Oleh :
Meri Azmi
Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis
Padang 25163. Telp. 0751-72590, Fax. 0751-72576. E-mail : pnp@polinpdg.ac.
ABSTRACT
Large number of franchises that will be selected as well as indicators of many criteria, it is
necessary to build a decision support system that will help decide which franchise to
choose. The model used in the decision support system is a Multiple Attribute Decision
Making (MADM) and to perform calculations on the case MADM method in finding the
best alternative based on the criteria specified use traditional methods TOPSIS (Technique
for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) to perform the calculations. TOPSIS
method is chosen as the method is based on the concept that the best alternative was
chosen not only has the shortest distance from the positive ideal solution, but also has the
longest distance from the negative ideal solution.
terhadap resiko yang timbul. Sebagian tidak hanya memiliki jarak terpendek
besar pendekatan Multiple Attribute dari solusi ideal positif, namun juga
Decision Making (MADM) dilakukan memiliki jarak terpanjang dari solusi
melalui dua langkah, yaitu melakukan ideal negatif (Hwang, 1981) (Zeleny,
agregasi terhadap keputusan keputusan 1982). Konsep ini banyak digunakan
yang tanggap terhadap semua tujuan pada beberapa model MADM untuk
pada setiap alternatif dan melakukan menyelesaikan masalah keputusan secara
perangkingan alternatif – altenatif praktis (Hwang, 1993)(Liang, 1999)(Yeh,
keputusan tersebut berdasarkan hasil 2000). Hal ini disebabkan karena
agregasi keputusan. konsepnya sederhana dan mudah
Dengan demikian bisa dikatakan dipahami, komputasinya efisien dan
bahwa masalah Multiple Attribute memiliki kemampuan untuk mengukur
Decision Making (MADM) adalah kinerja relatif dari alternatif -alternatif
mengevaluasi m alternatif Ai (i=1,2,..,m) keputusan dalam bentuk matematis yang
terhadap sekumpulan atribut atau kriteria sederhana.
Cj(j = 1,2,..,n), dimana setiap atribut
saling tidak bergantung satu dengan METODE PENELITIAN
yang lainnya. Matriks keputusan setiap Perancangan Sistem MADM
alternatif terhadap setiap atribut X
diberikan sebagai : Seperti telah dijelaskan pada
pendahuluan, penilaian dilakukan
dengan melihat nilai-nilai terhadap
indikator Lama Berada Dalam Bisnis,
Syarat Modal Untuk Memulai, Jumlah
Karyawan, Biaya Operasional, Franchise
Fee. Selanjutnya masing-masing
indikator tersebut dianggap sebagai
kriteria yang akan dijadikan sebagai
faktor untuk menentukan waralaba yang
Dimana Xij merupakan rating akan dipilh. Variabel yang digunakan
kinerja alternatif ke – i terhadap atribut dalam penelitian ini adalah Lama Berada
ke – j. Nilai bobot yang menunjukkan Dalam Bisnis, Syarat Modal Untuk
tingkat kepentingan relatif setiap atribut, Memulai, Jumlah Karyawan, Biaya
diberikan sebagai W : Operasional, Franchise Fee. Sistem
W = {w1, w2, ..., wn} menggunakan “what- if” Analysis dalam
Rating Kinerja (X) dan nlai bobot pengambil keputusan. Analisis ini
(W) merupakan nilai utama yang berangkat dari pertanyaan, Apa yang
merepresentasikan preferensi absolut akan terjadi pada solusi yang dihasilkan
dari pengambil keputusan. Masalah jika suatu variabel input, asumsi, atau
MADM diakhiri dengan proses nilai sebuah parameter berubah.
parankingan untuk mendapatkan
alternatif terbaik yang diperoleh Kebutuhan Input
berdasarkan nilai keseluruhan preferensi Input untuk melakukan proses
yang diberikan (Yeh, 2002). pengambilan keputusan dari beberapa
TOPSIS (Technique for Order alternatif ini dapat dilakukan dengan
Preference by Similarity to Ideal menggunakan wawancara langsung
Solution) kepada pemilik waralaba atau
pengumpulan data waralaba yang
TOPSIS didasarkan pada konsep bersangkutan dari brosur ataau internet.
dimana alternatif terpilih yang terbaik Input data waralaba disesuaikan dengan
Daftar Pustaka
HALAMAN INI
SENGAJA DIKOSONGKAN