Disusun Oleh:
Kelompok 1
Fitria Ayu K. (151710383001)
Dimas Fahtur (151710383002)
Anetotia L. (151710383003)
An Nissa D.N.F. (151710383004)
Devi Novita A.M. (151710383005)
Sri Mulyani I. (151710383006)
Mahdalena S. A. (151710383007)
Agata Intan F (151710383009)
Shabita Naufal D (151710383010)
M. Firman Zaenal Y (151710383011)
Widya Safitri N (151710383013)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kita dapat menyelesaikan Tugas Makalah Aplikasi Kedokteran Nuklir
dengan pokok bahasan Quality Control Kamera Gamma.
Tiada kata yang pantas kami ucapkan kecuali ucapan terimakasih yang
sebanyak-banyaknya atas semua pihak yang telah membantu dan mendukung
selesainya makalah ini dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat saya harapkan demi memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
2.1 Quality Control.................................................................................................3
2.2 Uniformity.........................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................7
3.1 Uniformity.........................................................................................................7
3.2 Intrinsic Uniformity.........................................................................................8
3.3 Extrinsic Uniformity......................................................................................10
BAB IV PENUTUP........................................................................................................12
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................12
4.2 Saran.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kualitas dan aspek jaminan kualitas harus selalu ada dalam setiap langkah
prosedur praktik harian kedokteran nuklir.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu quality control dari kamera gamma ?
2. Bagaimana cara quality control uniformity pada kamera gamma
dijalankan?
3. Apa fungsi dari quality control uniformity pada kamera gamma?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang quality control pada kamera gamma.
2. Untuk mengetahui perihal tes uji yang harus dilakukan saat menjalankan
quality control uniformity yang diterapkan pada kamera gamma.
3. Memberikan penjelasan dari fungsi quality control uniformity sehingga
diperlukan untuk kamera gamma.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
yang cukup tinggi memiliki potensi untuk secara serius menurunkan
keseragaman intrinsic atau pengukuran intrinsic lainnya.
3. Photo peak dan pengaturan windowing
Pengaturan windowing energy photo peak yang salah dapat
menurunkan keseragaman, mengurangi sensitivitas, atau dapat
meningkatkan kontribusi pencar terhadap gambar. Pengaturan photo peak
harus diperiksa dan disesuaikan secara konsisten dan pengaturan harus
dicatat untuk mendeteksi penyimpangan jangka panjang dalam
pengaturan. Perubahan mendadak dalam pengaturan photo peak
menunjukkan kemungkinan kesalahan pada kamera dan harus diselidiki
dan diperbaiki sepenuhnya jika perlu sebelum kamera digunakan lagi
untuk studi klinis.
4. Uniformity
Uniformity digunakan untuk memeriksa bahwa respons detector
terhadap radiasi seragam dalam batas yang ditentukan. Ini adalah salah
satu tes QC paling mendasar dari kamera gamma. Interpretasi gambar
klinis yang diambil dengan kamera gamma bergantung pada asumsi
bahwa perbedaan yang terlihat adalah karena perbedaan dalam distribusi
pelacak pada pasien saja dan bukan perbedaan yang diperkenalkan oleh
kamera gamma.
5. Resolusi
Tujuan dari pemeriksaan resolusi adalah untuk mendeteksi
penurunan resolusi secara bertahap dan jangka panjang, daripada
mendeteksi perubahan mendadak. Penyesuaian yang tidak tepat yang
dilakukan selama layanan dapat mempengaruhi resolusi, tanpa harus
terlihat dalam keseragaman atau pemeriksaan lainnya.
6. Resolusi whole body scan
Untuk menghindari hilangnya resolusi dalam arah pemindaian
selama pemindaian, posisi antara tempat tidur dan detector harus akurat
disinkronkan dengan data gambar untuk membentuk citra seluruh tubuh.
Baik masalah mekanis dan penyimpangan atau ukuran gambar yang tidak
4
tepat dapat menyebabkan hilangnya resolusi untuk pemindaian seluruh
tubuh.
7. Centre of rotation
Sumbu rotasi (atau pusat rotasi) yang diasumsikan oleh program
rekonstruksi harus secara akurat bertepatan dengan sumbu mekanis rotasi
untuk menghindari hilangnya resolusi dan distorsi pada irisan yang
direkonstruksi.
2.2 Uniformity
Uniformity merupakan bagian dari tes quality control rutin paling
mendasar dan sensitive dari kamera gamma. Perubahan lokasi photopeak,
kinerja tabung photomultiplier (PMT), koreksi energi dan linearitas, dan lain-
lain akan mempengaruhi keseragaman gambar. Oleh karena itu, uniformity
adalah tes QC paling penting yang dapat dilakukan pada sistem kamera
gamma dan yang harus dilakukan setiap hari. Uji uniformity harus dilakukan
dengan hati-hati dan lebih disukai untuk dilakukan setiap hari sebelum
menggunakan kamera untuk studi klinis, hal tersebut harus dievaluasi secara
kritis dan setiap tindakan yang diperlukan harus dilakukan sebelum
pencitraan berlangsung. Tujuan dilakukannya koreksi uniformity adalah
untuk mengurangi ketidakseragaman sistem ke tingkat yang cukup rendah
5
sehingga artefak yang dihasilkan dari ketidak sesuaian residual dalam system
akan lebih sedikit dari gambar noise dan karenanya tidak terlihat dalam data
yang direkonstruksi.
Pengukuran uniformity dapat dilakukan secara intrinsik dan ekstrinsik.
Pengukuran intrinsik dilakukan tanpa kolimator dan hanya untuk menguji
detektor saja, terutama di pinggiran FOV sedangkan pada pengukuran
ekstrinsik dilakukan dengan kolimator. Uji flood uniformity intrinsik maupun
ekstrinsik adalah bagian dari program jaminan kualitas dari departemen
kedokteran nuklir yang memastikan standar efisiensi dan keandalan yang
tinggi dalam penggunaan kamera gamma.
6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Uniformity
Uniformitas merupakan sebuah karakteristik dari sistem kamera yang
mendeskripsikan tingkat keseragaman dari densitas dalam sebuah citra ketika
sistem detektor dikenai fluks foton yang uniform secara spasial (IAEA, Human
Health Series 6). Karakteristik tingkat keseragaman citra ini dipengaruhi oleh
empat komponen sistem detektor, yaitu kristal NaI(Tl), PMT, PHA window
dan kolimator. Untuk menghasilkan citra yang uniform, seluruh PMT harus
memiliki penguatan yang serupa dan PHA window harus dipilih dengan tepat
sehingga seluruh kontribusi sinyal dari seluruh PMT tercakup.
Uniformity untuk quality control pada kamera gamma dapat diterima
dengan persentase analisis nonuniformitas nya sekitar 1% -3% saja.
Uniformitas bisa diukur sebagai tingkat keseragaman detektornya ketika
dikenai radiasi (uniformitas instrinsik) atau diukur sebagai tingkat keseragaman
detektor dan kolimator ditempatkan (uniformitas ekstrinsik). Uniformitas
internal bisa juga diukur sebagai variasi maksimum dari densitas terhadap
seluruh FOV (uniformitas integral) atau dalam bentuk laju perubahan
maksimum dari densitas terhadap suatu jarak yang ditetapkan (uniformitas
diferensial). Dalam hal ini, variasi atau laju perubahan kecil menandakan
bahwa uniformitas alat baik/tinggi.
Selain prosedur kontrol kualitas ini, beberapa teknik koreksi tersedia untuk
mengatasi keterbatasan yang melekat pada kamera gamma, termasuk tabel
koreksi keseragaman. Tabel koreksi keseragaman adalah metode koreksi
keseragaman untuk radionuklida tertentu yang diperoleh dalam jumlah counts
yang cukup banyak (60-120 juta counts). Metode ini menggunakan komputer
saat proses akuisisi untuk mengevaluasi perhitungan flood yang tinggi dan
jumlah rata-rata per pixel. Tabel koreksi keseragaman ini diterapkan untuk
proses akuisisi di masa mendatang saat mengoreksi ketidakmerataan di dalam
7
kamera gamma. Selain itu, table tersebut dapat digunakan untuk mengukur
uniformitas eksternal.
8
Metode yang digunakan untuk uji kontrol kualitas kamera gamma yang
dilakukan dengan merujuk pada standar NEMA dengan menggunakan alat
kamera gamma Mediso AnyScan S. Pengujian dilakukan menggunakan isotop
Tc-99m dengan aktivitas 4 MBq, yang dimasukan dalam syringe hingga
membentuk point source. Kemudian sumber diletakkan sejauh 5 FOV (Field of
View) didepan detektor tanpa kolimator. Dilakukan akuisisi dengan protokol
“Uniformity Point Source Test Tc-99m”.
Dari metode tersebut di dapatkan hasil berupa tabel sebagai berikut :
9
Hasil uji pada detektor 1 adalah sebagai berikut : pada CFOV didapatkan nilai
DU 0,9% dan IU 1,2%, sedangkan pada UFOV didapatkan nilai DU=0,9% dan
IU 1,2%. Kemudian pada detektor 2 diperoleh nilai DU 1,1% pada CFOV dan
1,1% pada UFOV, dan nilai IU 1,4% pada CFOV dan 1,5% pada UFOV. Hasil
uji keseragaman medan aliran intrinsik masih berada dalam jangkauan
spesifikasi sehingga dapat dikatakan lolos uji.
10
Untuk lebih memahami keseragaman ekstrinsik, maka dilakukan contoh
uji tabel koreksi keseragaman ekstrinsik. Kelompok kami mengutip hasil Uji
Tabel koreksi keseragaman ekstrinsik yang dilakukan oleh Randy Bolstad dan
kawan - kawan dalam jurnal yang berjudul “Extrinsic Versus Intrinsic
Uniformity Correction for g-Cameras”.
Terdapat suatu metode yang dapat digunakan untuk bisa memverifikasikan
bahwa 57Co sheet source dapat digunakan untuk menghasilkan tabel koreksi
pada keseragaman ekstrinsik. Metode berikut tidak menentukan uniformity
yang sebenarnya dari sheet source tetapi membantu menentukan apakah sheet
source yang digunakan dapat dinyatakan uniformity di sepanjang metode ini.
Sheet source awalnya dicitrakan dalam posisi tunggal untuk total 10 juta
counts, diikuti oleh analisis uniformity. Persentase yang diperoleh dari non-
uniformity memperhitungkan ketidakseragaman dari kamera gamma dan
ketidakseragaman dari sheet source.
Setelah akuisisi image dengan total sebanyak 10 juta counts, diperoleh
bebrapa image antara lain :
1. Gambar 2,5 juta counts dari sumber di posisi yang sama
2. Gambar 2,5 juta counts dari sumber yang diputar sebesar 1800,
3. Gambar 2,5 juta counts dari sumber yang di balik lebih dari 1800
4. Gambar 2,5 juta counts dari sumber yang diputar sebesar 1800.
Setelah 4 gambar diperoleh, gambar dijumlahkan untuk menghasilkan
image 10 juta counts. Analisis keseragaman dilakukan untuk menentukan
persentase non-uniformity dalam image yang dijumlahkan. Persentase yang
dihasilkan berada di persepuluh dari persentase point pada image 10 juta
counts, sehingga persentase tersebut dapat memverifikasikan bahwa sumber
57
Co dinyatakan uniformity di sepanjang metode ini.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Sebaiknya quality control pada kamera gamma ini dilakukan rutin sesuai
prosedur untuk mencegah terjadinya kerusakan alat yang signifikan,
sehingga proses pencitraan dan pemeriksaan dapat berjalan dengan
maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Alkhorayef, M & Alnaaimi, M & Mohamed, M & Ibahim, S & Alduaij, M &
Alkandari, Fatemah & Bradley, D. 2015. Toward Standardising Gamma Camera
Quality Control Procedures. Radiation Physics and Chemistry. 116.
10.1016/j.radphyschem.2015.05.016.
Cranage RW, Peake JCF. The effect of high energy impurities on measurements
of gamma-camera resolution and uniformity using Co-57 flood sources. Brit
JRadiol 1979; 52: 81-82
Ejeh, J.E., Adedapo, K.S., Akinlade, B.I. and Osifo, B.O.A. 2011. Gamma
Camera Intrinsic Uniformity in an Unstable Power Supply Environment. Hellenic
Journal of Nuclear Medicine, 14, 146-148.
http://nuclmed.web.auth.gr/magazine/eng/may11/7.pdf
Gar-Elnabi, M.E.M., Ali, W.M., Omer, M.A.A., Sam, A.K. and Edam, G.A. 2015.
Development and Assessment of Quality Control Phantom for Linearity and Un-
iformity. Open Journal of Radiology, 5,59-65.
https://doi.org/10.4236/ojrad.2015.52010
Henkin RE. 2006. Nuclear Medicine, 2nd edition, Philadelphia, Mosby Elservier.
13
Lele RD. 2009. Principles and Practice of Nuclear Medicine and Correlative
Medical Imaging. New Delhi, Jaypee Brother Medical Publisher(p) Ltd.
Zimmerman, RE. 1979. Gamma Cameras : State of the Art. Med Instrum
13(3):1c14.https://www.radioactivity.eu.com/site/pages/Gamma_Camera.htm
(Diakses pada Senin 11 Mei 2j2j pukul 2j:j7)
https://www.radioactivity.eu.com/site/pages/Principe_GammaCamera.htm
(Diakses pada Senin 11 Mei 2j2j pukul 2j:1j)
Ardiansyah, Fery. (2013). Uji Quality Control Detektor Pesawat SPECT Dengan
Protokol IAEA Dan AAPM. Skripsi. Depok : Universitas Indonesia.
Bolstad, Randy. dkk. (2011). Extrinsic Versus Intrinsic Uniformity Correction for
g-Cameras. Journal of Nuclear Medicine Technology. 39 (3) : 208 - 212.
14
Murphy, P. H. (1987). Acceptance Testing and Quality Control of Gamma
Cameras, Including SPECT. J Nucl Med. 28 : 1221–1227.
Prasetya, W., & Nur Rahmah, H. (2015). UJI KONTROL KUALITAS KAMERA
GAMMA MEDISO ANYSCAN S DI PUSAT TEKNOLOGI KESELAMATAN
DAN METEROLOGI RADIASI. Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional
Pengembangan Teknologi Nuklir IX. 385-393.
LAMPIRAN
15
Penanya : Intan Mega / 151710383032 (Kel 3)
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari mengukur keseragaman secara
intrinsik dan ekstrinsik?
Penanya : Ichlasul Amal / 151710383024 (Kel 2)
Jawaban:
16
2. Karena uji uniformity ini berpengaruh pada keseragaman gambar, dimana
tujuannya adalah untuk mengurangi ketidakseragaman sehingga artefak
yang dihasilkan dari ketidaksesuaian akan lebih sedikit, sehingga
harapanya gambaran artefak tersebut tidak terlihat dalam data yang
direkontruksi, maka dari itu uji uniformity direkomendasikan untuk
dilakukan setiap hari. Agata Intan F (151710383009)
3. Antara Uniformity instrinsik atau ekstrinsik itu memiliki fungsi yang
berbeda jadi tidak bisa dibandingkan. Salah satu yang membedakan antara
intrinsic dan extrinsic yaitu metode uniformity nya. Terdapat suatu metode
yang dapat digunakan untuk bisa memverifikasikan bahwa 57Co sheet
source dapat digunakan untuk menghasilkan tabel koreksi pada
keseragaman ekstrinsik. Metode berikut tidak menentukan uniformity yang
sebenarnya dari sheet source tetapi membantu menentukan apakah sheet
source yang digunakan dapat dinyatakan uniformity di sepanjang metode
ini. Sheet source awalnya dicitrakan dalam posisi tunggal untuk total 10
juta counts. Lalu diakuisisi lagi tetapi dengan beda posisi.
1. Gambar 2,5 juta counts dari sumber di posisi yang sama dg posisi
tunggal
2. Gambar 2,5 juta counts dari sumber yang diputar sebesar 180 der
3. Gambar 2,5 juta counts dari sumber yang di balik lebih dari 180 der
4. Gambar 2,5 juta counts dari sumber yang diputar sebesar 180 der.
Setelah 4 gambar diperoleh, gambar dijumlahkan untuk menghasilkan
image 10 juta counts. Analisis keseragaman dilakukan untuk menentukan
persentase non-uniformity dalam image yang dijumlahkan. Persentase
yang dihasilkan berada di persepuluh dari persentase point, sehingga
persentase tersebut dapat memverifikasikan bahwa sumber 57Co
dinyatakan uniformity di sepanjang metode ini. Hal tersebut dikarenan
sepersepuluh itu sama dengan 0.1% dan sesuai dg konsep extrinsic
uniformity yg menyatakan bahwa extrinsic uniformity hanya menerima
1% atau kurang dari 1% untuk tingkat non uniformity. Makanya 57Co
dinyatakan uniformity selama metode ini dilakukan.
Dimas Fahtur (151710383002) & Sri Mulyani I. (151710383006)
17
18