Anda di halaman 1dari 6

2.

P2 FISIKA
1. Drone Helicopter
Dalam kunjungan yang dilakukan di dalam laboratorium P2 Fisika yang pertama yaitu
penelitian mengenai drone. Drone adalah salah satu jenis pesawat ulak-alik tanpa awak yang
biasanya dioperasikan dengan menggunakan remot control. Dalam keberjalanan di dunia ini
drone sangat dibutuhkan untuk melakukan pengawasan kepada sebuah wilayah dengan
dilengkapi dengan kamers yang terpasang padanya. Drone juga sering digunakan sebagai alat
mata- mata dan mengintai dari jauh dengan daya jangkau yang cukup jauh membuat alat ini
mudah untuk menyusup dan melakukan pengamatan tanpa diketahui. Dalam dunia distribusi
drone juga sangat bermanfaat untuk melakukan pengiriman paket maupun barang dengan
selamat. Untuk dunia pertanian sendiri drone yang dilengkapi dengan sensor cahaya dapat
digunakan untuk mengukur seberapa umur dan waku panen tanaman di lading. Drone sendiiri
juga sering digunakan dalam keadaan genting sepertihalnya menyemprotkan desinfektan pada
jalan- jalan atupun melakukan pemadaman kebakaran dengan penyemprotan air pada area
kebakarN yang sulit dijangkau manusia. Di dalam drone sendiri dilengkapi dengan GPS yang
membantu pilot drone atau orang yang mengoprasikan drone dapat dengan mudah
membedakan mana lubang yang mampu dilewati oleh drone atau tidak. Dengan GPS ini drone
juga dapat digunakan sebagai satelita yang membantu pemancaran sinya dan pengirimn sinyal.
Drone sendiri sebenarnya merupakan jenis pesawat yang cukup sederhana yang terdiri
dari mikrokontroler yang dilengkapi dengan actuator yang akan memutar baling-baling.
Sebelyum digunakan baling-baling dari drone ini akan dilakukan penelitian dengan
menggunakan hlikopter yang akan diberi beban pada salah satu sisinya dan akan diberi
gangguan yang menjadi standar seberapa kemampuan dari drone nantinya akan gangguan dari
zangin dan apakah drene akan melakukan pergerakan kasar dan mati atau drone akan berhenti
bekerja selama 1 sekon dan melakukan pengeakan dengan gerak secara halus.
Mikrokontroler yang sudah diberi perograman yang terhubung dengan remote control
akan bekerja dan menggerakan actuator yang nantinya memutar baling-baling dari drone
sendiri. Selain itu mikrokontroler juga akan terhubunga dengan bagian ain dari drone agar
dapat menggerakkan drone ke kanan, kiri, ataupun berputar. Drone mampu bergerak dengan
cukup lincah namun drone juga masih memiliki keterbatasan diantara yaitu daya jangkau
tinggi yang belum begitu banyak. Dan dalam laboratorium P2 Fisika perlu banyak
pengembangan salah satunya yaitu percobaan pembuatan pengontrolan [pergerakan drone
tanpa menggunakan tanpa remot control melainkan hanya dengan menggunakan computer
yang terdapat di dalam ruangan.
a. Istilah- istilah dalalam drone :
1. DRONE / UAV : Singatanya adalah Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat
UAV, adalah pesawat yang diterbagkan tanpa awak atau unmanned.
2. MULTIROTOR : Adalah rotor/ atau dinamo pengerak dari motor yang
jumlahnya multi atau lebih dari satu yang biasa dipakai untuk mengerakan
drone itu sendiri .www.herrytjiang.com
3. GPS : adalah kependekan dari Global Positioning System, merupakan system
navigasi berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan
Amerika, Jumlahnya sudah ribuan dan tergantung dari kegunaan masing
masing dari satelit tesebut , secara singkat GPS ini dipakai untuk
menunjukan posisi dari alat yang kita pakai.
4. GLONAS : Global Navigation Satellite System (GLONASS) adalah sistem
navigasi satelit yang dioperasikan dan digunakan oleh Rusia. Pada dasarnya
GPS dan GLONAS sama sebagai alat navigasi atau pendeteksi posisi.
5. SATELIT : Jumlah satelit yang terlihat pada device pengotrol yang
jumlahnya menunjukan berapa satelit yang melakukan kuncian pada drone
yang berhubungan dengan system GPS.
6. IMU : An inertial measurement unit (IMU) : adalah alat pengkukur dan
penginformasi tetang kekuatan medan magnet mengatur posisi drone agar
stabil, didalam IMU ini berisi accelerometers dan gyroscopes . IMU ini
merupakan komponen utama dari drone , UAC . Informasi yang di dapat
IMU akan menginformasikan posisi drone.  www.herrytjiang.com
7. CALIBRASI COMPAS : Kalibrasi kompas yang merupakan prosedur untuk
safety setiap drone , prosedurnya memiliki cara masing masing, tujuannya
untuk mendapatkan posisi yang benar sehingga drone bisa menyamakan
pergerakan dari rc dan menjalankan perintah dengan benar seperti perintah
RTH dll.
8. RTH : Return to Home  adalah feature di drone yang memungkinkan drone
kembali ke pangkalan atau ke HOME yang telah di setting dari
awal . www.herrytjiang.com
9. PILOT DRONE : Orang yang mengedalikan drone dari jarak jauh disebu
Pilot drone.
10. SAFETY PROSEDUR : prosedur aman yang harus dilakukan sewaktu
menerbangkan drone.
11. FIRST PERSON VIEW (FPV) : sudut pandang kamera yang bisa dirubah
sesuai keinginan biasa di drone terlihat seperti naik pesawat atau helicopter
yang bisa di setting sesuai kebutuhan.
12. RTF (Ready to fly) : posisi dimana drone sudah siap untuk diterbangkan
13. ESC ( Electronic Speed Controller ) : alat yang digunakan sebagai pengatur
kecepatan drone.
14. FC (Flight controller ) : adalah pengotrol dari drone untuk bisa bergerak
sesuai dengan perintah.
15. VPS : singakatan dari Vision positioning system adalah sistem sensor untuk
mengukur ketinggian atau posisi dari drone tersebut
16. FPV ( First person view ) : Pandangan dari pilot adalah feature yang
memperlihatkan kita sebagai pilot melihatnya langsung atau sudut pandang
orang pertama. Biasa feature ini dipakai dengan google / kacatamata khusus
untuk melihat secara langsung.
17. APAS : Advanced Pilot Assistance System adalah feature menghindar dari
rintangan secara automatic yang ada dibeberapa drone keluaran dji termasuk
mavic air, mavic 2 pro.

b. Bagian-bagian dari drone:


1. PROPELLER / Prop : Adalah baling baling yang dipakai untuk memberikan
daya angkat pada drone, pengendali arah, dan penyeimbang, jumlah dari
propeller tersebut bervariasi ada yang yang jumlahnya 2, 3, 4, 8 dan
seteterusnya.
2. RC : Remote contorol yang dipakai untuk menggerkan drone dari jarak jauh
biasa di drone RC ini dipasangkan dengan device seperti smartpone, tablet ,
komputer yang dipakai untuk visualisasi dari drone itu sendiri dan memantau
pergerakannya dari jarak jauh.
3. GIMBAL : Adalah system penstabil dari camera , juga sebagai penghubung
antara drone dan camera bentuknya masing masing berbeda tetapi memiliki
kegunaan yang sama yaitu membuat stabil pengambilan foto atau video
dengan menggunakan drone sehingga guncangan dari drone, dan angin tidak
membuat foto mejadi goyang atau blur.
4. CAMERA : camera yang dipkakai untuk menampilkan image yang dipakai
untuk melihat, memotret, melakukan recording video.
5. LANDING SKID  : kaki drone yang dipakai untuk melakukan pendaratan,
bentuknya bermacam macam dan terkadang bisa digerakan naik dan turun
sesuai kebutuhan.
6. SHOCK ABSORBER :  peredam getaran yang dipakai di drone untuk
membantu memberikan keseimbagan camera sehingga teteap lurus dan stabil
, tidak semuanya drone memiliki  ini tetapi didalam gimbal sudah ada fungsi
ini.
7. ROTOR : dinamo pengerak dari propeller dan jumlahnya tergantung dari
jenis drone itu sendiri, besaran rotornya juga tergantung dari besar kecilnya
drone.
8. NOSE : bagian depan dari drone biasa ditandai posisi nya dengan posisi
camera.
c. Arah gerak drone :
1. 3 AXIS  : Drone dapat digerakan ke tiga titik sumbu , dengan drone
quadcopter Drone dapat digerakan ke depan, kekiri keanan, dan berputar
atau pada sumbu x , y , z atau sering disebut gerakan Pitch , Roll, Yaw .
2. PITCH : gerakan drone untuk maju dan mundur pergerakanya bisa dengan
memajukan stik ke depan dan kebelakang sesuai dengan setting rc yang kita
lakukan.
3. ROLL   :gerakan drone untuk kekanan atau kekiri pergerakannya bisa
dnegan mengerakan kekanan dan kekiri dari rc yang ada.
4. YAW : gerakan drone untuk berputar dari kiri atau dari kanan dan
pergerakannya juga dikendalikan dengan RC yang sama gerakannya dengan
roll tetapi beda stik.
5. THROTTLE :   Pengendali dari motor / rotor dari drone tersebut bisa juga
disebut stik , biasa kita sebutnya throttle down artinya drone. diarahkan
kebawah. Naik menggunakan throttle up (arahkan stik ketas)
6. AUTO TAKE OFF & LANDING  : Drone bisa diterbangkan secara
langsung hanya dengan memencet tombol dan drone akan take off secara
automatic begitu pula dengan landingnya.
7. HOVERING : posisi drone dalam keadaan melayang diudara yang biasa
dipakai untuk checking drone.
8. TRIM : tombol atau dial yang dipakai untuk menyeimbangkan dan menjaga
kestabilan drone, biasa dipakai di heli rc sedangkan di drone sudah diatur
oleh IMU yang melakukan checking sehingga drone tetap stabil diudara.
9. ALERION : adalah istilah untuk mengerakan stik kekanan atau kekiri sama
dengan roll bisa juga disebut ALERION adalah melakukan test kekanan dan
kekiri.
10. ELEVATOR : adalah istilah untuk mengerakan stik ke depan dan kebelang
atau sama dengan pitch contol bisa juga disebut elevator adalah gerakan
melakukan test maju kedepan dan kebelakang.
11. FIGURE 8 : Drone terbang membentuk arah atau bentuk angka 8.
d. Mode pada drone :
1. P-MODE : Position mode, mode dimana GPS dari drone melakukan kuncian
ke drone sehingga drone bisa bergerak sesuai dngan perintah, tidak
terkendala oleh angin , jarak dari tanah.
2. MODE : ATTITUDE Mode . Altitude mode dimana drone hanya mengeunci
jarak ketinggian dari drone tetapi pergerakan kekanan kiri terpengaruh oleh
angin , mode ini dipakai jika mode P tidak berfungsi.
3. F -MODE: Feature mode , mode yang ada di drone dimana terdapat fungsi
fungsi otomatis / auto pilot yang diberikan oleh dji tersebut seperti mode
POI, Follow me, HOME lock dll.
4. S – MODE: Sport mode yang memungkinkan drone bisa terbang melebihi
dari kecepatan yang ada atau dipakai pada posisi P mode , jadi dengan
menggunakan S-mode kecepatan drone bisa ditambah.
5. Altitude : Ketinggian dari drone biasa digunakan satuan meter dan f
e. Jenis kamera drone:
1. FOV (FIELD OF VIEW) : sudut pandang dari camera drone , berapa
luaskah dan dihitung dalam derajat contoh FOV 94 derajat artinya lensa
camera bisa mencover sekitar 94 derajat
2. LIVE VIEW : feature yang memungkinkan apa yang dilihat oleh drone bisa
terlihat langsung dan dilihat oleh orang banyak dengan media seperti tv ,
youtube, facebook, dll
3. f stop : Besaran bukaan lensa yang dimiliki oleh
camera www.herrytjiang.com
4. Shutter speed : kecepatan yang bisa digunakan untuk memotret dan
mengambil video
5. ISO : tingkat sensifitas dari sensor yang diukur dengan ISO 100 – 3200
tergantung dengan jenis drone dan cameranya
6. Brust shooting : Feature camera yang memungkinkan camera untuk
memtoret lebih dari satu kali foto yang dihitung dengan per second seperti
6/s , artinya 6 frame yang bisa diambil dalam satu detik
7. AEB : Auto Exposure brackting feature dari camera yang memungkinkan
memotret dengan perbedaan exposure yaitu gelap , terang, correct / benar
f. Jenis drone :
DRONE / UAV  adalah pesawat tanpa awak yang dalam hal ini dibagi menjadi
berapa banyak baling baling yang mengerakkannya jadi bisa disebut sebagai
berikut

1. 2 copter : baling balingnya berjumlah dua


2. 3 copter / tricopter : baling balingnya berjumlah  tiga
3. 4 copter / quadcopter : baling balingnya ada 4
4. 6 copter / Hexa copter : baling balingnya ada 6
5. 8 copter / Octa copter : baling baling drone ada 8
2. Laboratorium Instrumentasi Elektronik (Pengembangan pengukuran beban
kendaran berjalan).
Latar belakang dari dilakukannnya penelitian ini adalahnya truk odol( truk
muatan berlebih) yang mengakibatkan banyaknya terjadi kecelakaan saat melakukan
penganggukatan muatan dan tidak sadar melakukan pengangkutan muatan berlebih. Hal
ini dapat terjadi karena disebabkanya keterbatasan jembatan timbang yang ada di
Indonesia yang mengakibatkan sebagian tidak melakukan pengukuran. Ketidakefisienan
pengukuran menggunakan jembatan timbang juga menjadi salah satu latar belakang
pengembangan penelitian ini. Pengkuran yang mengharuskan truk harus berhenti statis
dan dilakukan dalam beberpa titik pengukuran dan nantinya baru keluar penunjukan
pada display mengakibatkan pengkuran ini menjadi tidak praktik ditambah dengan
keadaaan jalan tol yang cukup padat jika tidak dilakukan penelitian mengenai
pengukuran bergerak ini maka akan banyak menimbulkan kemacetan yang nantinya
akan berdampak pada tersendatnya laju pengiriman dan pengguna lainnya. Pengkuuran
beban sendiri sebenarnya sudah ada sebelumnya yaitu dengan menggunakan
pizzoelektrik da load cell. Namun kelemahan dari system ini yaitu hanya dapat
dilakukan dalam pengukuran spot tertentu dan tidak mudah serta tidak bisa untuk
dilakukan pengukuran berjalan. Karena sasat tidak tepat pada sesnsor nya maka hasil
pengkuran tidak akan akurat dan melenceng jauh dari nilai sebenarnya. Itulah alasan
lain dibuatnya pwngukuran dengan menggunakan fiberoptik ini.

Perngembangan pengukuran berjalan dalam laboratorium intrumentasi elektronik


laboratorium P2 Fisika ini memanfaatkan kabel fiber optic yang berupa benang kecil
yang mentransikan cahanya dengan orde 7mikron dengan pelindung luar yang cukup
besar. Fungsi dari fiber optic sendiri yaitu menuntun cahaya dengan bentuk yang ia
miliki. Fiber optic sendiri banyak digunakan didunia komunikasi sehingga smartphone
dapat digunakan dengan alasan kapasitas transmisi dari fiber optic 1juta kali belih besar
dari kabel mikkrowave.
Untuk melakukan pengukuran berjalan dengan sensor fiber optic ini diperlukan
beberapa inovasi dengan tiga tipe :
1. Penggunaan efek makrobanding : dengan membuat lengkungan makro atau
besar dari fiber optic. Dengan pembuatan lengkungan ini mengkibatkan
adanya loss atau kehilangan daya dengan besarnya loss akan bergantung
dengan besarnya jari-jari kelengkungan fiber optic dan banyaknya
lengkungan/ lilitan. Banyaknya lengkungan dari fiber optic ini dapat di atur
namun dalam pengembangan penelitian sensor ini menggunakan hanya jari-
jari kelengkungannya saja. Dengan pemberian fiber optic pads jalan yang
akan dilewati oleh truk dengan fiber optic sendiri yang dilitkan pada
silindxer silikon yang mikro maka saat diberi tekanan berupa muatan truk ia
akan mengalami defleksi lengkungan sehingga nantinya akan diukur besar
dari defleksi tersebut menggunakan komputer sehingga dapat di ukur beban
dari truk tanpa berhenti.
2. Penggunaan efek mikrobanding : dengan pembuatan lengkungan mikro atau
kecil dengan mengguanakan fiber optik. Dengan teknik ini fiber optic akan
mendapat gangguan oleh pertikel atau yang sering disebit degrit. Dengan
gangguan parikel yaitu ayakan pasir 100 mikron yang duat seperti kue. Pasir
disini akan menusuk fiber saat kue silikon dan pasir diberi tekanan maka
ujung dari pasir-pasir akan memberi tekanan kecil pada fiberoptik sehingga
loss dari tekanan dapat dideteksi dan pengkukuran beban berjalan akan
terlaksana.
Ukuran dari pasir akan mempengaruhi keefektifan dari pengukuran ini.
3. Penggunaan fiber breakgreting : yaitu fiber optic biasa yang nantinya indeks
bias dari fiber optic ini akan dirubah-rubah sehingga membentuk resonator..
Sehingga saat diberi tekanan maka panjang gelombangnya akan berubah
dalam satu panjang maka indeks bias akan berubah. Rangkaian ini lebih
rumit dibandingkan dengan yang lain namun memiliki tingkat kepresisian
yang jauh lebih tinggi.
Cara peengukurannya sendiri yaitu fiber optic akan dipasang pada sepanjang
jalan sehingga nantinya semua bagian dari kendaraan akan menginjak fiber optik
saat diberi beban maka akan muncul hasilnya dalam display yang berbentuk
tegangan yang nantinya akan berfungsi bagi konfersi kepada bebannya. Selain dari
beban sendiri maka pengembangan pengukuran ini mampu mengukur laju dari
kendaraan sendiri. Kelebihan fiber optic ini yaitu dapat mengkur lebih dari satu
kendaraan sekaligus sehingga lebih efisien. Pengembangan yang dilakukan pada
sensor ini yaitu yang pertama pada besar kecilnya jari-jari kelengkungan terhadap
linieritas sensor. Kedua jarak yang tepat bagi sensor. Dan yang ketiga yaitu panjang
gelombang yang swsuai digunakan pada sensor.
Beban maksimum yang dapat di ukur dari yaitu 6 tom. Sekarang ini baru
dilakukan penelitian bagaimana cara untuk meningkatkan kaoasitas beban
maksimum dari rangkaian menggunakan fiber optic ini. Yang kedua yaitu penelitian
mengenai software dengan pendeteksi apakah kendaraan yang lewat, berapa
kendaraan yang lewat. Dan beban mobil dan kendaraan akan berbeda saat bergerak
dan diam maka dari itu software harus mampu mengukur lebar pulsa sehingga
kecepatan dan beban dapat dikorelasikan. Untuk yang terakhri bagaimana
fluktuasinya akan berubah atau tidak saat dilakukan pengukuran berulang.

Selain itu penelitian lain laboratorium instrumentasi elektronik yaitu alat


pengukuran gerakan tahan yang ditiipkan pada kerta sehingga setiap harinya akan
mendapatkan data pergerakan tanah dan kapan longsor terjadi. Selain itu terdapat
pula pelampung yang dilengkapi sensor dan GPs yang dapat mendeteksi alah aliran
dan temperature serta kekeruhan dari keadaan perairan itu sendiri.

3. Alat Pengukur Curah Hujan

Anda mungkin juga menyukai