Anda di halaman 1dari 34

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 Bandung


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI (sebelas) /II (dua)
Materi Pokok : Kesetimbangan Kelarutan
Sub Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Alokasi Waktu : 2 × 40 menit
Pertemuan Ke :2

A. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti Deskripsi
(KI)
1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
Ranah Kompetesi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Pengetahuan 3.15 Memprediksi 3.15.1 Menjelaskan tingkat kejenuhan
terbentuknya larutan (larutan belum jenuh,
endapan dari jenuh, dan lewat jenuh).
suatu reaksi 3.15.2 Menuliskan ungkapan tetapan
berdasarkan hasil kali kelarutan (Ksp) dari
kesetimbangan suatu reaksi kesetimbangan.
kelarutan dan data 3.15.3 Menjelaskan hubungan antara
hasil kali kelarutan dan hasil kali
kelarutan (Ksp) kelarutan
3.15.4 Menentukan nilai tetapan hasil
kali kelarutan (Ksp)
3.15.5 Menentukan kelarutan garam
yang sukar larut berdasarkan
data tetapan hasil kali kelarutan
(Ksp)
3.15.6 Menjelaskan urutan kelarutan
garam yang sukar larut jika
diketahui data Ksp
Sikap  Menunjukkan sikap proaktif saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan
kesetimbangan kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp) melalui diskusi dan tanya
jawab dengan model inquiri terbimbing untuk mengembangkan keterampilan
menganalisi data hasil percobaan reaksi pengendapan serta mengembangkan sikap
proaktif dalam pembelajaran.

C. MATERI PEMBELAJARAN
Materi prasyarat :
 Larutan
 Kesetimbangan Kimia
Materi inti :
Kelarutan
Tingkat Kejenuhan Larutan
Gambar 1:
Animasi
Tingkat
Kejenuhan
Larutan
Sumber:
Tim PPL
Kimia
SMAN 4
Bandung 2017

a. Larutan Belum Jenuh


Larutan belum jenuh adalah larutan yang memiliki jumlah zat terlarut yang lebih
sedikit dari jumlah zat terlarut maksimum yang dapat larut dalam sejumlah pelarut
tertentu pada suhu tertentu. Dengan kata lain, larutan belum jenuh terbentuk ketika
jumlah zat yang dilarutkan belum mencapai kelarutannya, sehingga semua zat terlarut
akan larut. Identifikasi larutan belum jenuh dilakukan dengan cara penambahan
sejumlah zat terlarut ke dalam larutan belum jenuh, maka zat terlarut yang
ditambahkan akan melarut seluruhnya, tergantung jumlah zat yang ditambahkan dan
tergantung nilai kelarutannya. Pada gambar 1, larutan belum jenuh ditunjukkan oleh
larutan 1.
b. Larutan Jenuh
Larutan jenuh adalah larutan yang memiliki jumlah zat terlarut yang sama dengan
jumlah zat terlarut maksimum yang dapat larut dalam sejumlah pelarut tertentu pada
suhu tertentu. Jumlah zat terlarut pada larutan jenuh sama dengan nilai kelarutannya.
Dengan kata lain larutan jenuh terbentuk ketika jumlah zat yang dilarutkan melebihi
nilai kelarutannya, sehingga terdapat padatan yang tidak larut. Identifikasi larutan
jenuh dilakukan dengan penambahan zat terlarut ke dalam larutan jenuh, zat terlarut
yang ditambahkan tidak akan melarut karena jumlah zat terlarut dalam larutan jenuh
sudah maksimum. Pada gambar 1, larutan belum jenuh ditunjukkan oleh larutan 2, 3,
4, dan 7.
c. Larutan Lewat Jenuh
Larutan lewat jenuh adalah larutan yang memiliki jumlah zat terlarut yang lebih
banyak dari jumlah zat terlarut maksimum yang dapat larut dalam sejumlah pelarut
tertentu pada suhu tertentu. Jumlah zat terlarut dalam larutan lewat jenuh lebih besar
dari nilai kelarutannya. Larutan lewat jenuh dapat terbentuk ketika jumlah zat yang
terlarut melebihi jumlah maksimal zat yang dapat larut yang seharusnya pada suhu
yang tertentu. Hal ini disebabkan oleh adanya perlakuan yaitu dengan memanaskan
larutan jenuh (mulanya pada suhu ruangan, 25oC) sampai suhu yang tinggi yaitu
sampai semua padatan yang mulanya tidak larut menjadi dapat larut, kemudian
didinginkan hingga mencapai suhu semula (suhu ruangan, 25 oC). Identifikasi larutan
lewat jenuh dilakukan dengan penambahan zat terlarut pada larutan lewat jenuh,
padatan zat terlarut dalam wadah jumlahnya lebih banyak dari padatan zat terlarut
yang ditambahkan dan larutan lewat jenuh akan berubah menjadi larutan jenuh. Pada
larutan lewat jenuh tidak mungkin terdapat padatan zat terlarut yang tidak melarut di
dalam wadah. Hal ini dikarenakan larutan lewat jenuh tidak stabil dan akan berubah
kembali menjadi larutan jenuh dengan padatan zat terlarut yang tidak melarut. Pada
gambar 1, larutan lewat jenuh ditunjukkan oleh larutan 6.

Kesetimbangan dalam Larutan Jenuh

Ketika suatu garam dituangkan ke dalam air, ada yang melarut dengan baik
membentuk ion-ionnya, ada juga yang kelarutannya sangat sedikit. Apabila senyawa ionik
yang kelarutannya sedikit dicampurkan dengan air secara berlebih akan terbentuk suatu
kesetimbangan antara senyawa padatnya dan ion-ionnya. Sebagai contoh, garam AgCl
berlebih ditambahkan pada sejumlah air sehingga terbentuk larutan yang jenuh dan
terdapat padatan yang tidak larut. Dalam sistem tersebut terdapat padatan AgCl yang tidak
larut, maka padatan AgCl yang tidak larut membentuk sistem kesetimbangan dengan ion-
ionnya. Persamaan reaksi kesetimbangannya adalah sebagai berikut:
AgCl (s) ⇌ Ag+ (aq) + Cl- (aq)
Oleh karena reaksi tersebut merupakan reaksi kesetimbangan heterogen, maka tetapan
kesetimbangannya dapat ditulis sebagai:
K = [Ag+] [Cl-]
Tetapan kesetimbangan di atas dinamakan tetapan hasil kali kelarutan, yang ditulis
dengan Ksp (singkatan dari solubility product constant) yang merupakan hasil kali
konsentrasi molar dari ion-ion penyusunnya (saat keadaan setimbang), dipangkatkan
dengan koefisien masing-masing ion dalam persamaan reaksi. Secara umum:

Hubungan Kelarutan (s) dengan Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)


Oleh karena kelarutan dapat dinyatakan dalam kelarutan molar (dalam satuan mol/L)
misalkan s mol/L, maka konsentrasi ion-ion sama dengan nilai kelarutan senyawanya
(dalam mol/L). Secara umum, hubungan antara kelarutan (s) dengan tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp ) untuk elektrolit AxBy dapat dinyatakan sebagai berikut:

Hasil Kali Ion (Qsp)


Jika Ksp menggunakan data saat mencapai kesetimbangan, maka dikenal pula Qsp yang
menunjukkan hasil kali ion bukan saat mencapai kesetimbangan, untuk mewakili produk
dari konsentrasi molar ion pangkat koefisien. Contoh untuk air yang mengandung Ag + dan
ion Cl- pada 25°C, hasil kali ionnya adalah:

Subskrip 0 adalah konsentrasi awal dan tidak perlu sesuai terhadap kesetimbangan.
D. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Induktif
Pendekatan Konsep
Metode Diskusi dan Tanya jawab
E. MEDIA PEMBELAJARAN
Media Slide power point, aplikasi Zoom
Alat Laptop
Bahan -

F. SUMBER BELAJAR
1. Sudarmo, U. (2016). Kimia 3 Untuk
SMA/MA kelas XII. Jakarta: Erlangga
Siswa
2. Sutresna, Nana. (2016). KIMIA.
Bandung: Grafindo Media Pratama
1. Brown, dkk. (2015). Chemistry: the
central science 13th edition. New Jersey:
Prentice Hall.
Guru 2. Chang, R. (2003). Kimia Dasar Konsep-
Konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga
3. Kenneth,W .(2014). Chemistry
10thedition. USA: Brooks
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBALAJARAN
Kegiatan Tahapan Kegiatan Siswa Sikap Alokasi
Waktu
Pendahuluan Etika Pembuka  Peserta didik menjawab salam yang diucapkan oleh 2 menit
pendidik
 Ketua kelas memimpin doa sebelum dimulai kegiatan
pembelajaran
 Peserta didik diperiksa presensinya oleh pendidik
 Peserta didik menyimak penyampaian judul
pembelajaran
Apersepsi  Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh 5 menit
pendidik terkait dengan materi prasyarat yaitu larutan
Pendidik: “Masih ingatkah kalian dengan
kesetimbangan kimia? Apa yang terjadi pada
sistem kesetimbangan?”
Peserta didik: “pada sistem kesetimbangan, terjadi
reaksi bolak-balik secara mikroskopis” (Jawaban
yang diharapkan)
Pendidik: “Dalam sistem kesetimbangan kita
mengenal tetapan kesetimbangan. Bagaimana
tetapan kesetimbangan untuk reaksi:
aA (s) ⇌ bB (aq) + cC (aq)
Peserta didik: “K= [B]b[C]c” (Jawaban yang
diharapkan)
Pendidik: “Ya, tepat sekali.. Mengapa konsentrasi
A tidak dimasukkan ke dalam tetapan
kesetimbangan?

Peserta didik: “Karena fasa solid konsentrasinya


tetap.” (Jawaban yang diharapkan)
 Pendidik menayangkan slide power point tentang
kelarutan yaitu slide 2 sebagai riviu terhadap pertemuan
sebelumnya.

Motivasi Motivasi : 3 menit


 Peserta didik diberi motivasi dengan diberikan
pertanyaan:
Pendidik: “Berdasarkan pertemuan sebelumnya
kita mengetahui bahwa garam tidak akan terus
melarut ketika dimasukan ke dalam air dengan
volume tertentu dan bersuhu normal (25oC). Lalu
bagaimana jika dilarutkan dengan suhu yang
berbeda?”
Peserta didik: “Mungkin kelarutannya juga
berbeda” (Jawaban yang diharapkan)
Pendidik: “Sebagai contoh. kalian melarutkan
gula dalam 1 gelas air dingin. Apa yang akan
terjadi?”
Peserta didik: “Gula akam susah melarut”
(Jawaban yang diharapkan)
Pendidik: “Lantas jika kalian melarutkan gula
dalam 1 gelas air panas. Apa yang akan terjadi?”
Peserta didik: “Gula akam mudah melarut”
(Jawaban yang diharapkan)

 Pendidik menayangkan slide power point tentang


kelarutan yaitu slide 3.

Peserta didik: “Tidak, Bu..ada yang tidak larut”


(Jawaban yang diharapkan)
Pendidik: “Mengapa hal tersebut dapat dikatakan
seperti itu? Hal ini akan terjawab setelah kita
mempelajari materi hari ini tentang kelarutan dan
hasil kali kelarutan.”

Inti Pembentukan Konsep Tingkat Kejenuhan Larutan 60


 Pendidik menayangkan slide power point 4 dan 5 menit

 Peserta didik mengamati gambar tingkat kejenuhan


larutan yang ditayangkan oleh Pendidik dengan
penjelasan dan ditayangkan secara berurutan sesuai
penjelasan pendidik.
 Peserta didik menemukan bahwa dari tayangan
tersebut, diketahui bahwa jumlah maksimal zat X yang
dapat larut pada suhu 25oC adalah 6 gram/100 mL atau
60 gram/L karena pada penambahan 2 gram zat X ke
dalam larutan 2, maka seluruh zat X yang ditambahkan
(sebanyak 2 gram) tidak larut lagi.
 Pada larutan 1, jumlah zat yang larut belum mencapai
batas maksimal (kelarutan) zat X.
 Pendidik dan peserta didik melabeli bahwa larutan 1
merupakan larutan belum jenuh.
 Pada larutan 2, jumlah zat yang larut tepat mencapai
batas kelarutan zat X tersebut. Pada larutan 2 tidak
terdapat padatan yang tidak larut, dan pada penambahan
zat terlarut selanjutnya, zat padat yang ditambahkan
seluruhnya tidak larut.
 Pendidik dan peserta didik melabeli bahwa larutan 2
merupakan larutan jenuh.
 Pada larutan 3, jumlah zat yang larut sudah mencapai
batas maksimlanya (kelarutan) dan terdapat padatan
yang tidak larut.
 Pendidik dan peserta didik melabeli bahwa larutan 3
dan larutan 4 merupakan larutan jenuh
 Pada larutan 4 terdapat padatan yang tidak larut
sebanyak 4 gram dan zat yang telah terlarut dalam
pelarut air sebanyak 6 gram. Setelah diberi perlakuan
dengan dipanaskan, seluruh padatan yang mulanya tida
larut menjadi larut.
 Peserta didik melabeli bahwa kelarutan zat X
meningkat karena suhunya meningkat.
 Pada larutan 5, ada 2 kemungkinan jika dilakukan
penurunan suhu sampai pada suhu semula (25oC) yaitu
menjadi larutan 6 dan menjadi larutan 7.
 Pada larutan 6, jumlah zat yang terlarut sebanyak 10
gram, padahal sebelumnya nilai kelarutan zat X pada
suhu 25oC adalah 6 gram, berarti pada larutan 6 jumlah
zat yang terlarut melebihi nilai kelarutannya.
 Pendidik dan peserta didik melabeli bahwa larutan 6
merupakan larutan lewat jenuh.
 Pada larutan 7, jumlah zat yang terlarut adalah 6 gram
(sesuai nilai kelarutan) dan terdapat padatan yang tidak
larut sebanyak 4 gram
 Pendidik dan peserta didik melabeli bahwa larutan 7
merupakan larutan jenuh.
 Peserta didik diminta membuat pengertian mengenai
larutan belum jenuh, larutan jenuh, dan larutan lewat
jenuh.
Peserta didik dan pendidik membahas tingkat
kejenuhan larutan dengan menayangkan slide
selanjutnya.

Kesetimbangan Dalam Larutan Jenuh


 Peserta didik menyimak penjelasan pendidik mengenai
kesetimbangan dalam larutan jenuh dengan
menampilkan power point slide 8
 Ketika suatu garam dituangkan ke dalam air, ada
yang melarut dengan baik membentuk ion-ionnya,
ada juga yang kelarutannya sangat sedikit. Apabila
senyawa ionik yang kelarutannya sedikit
dicampurkan dengan air secara berlebih akan
terbentuk suatu kesetimbangan antara senyawa
padatnya dan ion-ionnya. Sebagai contoh, garam
AgCl berlebih ditambahkan pada sejumlah air
sehingga terbentuk larutan yang jenuh dan terdapat
padatan yang tidak larut. Dalam sistem tersebut
terdapat padatan AgCl yang tidak larut, maka
padatan AgCl yang tidak larut membentuk sistem
kesetimbangan dengan ion-ionnya. Persamaan
reaksi kesetimbangannya adalah sebagai berikut:
AgCl (s) ⇌ Ag+ (aq) + Cl- (aq)
 Peserta didik diminta menentukan tetapan
kesetimbangan untuk persamaanreaksi
kesetimbangan AgCl dengan ion-ionnya.
Jawaban yang diharapkan: K = [Ag+] [Cl-]
 Pendidik mengonfirmasi dengan menayangkan
slide 9
 Pendidik melabeli bahwa tetapan kesetimbangan
tersebut dinamakan tetapan hasil kali kelarutan,
yang ditulis dengan Ksp (singkatan dari solubility
product constant) yang merupakan hasil kali
konsentrasi molar dari ion-ion penyusunnya (saat
keadaan setimbang), dipangkatkan dengan
koefisien masing-masing ion dalam persamaan
reaksi. (ditayangkan pada power point slide 10)

 Peserta didik dan pendidik membahas mengenai


hubungan kelarutan dan Ksp dengan menayangkan slide
berikut

Interpretasi Data  Peserta didik berlatih menuliskan ungkapan K sp untuk Proaktif


persamaan reaksi yang dituliskan oleh Pendidik di
papan tulis:
1. MgF2 (s) ⇌ Mg2+ (aq) + F- (aq)
2. Ca3(PO4)2 (s) ⇌ Ca2+ (aq) + PO42- (aq)
 Pendidik menanyakan kepada peserta didik “sudah
setarakah kedua persamaan reaksi tersebut?Jika belum,
maka harus bagaimana?”
 Penserta didik menjawab: “Belum setara, Bu.. Maka
harus disetarakan terlebih dahulu.” (Jawaban yang
diharapkan)
 Peserta didik menyetarakan persamaan reaksi
kesetimbangan tersebut, kemudian menuliskan
ungkapan Ksp untuk kedua persamaan reaksi tersebut.
 Pendidik mengonfirmasi dengan menayangkan slide
powerpoint

Penerapan Prinsip  Peserta didik diberi latihan soal untuk lebih memahami Proaktif
materi hubungan kelarutan dan Ksp
1. Diketahui Ksp PbI2 = 6,5 ×10–9 maka besar kelarutan (s)
PbI2 adalah......
Jawaban yang diharapkan:
PbI2 (s) ⇌ Pb2+ (aq) + 2I– (aq)
S s 2s
Ksp = [Pb2+] [I–]2
Ksp = s . (2s)2 = 4s3
4s3 = 6,5 × 10–9
s = 1,17 × 10–3
Jadi kelarutan PbI2 = 1,17 × 10–3 mol/L
2. Diketahui Ksp PbCl2 = 1,7 ×10–5 maka besar kelarutan (s)
PbCl2 adalah......
Jawaban yang diharapkan:
PbCl2 (s) ⇌ Pb2+ (aq) + 2Cl– (aq)
S s 2s
2+ – 2
Ksp = [Pb ] [I ]
Ksp = s . (2s)2 = 4s3
4s3 = 1,7 × 10–5
s = 1,61 × 10–2
Jadi kelarutan PbCl2 = 1,6 × 10–2 mol/L
 Pendidik mengonfirmasi dengan menayangkan slide
powerpoint

 P e n d i d i k d a n
mengenai hasil kali ion.
Pendidik: “Pada saat mempelajari kesetimbangan
kimia, kita mengenal lambang Q. Ada yang masih ingat
apa itu Q?”
Peserta didik: “Q itu menunjukkan hasil kali konsentrasi
ion pada keadaan awal, bukan pada kesetimbangan.”
Pendidik: “Bagaimana ungkapan untuk Q?”
Peserta didik: “sama dengan K, Bu.. hanya saja
konsentrasi yang dimaksud berbeda.”
Pendidik mengonfirmasi dengan menayangkan slide
powerpoint

Akhir Konfirmasi Pendidik mengulas hasil kegiatan pembelajaran mengenai 5 menit


kelarutan dan hasil kali kelarutan
Evaluasi  Pendidik memberikan tugas pada peserta didik untuk 4 menit
mengerjakan soal-soal dan mempelajari materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
Etika Penutup  Peserta didik berdoa dipimpin ketua kelas 1 menit
 Peserta didik memberi salam pada pendidik
 Perwakilan peserta didik menghapus papan tulis
D. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Jenis Tagihan : Lembar Penilaian Pengetahuan (Lampiran 1)
Bentuk Instrumen : Tes Uraian
2. Penilaian Sikap
Jenis Tagihan : Lembar Penilaian Sikap (Lampiran 2)
Bentuk Instrumen : Rubrik Penilaian
E. Lampiran
1. Lampiran 1 : Lembar Penugasan
2. Lampiran 2 : Lembar Penilaian Pengetahuan (Kisi-kisi soal)
3. Lampiran 3 : Lembar Penilaian Sikap
4. Lampiran 4 : Slide Power Point

Bandung, …..Maret 2020

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Bandung Guru Mata Pelajaran Kimia,

H. ADE SURYAMAN, S.Pd,. M.M HJ. SITI KURNIASIH, S.Pd., M.M


Pembina Utama Muda
NIP.196306011987031010 NIP. 196602051989032013
Lampiran 1

NAMA :

KELAS :
LEMBAR PENUGASAN

Mata Pelajaran : KIMIA


Kelas/Peminatan : XI / IPA
Materi Pokok : 3.15. Kesetimbangan Kelarutan
Sub Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Rentang waktu : 30 Maret 2020 s.d. 3 April 2020
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.15.1 Menjelaskan pengertian kelarutan dan hasil kali kelarutan.
3.15.2 Menentukan nilai kelarutan dan kelarutan molar suatu zat.
3.15.3 Menjelaskan tingkat kejenuhan larutan (larutan belum jenuh, tepat jenuh, jenuh, dan
lewat jenuh).
3.15.4 Menuliskan ungkapan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dari suatu reaksi
kesetimbangan.
3.15.5 Menjelaskan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan
3.15.6 Menentukan nilai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp)
3.15.7 Menentukan kelarutan garam yang sukar larut berdasarkan data tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp)

Petunjuk Umum :
1. Selesaikan soal-soal di bawah ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan petunjuk.
2. Kumpulkan hasil penyelesaian soal dalam format word (.DOC) atau PDF dengan cara
mengupload pada aplikasi Google Classroom.
3. Upload hasil pengerjaan tugas pada rentang waktu sesuai dengan yang telah ditetapkan
oleh guru.
4. Kirim pesan kepada guru sesuai mata pelajaran bahwa kamu telah mengirim tugas
sesuai petunjuk.
Uraian Tugas :
Berdasarkan Bahan Ajar tentang Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, jawablah pertanyaan
di bawah ini :
1. Jelaskan perbedaan larutan belum jenuh, jenuh , dan lewat jenuh ! (skor 3)

Jawaban :
Larutan belum jenuh : Ketika jumlah zat yang dilarutkan belum mencapai jumlah
maksimum zat yang dapat larut (kelarutan), sehingga semua zat terlarut akan larut pada
suhu tertentu
Larutan jenuh : Ketika jumlah zat yang dilarutkan mencapai jumlah maksimum zat
yang dapat larut (kelarutan), sehingga bisa jadi semua zat dapat larut ataupun akan ada
padatan dalam larutan tersebut (dari zat yang tidak larut) pada suhu tertentu
Larutan lewat jenuh : Ketika jumlah zat yang terlarut melebihi jumlah maksimum
zat yang dapat larut yang seharusnya pada suhu tertentu (setelah dilakukan perlakuan)

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat ! (skor 2)

Jawaban :

• Suhu
Kelarutan zat padat dalam air akang semakin tinggi jika suhunya dinaikkan. Hal itu
mengakibatkan semakin renggangnya jarak antamolekul yang membuat kekuatan gaya
antarmolekul menjadi lemah sehingga mudah terlepas oleh adanya pengaruh gaya tarik
molekul air.

3. Tuliskan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) untuk larutan garam berikut : (skor 6)
a. Al(OH)3!
b. Ba3(PO4)2
c. Ag2CrO3
Jawaban :
a. Al(OH)3 (s) ⇌ Al3+ (aq) + 3OH- (aq)
Ksp Al(OH)3 = [Al3+ ] [OH-]3
b. Ba3(PO4)2 (s) ⇌ 3Ba2+ (aq) + 2PO43- (aq)
Ksp Ba3(PO4)2 = [Ba2+]3 [PO43-]2
c. Ag2CrO3(s) ⇌ 2Ag+ (aq) + CrO32-(aq)
Ksp Ag2CrO3= [Ag+]2 [CrO32]
4. Diketahui tetapan hasil kali kelarutan Mg(OH)2 = 2×10-12 . Tentukan kelarutan Mg(OH)2
dalam akuades (air murni)! (skor 5)
Jawaban :
Mg(OH)2 (s) ⇌ Mg2+ (aq) + 2OH- (aq)
s s 2s

Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+ ] [OH-]2

Ksp Mg(OH)2 = (s) (2s)2

Ksp Mg(OH)2 = 4s3

2×10-12 = 4s3

S = 7,94 x 10-5

5. Pada suhu tertentu diketahui tetapan hasil kali kelarutan Cr(OH)2 = 1,08 ×10-19 .
Tentukan kelarutan Cr(OH)2 dalam akuades (air murni)! (skor 5)
Jawaban :
Cr(OH)2 (s) ⇌ Cr2+ (aq) + 2OH- (aq)
s s 2s
Ksp Cr(OH)2 = [Cr ] [OH-]2
2+

Ksp Cr(OH)2 = (s) (2s)2


Ksp Cr(OH)2 = 4s3
1,08 ×10-19 = 4s3
S = 4,93 x 10-10

6. Beberapa data Ksp dari senyawa garam sebagai berikut:


CoS = 5 × 10−22
FeS = 3,7 × 10−19
MnS = 2,3 × 10−13
NiS = 3,0 × 10−21
Berdasarkan data tersebut,urutkan kelarutan senyawa garam tersebut dalam air dari
yang paling besar ke yang paling terkecil. (skor 1)
Jawaban :
Semakin besar Ksp suatu senyawa semakin besar kelarutannya, urutan kelarutan
dari yang terbesar ke yang terkecil ( MnS – FeS – NiS – CoS )
7. Pada suhu tertentu, 0,350 gram BaF2 larut dalam air murni membentuk 1 L larutan
jenuh. Tentukan Hasil kali kelarutan (Ksp) BaF2 tersebut! ( Ar Ba = 137 ; Ar F = 19)
(skor 6)
Jawaban :
 BaF2 (s) ⇌ Ba2+ (aq) + 2F- (aq)
s s 2s
 2+
Ksp BaF2= [Ba ] [F ] - 2

Ksp BaF2 = (s) (2s)2


 Ksp BaF2 = 4s3
S = mol / L
Mol BaF2 = gram/Mr
 Mol BaF2 = 0,350 gram / 175 gram/mol = 2 x 10-3 mol
 S BaF2 = 2 x 10-3 mol / 1L
 Ksp BaF2 = 4 (2 x 10-3 )3 = 3,2 x 10-8

8. Pada suhu tertentu, kelarutan Ca(OH)2 adalah 0,074 gram dalam 100mL larutan.
Tentukan Ksp Ca(OH)2 ! ( Ar Ca = 40 ; Ar O = 16 ; Ar H = 1) (skor 6)
Jawaban :
 Ca(OH)2 (s) ⇌ Ca2+ (aq) + 2OH- (aq)
s s 2s
 Ksp Ca(OH)2 = [Ca ] [OH ]
2+ - 2

Ksp Ca(OH)2 = (s) (2s)2


 Ksp Ca(OH)2 = 4s3
S = mol / L
Mol Ca(OH)2 = gram/Mr
 Mol Ca(OH)2 = 0,074 gram / 74 gram/mol = 1 x 10-3 mol
 S Ca(OH)2 = 1 x 10-3 mol / 0,1L
 Ksp Ca(OH)2 = 4 (1 x 10-2 )3 = 4 x 10-6

9. Diketahui Ksp Ag2CrO4 pada suhu 25oC adalah 2,4 x 10-12 Tentukan kelarutan Ag2CrO4
dalam air dan Konsentrasi Ag+ dalam keadaan jenuh ! (skor 7)
Jawaban :
 Ag2CrO4(s) ⇌ 2Ag+ (aq) + CrO42- (aq)
s 2s s
 Ksp Ag2CrO4 = [Ag ] [CrO4 ]
+ 2 2-

Ksp Ag2CrO4 = (2s)2 (s)


 Ksp Ag2CrO4 = 4s3
 2,4 x 10-12 = 4s3
 S Ag2CrO4 = 8,4 x 10-5
 [Ag+ ] = (2s)
 [Ag+ ] = 2 x 8,4 x 10-5 = 1,68 x 10-4 M

10. Jika harga Ksp Ag2S adalah a, tentukan kelarutan Ag2S dalam air ! (skor 4)
Jawaban :
 Ag2S(s) ⇌ 2Ag+ (aq) + S2- (aq)
s 2s s
 Ksp Ag2S = [Ag ] [S ]
+ 2 2-

Ksp Ag2S = (2s)2 (s)


 Ksp Ag2S = 4s3
 a = 4s3
 s = (a/4)-1/3

TOTAL SKOR : 45

Nilai : (Jumlah skor benar / total skor ) x 100


Lampiran 2

Lembar Penilaian Pengetahuan


Jenis Soal : Pilhan Berganda (Soal Objektif)

Kode Jenjang Kunci


Butir Soal Skor
Indikator Soal Jawaban
3.14.3 C4 D 20

Berdasarkan gambar tersebut, maka


beberapa pernyataan di bawah ini benar,
kecuali ....
A. Zat padat yang larut pada larutan 3
adalah sebanyak 6 gram
B. Larutan 1 merupakan larutan belum
jenuh
C. Larutan 2 merupakan larutan jenuh
D. Larutan 3 merupakan larutan lewat
jenuh
E. Kelarutan zat padat tersebut adalah 60
gram/L
3.14.4 C3 Rumusan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) E 20
Ag2CrO4 dinyatakan sebagai ....
A. [Ag] [CrO4]
B. [Ag+] [CrO4-]
C. [Ag2+] [CrO4-]
D. [Ag+]2 [CrO-]4
E. [Ag+]2 [CrO42-]

3.14.5 C2 Jika kelarutan garam Ba3(PO4)2 adalah x E 20


mol/L, maka nilai Ksp Ba3(PO4)2 adalah ....
A. x2
B. 4x3
C. 9x5
D. 27x5
E. 108x5

3.14.6 C3 Jika konsentrasi Ca2+ dalam larutan jenuh C 20


CaF2 = 2 × 10-4 mol/L, hasil kali kelarutan
CaF2 adalah ....
A. 8 × 10-8
B. 1,6 × 10-11
C. 3,2 × 10-11
D. 2 × 10-12
E. 4 × 10-12
Kode Jenjang Kunci
Butir Soal Skor
Indikator Soal Jawaban
3.14.7 C3 Diketahui Ksp AgCl = 1 × 10-10, maka A 20
kelarutan AgCl dalam 1 L air (pada suhu
25oC) sebesar .... (Ar Ag = 108, Ar Cl =
35,5)
A. 1,435 × 10-3 gram
B. 1,435 × 10-1 gram
C. 1,435 × 100 gram
D. 1,435 × 101 gram
E. 1,435 × 102 gram
3.14.8 C4 Di antara senyawa berikut, senyawa yang D 20
kelarutananya dalam air (dalam mol/L)
paling kecil adalah ....
A. AgCl (Ksp = 1,56 × 10-10)
B. AgBr (Ksp = 7,7 × 10-13)
C. AgSCN (Ksp = 1,2 × 10-12)
D. AgI (Ksp = 8,3 × 10-17)
E. FeS (Ksp = 6,0 × 10-16)

Total Skor 120

Total skor yang diperoleh


Nilai: x 100%
Total skor maksimum
Lampiran 3

LEMBAR PENILAIAN ASPEK SIKAP

Mata Pelajaran : Kimia

Materi Pokok : Kesetimbangan Kelarutan

Sub Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Kelas/ Semester : XI (sebelas) / 2 (dua)

Tahun Ajaran : 2020/2021

Indikator : Menunjukkan sikap proaktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Aspek Sikap yang Dinilai


skor
Proaktif
Nama Peserta
No proaktif dalam menganalisis Proaktif saat diskusi menjawab
Didik
suatu masalah soal dalam LKPD
1 2 3 1 2 3
1.
2.
dst.
RUBRIK PENILAIAN SIKAP PROAKTIF

Aspek yang dinilai Sko Rubrik


r
Sikap Proaktif Proaktif dalam Jika mengajukan rumusan masalah dan hipotesis sementara dalam
3
menganalisis suatu fenomena tanpa diminta guru
menganalisis suatu
2 Jika mengajukan rumusan masalah atau hipotesis sementara dalam
masalah menganalisis suatu fenomena tanpa diminta oleh guru
Jika mengajukan rumusan masalah atau hipotesis sementara dalam
1
menganalisis suatu fenomena saat diminta oleh guru
3 Jika bertanya dan menjawab pertanyaan
Proaktif saat menjawab
2 Jika bertanya atau menjawab pertanyaan tanpa diminta guru
soal dalam LKPD
1 Jika bertanya atau menjawab pertanyaan saat diminta guru

Petunjuk Penskoran :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap kolaboratif peserta didik. Berilah skor pada setiap kriteria sesuai sikap yang ditampilkan oleh
peserta didik tiap kelompoknya.
1. Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria
Total skor yang diperoleh
2. Nilai sikap = ×4
Skor maksimal
Nilai sikap dikualisifikasikan menjadi predikat sebagai berrikut:
A (Sangat Baik) : apabila memperoleh skor akhir 3,34 – 4,00
B (Baik) : apabila memperoleh skor akhir 2,34 – 3,33
C (Cukup) : apabila memperoleh skor akhir 1,34 – 2,33
D (Kurang) : apabila memperoleh skor akhir ≤ 1,33
Lampiran 4

Anda mungkin juga menyukai