Bangsa Assyria termasuk bangsa nomaden yang kuat dan bangsa ini memiliki kekuatan
bertarung yang hebat. Bangsa Assyria dapat mengalahkan kekuasaan bangsa Amorit atau
Babylonia di bawah pimpinan Ashurballit pada tahun 1350 sM. Muncullah kerajaan baru, yaitu
Kerajaan Assyria dengan ibu kota Nineveh. Raja Ashurbanipal termasuk salah satu raja yang
termasyhur pada tahun 650 sM dan mampu mengembangkan wilayah kerajaannya meliputi
lembah Sungai Nil, Armenia, Damascus, dan Yunani. Pada masa pemerintahan Raja
Ashurbanipal II, dibangun perpustakaan tertua di dunia yang mampu menampung 22.000 tablet
berisi informasi di berbagai bidang kehidupan bangsa Mesopotamia.
Bangsa Assyria menyembah banyak dewa. Dewa Assur (dewa matahari) adalah dewa
tertinggi dan dilambangkan dengan roda serta dianggap sebagai pelindung raja. Mereka percaya
bahwa roh orang meninggal akan hidup terus tetap dijaga walaupun jasadnya telah meninggal.
Oleh karena itu, orang mati diberi pakaian. Hasil budayanya bersifat heroisme yang
mencerminkan suasana kepahlawanan. Kemarihan meramal (astrologi) dimiliki bangsa ini dan
kemampuan astronomi sudah tinggi, yaitu menghitung waktu setahun 3651/4 hari. Berakhirnya
kekuasaan bangsa Assyria terjadi akibat serbuan bangsa Khaldea keturunan Babylonia.