Anda di halaman 1dari 8

ISSN :2085-6989

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


UNTUK MEMILIH USAHA WARALABA MAKANAN
MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

Oleh :
Meri Azmi

Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis
Padang 25163. Telp. 0751-72590, Fax. 0751-72576. E-mail : pnp@polinpdg.ac.

ABSTRACT

Large number of franchises that will be selected as well as indicators of many criteria, it is
necessary to build a decision support system that will help decide which franchise to
choose. The model used in the decision support system is a Multiple Attribute Decision
Making (MADM) and to perform calculations on the case MADM method in finding the
best alternative based on the criteria specified use traditional methods TOPSIS (Technique
for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) to perform the calculations. TOPSIS
method is chosen as the method is based on the concept that the best alternative was
chosen not only has the shortest distance from the positive ideal solution, but also has the
longest distance from the negative ideal solution.

Keywords : TOPSIS, MADM, Decision Support System

PENDAHULUAN dalam memilih usaha waralaba yang


Membuka usaha sendiri adalah tepat. Dalam memilih, ada kriteria
hal yang patut dipertimbangkan untuk kriteria yang dipertimbangkan dan
memperoleh penghasilan dalam masing masing orang memiliki kriteria
menopang kebutuhan dan biaya hidup yang berbeda tingkat kepentingan nya.
saat ini. Tentunya ada berbagai macam Untuk memilih waralaba makanan
jenis usaha yang dapat dijadikan pilihan misalnya, pengambil keputusan
dalam mengembangkan usaha. dihadapkan dengan banyaknya hal hal
Mengingat perlu pengetahuan dan atau kriteria yang harus dipertimbangkan.
pengalaman tertentu untuk menjalani Kriteria tersebut diantaranya
usaha tertentu, maka banyak orang yang adalah Jenis Makanan Waralaba,
lebih memilih usaha dengan sistem Cakupan Jaringan Waralaba, Lama
waralaba, karena usaha waralaba sudah Waralaba Berada Dalam Bisnis, Posisi
memiliki standar dan merk tersendiri. Waralaba Dalam Industri, Tingkat
Sehingga tidak harus mulai dari awal Keuntungan dan Kondisi Keuangan
perancangan usaha dan prosedur awal Waralaba, Tingkat Pertumbuhan
lainnya. Tak heran kalau saat ini Waralaba, Kerentanan Terhadap
bermunculan banyak sekali usaha Fluktuasi Ekonomi, Syarat Modal Untuk
waralaba, baik yang memiliki kesamaan Memulai, Persyaratan Inventory,
sistem maupun berbeda. Jumlah Karyawan, Pelatihan atau
Bagi orang yang baru didunia Pendidikan Khusus, Fasilitas Desain dan
usaha tentu akan mengalami kesulitan Konstruksi, Dukungan Grand Opening,

Jurnal Elektron Vol 5 No. 2, Edisi Desember 2013 61


ISSN :2085-6989

Dukungan Operasional Yang a. Jenis Waralaba yang dipilih adalah


Berkesinambungan, Franchise Fee, waralaba lokal yang bergerak
Pembiayaan Sebuah Waralaba, dan dibidang makanan dan dengan modal
Bantuan Pemilihan Lokasi. dibawah Rp.15.000.000 atau sama
Dengan banyaknya jumlah dengan Rp.15.000.000,-
waralaba yang akan dipilih serta b. Kriteria yang dipakai dalam paper ini
indikator kriteria yang banyak juga, hanya 6 kriteria yaitu: Lama Berada
maka perlu dibangun sebuah sistem Dalam Bisnis, Ketersediaan bahan
pendukung keputusan yang akan baku makanan , Syarat Modal Untuk
membantu memutuskan waralaba yang Memulai, Jumlah Karyawan,
akan dipilih. Model yang digunakan Franchise Fee, Biaya Operasional
dalam sistem pendukung keputusan ini waralaba.
adalah Multiple Attribute Decision c. Metode pengambilan data diperoleh
Making (MADM) dan untuk melakukan dengan quesioner dan pengumpulan
perhitungan metode MADM pada kasus data melalui web dan brosur tentang
tersebut dalam mencari alternatif terbaik kerjasama dan pembagian fee
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah waralaba bersangkutan.
ditentukan mengggunakan metode Tujuan penelitan ini adalah
TOPSIS (Technique for Order membangun suatu model pengambilan
Preference by Similarity to Ideal keputusan mengunakan Multiple
Solution ) untuk melakukan perhitungan. Attribute Decision Making (MADM)
Metode TOPSIS ini dipilih karena dengan metode TOPSIS (Technique for
metode ini didasarkan pada konsep Order Preference by Similarity to Ideal
dimana alternatif terpilih yang terbaik Solution ) untuk menentukan waralaba
tidak hanya memiliki jarak terpendek yang dipilih berdasarkan kriteria kriteria
dari solusi ideal positif, namun juga serta bobot yang sudah ditentukan.
memiliki jarak terpanjang dari solusi
ideal negatif. TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan latar belakang di FRANCHISE
atas dapat dirumuskan permasalahan
yang akan diselesaikan yaitu bagaimana Definisi Franchise (Waralaba):
merancang sebuah sistem pendukung Menurut Blake & Associates (Blake,
keputusan menggunakan MADM 1996), kata franchise berasal dari bahasa
(Multiple Attribute Decission Making) Perancis kuno yang berarti bebas. Pada
dengan metode TOPSIS (Technique for abad pertengahan franchise diartikan
Order Preference by Similarity to Ideal sebagai hak utama atau kebebasan (Sewu,
Solution ) untuk menentukan waralaba 2004, p. 15). Menurut Queen (1 993:4-5)
yang dipilih berdasarkan bobot dan franchise adalah kegiatan pemberian
kriteria yang sudah ditentukan. Dengan lisensi dari pemegang usaha (franchisor)
menggunakan sebuah aplikasi untuk kepada pembeli merek usaha (franchisee)
membantu menyelesaikan untuk berusaha dibawah nama dagang
persmasalahan sehingga jauh lebih franchisor berdasarkan kontrak dan
mudah dan efisien. pembayaran royalti.
Pada penelitian ini diperlukan Menurut Winarto (1995, p. 19)
batasan-batasan agar sesuai dengan apa Waralaba atau franchise adalah
yang sudah direncanakan sebelumnya hubungan kemitraan yang usahanya kuat
sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. dan sukses dengan usahawan yang relatif
Adapun batasan masalah yang di bahas baru atau lemah dalam usaha tersebut
pada penelitian ini adalah: dengan tujuan saling menguntungkan

62 Jurnal Elektron Vol 5 No. 2, Edisi Desember 2013


ISSN :2085-6989

khususnya dalam bidang usaha Dengan demikian dapat ditarik


penyediaan produk dan jasa langsung satu definisi tentang Sistem Pendukung
kepada konsumen. Keputusan yaitu sebuah sistem berbasis
Jenis/Bentuk Franchise Menurut komputer yang adaptif, fleksibel, dan
Mohammad Su’ud ( 1994:4445) bahwa interaktif yang digunakan untuk
dalam praktek franchise terdiri dari memecahkan masalah-masalah tidak
empat bentuk: terstruktur sehingga meningkatkan nilai
1. Product Franchise , Suatu bentuk keputusan yang diambil. (Khoirudin,
franchise dimana penerima franchise 2008).
hanya bertindak mendistribusikan MADM
produk dari partnernya dengan
pembatasan areal. Multiple Criteria Decision
2. Processing or Manufacturing Making (MCDM) adalah suatu metode
Franchise, Jenis franchise ini pengambilan keputusan untuk
memberikan hak pada suatu badan menetapkan alternatif terbaik dari
usaha untuk membuat suatu produk sejumlah alternatif berdasarkan beberapa
dan menjualnya pada masyarakat, kriteria tertentu. Berdasarkan tujuannya,
dengan menggunakan merek dagang MCDM dapat dibagi menjadi dua model
dan merek franchisor. Jenis franchise (Zimmermann, 1991): Multiple Attribute
ini seringkali ditemukan dalam Decision Making (MADM) dan Multi
industri makanan dan minuman. Objective Decision Making (MODM).
3. Bussiness Format atau System Multiple Attribute Decision
Franchise, Franchisor memiliki cara Making (MADM) digunakan untuk
yang unik dalam menyajikan produk menyelesaikan masalah - masalah dalam
dalam satu paket, seperti yang ruang diskret. Oleh karena itu pada
dilakukan oleh Mc Donald’s dengan Multiple Attribute Decision Making
membuat variasi produknya dalam (MADM ) biasanya digunakan untuk
bentuk paket. melakukan penilaian atau seleksi
4. Group Trading Franchise, Bentuk terhadap beberapa alternatif dalam
franchise yang menunjuk pada jumlah yang terbatas. Pada dasarnya
pemberian hak mengelola toko-toko proses Multiple Attribute Decision
grosir maupun pengecer yang Making (MADM) dilakukan melalui tiga
dilakukan toko serba ada. tahap, yaitu penyusunan komponen
komponen situasi,analisis, dan sintetis
informasi (Rudolphi, 2000).
Pada tahap penyusunan
Sistem Pendukung Keputusan komponen- komponen situasi, akan
Sistem Pendukung Keputusan dibentuk tabel taksiran yang berisi
sebagai sebuah sistem berbasis komputer identifikasi alternatif dan spesifikasi
yang membantu dalam proses tujuan, kriteria dan atribut.
pengambilan keputusan. Sistem Tahap analisis dilakukan melalui
Pendukung Keputusan sebagai sistem dua langkah. Pertama, mendatangkan
informasi berbasis komputer yang taksiran dari besaran yang potensial,
adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara kemungkinan dan ketidakpastian yang
khusus dikembangkan untuk mendukung berhubungan dengan dampak dampak
solusi dari pemasalahan manajemen yang mungkin pada setiap alternatif.
yang tidak terstruktur untuk Kedua, meliputi pemilihan dari
meningkatkan kualitas pengambilan preferensi pengambil keputusan untuk
keputusan. setiap nilai, dan ketidak pedulian
Jurnal Elektron Vol 5 No. 2, Edisi Desember 2013 63
ISSN :2085-6989

terhadap resiko yang timbul. Sebagian tidak hanya memiliki jarak terpendek
besar pendekatan Multiple Attribute dari solusi ideal positif, namun juga
Decision Making (MADM) dilakukan memiliki jarak terpanjang dari solusi
melalui dua langkah, yaitu melakukan ideal negatif (Hwang, 1981) (Zeleny,
agregasi terhadap keputusan keputusan 1982). Konsep ini banyak digunakan
yang tanggap terhadap semua tujuan pada beberapa model MADM untuk
pada setiap alternatif dan melakukan menyelesaikan masalah keputusan secara
perangkingan alternatif – altenatif praktis (Hwang, 1993)(Liang, 1999)(Yeh,
keputusan tersebut berdasarkan hasil 2000). Hal ini disebabkan karena
agregasi keputusan. konsepnya sederhana dan mudah
Dengan demikian bisa dikatakan dipahami, komputasinya efisien dan
bahwa masalah Multiple Attribute memiliki kemampuan untuk mengukur
Decision Making (MADM) adalah kinerja relatif dari alternatif -alternatif
mengevaluasi m alternatif Ai (i=1,2,..,m) keputusan dalam bentuk matematis yang
terhadap sekumpulan atribut atau kriteria sederhana.
Cj(j = 1,2,..,n), dimana setiap atribut
saling tidak bergantung satu dengan METODE PENELITIAN
yang lainnya. Matriks keputusan setiap Perancangan Sistem MADM
alternatif terhadap setiap atribut X
diberikan sebagai : Seperti telah dijelaskan pada
pendahuluan, penilaian dilakukan
dengan melihat nilai-nilai terhadap
indikator Lama Berada Dalam Bisnis,
Syarat Modal Untuk Memulai, Jumlah
Karyawan, Biaya Operasional, Franchise
Fee. Selanjutnya masing-masing
indikator tersebut dianggap sebagai
kriteria yang akan dijadikan sebagai
faktor untuk menentukan waralaba yang
Dimana Xij merupakan rating akan dipilh. Variabel yang digunakan
kinerja alternatif ke – i terhadap atribut dalam penelitian ini adalah Lama Berada
ke – j. Nilai bobot yang menunjukkan Dalam Bisnis, Syarat Modal Untuk
tingkat kepentingan relatif setiap atribut, Memulai, Jumlah Karyawan, Biaya
diberikan sebagai W : Operasional, Franchise Fee. Sistem
W = {w1, w2, ..., wn} menggunakan “what- if” Analysis dalam
Rating Kinerja (X) dan nlai bobot pengambil keputusan. Analisis ini
(W) merupakan nilai utama yang berangkat dari pertanyaan, Apa yang
merepresentasikan preferensi absolut akan terjadi pada solusi yang dihasilkan
dari pengambil keputusan. Masalah jika suatu variabel input, asumsi, atau
MADM diakhiri dengan proses nilai sebuah parameter berubah.
parankingan untuk mendapatkan
alternatif terbaik yang diperoleh Kebutuhan Input
berdasarkan nilai keseluruhan preferensi Input untuk melakukan proses
yang diberikan (Yeh, 2002). pengambilan keputusan dari beberapa
TOPSIS (Technique for Order alternatif ini dapat dilakukan dengan
Preference by Similarity to Ideal menggunakan wawancara langsung
Solution) kepada pemilik waralaba atau
pengumpulan data waralaba yang
TOPSIS didasarkan pada konsep bersangkutan dari brosur ataau internet.
dimana alternatif terpilih yang terbaik Input data waralaba disesuaikan dengan

64 Jurnal Elektron Vol 5 No. 2, Edisi Desember 2013


ISSN :2085-6989

kriteria yang ditetapkan, dalam contoh C1 = Lama Berada Dalam Bisnis


kasus pada paper ini kriteria yang C2 = Syarat modal untuk memulai
dibutuhkan adalah sebagai berikut: C3 = Jumlah karyawan
a. Lama Berada Dalam Bisnis C4 = Biaya Operasional Waralaba
b. Syarat modal untuk memulai C5 =Ketersediaan bahan baku dan
c. Jumlah karyawan penunjang
d. Biaya Operasional Waralaba C6 = Francise Fee
e. Ketersediaan bahan baku dan Diagram Konteks
penunjang
f. Francise Fee Merupakan level tertinggi dari
Rating kecocokan setiap alternatif pada DFD , yang menggambarkan seluruh
setiap kriteria di nilai dengan 1 sampai 5, input ke atau output dari sistem dan
yaitu : memberikan gambaran tentang
1 = Sangat buruk keseluruhan sistem. Pada DFD level ini
2 = Buruk user melakukan input data kriteria, data
3 = Cukup waralaba, data transaksi . Selanjutnya
4 = Baik data akan diproses dan Sistem akan
5 = Sangat Baik menampilkan informasi hasil dukungan
Input Preferensi atau tingkat keputusan kepada User atau pengambil
kepentingan dilakukan oleh pengambil keputusan.
keputusan sesuai dengan tingkat
kepentingan dari masing masing kriteria.
Nilai tingkat kepentingan setiap kriteria
di nilai dengan 1 sampai 5, yaitu :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi

Kebutuhan Output Gambar 1. Diagram Konteks


Output atau keluaran yang Rancangan Basis Data
dihasilkan dari penelitian ini adalah Desain database diperlukan untuk
sebuah alternatif yang memiliki nilai membuat aplikasi Sistem Pendukung
tertinggi dibandingkan dengan alternatif Keputusan nantinya. Dalam penelitian
nilai yang lain. Pada penelitian ini hasil ini, desain databasenya adalah sebagai
keluarannya diambil dari urutan berikut :
alternatif tertinggi ke alternatif terendah.
Hasil akhir yang dikeluarkan oleh
program nanti berasal dari nilai setiap
kriteria, karena dalam setiap kriteria
memiliki nilai yang berbeda-beda.
Kriteria Yang Dibutuhkan
Dalam metode ini ada kriteria
yang dibutuhkan untuk menentukan
waralaba yang akan dipilih sebagai
usaha. Adapun kriterianya adalah:

Jurnal Elektron Vol 5 No. 2, Edisi Desember 2013 65


ISSN :2085-6989

7. Menentukan jarak antara nilai setiap


alternatif dengan matriks solusi ideal
negatif
8. Menentukan jarak antara nilai setiap
alternatif dengan matriks solusi ideal
positif dan negatif
9. Maka Alternatif yang disarankan
adalah Waralaba Mr. Burger dengan
nilai V1 adalah 0,647

Gambar 2. Rancangan Basis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bagian ini akan diberikan
sebuah contoh kasus yang
diimplementasikan pada sistem yang
telah dibuat.
Pak Wahyu, akan memulai bisnis
waralaba. Dalam memilih waralaba yang
tepat, Pak Wahyu memiliki tiga buah Gambar 3. Alternatif Pemilihan
data waralaba yang akan dipilihnya. Waralaba
Data waralaba berdasarkan kriteria
kriteria yang di inginkan nya dapat
dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Pada gambar 3 terlihat hasil dari
Tabel 1 Data yang Tersedia perhitungan menggunakan sistem yang
telah dirancang yaitu berupa alternatif
pemilihan waralaba.
KESIMPULAN
Model yang digunakan dalam
sistem pendukung keputusan ini adalah
Multiple Attribute Decision Making
Untuk menyelesaikan kasus tersebut (MADM) dan untuk melakukan
maka tahapan yang akan dilakukan perhitungan metode MADM pada kasus
adalah : tersebut dalam mencari alternatif terbaik
1. Membuat Tabel Rating Kecocokan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
Tiap Alternatif dan Tiap Kriteria ditentukan mengggunakan metode
2. Membangun normalisasi R TOPSIS (Technique for Order
3. Membangun normalisasi Y Preference by Similarity to Ideal
4. Menentukan matriks solusi ideal Solution) untuk melakukan perhitungan
positif akan menghasilkan Sistem pendukung
5. Menentukan matriks solusi ideal keputusan yang membantu memutuskan
negatif waralaba yang akan dipilih.
6. Menentukan jarak antara nilai setiap
alternatif dengan matriks solusi ideal SARAN
positif. Bagi para peneliti
yang berkeinginan untuk

66 Jurnal Elektron Vol 5 No. 2, Edisi Desember 2013


ISSN :2085-6989

mengembangkan sistem pendukung


keputusan ini dapat membuat tampilan
yang lebih user friendly kepada
pengguna dan dibuatkan langkah setiap
proses perhitungan agar lebih jelas dan
mudah dipahami.

Daftar Pustaka

Abhary, K., Marian, R., Abd, K., 2011,


An MCDM Approach to Selection
Scheduling Rule in Robotic Flexible
Assembly Cells, World Academy of
Science, Engineering and
Technology.
Hao, L., dan Qing, S.X., 2006,
Application of Topsis in The Bidding
Evaluation of Manufacturing
Enterprises, Proceedings of e-
ENGDET 2006 5th International
Conference on e-Engineering &
Digital Enterprise Technology,
Guiyang, Cina.
Herkules, 2010, Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Penerima Dana
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)
Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perdesaan (Studi Kasus : PNPM MPd
Selat Kapuas Kalimantan Tengah),
Tesis, Program Magister Ilmu
Komputer Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Sukerti, N.K., 2010, Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Desa Penerima
Bantuan Program Community Based
Development (CBD)- Bali Sejahtera
Menggunakan Metode TOPSIS, Tesis,
Program Pascasarjana Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Wu, M., 2007, Topsis-AHP Simulation
Model and Its Application to Supply
Chain Management, World Journal of
Modelling and Simulation, England,
UK.

Jurnal Elektron Vol 5 No. 2, Edisi Desember 2013 67


ISSN :2085-6989

HALAMAN INI
SENGAJA DIKOSONGKAN

68 Jurnal Elektron Vol 5 No. 2, Edisi Desember 2013

Anda mungkin juga menyukai