Anda di halaman 1dari 24

POPULASI DAN SAMPEL

ANANG SW,MFARM,APT
Teknik
Sampling

Probability Nonprobability
Sampling sampling

Simple Systematic Stratified


Cluster Multistage Purposive Quota
random random random Aksidental
sampling sampling sampling sampling
sampling sampling sampling
ADA BEBERAPA PENDAPAT PARA AHLI TENTANG
PENGERTIAN DARI POPULASI.

a. Ismiyanto: populasi adalah keseluruhan subjek


atau totalitas subjek penelitian yang dapat berupa;
orang, benda, suatu hal yang di dalamnya dapat
diperoleh dan atau dapat memberikan informasi
(data) penelitian.
b.Arikunto: Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
c. Sugiyono: Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas, obyek atau subjek yang mempunyai
kuantitas & karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
PENGERTIAN
 Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki
kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
SEDANGKAN SAMPEL MENURUT PENDAPAT
PARA AHLI ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

a.Arikunto: sampel adalah sebagian atau wakil


populasi yang diteliti. Jika kita hanya akan
meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian
tersebut disebut penelitian sampel.
b.Sudjana & Ibrahim: menyatakan bahwa
sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau
yang memiliki sifat yang sama dengan populasi.
PENGERTIAN
 Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota
populasi yang diambil menurut prosedur
tertentu
 Sampel sering juga disebut sebagai “contoh,” yaitu
himpunan bagian (subset) dari suatu populasi.
 Sebagai bagian dari populasi, sample memberikan
gambaran yang benar tentang populasi. Pengambilan
sampel dari suatu populasi disebut penarikan sampel atau
sampling.
 Populasi yang ditarik sampelnya pada waktu
merencanakan suatu penelitian di sebut target population,
sedangkan populasi yang diteliti pada waktu melakukan
penelitian disebut sampling population.
 Daftar nama satuan analisis pada sampling population ini
sering disebut dengan sample frame. Target population
dan sampling population dapat berbeda sebagai
konsekuensi dari perbedaan waktu antara perencanaan
dan pelaksanaan penelitian. Dalam jarak waktu tersebut
populasinya bisa berubah, bertambah atau berkurang
karena berbagai sebab.
 Oleh karena itu, jarak waktu antara perencanaan dan
pelaksanaan jangan terlalu lama.
ALASAN SUATU PENELITIAN
MELAKUKAN PENGAMBILAN
SAMPEL ADALAH:
 Adanya populasi yg sangat besar
 Homogenitas

 Hemat biaya dan waktu

 Ketelitian dan ketepatan pengukuran


CIRI-CIRI SAMPEL YG BAIK
1.Dapat menghasilkan gambaran karakter
populasi yang tepat,
2.Dapat menentukan presisi (ketepatan) hasil
penelitian dengan menentukan standar deviasi
dari taksiran yang diperoleh,
3. Sederhana, mudah dilaksanakan, dan
4.Dapat memberikan keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya yang efisien.
TEKNIK SAMPLING
 Teknik Sampling yaitu merupakan teknik
pengambilan sampel. Terdapat berbagai macam
teknik sampling untuk menentukan sampel yang
akan dipakai dalam penelitian.

 Teknik sampling pada dasarnya bisa


dikelompokkan menjadi 2 (dua) maca yaitu
probability sampling dan nonprobability
sampling.
Teknik
Sampling

Probability Nonprobability
Sampling sampling
Probability
Sampling

Simple Systematic Stratified


Cluster Multistage
random random random
sampling sampling
sampling sampling sampling
SIMPLE RANDOM SAMPLING
Acak sederhana (simple random sampling, SRS)
dikatakan simple atau sederhana sebab
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan
secara acak, tanpa memperhatikan strata yang
terdapat dalam populasi tersebut. Cara ini dapat
dilakukan jika anggota populasi dianggap homogen
dan secara geografis tidak terlalu menyebar, serta
syarat utamanya harus tersedia daftar populasi
(sampling frame).

Cara pengambilan sampel adalah sebagai berikut:


 dengan diundi atau dilotere,
 menggunakan tabel bilangan random, dan
 menggunakan perangkat lunak komputer (jika
tersedia kerangka sampel).
ACAK SISTEMATIK (SYSTEMATIC
RANDOM SAMPLING)
Pada teknik ini sampel yang diambil secara acak hanya
elemen pertama saja, selanjutnya dipilih secara sistematik
sesuai langkah yang sudah ditetapkan. Syarat
pengambilan sampel secara sistematik adalah tersedianya
kerangka sampel, populasi memiliki pola beraturan seperti
blok-blok rumah, nomor urut pasien, dan populasi sedikit
homogen. Sebagai contoh, mialnya dari 1000 orang anak
balita di suatu daerah akan diambil 50 orang untuk
penelitian tentang status gizi. Pengambilan sampel
dilakukan secara sistematik, sehingga secara teoritis
probabilitas untuk terpilih sebagai sampel adalah
50/1000=1/20. Untuk mengambil elemen pertama
dilakukan secara acak sederhana dari nomor 1 sampai
nomor 20, misalnya sudah terundi nomor 10 untuk
selanjutnya diambil setiap jarak 20 satu sampel. dalam
contoh ini akan diambil nomor 30, 50, 70, …, dan
seterusnsya hingga diperoleh 50 orang anak balita.
SAMPEL STRATA (STRATIFIED RANDOM
SAMPLING)

Dalam realita sehari-hari pada umumnya populasi bersifat heterogen. Oleh


sebab itu agar seluruh sifat dapat terwakili, terlebih dahulu populasi dibagi
menjadi beberapa strata, sebagai contoh, pendidikan: (tinggi-sedang-rendah);
status ekonomi: (kaya-sedang-miskin).

Dalam melakukan stratifikasi dan pengambilan sampel perlu diperhatikan


hal-hal berikut:
 unsur populasi di dalam strata tersebut diupayakan se-homogen mungkin,
 antar strata diupayakan se-heterogen mungkin,
 sampel diambil secara proporsional menurut besarnya unit atau elemen yang
ada
dalam masing-masing strata dan antar strata, dan
 di dalam masing-masing strata unit sampel diambil secara acak atau random.

Keuntungan penarikan sampel secara strata ini adalah semua ciri yang
heterogen di dalam populasi dapat terwakili dan memungkinkan mencari
hubungan antar strata atau membandingkannya.
SAMPEL KLASTER (CLUSTER SAMPLING)

Kenyataan di lapangan acap kali kerangka sampel (sampling frame)


sulit didapatkan sehingga peneliti harus membuatnya sebelum
pelaksanaan pengumpulan data. Secara teknis hal itu tidaklah
terlalu sulit, tetapi membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit
sehingga proses pengumpulan data menjadi tidak efisien.

Di dalam metoda kluster, populasi dibagi ke dalam beberpa gugus


atau kelas dengan asumsi setiap gugus atau kelas sudah terdapat
semua sifat-sifat atau variasi yang hendak diteliti. Selanjutnya
kelas-kelas itulah yang akan diacak atau dirandom dan unit sampel
akan diambil dari kelas yang sudah terpilih.

Syarat-syarat pengambilan sampel klaster adalah:


 sifat-sifat anggota populasi di dalam kelas se-homogen mungkin, dan
 antar kelas memiliki sifat yang heterogen, teknik ini sering juga
disebut sebagai “area sampling”.
SAMPEL BERTINGKAT ATAU BERTAHAP
(MULTISTAGE SAMPLING)

Pengambilan sampel bertingkat dilakukan jika


secara geografis populasi sangat menyebar dan
meliputi wilayah yang sangat luas. Sebagai contoh,
misalnya kita hendak meneliti pelayanan
kefarmasian puskesmas yang ada di seluruh
Indonesia yang terdiri dari 33 provinsi.

Tahap pertama dirandom dulu sebanyak delapan


provinsi (tahap-I) dari 33 provinsi tersebut,
selanjutnya pada tiap-tiap provinsi yang terpilih
secara random, dirandom lagi kabupaten atau kota
mana yang akan ditarik sebagai sampel (tahap-II).
Setelah kabupaten atau kota dirandom, tahap-III
dirandom lagi puskesmas mana yang akan menjadi
sampel dari penelitian tersebut.
Nonprobability
sampling

Purposive Quota
Aksidental
sampling sampling
SAMPEL DENGAN KONDISI TERTENTU
(PURPOSIVE SAMPLING)

Teknik purposive sampling merupakan teknik pengambilan


sampel yang dilakukan atas dasar pertimbangan peneliti
semata yang menganggap bahwa unsur-unsur yang
dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.
Teknik ini digunakan jika seorang peneliti telah mengenal
betul populasi yang akan diteliti. Dengan demikian, sampel
tersebut akan representatif terhadap populasi yang sedang
diteliti.

Purposive sampling juga sering dikaitkan dengan tujuan


penelitian yang akan dilakukan. Sebagai contoh, jika kita
hendak meneliti tentang hubungan pemberian tablet zat besi
pada ibu hamil dengan kenaikan kadar haemoglobin darah
ibu hamil tersebut, maka tidak perlu semua ibu hamil diteliti
karena dampak pemberian zat besi akan terlihat setelah
beberapa waktu pemberian. Dengan demikian maka sampel
yang dipilih dalam penelitian tersebut adalah ibu hamil
dengan usia kehamilan empat bulan atau lebih (trimester ke-
2 dan ke-3).
SAMPEL INSIDENTAL ATAU AKSIDENTAL

Sampel insidental atau aksidental (insidental


sampling atau accidental sampling) adalah
pengambilan sampel dilakukan atas dasar
seadanya tanpa direncanakan terlebih
dahulu dan penggambaran hasil dari
pengumpulan data tidak didasarkan pada suatu
metoda yang baku. Misalnya, terjadi suatu
keadaan luar biasa (KLB), data yang sudah
terkumpul disajikan secara deskriptif dan hasil
tersebut tidak dapat digeneralisasi.
QUOTA SAMPLING
Sampel berjatah (quota sampling) adalah pengambilan sampel yang
dilakukan atas dasar pertimbangan peneliti semata, jumlah sampel
telah dijatah. Sampel yang akan diambil ditentukan oleh
pengumpul data dan sebelumnya telah ditentukan jumlah yang akan
diambil. Jika jumlah tersebut sudah tercapai maka pengumpulan
data dihentikan dan hasilnya disajikan. Teknik pengambilan sampel
ini lebih baik jika peneliti benar-benar mengenal daerah maupun
situasi daerah yang akan diteliti.

Sebagai contoh, misalnya seorang peneliti ingin mengetahui apakah


masyarakat setuju dengan kebijakan larangan membuang sampah di
sungai. Sebelum mengumpulkan data telah ditentukan bahwa ia
akan mewawancara sebanyak 1000 orang warga dibantaran sungai.
Kepada setiap orang itu ditanyakan apakah ia setuju dengan
kebijakan larangan membuang sampah disungai. Orang yang
ditanya atau responden mungkin hanya menjawab setuju atau tidak
setuju. Peneliti tersebut akan berhenti setelah ia menanyai sebanyak
1000 orang dan akan menulis hasil temuannya.
Teknik
Sampling

Probability Nonprobability
Sampling sampling

Simple Systematic Stratified


Cluster Multistage Purposive Quota
random random random Aksidental
sampling sampling sampling sampling
sampling sampling sampling
SEE U NEXT
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai