UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2019
NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK 7:
SARCHE (20180611044041)
ANDIKA.M.RUGANG (20180611044047)
PENDAHULUAN
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum theodolite ini adalah:
TEORI
Peta menyatakan suatu alat atau sarana yang sangat penting untuk pekerjaan dilapangan
maupun dikantor, lebih lebih pada pekerjaan teknik. Peta menyatakan suatu gambaran pada
lembaran kertas dari keadaan roman muka bumi yang diperkecil menurut aturan tertentu.
Setelah data data diolah dan setiap titik dihitung, kemudian titik tersebut diplot posisinya
pada kertas gambar dan kemudian dengan proses kartografi dapat dibuat petanya.
A. Penggolongan Peta
Penggolongan peta sangat penting karena peta mempunyai arti yang luas. Dalam laporan
ini peta dapat dibagi bagi menjadi beberapa golongan. Dasar dari penggolongan peta
mendasarkan tentang skala, isi dan tipe.
1. Dasar skala
Berdasarkan skala peta dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :
Peta berskala kecil ( skala 1 : 600.000 sampai yang lebih kecil )
Peta berskala sedang ( skala 1 : 75000 sampai 1 : 600.000 )
Peta berkala besar ( skala 1 : 75000 sampai yang lebih besar )
2. Dasar Isi
Dasar isi dari peta ini lebih banyak atau umum digunakan. Dan dengan dasar ini
peta dapat digolongkan menjadi 2 yaitu peta umum dan peta khusus.
a) Peta umum
Peta umum merupakan peta yang berisikan keterangan-keterangan umum
baik bersifat fisis ataupun yang bersifat social ekonomis. Contoh: Peta
topografi.
b) Peta khusus
Peta khusus merupakan peta yang berisikan keterangan-keterangan khusus
untuk bidang tertentu. Contohnya sebagai berikut:
Peta hidrografi
Peta ini memuat informasi tentang keadaan dasar laut, kedalaman
air serta keterangan-keterangan lain yang diperlukan untuk
pelayaran (Navigasi).
Peta Geologi
Peta ini memuat informasi tentang keadaan geologis suatu daerah,
bahan-bahan yang membentuk lapisan tanah dan lain-lain.
Peta Kadaster
Peta ini memuat tentang batas-batas pemilikan tanah, kelas tanah
dll.
Peta Irigasi
Peta ini memuat informasi jaringan irigasi disuatu wilayah
pengairan, baik saluran-saluran bawah maupun saluran
pembuangan, bangunan irigasi dll.
Peta Jalan
Peta ini memuat informasi jaringan jalan-jalan di suatu wilayah
untuk keperluan perhubungan.
Peta Kota
Peta ini memuat jaringan jalan, gedung-gedung dll.
c) Tipe Peta
Pada peta yang berdasarkan tipe dapat digolongkan menjadi beberapa
golongan, diantaranya:
Peta Planimetris
Peta Planimetris merupakan peta yang dibuat dengan 2 dimensi
horizontal, yaitu dimensi panjang dan lebar.
Photomasaic
Photomasaic merupakan rangkuman dari foto wilayah dan
membentuk roman gambar.
Terrain Model
Terrain model adalah peta yang menggambarkan bentuk tiga
dimensi yang terbuat dari karet, karton atau bahan lain.
Peta Khusus
Peta khusus merupakan peta untuk tujuan khusus pada bidang
tertentu contohnya : peta transportasi, peta iklim dan sebagainya.
Theodolit
Theodolit bisa didefinisikan secara umum sebagai alat ukur tanah yang dipergunakan
untuk mengukur sudut horizontal serta sudut vertikal. Berbada dengan waterpass yang hanya
bisa mengukur sudut horizontal saja. Pada dasarnya bentuk theodolite yaitu berupa teleskop yang
bisa digerakan ke atas atau ditegakan yang ditempatkan pada suatu piringan. Teleskop yang
dimaksud jugadapat bisa ditempatkan dipiringan kedua dan dapat diputar ke kiri maupun
kekanan atau bisa disebut pengukuran horizontal. Theodolit ini mampu mengukur sampai
dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Gambar Theodolit
Theodolit digunakan untuk survey atau pengukuran pembuatan peta yangcukup sulit (memiliki
relief dan beda tinggi yang cukup besar). Theodolit seringdigunakan untuk mengukur polygon,
pemetaan situasi ataupun bisa berguna untukmengamatan matahari.
Macam-Macam Theodolit
A. Menurut Prinsip Kerjanya
B. Menurut Kontruksinya
1. Theodolit Reiterasi, skala mendatar yang bersatu dengan klep sehingga sudut mendatarnya
tidak bisa diatur.
2. Theodolit Refetisi Theodolit yang bisa diatur mengelilingi sumbu tegak sehingga dapat
ditentukan kearah yang diinginkan.
C. Menurut Sistem Bacaannya
D. Menurut Tingkat Ketelitiannya
1. Theodolit Presisi
2. Theodolit Satu Sekon
3. Theodolit Sepuluh Sekon
4. Theodolit Satu Menit
5. Theodolit Seputuh Menit
Fungsi Bagian-Bagian Theodolit.
Theodolit terdiri dari bagian-bagiannya dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda,
diantaranya :
1.Teropong Lensa Okuler, berfungsi sebagai pengatur fokus sumbu benang
1. Statif
Gambar Statif
Statif digunakan sebagai tumpuan dan pendiri alat yang bisa disesuaikan tingginya
sesuai dengan keadaan ditempat pengukuran.
2. Roll Meter
Gambar Kompas
2. Rambu Ukur
PELAKSANAAN PRAKTEK
1. Statif
Gambar Statif
Statif digunakan sebagai tumpuan dan pendiri alat yang bisa disesuaikan tingginya
sesuai dengan keadaan ditempat pengukuran.
2. Roll Meter
3. Kompas
Gambar Kompas
4.pesawat theodolit
5. pilox
7.Alat tulis
8.Payung
C.LANGAKAH KERJA
1.1 Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah pesawat terikat dengan baik
pada statif, pesawat yang sudah terikat tersebut baru diangkat dan Anda dapat meletakkannya di
atas patok yang sudah diberi paku
1.2 Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya. Kemudian lihat paku
dibawah menggunakan centring. Jika paku sudah terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru
diletakkan di tanah.
1.3 Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat, ketiga kaki di statif
baru diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang.
Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup
penyetel. Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah maka alat posisinya
miring. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak. Jika
nivo kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di timur sehingga kaki sebelah
timur dapat dipendekkan.
1.4 Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah dalam keadaan waterpass
namun masih dalam keadaan kasar. Cara mengaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah
theodolit terdapat 3 sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C. Untuk menggunakan nivo
tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2 sekrup penyetel. Misalnya sekrup A dan B. Kemudian,
lohat posisi gelembungnya. Jika tidak di tengah, posisi alat berarti masih belum level dan harus
ditengahkan. Setelah nivo tabung berada di tengah baru kemudian diputar 90 derajat atau 270
derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan dengan sekrup C. Setelah ada di tengah, berarti posisi
kotak dan nivo tabung sudah sempurna
1.5 Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah tepat di atas patok.
Tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu dengan mengendorkan baut pengikat yang
terdapat di bawah alat ukur. Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan diputar
karena jika diputar dapat mengubah posisi nivo.
1.6 Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu diulangi seperti
langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.
1.7 Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00″ dan jangan lupa mengunci sekrup
penggerak horizontal.
1.8 Nyalakan layar dengan tombol power. Kemudian setting sudut horizontal pada 0°00’00″ dan
tekan tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%] untuk menampilkan pembacaan sudut
vertikal.
Sekarang, Theodolite sudah siap untuk digunakan dan Anda bisa mulai bekerja dengan alat ini.
2.1 Atur ketinggian rambu ukur dengan menarik batangnya sesuai dengan kebutuhan, kemudian
kunci.
2.2 Letakkan dasar rambu ukur tepat diatas tengah-tengah patok (titik) yang akan dibidik.
2.3 Usahakan rambu ukur tersebut tidak miring/condong (depan, belakang, kiri dan kanan),
karena bisa mempengaruhi hasil pembacaan.
3. Cara membaca rambu ukur
Gambar diatas merupakan sebagian dari mistar / rambu ukur yang diperbesar. Seperti
dapat kita lihat bahwa pada rambu tersebut terdapat lambang seperti huruf E dimana satu bagian
(satu strip) menandakan untuk satuan 1 cm dari hasil pengukuran yg kita lihat pada pesawat
penyipat datar (waterpass). jadi satu huruf E tersebut mewakili juga untuk satuan per-5 cm.
BAB IV
Pada praktikum kita kali ini yang berlokasi di sekitar area Fakultas Teknik, kami
memperoleh beberapa data. Data yang kami peroleh pada saat praktikum pada tanggal 30
November 2019, merupakan data yang berasal dari GPS dan Theodolite. Berikut kami lampirkan
data dari Theodolite.
Selain dari data Theodolite, kami juga mendapatkan data dari GPS. Berikut kami lampirkan data
dari GPS.
X Y Z X Y Z
46098 971458 46092 971467
135 116
1 2 9 0
46096 971458 46095 971463
133 123
6 7 1 5
46097 971459 46093 971465
133 123
1 4 8 4
46098 971457 46094 971469
140 116
6 0 2 6
46100 971458 46095 971468
139 118
7 5 9 8
46094 971462 46097 971467
126 122
3 7 6 0
46092 971459 46095 971466
128 120
4 1 9 0
46095 971462 46095 971467
131 119
8 6 4 2
46095 971458 46099 971465
134 126
3 7 0 8
46094 971460 46099 971464
130 125
2 2 2 0
46094 971463 46097 971464
122 121
0 9 1 1
46089 971464 46097 971466
115 121
5 2 3 1
46092 971464 46098 971464
120 124
3 4 2 8
46091 971462 46102 971462
116 128
2 3 6 9
46093 971462 46101 971461
124 124
0 7 8 2
46090 971467 112 46100 971461 122
3 0 7 7
46091 971466 46099 971463
116 119
9 0 8 9
Dari data yang kami ambil dari lapangan, kita dapat membuat sebuah peta topografi yang
kita olah menggunakan aplikasi SURFER. Berikut kami lampirkan peta hasil dari data yang kita
olah di SURFER.
LAMPIRAN