Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

ISSN: 2549-8347 (Online), ISNN: 2579-9126 (Print)


Volume 3 No. 1 Maret 2019

PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT


DIABETES MELITUS

INCREASING COMMUNITY KNOWLEDGE ABOUT DIABETES MELITUS DISEASE

1)
Dwi Saryanti, 2)Dian Nugraheni
1,2
Program Studi D3 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional
Jl. Yos Sudarso No. 338 Surakarta
Email: dwisary_dws@yahoo.com

ABSTRAK
Prevalensi penyakit Diabetes melitus (DM) cukup tinggi di Desa Mancasan, Kecamatan Baki
Kabupaten Sukoharjo dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit ini masih rendah sehingga perlu
adanya peningkatan pengetahuan tentang penyakit DM. Penyakit DM yang tidak terkontrol dapat
mempengaruhi ginjal, mata, sistem saraf dan organ lain dalam tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan edukasi tentang penyakit DM dan cara pengatasannya, serta memberikan pelatihan
pembuatan teh celup herbal yang dapat digunakan untuk menunjang pengobatan penyakit DM.
Kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit DM dan cara
pengatasannya dan pelatihan pembuatan teh celup herbal dengan memanfaatkan biji mahoni yang
merupakan bahan alam yang tersedia berlimpah disekitar lingkungan. Metode yang digunakan yaitu
dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan. Sebelum dan setelah penyuluhan dan pelatihan
dilakukan diberikan pretes dan post tes untuk menilai pemahaman masyarakat tentang diabetes melitus
dan sebagai indikator keberhasilan dari kegiatan. Hasil penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan
pemahaman masyarakat mengenai diabetes melitus yaitu dari 67,83% menjadi 90,43%. Berdasarkan
hasil ini diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan obat diabetes melitus dan dapat
memanfaatkan teh herbal dari bahan alam
Kata kunci : Diabetes Melitus, Biji Mahoni, Teh Herbal

ABSTRACT
The prevalence of diabetes mellitus (DM) is quite high in Mancasan, Baki, Sukoharjo and
the community's knowledge of this disease is low, so there needs to be an increase in knowledge about
DM disease. Uncontrolled DM can affect the kidneys, eyes, nervous system and other organs in the
body. This activity aims to provide education about DM disease and how to deal with it and provide
training in making herbal teabags that can be used to support the treatment of DM disease. The activity
was carried out by providing education to the community about DM disease and how to deal with it and
training in making herbal teabags by utilizing mahogany seeds which are available in abundant natural
ingredients around the environment. The method used is by providing counseling and training. Before
and after counseling and training were conducted pretest and post test was given to assess people's
understanding of diabetes mellitus and as an indicator of the success of activities. The results showed an
increase in public understanding of diabetes mellitus, from 67.83% to 90.43%. Based on these results, it
is expected that the community can be wiser in using medicine for diabetes mellitus and can use herbal
teabags from natural ingredients..
Keywords: Diabetes Mellitus, Mahogany Seeds, Herbal Tea
Submited : 24 November 2018 Revision : 3 Januari 2019 Accepted : 16 Januari 2019

PENDAHULUAN tingkat pengetahuan masyarakat tentang


penyakit DM dapat meningkatkan resiko
Prevalensi penyakit Diabetes Melitus (DM)
tidak terkontrolnya penyakit DM. Penyakit
yang cukup tinggi di masyarakat Desa
DM yang tidak terkontrol dapat
Mancasan, Baki, Sukoharjo dan rendahnya
111
Dwi Saryanti, Dian Nugraheni
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Diabetes Melitus

meningkatkan resiko hiperglikemia yang memberikan informasi tentang penyakit


panjang sehingga dapat memicu terjadinya secara bertahap dari hal yang sederhana
komplikasi makrovaskular misalnya (Perkeni, 2011).
penyakit jantung, penyakit vaskuler perifer Diabetes melitus merupakan
dan kebutaan (Anderson, dkk, 2001). gangguan metabolik yang ditandai dengan
Prevalensi penyakit DM yang tinggi dan peningkatan kadar glukosa dalam darah
tingginya biaya perawatan penderita DM (hiperglikemia). Pankreas adalah kelenjar
perlu adanya upaya untuk pencegahan dan penghasil insulin yang terletak di belakang
penanggulangan penyakit tersebut melalui lambung. Di dalamnya terdapat pulau
edukasi tentang penyakit tersebut dan Langerhans pancreas yang berisi sel alpha
penatalaksanaan penyakit DM. Perilaku yang menghasilkan hormon glukagon dan
penanggulangan DM yang dilakukan oleh sel beta yang menghasilkan hormon insulin.
setiap penderita berrbeda sehingga dapat Kedua hormon ini bekerja secara
menjadi faktor yang menyebabkan tingkat berlawanan, glukagon meningkatkan
kesembuhan penyakit DM berbeda (Anani, glukosa darah sedangkan insulin bekerja
dkk, 2012). menurunkan kadar glukosa darah
(Schteingart, 2006).
Jumlah penduduk dengan usia
Faktor penyebab penyakit Diabetes
produktif yang cukup tinggi serta kesadaran
Melitus antara lain gangguan pada sekresi
masyarakat yang tinggi terhadap pentingnya
insulin atau gangguan kerja insulin dan atau
kesehatan menjadikan wilayah ini harus
keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes
menjaga pola hidup guna mencegah dan
melitus tidak dapat memproduksi atau tidak
menangani diabetes melitus secara tepat dan
dapat merespon hormon insulin yang
efektif. Masyarakat di wilayah Desa
dihasilkan oleh sel beta pankreas, sehingga
Mancasan juga aktif dalam kegiatan yang
kadar gula darah meningkat dan dapat
diadakan Desa atau tingkat kecamatan,
menyebabkan komplikasi jangka panjang
misalnya kegiatan PKK Desa, Posyandu
pada penderita. Diabetes melitus dibagi
Balita, Posyandu Lansia dan sebagainya.
dalam beberapa tipe. DM tipe 1 biasanya
Hal ini didukung dengan kesadaran
timbul gejala sebelum usia 30 tahun,
masyarakat dalam sosial budaya dan juga
walaupun gejala dapat timbul kapan saja
peningkatan kesehatan masyarakat. Selain
pasien dengan DM tipe 1 memerlukan
itu, di daerah tersebut terdapat potensi
terapi pengobatan dengan insulin. Diabetes
tumbuhan mahoni yang ternyata pada
melitus tipe 2 biasanya dialami pasien usia
bagian bijinya dapat dimanfaatkan sebagai
30 tahun atau lebih, dan terapi yang
sediaan herbal tradisional sebagai terapi
diberikan adalah obat oral. Diabetes tipe
pendamping Diabetes Melitus, tetapi masih
lainya adalah DM gestasional yang diderita
banyak masyarakat yang belum mengetahui
pada ibu hamil disebabkan oleh gangguan
mengenai informasi tersebut.
toleransi glukosa pada pasien tersebut. Saat
ini jumlah pasien penderita DM di
Upaya pencegahan sekunder dapat
Indonesia berdasarkan data Internasional
dilakukan melalui program penyuluhan
Diabetes Federation (IDF) menunujukkan
untuk meningkatkan kepatuhan penderita
jumlah penderita diabetes melitus di
DM dalam menjalani program pengobatan
Indonesia diperkirakan 10 juta dengan
menuju perilaku hidup sehat. Promosi
menepati urutan ketujuh di dunia. Faktor
perilaku hidup sehat adalah faktor penting
resiko diabetes tipe 2 antara lain : genetik,
dalam kegiatan pelayanan kesehatan.
lingkungan, usia tua, obesitas, kurangnya
Perubahan perilaku sangat diperlukan dalam
aktivitas fisik, riwayat DM gestasional serta
mencapai penatalaksanaan penyakit DM
ras atau etnis tertentu. Gejala penderita
yang maksimal. Edukasi kepada masyarakat
diabetes adalah rasa haus dan lapar yang
dapat melalui pemberian dukungan dan
berlebih, buang air kecil lebih sering pada
nasihat positif sehingga dapat menghindari
malam hari dan penurunan berat badan yang
terjadinya kecemasan masyarakat,
berlebih (Perkeni, 2011).

112
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 1 Maret 2019
Dwi Saryanti, Dian Nugraheni
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Diabetes Melitus

Teh herbal merupakan campuran dari dari desa tersebut. PKK Desa Mancasan
bahan-bahan alam yang terbuat dari bagian selalu melakukan kegiatan pertemuan rutin
tanaman yaitu daun, biji dan/atau akar setiap bulan pada tanggal 15 dan terdapat
berbagai tanaman (Widarta, dkk, 2018). posyandu balita dan lansia yang
Sebagai alternatif untuk menurunkan kadar dilaksanakan rutin setiap bulan pada
gula darah dalam tubuh dapat digunakan minggu pertama dan ketiga.
bahan herbal yang dibuat dalam bentuk teh
celup yang dibuat dengan mudah dan
METODE
murah dengan memanfaatkan bahan
traditional yang tersedia berlimpah disekitar Metode pelaksanaan kegiatan
lingkungan. Biji mahoni dapat dibuat dalam adalah dengan melakukan cek kadar
bentuk teh celup dengan cara diseduh glukosa darah dan pengukuran Indeks
dengan air panas. Sehingga sangat praktis Massa Tubuh (IMT), penyuluhan mengenai
untuk digunakan baik penderita diabetes penyakit DM dan pelatihan pembuatan teh
muda maupun tua. celup herbal dari biji mahoni. Cek
kesehatan yang dilakukan ini dapat
Berdasarkan hasil penelitian pada
digunakan untuk menentukan faktor resiko
tahun 1980 – 2000 menunjukkan
terjadinya penyakit diabetes melitus pada
peningkatan penderita diabetes melitus yang
seseorang. Penyuluhan mengenai diabetes
terus meningkat dengan tajam, misalnya di
melitus dengan memberikan edukasi
Jakarta (daerah urban) kejadian DM pada
mengenai penyakit DM, faktor resiko
tahun 1982 sebesar 1,7% dan pada tahun
terjadinya DM, komplikasi penyakit DM
1993 menjadi 5,7 %, sedangkan pada tahun
yang tidak terkontrol, pengelolaan penyakit
2001 meningkat lagi menjadi 12,8%.
DM, terapi farmakologi dan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
nonfarmakologi penyakit DM. Sasaran
Indonesai tahun 2003 diperkirakan
kegiatan ini adalah anggota PKK Desa
prevalensi DM yang terjadi di daerah urban
Mancasan, Baki, Sukoharjo. Kegiatan ini
sebesar 14,7% dan daerah rural sebesar
mendapat sambutan yang positif dan dari
7,2% (Perkeni, 2011). Hal ini menunjukkan
pihak Desa menyediakan tempat, bantuan
peningkatan prevalensi DM yang semakin
konsumsi dan sosialisasi undangan kepada
meningkat tiap tahun maka upaya
anggota PKK. Sarana yang dipersiapkan
pencegahan dan pengatasan diabetes
pelaksana adalah materi sosialisasi, brosur
melitus sangat penting untuk dilakukan. Hal
tentang penyakit DM, alat dan bahan
ini penting karena dapat memberikan
pembuatan teh celup herbal dari biji
manfaat yang besar terutama apabila
mahoni.
dilakukan pada masyarakat yang memiliki
angka penderita diabetes melitus yang
Evaluasi kegiatan dilakukan dengan
tinggi. Masyarakat yang tidak mengenal
memberikan pre tes dan post tes sebelum
tanaman yang mampu berkhasiat untuk
dan sesudah dilaksanakan kegiatan.
menurunkan kadar gula darah dapat
Rencana kegiatan pengabdian selanjutnya
memanfaatkan biji mahoni yang tersedia di
adalah melakukan evaluasi kambali
lingkungan tempat tinggal. Oleh karena itu
terhadap pengetahuan dan ketrampilan
maka dilakukan kegiatan pengabdian
dalam pembuatan teh celup herbal serta
masyarakat di Desa Mancasan, Baki,
mengembangkan teh celup biji mahoni
Sukoharjo. Sasaran kegiatan yang dilakukan
untuk menjadi produk unggulan bagi daerah
adalah anggota pertemuan PKK Desa
Mancasan ini.
Mancasan Baki Sukoharjo. Melalui
kegiatan ini diharapkan semua peserta dapat
melakukan sosialisasi di pertemuan PKK
HASIL DAN PEMBAHASAN
tiap RT sehingga seluruh warga dapat
memahami tentang penyakit diabetes
Edukasi Penyakit Diabetes Melitus
melitus dan cara pembuatan teh herbal biji
mahoni sehingga menjadi produk unggulan

113
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 1 Maret 2019
Dwi Saryanti, Dian Nugraheni
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Diabetes Melitus

Kegiatan ini diawali dengan dengan rusaknya saraf, pembuluh darah,


pengecekan kadar glukosa darah dan dan struktur interna lainnya. Berdasarkan
pengukuran nilai IMT. Pengecekan ini penelitian Alfarisi, dkk (2012)
dimaksudkan untuk melihat adanya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
penderita Diabetes dan peserta yang kadar kreatinin pada pasien yang tidak
mempunyai faktor resiko diabetes melitus. terkontrol dibanding pasien DM yang
Seseorang bisa dikatakan menderita terkontrol. Peningkatan kadar kreatinin
diabetes melitus jika mengalami gejala dapat mengindikasikan adanya gangguan
klasik DM yaitu poliuri (sering buang air pada fungsi ginjal. Penyakit DM yang tidak
kecil), polidipsi (sering haus) dan polifagi terkontrol juga meningkatkan resiko
(sering lapar) dan kadar glukosa plasma Obstructive Sleep Apnea (OSA) karena
sewaktu ≥200 mg/dL, mengalami gejala terjadinya penurunan massa otot pada
klasik DM dan kadar glukosa plasma puasa nasofaring dan osofaring sehingga terjadi
≥126 mg/dL, kadar gula plasma 2 jam kolaps saat tidur (Dharma, 2015). Untuk
setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) mencegah terjadinya komplikasi adalah
≥200 mg/dL, pemeriksaan HbA1C ≥ 6.5% dengan menerapak program Diabetes Self
(Perkeni, 2011). Faktor – faktor resiko Management Education (DSME). Diabetes
terjadinya DM meliputi riwayat keluarga Self Management Education (DSME)
ada yang menerita DM, obesitas (IMT ≥ 25 merupakan proses edukasi kesehatan bagi
kg/m2), pernah terjadi tekanan fisik individu maupun keluarga yang mempunyai
misalnya pembedahan atau karena penyakit, tujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
kadar kolesterol yang tinggi (HDL ≤ 35 keterampilan, dan kemampuan penderita
mg/dl atau 0,90 mmol/L dan atau kadar diabetes melitus untuk melakukan
trigliserida ≥ 250 mmol/dL atau 2,82 perawatan mandiri yang dapat menunjang
mmol/L), tekanan darah tinggi (≥ 140/90) penyembuhan dari penyakit DM
dan faktor usia (Trisnawati dan Setyorogo, (Permatasari, 2017).
2013). Tujuan pelayanan cek kesehatan ini
Penilaian terhadap keberhasilan
untuk memberikan pelayanan kepada
pelaksanaan kegiatan dilihat dari hasil
masyarakat untuk mengetahui kesehatannya
kuisioner yang disebarkan kepada
melalui hasil dari pengujian tersebut,
masyarakat yang diberikan sebelum dan
sehingga masyarakat dapat melakukan
setelah dilakukan kegiatan. Berdasarkan
pencegahan terhadap penyakit yang
hasil diperoleh bahwa terjadi peningkatan
mungkin ditimbulkan berdasarkan hasil cek.
pengetahuan masyarakat dari nilai 6,8
Cek kesehatan ini dapat melihat faktor
menjadi 9,75 (gambar 1). Pengetahuan
resiko terjadinya penyakit DM pada peserta.
masyarakat meningkat secara signifikan
Cek kesehatan ini mendapat respon yang
sehingga diharapkan masyarakat dapat
baik dari masyarakat sehingga banyak yang
melakukan pencegahan penyakit DM dan
memanfaatkan cek kesehatan gratis ini.
atau pencegahan komplikasi penyakit DM
Penyuluhan dilakukan untuk serta dapat menjadikan teh herbal biji
memberikan pengetahuan kepada mahoni menjadi produk andalan Desa
masyarakat mengenai gambaran penyakit Mancasan.
Diabetes Melitus, mulai dari gejala klasik,
gejala klinis, faktor resiko, pencegahan dan 15
pengobatan penyakit DM. Melalui
10
penyuluhan ini diharapkan masyarakat lebih
mengenal dan mengetahui tentang penyakit 5
ini sehingga dapat mencegah peningkatan
prevalensi penyakit DM serta mencegah 0
terjadinya komplikasi. Komplikasi yang sebelum penyuluhan
setelah penyuluhan
dapat tejadi pada penderita DM yang tidak
terkontrol dapat menyebabkan terjadinya Gambar 1. Diagram Peningkatan
penyakit-penyakit yang berhubungan Pengetahuan Responden

114
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 1 Maret 2019
Dwi Saryanti, Dian Nugraheni
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Diabetes Melitus

Pelatihan Pembuatan Teh Herbal juga perlu didesain lebih menarik sehingga
Pelatihan yang dilakukan adalah bisa meningkatkan daya tarik dari produk
pembuatan teh herbal dengan bahan biji teh herbal ini.
mahoni dan daun stevia. Penggunaan biji
mahoni ini karena memanfaatkan bahan
alam yang tersedia di daeran Mancasaan ini SIMPULAN
dan karena biji mahoni ini mempunyai Kegiatan ini mitra dapat memperoleh
aktivitas dalam menurunkan kadar gula pengetahuan tentang penyakit Diabetes
darah. Biji mahoni mempunyai rasa yang Melitus serta dapat memanfaatkan biji
sangat pahit sehingga ditambahkan daun mahoni sebagai teh celup herbal sebagai
stevia untuk mengurangi rasa pahit dari biji antidiabetes
mahoni tersebut dan daun stevia
mempunyai kalori yang rendah sehingga
cocok untuk penderita penyakit DM. DAFTAR PUSTAKA
Ekstrak metanol biji mahoni dapat American Diabetes Association. (2013).
menurunkan kadar gula darah pada Diagnosis and Classification of Diabetes
konsentrasi 250 mg/kgBB tikus (Suryani, Mellitus. Position Statement Diabetic
dkk, 2013). Biji mahoni mempunyai ras Care.
yang sangat pahit (Yuniarti, 2008), Alfarisi, S., Basuki, W., dan Susantiningsih,
sehingga untuk mengurangi rasa pahit T. (2012). Perbedaaan Kadar Kreatinin
digunakan daun stevia yang memiliki rasa Serum Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
manis karena mengandung steviosida. Yang Terkontrol Dengan Yang Tidak
Komponen lain pemberi rasa manis pada Terkontrol di RSUD Dr. H. Abdul
daun stevia tetapi dalam kadar yang lebih Moeloek Bandar Lampung Tahun 2012,
rendah, yaitu steviolbiosida, rebaudiosida Majority (Medical Journal of Lampung
A, B, C, D, E, F dan dulcosida A (Madan, University), 2 (5), 129-136.
2010). Pembuatan teh herbal ini untuk
memudahkan pemanfaatan dari biji mahoni Anani, S., Udiyono, A., Ginanjar, P. (2012).
yang dapat menunjang kesehatan. Selain itu Hubungan Antara Perilaku Pengendalian
karena ketersediaan biji mahoni yang cukup Diabetes dan Kadar Glukosa Darah
banyak di daerah Mancasan ini sehingga Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus
diharapkan dapat menjadikan teh herbal (Studi Kasus di RSUD Arjawinangun
sebagai produk unggulan dari daerah ini. Kabupaten Cirebon). Jurnal Kesehatan
Dalam pembuatan teh herbal juga sudah Masyarakat. 1 (2). 466-478.
dibuatkan desain kemasan tetapi dari desain Anderson, dkk. (2001). A taxonomy for
ini bisa dikembangkan lebih baik lagi. learning, Teaching and Assesing a
Dari hasil pelatihan ditargetkan 75% Revision of Bloom’s. Taxonomy of
peserta dapat membuat teh herbal dari biji Educational Objectives. Addison
mahoni. Dan dari hasil pelatihan ini 100% Wesley Longman. New York.
peserta dapat membuat teh herbal dari biji Dharma, I., S. (2015). Hubungan Diabetes
mahoni karena masyarakat mempunyai Melitus Terkontrol dan Tidak Terkontrol
antusiasme yang sangat tinggi terhadap Dengan Faktor Resiko Obstructive Sleep
pelatihan. Apnea (OSA), Naskah Publikasi,
Teh herbal yang dihasilkan memilik Fakultas Kedokteran, Universitas
rasa yang pahit dan teh herbal ini Muhammadiyah Surakarta.
diharapkan menjadi penunjang pengobatan Madan, D. (2010). Coagulation profile in
penyakit DM. Melalui pelatihan yang sudah diabetes and its association with
dilaksanakan diharapkan masyarakat dapat diabetic microvascular complications.
mengembangkan biji mahoni dalam teh JAPI.
celup sehingga menjadi produk unggulan
dari Desa Mancasan. Kemasan teh celup ini

115
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 1 Maret 2019
Dwi Saryanti, Dian Nugraheni
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Diabetes Melitus

Perkeni. (2011). Konsensus Pengelolaan Terhadap Peningkatan Kadar Insulin,


Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia Penurunan Ekspresi TNF-Alpha dan
2011. PB PERKENI. Semarang. Perubahan Jaringan Tikus Diabetes.
Jurnal Kedokteran Brawijaya. 27 (3),
Permatasari, dkk. (2017). Manfaat Diabetes
137-145.
Self Management Education (DMSE)
Untuk Pasien Diabetes Melitus. Prodi Trisnawati dan Setyorogo. (2013). Faktor
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe
Universitas Sriwijaya. Palembang. II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah
Schteingart, D. (2006). Pankreas:
Kesehatan, 5 (1).6-11
Metabolisme Glukosa dan Diabetes
Melitus. In Price S.A, Wilson L.M (Ed). Yuniarti, T. (2008). Ensiklopedia Tanaman
Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Obat Tradisional. Medpress.
Proses Penyakit 6th ed. EGC. Jakarta Yogyakarta.
Suryani, E, dan Aulanni'am. (2013).
Pengaruh Ekstrak Metanol Biji Mahoni

116
JPPM ISSN: 2549 – 8347 (Online)
ISNN: 2579 – 9126 (Print)
Vol. 3 No. 1 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai