siswa pada
umumnya, atau dalam keadaan tertentu.
1. Pertanyaan langsung
Kita juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap seseorang berkaitan
dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan siswa tentang kebijakan yang
baru diberlakukan di sekolah tentang "Peningkatan Ketertiban". Berdasarkan
jawaban dan reaksi yang tampil dari seseorang dalam memberi jawaban dapat
dipahami sikap orang itu terhadap objek sikap tertentu. Di sekolah, guru juga
dapat menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina siswa.
2. Laporan pribadi
Penggunaan teknik ini di sekolah, misalnya: siswa diminta membuat ulasan yang
berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal,
yang menjadi objek sikap. Misalnya, siswa diminta menulis pandangannya
tentang "Kerusuhan Antaretnis" yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari
ulasan yang dibuat oleh siswa tersebut dapat dibaca dan pahami kecenderungan
sikap yang dimilikinya.
Teknik ini agak sukar digunakan dalam mengukur dan menilai sikap siswa secara
klasikal. Guru memerlukan waktu lebih banyak untuk membaca dan memahami
sikap seluruh siswa.
3. Penggunaan skala sikap
Ada beberapa model skala yang dikembangkan oleh para pakar untuk mengukur
sikap. Pada bagian ini akan diuraikan Skala Diferensiasi Semantik (Semantic
Differential Techniques), karena teknik ini praktis dan murah diimplementasikan.
Teknik ini memiliki dua kelebihan dibadingkan dengan berbagai teknik lain.
Pertama, teknik ini dapat digunakan dalam berbagai bidang. Kedua, teknik ini
sederhana dan mudah diimplementasikan dalam pengukuran dan penilaian sikap,
termasuk dalam pengukuran dan penilaian sikap siswa di kelas.
b). Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan
objek penilaian sikap. Misalnya: menarik; penting; menyenangkan; mudah
dipelajari; dan sebagainya.
c). Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala.
Membicara pengukuran dan instrumen penilaian sikap tak lengkap kalau tidak
membahas Skala Likert. Langkah-langkah pengembangan Skala Likert (Likert
Scales) seperti dikemukakan Fernandes dan Popham. secara ringkas dapat dirinci
sebagai berikut.
Secara terperinci, hasil pengukuran dan penilaian sikap dalam kelas dapat
dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut.
1. Pembinaan siswa.
Pembinaan siswa dapat dilakukan baik secara pribadi maupun secara klasikal.
Secara pribadi, misalnya bagi siswa-siswa tertentu yang menonjol sikap negatif
dalam hal-hal tertentu, perlu diadakan pembinaan khusus, dengan memberi
nasehat, pemahaman yang benar tentang sesuatu hal, atau mungkin perlu
pembinaan dari guru Bimbingan dan Penyuluhan.
Pembinaan secara klasikal, dapat dilakukan, apabila secara umum siswa memiliki
sikap negatif terhadap objek sikap tertentu. Pembinaan sikap siswa, baik secara
pribadi maupun klasikal, perlu memperhatikan teori pembentukan dan perubahan
sikap. Sebagian dari teori itu telah dijelaskan pada bagian awal dari naskah
pedoman ini.
Hasil pengukuran dan penilaian sikap dapat dimanfaatkan pula dalam rangka
pembinaan profesionalisme guru. Berdasarkan hasil`pengukuran dan penilaian
sikap, guru dapat memperoleh informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya berdasarkan persepsi siswa. Informasi tersebut sangat bermanfaat
dalam rangka melakukan upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pribadi
dan kemampuan profesional guru.
Menyimak dan Berbicara merupakan dua kegiatan yang saling terkait dan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam kegiatan sehari-hari
Menyimak(mendengarkan) dan berbicara berlangsung dalam waktu yang
bersamaan. Kedua kegiatan ini merupakan proses yang terjadi antara dua orang
atau lebih dengan sebuah media yang disebut Bahasa yang dimiliki dan dipahami
bersama.
Hubunganya adalah:
Hubungan antara membaca dan menulis yaitu membaca adalah merupakan proses
awal yang melatih dan meningkatkan keterampilan bahasa lisan sehingga mampu
mengembangkan keterampilan bahasa tulis dalam bentuk karya sastra. Secara
garis besar hubungan antara membaca dan menulis adalah sebagai berikut :
Belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu agar
terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak
mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak
yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Sedangkan menurut Dimyati dan
Mudjiono Belajar merupakan tindakan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai
tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya proses belajar.
https://edukasipembelajaranindra.blogspot.com/2018/11/makalah-pembelajaran-
bahasa-indonesia.html?m=1
http://kumpulanskripdanmakalah.blogspot.com/2018/01/kurikulum-pembelajaran-
bahasa-indonesia.html?m=1
http://sdnegeripurwamekar.blogspot.com/2012/02/makalah-prinsip-prinsip-
pembelajaran.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/www.bintinrosida.co
m/makalah-pentingnya-lingkungan-dalam-pembelajaran-bahasa-
indonesia_551b0383813311627f9de402
http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2018/04/makalah-pembelajaran-
bahasa-kurtilas.html?m=1