Anda di halaman 1dari 8

PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar berisi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standard kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Secara teperinci, bahan ajar memuat isi tentang pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,
dan prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.

Bahan-bahan atau materi pembelajaran yang tersusun sistematis yang digunakan guru
atau siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan.

• Bahan ajar berkaitan erat dengan kurikulum

• Bahan ajar yang baik bersifat swa ajar

• Bahan ajar yang baik dilengkapi dengan:

- pedoman bagi siswa dan

- pedoman bagi guru

JENIS ISI BAHAN AJAR

1. Jenis isi materi fakta adalah menyangkut nama-nama objek, peristiwa sejarah,
lambang, nama tempat, nama orang, dan lain-lain (contoh fakta: ibukota provinsi
sumatera utara adalah medan).

2. Jenis isi materi konsep adalah pengertian, defenisi, ciri khusus, komponen atau
bagian suatu objek (contoh konsep: kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada
sandaran dan lengannya).

3. Jenis isi materi prinsip adalah dalil, rumus, postulat, teorema, atau hubungan
antar konsep yang menggambarkan “jika .... maka ….” (contoh prinsip: hukum
permintaan dan penawaran, jika penawaran tetap permintaan naik, maka harga
akan naik).

4. Jenis isi materi prosedur adalah materi yang bekenaan dengan langkah-langkah
secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas (contoh:
langkah-langkah menjumlahkan pecahan ialah: (a) menyamakan penyebut, (b)
menjumlahkan pembilang dengan pembilang dari penyebut yang telah disamakan,
(c) menuliskan dalam bentuk pecahan hasil penjumlahan pembilang dan penyebut
yang telah disamakan). Contoh lain: langkah-langkah menjalankan peralatan
mikroskop.

5. Jenis materi sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan sikap atau
nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong menolong, semangat.
6. Jenis isi materi keterampilan adalah berkenaan dengan gerakan.

PRINSIP PENYUSUNAN BAHAN AJAR

1. Prinsip relevansi (keterkaitan), bahan ajar harus relevan atau ada


kaitannya/hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar.

2. Prinsip konsistensi (keajegan), jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
ada empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan harus meliputi empat
macam tersebut.

Contoh: jika kompetensi dasar yang diharapkan dikuasai siswa berupa


menghapal fakta, maka bahan ajar yang diajarkan harus berupa fakta atau
bahan hapalan

• Prinsip Kecukupan, artinya materi yang diajarkan harus cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak
boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan
kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang
tidak perlu untuk mempelajarinya.

Rasional Perlunya Bahan Ajar

• Memberikan waktu yang cukup bagi guru untuk melakukan perannya sebagai
fasilitator

• Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi

• Memberikan relevansi yang tinggi antara materi pembelajaran dengan tujuan


kurikulum

• Memperbesar kemungkinan pencapaian tujuan kurikulum dengan waktu yang


tersedia

• Meningkatkan motivasi belajar siswa

• Siswa akan lebih proaktif dan reaktif dalam pembelajaran

Jenis-jenis Bahan Ajar

1. Buku teks 3. Transformasi

2. Buku ajar 4. Kompilasi

• Ditulis sendiri
• Ditulis pihak lain

Buku teks adalah bahan ajar yang paling lemah

Kelemahan buku teks:

- Kurang menimbulkan minat siswa

- Bahasa dan uraiannya sulit dipahami

- Bahasanya kurang komunikatif

- Strukturnya tidak berdasarkan kebutuhan siswa

- Disusun tidak digunakan untuk digunakan dalam PBM

- Sering tidak menjelaskan tujuan instruksional

- Sering tidak memberikan latihan

- Sering tidak memberikan rangkuman

- Sangat padat

- Tidak mengantisipasi kesukaran belajar siswa

- Tidak mempunyai mekanisme mengumpulkan umpan balik dari pemakai

- Tidak dilengkapi dengan petunjuk menggunakannya

PERBEDAAN BUKU TEKS DAN BAHAN AJAR

No . Buku Teks No . Bahan Ajar

1 Mengasumsikan minat dari 1 Menimbulkan minat dari pembaca


2 pembaca 2 Ditulis dan dirancang untuk digunakan
3 Ditulis terutama untuk digunakan 3 siswa
guru Menjelaskan tujuan instruksional
4 4
Dirancang untuk dipasarkan secara Disusun berdasarkan pola belajar yang
5 luas 5
fleksibel
6 Belum tentu menjelaskan tujuan 6
Struksturnya Berdasarkan kebutuhan
instruksional siswa dan kompetensi akhir yang akan
Disusun secara linear dicapai
Strukstur berdasarkan logika Berfokus pada pemberian kesempatan
bidang ilmu atau konten bagi siswa untuk berlatih
Belum tentu memberikan latihan Mengakomodasi kesukaran belajar
7 7 siswa
8 Tidak mengantisipasi kesukaran 8 Selalu memberikan rangkuman
belajar siswa 9 Gaya penulisan bahasanya komunikatif
9 Belum tentu memberikan dan semi formal
rangkuman Kepadatan berdasarkan kebutuhan
10
Gaya penulisannya bahasanya siswa
10 naratif tetapi tidak komunikatif Dikemas untuk digunakan dalam
11 Sangat padat 11 proses instruksional
12 Dikemas untuk dijual secara umum 12 Mempunyai mekanisme untuk
Tidak mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik untuk
mengumpulkan umpan balik dari siswa
pemakai Menjelaskan cara mempelajari bahan
13 13 ajar
Tidak memberikan saran-saran cara
14 mempelajari buku tersebu

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM


PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

1. Kecermatan isi.

Kecermatan isi adalah kesahihan atau kebenaran isi secara keilmuan, dan
keselarasan isi. Kebenaran isi berdasarkan sistim nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat atau bangsa. Kesahihan isi menunjukkan bahwa isi bahan ajar tidak
dikembangkan secara asal-asalan tetapi dikembangkan berdasarkan konsep dan teori
yang berlaku dalam bidang ilmu serta sesuai dengan kemutakhiran perkembangan
bidang ilmu dan hasil penelitian empiris yang dilakukan dalam bidang ilmu tersebut.
Artinya isi bahan ajar dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, benar dari segi
keilmuan.

2. Ketepatan Cakupan.

Ketepatan cakupan berhubungan dengan isi bahan ajar dari sisi keluasan dan
kedalaman isi atau materi, serta keutuhan konsep berdasarkan konsep bidang ilmu.
Seberapa banyak atau luas atau dalam suatu topik akan disajikan kepada siswa? Lalu
bagaimana keutuhan konsep yang disajikan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
lihatlah tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dikuasai siswa, hal itulah
yang menjadi acuan untuk menentukan cakupan bahan ajar

3. Ketercenaan Bahan Ajar.

Bahan ajar menggunakan media apapun, harus memiliki tingkat ketercernaan


yang tinggi, artinya bahan ajar dapat dipahami dan isinya dapat dimengerti siswa
dengan mudah. Ada enam hal yang mendukung tingkat ketercernaan bahan ajar yaitu:
a) pemaparan yang logis, bahan ajar dipaparkan mulai dari yang umum ke
yang khusus atau sebaliknya, dari yang mudah ke yang sukar, dari yang
inti ke yang pendukung.

b) Penyajian materi yang runtut, bahan ajar disajikan secara sistematis,


tidak meloncat-loncat, penyajian dimulai dari uraian, contoh, latihan,
boleh berubah-ubah tetapi tidak membosankan.

c) Contoh dan ilustrasi yang memudahkan pemahaman

d) Alat bantu yang memudahkan

e) Format yang tertib dan konsisten, dan

f) Penjelasan tentang relevansi dan manfaat bahan ajar

4. Penggunaan Bahasa

dalam mengembangkan bahan ajar, penggunaan bahasa menjadi salah satu


faktor penting. Pemilihan ragam bahasa, pemilihan kata, penggunaan kalimat efektif
dan penyusunan paragraf yang bermakna, sangat berpengaruh pada manfaat bahan
ajar.

• Perwajahan/Pengemasan

perwajahan/pengemasan atau penataan informasi dalam satu halaman cetak,


serta dalam paket bahan ajar multimedia adalah merupakan daya tarik yang perlu
dipertimbangkan untuk menarik perhatian siswa mempelajari bahan ajar itu. Hal-hal
yang perlu dibuat adalah:

a) Narasi atau teks tidak terlalu padat satu halaman

b) Sediakan bagian kosong secara konsisten dalam halaman-halaman bahan


ajar untuk tempat coret-coret siswa

c) Padukan grapik, poin, dan kalimat-kalimat pendek yang tidak


membosankan.

d) Gunakan sistim paragraf yang tidak rata pada pinggir kanan, karena
paragraf seperti ini lebih mudah dibaca

e) Gunakan gambar atau grafik untuk tujuan tertentu

f) Gunakan sistim penomoran yang benar dan konsisten, dan

g) Gunakan dan variasikan jenis dan ukuran huruf untuk menarik


perhatian.

6. Ilustrasi
ilustrasi dalam bahan ajar memiliki ragam manfaat, antara lain membuat bahan
ajar menjadi lebih menarik melalui variasi penampilan. Ilustrasi digunakan untuk
memperjelas pesan atau informasi yang disampaikan, sehingga dapat memotivasi,
komunikatif, membantu retensi dan pemahaman siswa terhadap isi pesan.

7. Kelengkapan Komponen

Bahan ajar idealnya merupakan paket multikomponen. Paket tersebut


mempunyai sistimatika penyampaian dan urutan materi yang baik. Bahan ajar
memiliki komponen utama, pelengkap dan komponen evaluasi hasil belajar.

Komponen utama berisi informasi atau topik utama yang bisa disampaikan
kepada siswa, bisa dalam berbagai bentuk bahan cetak, buku teks, buku pelajaran.

Komponen pelengkap, biasanya pendukung cetak (materi pengayaan, bacaan,


jadwal, silabus, peta materi, dan lainnya.

Komponen evaluasi hasil belajar terdiri dari perangkat soal tes atau alat
evaluasi non tes untuk tes formatif dan sumatif.

Menulis Sendiri Bahan Ajar

Guru dapat menulis sendiri bahan ajar apabila dengan asumsi:

1. Guru adalah pakar dalam bidang ilmu

2. Guru mempunyai kemampuan menulis

3. Guru mengerti kebutuhan siswa

• Guru dapat menulis bahan ajar secara individual atau kelompok

• Kemampuan menulis dapat diperoleh melalui:

- belajar sendiri

- pelatih seminar

• Kebutuhan siswa dapat diketahui dari:

- analisis instruksional

- rencana kegiatan belajar mengajar


• Materi bahan ajar adalah pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang terdapat
dalam GBPP, SAP dan KP

• Keuntungan menulis sendiri bahan ajar adalah guru akan meningkat


kepakarannya dalam:

- bidang ilmu

- bidang keterampilan menulis

Transformasi Materi/Informasi

• Informasi yang ada di pasaran dikumpulkan, diubah dan ditulis ulang dengan
bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi bahan ajar

• Juga ditambah dengan:

- kompetensi yang akan dicapai

- bimbingan belajar

- latihan

- tes formatif

- umpan balik

• Transformasi materi/informasi lebih cepat akan tetapi akan menjadi lebih


mahal karena perlu memperoleh ijin dari pengarang asli

Kompilasi

• Kompilasi hampir sama dengan transformasi

• Dalam kompilasi tidak terdapat penulisan kembali atau perubahan. Materi


dikumpulkan, dipilih dan dipilah, difotocopy, dan disusun berdasarkan tujuan
instruksional, GBPP, SAP, dan KP

• Perlu dibuat halaman penyekat yang berisi Nomor Pertemuan, TIK, Pokok
Bahasan dan deskripsi singkat, bahan yang dikompilasi, tugas, dsb.

• Kompilasi perlu dilengkapi dengan pedoman bagi siswa dan pedoman


penggunaan bagi guru

Prosedur Kompilasi

1. Kumpulkan literatur yang tercantum dalam GBPP

2. Tentukan bagian-bagian dari tiap literatur yang digunakan untuk tiap pokok
bahasan sesuai dengan GBPP
3. Fotocopy seluruh bagian yang telah ditentukan

4. Urutkan hasil fotocopy berdasarkan urutan pokok bahasan sesuai dengan GBPP

5. Buat/tulis halaman penyekat untuk setiap pokok bahasan

6. Jilid rapi dan difotocopy untuk dibagikan kepada siswa

7. Buat/tulis pedoman penggunaan bagi siswa dan bagi guru

Tugas.3: Menulis Bahan Ajar

Masing-masing menulis bahan ajar satu kali pertemuan (2x45 menit) dengan topik Listrik
arus searah, atau Energi kinetik dan energi potensial (pilih salah satu)

Anda mungkin juga menyukai