Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KEDOKTERAN NUKLIR DASAR

“ Pengenalan Alat Kedokteran Nuklir ”

Disusun Oleh

Nama : Shabita Naufal Dary

NIM : 151710383010

Kelompok : A

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu kedokteran nuklir ialah suatu cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber
radioisotop yang didapat dalam bentuk radiofarmaka. Radiofarmaka ini digunakan untuk
tujuan diagnosis, terapi dan penelitian kedokteran. Dasar yang dipakai dalam diagnosis pada
kedokteran nuklir adalah respon perunut radioaktif yang dilabelkan pada bahan radiofarmaka
tertentu. Perunut ini dapat diberikan secara oral, inhalasi ataupun suntikan intravena kepada
pasien. Setelah pemberian obat kepada pasien maka akan terjadi paparan radiasi misalkan
melalui pernapasan ataupun saluran pencernaan kepada masyarakat di sekitar lingkungan
layanan Kedokteran Nuklir. Oleh sebab itu untuk menghindari hal tersebut perlu dibuat ruang
isolasi untuk meminimalkan kontaminasi zat radioaktif terhadap pekerja ataupun masyarakat
di sekitar lingkungan layanan Kedokteran Nuklir.
Pengertian ruang isolasi secara umum ialah suatu ruang di rumah sakit yang khusus untuk
pasien dengan kondisi medis tertentu yang terpisah dari pasien lain saat mereka menerima
perawatan medis. Untuk ruang isolasi Kedokteran Nuklir pengertiannya ialah suatu ruangan
khusus yang terletak di Instalasi Kedokteran Nuklir yang digunakan untuk meminimalkan
kontaminasi radiasi agar tidak menyebar ke daerah sekitar lingkungan layanan Kedokteran
Nuklir. Dalam merancang ruang isolasi Kedokteran Nuklir ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu salah satunya harus memperhatikan kondisi lingkungan di rumah sakit
tersebut.
Untuk pertimbangan keamanan, ruang isolasi Kedokteran Nuklir harus dikunci.
Permukaan lantai dan dinding ruang isolasi dibuat licin dantidak mudah menyerap cairan
agar mudah dibersihkan dan didekontaminasi Untuk keseluruhan permukaan ruang
radiofarmaka seperti dinding, lantai, bangku, meja, kursi, harus dibuat licin, dengan bahan
yang kedap dan tidak mudah menyerap cairan, sehingga mudah untuk dibersihkan dan
mudah
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui berbagai macam alat kedoktaran nuklir dan fungsinya, serta
ruangan yang digunakan.
BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

1. Lemari Asam
2. Syringe
3. Shielding box
4. Dose calibrator
5. Bata timbal
6. Kaca timbal
7. Thyroid Uptake
8. Tabir
9. Monitor

2.2 Waktu dan Tempat Pelaksanakan

1. Tanggal dan waktu : Jumat, 15 Februari 2019, pukul 11.00 – 11.30 WIB
2. Tempat : Laboratorium Kedokteran Nuklir, Instalasi Radiodiagnostik RSUD
Dr.Soetomo Surabaya. Terdiri dari Ruang Kalibrasi Isotop, Ruang Persiapan Isotop

BAB III

PEMBAHASAN

No GAMBAR NAMA KETERANGAN


1. Lemari Asam / Tempat membuat
Fillput radiofarmaka dengan radiasi
yang tinggi

2. Syringe Digunakan untuk


menyuntikan atau
menginjeksikan
radiofarmaka ke tubuh

3. Shielding box Tempat membuat


radiofarmaka dengan radiasi
yang rendah
4. Dose Calibrator Alat untuk mengukur nilai
dosis, yang terdiri atas
satuan Bq dan µCi

5. Bata timbal dan Sebagai pelindung dari


kaca timbal radiasi rendah yang
dipancarkan

6. Thyroid Uptake Berfungsi ntuk menangkap


aktivitas dari radiofarmaka
yang dimasukan kedalam
thyroid
7. Tabir Sebagai pelindung operator
agar tidak terkena radiasi
yang terpancar
8. Monitor Berfungsi untuk
mengoprasikan alat

Anda mungkin juga menyukai