Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN GAMBAR PEMETAAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

JAYAPURA

2019
NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK 7:

YEHOVA A.K ANDREA (20180611044041)

JEMS A. LASAMAHU (20180611044020)

BONI R. AITREM (20180611044051)

GEORGE H.B KAFIAR (20180611044122)

ELFIAN ERFIN (20180611044017)

SARCHE (20180611044041)

NOVALLYA KAMBU (20180611044080)

JOHN MANDRIPON (20180611044146)

RIRI KARISMA P PUTRI (20180611044120)

ANDIKA.M.RUGANG (20180611044047)

ALFREDO Y. WAMBRAW (20180611044045)

MUHAMMAD ASMAR (20180611044075)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada pekerjaan pemetaan, diperlukan pengethun pemahaman mengenai unsur


unsur penting dalam suatu pemetaan antara lain : peralatan yang digunakan,
kerangka dasar peta, titik titikdetail sebagai fungsidari peta yang dihasilkan.
Suatu peta secara garis besar terdiri dari perpaduan : azimuth awal jarak
horizontal sudut lurus dan ketinggian
Saat ini perkembangan teknologi pemetaan berkembang sangat pesat serba
elektronik dan menggunakan computer, akan tetapi prinsip dasarnya adalah
sama, yang berbeda adalah peralatan yang digunakan dan waktu yang
diperlukan lebih singkat, oleh karena itu diperlukan penguasaan yang baik.
Sasaran yang hendak dicapai dalam praktikum perpetaan ini adalah sebagai
pendukung materi kuliah sehingga diharapkan mahasiswa lebih mudah dalam
memahami, disamping itu memberikan bekal keterampilan mengenai
penggunaan beberapa alat untuk keperluan pembuatan peta
. Dalam pekerjaan pengukuran progress mining atau survey perlu digunakan
alat-alat untuk mempermudah penyelesaian pengambilan data- data. P ada
praktikum kali ini alat yang di gunakan adalah theodolite. Theodolite adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur jarak dan sudut, baik sudut vertikal
maupun horizontal.Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang
di gunakan dalam survey.Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan
padas u a t u d a s a r b e r b e n t u k m e m b u l a t ( p i r i n g a n ) y a n g d a p a t d i p u t a r -
p u t a r mengelilingi sumbu vertical, sehingga memungkinkan sudut horizontal
untukdibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat
diputar-putar mengelilingi sumbu horizontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal
untuk dibaca. Sudut vertikal adalah sudut yang diukur pada skala tegak lurus.
Sedangkan sudut horizontal adalah sudut yang diukur pada skala mendatar yang
dibentuk oleh dua titik pada polygon, sudut yang terbaca merupakan nilai dimana
theodolite itu ditempatkan.
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum

1.2.1 Maksud

Kegiatan praktikum ini dilakukan agar mahasiswa dapat memahami materi


tentang gambar pemetaan, alat Theodolite dan cara mengoprasikannya.

1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum theodolite ini adalah:

 Memahami materi dasar pemetaan (Skala peta)


 Mengetahui pengertian alat Theodolite dan fungsi alat tersebut
 Untuk mengetahui bagaimana mengoperasikan alat untuk pengukuran
sudut (theodolite).
 Mempelajari bagian-bagian dari theodolite.
 Untuk dapat mengetahui cara menghitung jarak, beda tinggi
d a n menentukan koordinat titik.

1.3 Waktu danTempat

.Hari/tanggal : Sabtu, 30 November 2019

Waktu : 14.00 WIT

Tempat : Lingkaran Fakultas Teknik


BAB II

TEORI

Peta menyatakan suatu alat atau sarana yang sangat penting untuk pekerjaan dilapangan
maupun dikantor, lebih lebih pada pekerjaan teknik. Peta menyatakan suatu gambaran pada
lembaran kertas dari keadaan roman muka bumi yang diperkecil menurut aturan tertentu.

Untuk menggambarkan peta, diperlukan pengukuran (surveyin) dari beberapa titik


dipermukaan bumi, yang meliputi : arah, sudut, jarak serta ketinggian. Bila data yang digunakan
diperoleh dari pengukuran dilapangan disebut pemetaan secara terestris : sedangkan bila
sebagian data yang diperoleh dari hasil foto udara disebut pemetaan secara fotogranmetis.

Setelah data data diolah dan setiap titik dihitung, kemudian titik tersebut diplot posisinya
pada kertas gambar dan kemudian dengan proses kartografi dapat dibuat petanya.

A. Penggolongan Peta
Penggolongan peta sangat penting karena peta mempunyai arti yang luas. Dalam laporan
ini peta dapat dibagi bagi menjadi beberapa golongan. Dasar dari penggolongan peta
mendasarkan tentang skala, isi dan tipe.

1. Dasar skala
Berdasarkan skala peta dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :
 Peta berskala kecil ( skala 1 : 600.000 sampai yang lebih kecil )
 Peta berskala sedang ( skala 1 : 75000 sampai 1 : 600.000 )
 Peta berkala besar ( skala 1 : 75000 sampai yang lebih besar )

2. Dasar Isi
Dasar isi dari peta ini lebih banyak atau umum digunakan. Dan dengan dasar ini
peta dapat digolongkan menjadi 2 yaitu peta umum dan peta khusus.
a) Peta umum
Peta umum merupakan peta yang berisikan keterangan-keterangan umum
baik bersifat fisis ataupun yang bersifat social ekonomis. Contoh: Peta
topografi.

b) Peta khusus
Peta khusus merupakan peta yang berisikan keterangan-keterangan khusus
untuk bidang tertentu. Contohnya sebagai berikut:
 Peta hidrografi
Peta ini memuat informasi tentang keadaan dasar laut, kedalaman
air serta keterangan-keterangan lain yang diperlukan untuk
pelayaran (Navigasi).

 Peta Geologi
Peta ini memuat informasi tentang keadaan geologis suatu daerah,
bahan-bahan yang membentuk lapisan tanah dan lain-lain.

 Peta Kadaster
Peta ini memuat tentang batas-batas pemilikan tanah, kelas tanah
dll.

 Peta Irigasi
Peta ini memuat informasi jaringan irigasi disuatu wilayah
pengairan, baik saluran-saluran bawah maupun saluran
pembuangan, bangunan irigasi dll.

 Peta Jalan
Peta ini memuat informasi jaringan jalan-jalan di suatu wilayah
untuk keperluan perhubungan.

 Peta Kota
Peta ini memuat jaringan jalan, gedung-gedung dll.

c) Tipe Peta
Pada peta yang berdasarkan tipe dapat digolongkan menjadi beberapa
golongan, diantaranya:
 Peta Planimetris
Peta Planimetris merupakan peta yang dibuat dengan 2 dimensi
horizontal, yaitu dimensi panjang dan lebar.

 Peta Relief Plastis (Plastis Relief Map)


Peta ini merupakan suatu peta yang menggambarkan bentuk
topografi yang dicetak berbentuk 3 dimensi.

 Peta Foto (Photo Map)


Peta foto ini merupakan suatu peta yang dibuat tidak dari
pengukuran darat, tetapi dibuat berdasarkan potret udara.
 Plastic Relief Photo Map
“Plastic relief photo map” merupakan foto map yang dicetak dalam
bentuk bayangan dari 3 dimensi.

 Photomasaic
Photomasaic merupakan rangkuman dari foto wilayah dan
membentuk roman gambar.

 Peta Kota Military City Map


Peta kota militer merupakan peta topografi yang mempunyai skala
besar suatu kota

 Terrain Model
Terrain model adalah peta yang menggambarkan bentuk tiga
dimensi yang terbuat dari karet, karton atau bahan lain.

 Peta Khusus
Peta khusus merupakan peta untuk tujuan khusus pada bidang
tertentu contohnya : peta transportasi, peta iklim dan sebagainya.

Theodolit
 Theodolit  bisa didefinisikan secara umum sebagai alat ukur tanah yang dipergunakan
untuk mengukur sudut horizontal serta sudut vertikal. Berbada dengan waterpass  yang hanya
bisa mengukur sudut horizontal saja. Pada dasarnya bentuk theodolite yaitu berupa teleskop yang
bisa digerakan ke atas atau ditegakan yang ditempatkan pada suatu piringan. Teleskop yang
dimaksud jugadapat bisa ditempatkan dipiringan kedua dan dapat diputar ke kiri maupun
kekanan atau bisa disebut pengukuran horizontal. Theodolit  ini mampu mengukur sampai
dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Gambar Theodolit

Theodolit digunakan untuk survey atau pengukuran pembuatan peta yangcukup sulit (memiliki
relief dan beda tinggi yang cukup besar). Theodolit seringdigunakan untuk mengukur polygon,
pemetaan situasi ataupun bisa berguna untukmengamatan matahari.

Macam-Macam Theodolit

 Macam-macam theodolite dikelompokan menjadi beberapa macam,antara lain:

 A. Menurut Prinsip Kerjanya

1. Repeating Theodolit,cara kerjanya dengan cara melakukan pengulangan sudut terhadap


skala graduasi.
2. Direction Theodolit,cara kerjanya dengan memanfaatkan bentuk lingkaran untuk
menentukan besarnya sudut.
3. Vernier Transit Theodolit, theodolite yang melakukan perhitungan besaran sudutnya
sebanyak dua kali berturut-turut karena theodolite  jenis ini bisa berbalik.

B. Menurut Kontruksinya 

1. Theodolit Reiterasi, skala mendatar yang bersatu dengan klep sehingga sudut mendatarnya
tidak bisa diatur.

2. Theodolit Refetisi Theodolit yang bisa diatur mengelilingi sumbu tegak sehingga dapat
ditentukan kearah yang diinginkan.
C. Menurut Sistem Bacaannya

1. Theodolit Indeks Baris


2. Theodolit Nonius
3. Theodolit Mikrometer 
4. Theodolit Kondensasi
5. Theodolit Otomatis

D. Menurut Tingkat Ketelitiannya

1. Theodolit Presisi
2. Theodolit Satu Sekon
3. Theodolit Sepuluh Sekon
4. Theodolit Satu Menit
5. Theodolit Seputuh Menit

 Fungsi Bagian-Bagian Theodolit.

Theodolit terdiri dari bagian-bagiannya dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda,
diantaranya :

1.Teropong Lensa Okuler, berfungsi sebagai pengatur fokus sumbu benang

2.Teropong Lensa Objektif, berfungsi sebagai melihat atau mengamati benda yang akan


diukur dari posisi bayangannya dapat disesuaikan dengan pengaturan posisi diagfragma
sehingga titik ukur (objek) terlihat jelas.

3.Visir, berfungsi sebagai garis penghubung titik tengah dengan lensa objektif atau sebagai


pengarah teropong agar objek yang akan diamati terletak pada posisi yang terlihat oleh
teropong.  Baterai, berfungsi sebagai sumber energy Theodolit.

4.Penggerak Halus Vertikal, berfungsi sebagai penggerak teropong yang mempunyai arah


gerak ke atas dan ke bawah.

5.Penggerak Halus Horizontal, berfungsi sebagai penggerak teropong yang mempunyai arah


gerak ke kanan dan ke kiri.

6. Skrup Centring, berfungsi sebagai pendatar alat.

7. Nivo, berfungsi sebagai pengatur kedudukan theodolite menjadi rata air atau centring.

8. Layar Pembacaan Digital, berfungsi sebagai output data.


Perlengkapan Dalam Pengukuran Theodolit

Dalam percobaan pengukuran menggunakan theodolite harus dipersiapkan peralatan dan


perlengkapan lainnya, diantaranya :

1. Statif

Gambar Statif

Statif digunakan sebagai tumpuan dan pendiri alat yang bisa disesuaikan tingginya
sesuai dengan keadaan ditempat pengukuran.

2. Roll Meter

Gambar Roll Meter

Roll meter dalam percobaan kali ini bukan digunakan sebagai


pengukur jarak miring atau jarak optis, melainkan roll meter digunakan sebagai
pengukur tinggi alat yang kemudian dijadikan acuan untuk benang tengah rambu ukur.
3. Kompas

Gambar Kompas

Dalam percobaan pengukuran menggunakan alat ukur theodolite, kompas digunakan


untuk mengukur arah utara untuk menentukan titik pertamanya.

2. Rambu Ukur

Gambar rambu ukur

Dalam percobaan pengukuran theodolite, rambu ukur  berfungsi  sama dengan


pengukuran penyipat datar. Yaitu berfungsi sebagai penentu beda tinggi ataupun bisa
berfungsi sebagai pengukur jarak miring.
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK

A. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal : Sabtu,30 november 2019

Waktu : 14: 25- selesai

Tempat : sekitar bundaran Universitas Cenderawasih

B.Alat dan Bahan

 Perlengkapan Dalam Pengukuran Theodolit

Dalam percobaan pengukuran menggunakan theodolite harus dipersiapkan peralatan dan


perlengkapan lainnya, diantaranya :

1. Statif

Gambar Statif

Statif digunakan sebagai tumpuan dan pendiri alat yang bisa disesuaikan tingginya
sesuai dengan keadaan ditempat pengukuran.
2. Roll Meter

Gambar Roll Meter

Roll meter dalam percobaan kali ini bukan digunakan sebagai


pengukur jarak miring atau jarak optis, melainkan roll meter digunakan sebagai
pengukurtinggi alat yang kemudian dijadikan acuan untuk benang tengah rambu ukur

3. Kompas

Gambar Kompas

Dalam percobaan pengukuran menggunakan alat ukur theodolite, kompas digunakan


untuk mengukur arah utara untuk menentukan titik pertamanya.
4. Rambu Ukur

Gambar rambu ukur

Dalam percobaan pengukuran theodolite, rambu ukur  berfungsi  sama dengan


pengukuran penyipat datar. Yaitu berfungsi sebagai penentu beda tinggi ataupun bisa
berfungsi sebagai pengukur jarak miring.

4.pesawat theodolit

5. pilox

6. Patok dan Paku payung

7.Alat tulis

8.Payung

C.LANGAKAH KERJA

1.Berikut ini langkah – langkah menggunakan theodolit.

1.1 Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah pesawat terikat dengan baik
pada statif, pesawat yang sudah terikat tersebut baru diangkat dan Anda dapat meletakkannya di
atas patok yang sudah diberi paku

1.2 Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya. Kemudian lihat paku
dibawah menggunakan centring. Jika paku sudah terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru
diletakkan di tanah.

1.3 Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat, ketiga kaki di statif
baru diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang.
Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup
penyetel. Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah maka alat posisinya
miring. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak. Jika
nivo kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di timur sehingga kaki sebelah
timur dapat dipendekkan.

1.4 Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah dalam keadaan waterpass
namun masih dalam keadaan kasar. Cara mengaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah
theodolit terdapat 3 sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C. Untuk menggunakan nivo
tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2 sekrup penyetel. Misalnya sekrup A dan B. Kemudian,
lohat posisi gelembungnya. Jika tidak di tengah, posisi alat berarti masih belum level dan harus
ditengahkan. Setelah nivo tabung berada di tengah baru kemudian diputar 90 derajat atau 270
derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan dengan sekrup C. Setelah ada di tengah, berarti posisi
kotak dan nivo tabung sudah sempurna

1.5 Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah tepat di atas patok.
Tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu dengan mengendorkan baut pengikat yang
terdapat di bawah alat ukur. Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan diputar
karena jika diputar dapat mengubah posisi nivo.

1.6 Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu diulangi seperti
langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.

1.7 Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00″ dan jangan lupa mengunci sekrup
penggerak horizontal.

1.8 Nyalakan layar dengan tombol power. Kemudian setting sudut horizontal pada 0°00’00″ dan
tekan tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%] untuk menampilkan pembacaan sudut
vertikal.

Sekarang, Theodolite sudah siap untuk digunakan dan Anda bisa mulai bekerja dengan alat ini.

2.Cara menggunakan rambu ukur 

2.1 Atur ketinggian rambu ukur dengan menarik batangnya sesuai dengan kebutuhan, kemudian
kunci.

2.2 Letakkan dasar rambu ukur tepat diatas tengah-tengah patok (titik) yang akan dibidik.

2.3 Usahakan rambu ukur tersebut tidak miring/condong (depan, belakang, kiri dan kanan),
karena bisa mempengaruhi hasil pembacaan.
3. Cara membaca rambu ukur

Gambar diatas merupakan sebagian dari mistar / rambu ukur yang diperbesar. Seperti
dapat kita lihat bahwa pada rambu tersebut terdapat lambang seperti huruf E dimana satu bagian
(satu strip) menandakan untuk satuan 1 cm dari hasil pengukuran yg kita lihat pada pesawat
penyipat datar (waterpass). jadi satu huruf E tersebut mewakili juga untuk satuan per-5 cm.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum kita kali ini yang berlokasi di sekitar area Fakultas Teknik, kami
memperoleh beberapa data. Data yang kami peroleh pada saat praktikum pada tanggal 30
November 2019, merupakan data yang berasal dari GPS dan Theodolite. Berikut kami lampirkan
data dari Theodolite.

TINGGI TITIK TITIK SUDUT VERTIKAL SUDUT HOROZONTAL BACAAN BENANG


ALAT BERDIRI BIDIK (º) (') (") (º) (') (") BA BT BB
1 2 3 4 5 6
136 P1 P2 99 56 4 297 51 6 159 136 110
136 P1 D1 98 41 17 284 34 43 147 136 125
136 P1 D2 99 41 15 310 53 58 146 136 126
136 P1 D3 78 3 24 175 45 42 143 136 129
136 P1 D4 83 13 41 82 55 23 147 136 125
138 P2 P3 100 54 48 217 2 32 153 138 122
138 P2 D1 103 3 47 246 38 27 151 138 126
138 P2 D2 100 44 36 124 21 21 149 138 127
138 P2 D3 91 3 20 280 28 31 150 138 123
138 P2 D4 81 58 14 30 56 1 148 138 126
129 P3 P4 89 52 38 231 8 52 144 129 114
129 P3 D1 91 20 59 256 35 49 135 129 122
129 P3 D2 101 37 18 137 22 10 146 129 111
129 P3 D3 98 51 25 189 2 40 136 129 121
129 P3 D4 103 59 59 99 50 8 139 129 119
136 P4 P5 86 26 2 196 26 33 148 136 124
136 P4 D1 100 35 12 83 30 31 155 136 115
136 P4 D2 100 15 17 69 9 0 146 136 125
136 P4 D3 98 49 19 125 6 15 146 136 127
136 P4 D4 82 32 50 311 47 42 147 136 125
125 P5 P6 80 24 30 273 13 52 144 125 103
125 P5 D1 97 31 3 104 12 47 139 125 112
125 P5 D2 91 23 56 162 54 22 134 125 117
125 P5 D3 78 56 33 243 48 54 135 125 115
125 P5 D4 87 43 9 30 83 134 133 125 118
147 P6 P7 80 6 19 153 48 50 166 147 127
147 P6 D1 83 20 11 82 3 44 154 147 141
147 P6 D2 85 50 27 187 16 57 153 147 141
147 P6 D3 99 38 5 285 10 2 155 147 139
147 P6 D4 98 7 16 19 6 9 156 147 139
147 P7 P1 90 43 45 284 49 44 180 147 114
147 P7 D1 82 20 50 208 27 22 154 147 140
147 P7 D2 87 44 40 249 29 6 160 147 134
147 P7 D3 93 34 17 284 20 27 158 147 136
147 P7 D4 102 43 49 349 58 7 159 147 135

Selain dari data Theodolite, kami juga mendapatkan data dari GPS. Berikut kami lampirkan data
dari GPS.

X Y Z X Y Z
46098 971458 46092 971467
135 116
1 2 9 0
46096 971458 46095 971463
133 123
6 7 1 5
46097 971459 46093 971465
133 123
1 4 8 4
46098 971457 46094 971469
140 116
6 0 2 6
46100 971458 46095 971468
139 118
7 5 9 8
46094 971462 46097 971467
126 122
3 7 6 0
46092 971459 46095 971466
128 120
4 1 9 0
46095 971462 46095 971467
131 119
8 6 4 2
46095 971458 46099 971465
134 126
3 7 0 8
46094 971460 46099 971464
130 125
2 2 2 0
46094 971463 46097 971464
122 121
0 9 1 1
46089 971464 46097 971466
115 121
5 2 3 1
46092 971464 46098 971464
120 124
3 4 2 8
46091 971462 46102 971462
116 128
2 3 6 9
46093 971462 46101 971461
124 124
0 7 8 2
46090 971467 112 46100 971461 122
3 0 7 7
46091 971466 46099 971463
116 119
9 0 8 9

Dari data yang kami ambil dari lapangan, kita dapat membuat sebuah peta topografi yang
kita olah menggunakan aplikasi SURFER. Berikut kami lampirkan peta hasil dari data yang kita
olah di SURFER.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai