Anda di halaman 1dari 3

Tinjauan-1 Keterampilan Kefarmasiaan

Tinjauan-2 Procedural Knowledge


Tinjauan-3 Reasoning Ability
Tinjauan-4 Pembuatan dan Pengembangan Sediaan Farmasi
Tinjauan-5 Gangguan Infeksi
Tinjauan-6 Penetapan Penyelesaian Masalah
Vignette Seorang apoteker merancang produksi tablet dengan suatu
bahan aktif berupa antibiotik yang tidak tahan terhadap suasana
asam lambung. Maka perlu dilakukan penyalutan tablet.
Pertanyaan Metode penyalutan apa yang harus digunakan oleh Apoteker?
Pilihan JawabanA. A. Salut Selaput
B. B. Salut Enterik
C. C. Salut Gula
D. D. Salut Lapis Tipis
E. E. Salut Kempa
Kunci Jawaban B. Salut Enterik
Penulis Soal Yuri Erika Arifin
Departement Farmasi (Compounding and Dispensing )
Asal Institusi Universitas Hasanuddin
Referensi Lachman, Leon., et al. 2012. Teori dan Praktek Farmasi
Industri Edisi III. Jakarta: UI Press. Hal: 780.

Bahan penyalut enterik biasanya digunakan untuk beberapa alasan


penting salah satunya yaitu untuk melindungi obat-obat yang tidak tahan asam
terhadap cairan lambung, misalnya enzim-enzim dan beberapa antibiotik tertentu.

Tinjauan-1 Keterampilan Kefarmasiaan


Tinjauan-2 Procedural Knowledge
Tinjauan-3 Reasoning Ability
Tinjauan-4 Pembuatan dan Pengembangan Sediaan Farmasi
Tinjauan-5 Onkologi, Imunologi, Nutrisi dan Gawat Darurat
Tinjauan-6 Penetapan Penyelesaian Masalah
Vignette Pada emulsi injeksi obat seperti vitamin K yang digunakan
biasanya ditambahkan bahan emulgator berupa komponen
lemak.
Pertanyaan Berikut ini manakah contoh emulgator yang dimaksud?
Pilihan JawabanF. A. Gliserin
G. B. Minyak kapas
H. C. Tragakan
D. HPMC
E. Lecithin
Kunci Jawaban E. Lecithin
Penulis Soal Yuri Erika Arifin
Departement Farmasi (Compounding and Dispensing )
Asal Institusi Universitas Hasanuddin
Referensi Lukas, Stefanus. 2011. Formulasi Steril Edisi Revisi.
Yogyakarta: Penerbit ANDI. Hal: 92.

Zat pengemulsi (emulsifier dan stabilizer) yang digunakan tidak boleh


toksik seperti lecithin, polysorbate 80, gelatin, methylcellulose dan serum
albumin.

Tinjauan-1 Keterampilan Kefarmasiaan


Tinjauan-2 Procedural Knowledge
Tinjauan-3 Reasoning Ability
Tinjauan-4 Pembuatan dan Pengembangan Sediaan Farmasi
Tinjauan-5 Mata, Hidung, Telinga dan Tenggorokan
Tinjauan-6 Penetapan Penyelesaian Masalah
Vignette Selain suppositoria pada rectal dan vaginal terdapat pula
suppositoria untuk telinga dan hidung. Kedua memiliki bentuk
yang sama dengan suppositoria rectal maupun vaginal tetapi
dengan ukuran panjang yang lebih kecil.
Pertanyaan Basis apakah yang digunakan pada suppositoria telinga?
Pilihan JawabanK. A. Oleum cacao
L. B. Oleum ricini
M. C. PEG
N. D. Gelatin
O. E. Minyak Nabati
Kunci JawabanP. D. Gelatin
Penulis Soal Yuri Erika Arifin
Departement Farmasi (Compounding and Dispensing )
Asal Institusi Universitas Hasanuddin
Referensi Ansel, Howard. C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
Edisi 4. Jakarta: UI Press. Hal: 577.

Suppositoria untuk hidung dan telinga yang disebut juga denga kerucut
telinga, keduanya berbentuk sama dengan suppositoria saluran urin hanya saja
ukuran panjangnya lebih kecil biasanya 32 mm. Suppositoria telinga umumnya di
olah dengan suatu basis gelatin yang mengandung gliserin.

Anda mungkin juga menyukai