Anda di halaman 1dari 6

HUKUM DASAR ILMU KIMIA

A. Hukum Kekelan Massa (Hukum Lavoisier)


Antoine Laurent Lavoiser mengamati proses reaksi antara raksa (merkuri), yaitu
logam cair yang berwarna putih keperakan, dengan oksigen untuk membentuk
merkuri oksida yang berwarna merah.
Lavoiser menyatakan bahwa massa total zat – zat sebelum reaksi akan selalu sama
dengan massa total zat – zat hasil reaksi.
Contoh soal 1 :
Dalam wadah tertutup  4 gram logam Natrium dibakar denagn oksigen menghasilkan
natrium oksida, jika massa natrium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram,
berapakah massa oksigen yang dibutuhkan ?
Jawab :
mNa    = 4 gram.
mNaO = 5,6 gram.
berdasarkan hukum kekekalan massa  maka :
Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi.
mNa + mO2 = mNaO
mO2            = mNaO – mNa
= (5,6 – 4) gram
= 1,6 gram
Contoh soal 2 :
Pada pembakaran 2,4 gram magnesium di udara dihasilkan 4 gram oksida magnesium,
berapa gram oksigen yang terpakai dalam reaksi itu ?
Jawab :
mMg   = 2,4 gram.
mMgO = 4 gram.
Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi.
m Mg + m O2 = m MgO
m O2   = m MgO – m Mg
= (4 – 2,4) gram
= 1,6 gram
Contoh soal 3 :
S +  O2 →  SO2
1 mol S bereaksi dengan 1 mol O 2 membentuk 1 mol SO2. 32 gram S bereaksi dengan
32 gram O2 membentuk 64 gram SO2. Massa total reaktan sama dengan massa produk
yang dihasilkan.
Contoh soal 4 : H2 +  ½ O2 →  H2O
1 mol H2 bereaksi dengan ½ mol O2 membentuk 1 mol H2O. 2 gram H2 bereaksi
dengan 16 gram O2 membentuk 18 gram H2O. Massa total reaktan sama dengan
massa produk yang terbentuk.
B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Joseph Louis Proust menemukan sifat penting dari senyawa. Proust mengemukakan
bahwa perbandingan massa unsur – unsur dalam satu senyawa adalah tertentu dan
tetap. Senyawa yang sama, meskipun berasal dari sumber yang berbeda atau dibuat
dengan cara yang berbeda, ternyata mempunyai komposisi yang sama.
Contoh soal 1 :
S +  O2 →  SO2
Perbandingan massa S terhadap massa O 2 untuk membentuk SO2 adalah 32 gram S
berbanding 32 gram O2 atau 1 : 1. Hal ini berarti, setiap satu gram S tepat bereaksi
dengan satu gram O2 membentuk 2 gram SO2. Jika disediakan 50 gram S, dibutuhkan
50 gram O2 untuk membentuk 100 gram SO2.
Contoh soal 2 :
H2 +  ½ O2 →  H2
Perbandingan massa H2 terhadap massa O2 untuk membentuk H2O adalah 2 gram H2
berbanding 16 gram gram O2 atau 1 : 8. Hal ini berarti, setiap satu gram H 2 tepat
bereaksi dengan 8 gram O2 membentuk 9 gram H2O. Jika disediakan 24 gram O 2,
dibutuhkan 3 gram H2 untuk membentuk 27 gram H2O.
C. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)
Dalton menyelidiki perbandingan unsur – unsur pada setiap senyawa dan
mendapatkan suatu pola keteraturan. Dalton mengemukakan bila dua unsur dapat
membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa salah satu unsur tersebut tetap
(sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa – senyawa
tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Contoh 1 :
Karbon dapat bergabung  dengan hidrogen dengan perbandingan 3 : 1 membentuk gas
metana. Berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C
pada metana ?
Jawab :
C:H =3:1
Maka massa H  = 1/3 x 900 gram
=  300 gram.
Contoh 2 :
Unsur A dan unsur B membentuk 2 senyawa yaitu X dan Y. Massa unsur A dalam
senyawa X dan Y berturut – turut adalah  46,7 % dan 30,4 %. Tunjukkan bahwa
hukum Dalton berlaku pada kedua senyawa tersebut ?
Jawab :

Senyawa %  A % B = 100 – % A
X 46,7 % 100 – 46,7 % = 53,3 %
Y 30,4 % 100 – 30,4 % = 69,6 %

Agar persentase A sama, maka senyawa X dikalikan faktor 2,14 dan senyawa Y
dikalikan factor 3,28. Sehingga diperoleh perbandingan massa X dan Y sebagai
berikut :

Senyawa Massa X (gr) Massa Y (gr)


X 46,7 x 2,14 = 100 53,3 x 2,14 = 114,06
Y 30,4 x 3,28 = 100 69,6 x 3,28 = 228,28

Jadi dapat diketahui perbandingannya  X : Y = 114,06 : 228,28 = 1 : 2

D. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)


Joseph Louis Gay Lussac melakukan percobaan tentang volume gas yang terlibat
pada berbagai reaksi. Gay-Lussac mengemukakan bahwa volume gas – gas yang
bereaksi dan volume gas – gas hasil reaksi bila diukur pada suhu dan tekanan yang
sama, berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Pada reaksi
Hidrogen 
Oksigen ® Air
+
Volume ke-1 2 1 2
Volume ke-2 4 2 4
Volume ke-3 6 3 6

Jadi, pada pembentukan air, perbandingan Hidrogen : Oksigen : air selalu sama yaitu
2 : 1 :2. Demikian juga yang terjadi pada gas-gas lain.
Contoh 1 :
Pembakaran gas etana menurut persamaan reaksi berikut ini.
2C2H6 + O2  ® 4CO2 + 6H2O
Volume gas CO2 yang terbentuk pada pembakaran 2 L gas etana adalah ………. L
Jawab:
Perbandingan volume = Perbandingan koefisien
Volume CO2 : volume C2H6 = 4 : 2
Volume CO2   = 4/2 x  volume C2H6
                        = 4/2 . 3 L
                        =6L

Hukum perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut :
“Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas.”
Terdapat ketidaksesuaian dengan teori atom Dalton, yaitu konsep atom sebagai bagian
terkecil dari suatu zat. Dari percobaan Gay-Lussac didapatkan bahwa :
2 satuan volume hidrogen + 1 satuan volume oksigen 2 volume uap air
1 satuan volume hidrogen + ½ satuan volume oksigen 1 volume uap air
Apabila satuan volume diperkecil hingga suatu saat volume tersebut hanya dapat
memuat sebuah atom maka didapatkan :
1 atom hidrogen + ½ atom hidrogen 1 atom air.
Konsep setengah atom bertentangan dengan teori atom Dalton karena tidak ada atom
yang hanya setengah.

E. Hipotesis Avogadro
Hipotesis Avogadro menyatakan pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang
volumenya sama akan mengandung jumlah molekul yang sama. Menurut Avogadro,
partikel unsur tidak harus selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi dapat
berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebut partikel
tersebut sebagai molekul.
Contoh : partikel gas  hidrogen dan partikel gas oksigen tidak berada sebagai atom
tunggal, melainkan sebagai molekul. Molekul hidrogen mengandung 2 atom H dan
molekul oksigen mengandung 2 atom O. Oleh karena perbandingan volume gas sama
dengan perbandingan jumlah partikelnya, maka pada reaksi tersebut, 2 molekul
hidrogen akan bergabung dengan 1 molekul oksigen membentuk 2 molekul uap air.
Gay lussac : 2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen 2 volume uap air.
Avogadro : 2 molekul gas hidrogen + 1 molekul gas oksigen 2 molekul uap air.
H2 + O2 H2O
Dari sini dapat dikatakan bahwa perbandingan volum zat – zat berwujud gas dalam
reaksi kimia juga merupakan perbandingan jumlah molekulnya.
Contoh soal 1 :
Jika 5 liter gas hidrogen pada suhu dan tekanan yang sama jumlah molekulnya 3n,
maka tentukan :
a. Volume gas CO2 yang mengandung 6n buah molekul CO2.
b. Jumlah molekul dari 15 liter gas oksigen.
Jawab :
a.

b.

Contoh soal 2 :
Diketahui 0,5 liter gas hidrokarbon CxHy tepat bereaksi dengan 1,75 liter gas oksigen
menghasilkan 1 liter gas karbon dioksida dan 1,5 liter uap air. Semuanya diukur pada
suhu dan tekanan yang sama. Tentukan rumus gas hidrokarbon tersebut!
Jawab :
CxHy + O2 → CO2 + H2O
Perbandingan volume CxHy : O2 : CO2 : H2O
= 0,5 L : 1,75 L : 1 L : 1,5 L
=2:7:4:6
Maka : 2 CxHy + 7 O2 → 4 CO2 + 6 H2O
Jumlah atom C di kiri = jumlah atom C di kanan
2x = 4
x=2
Jumlah atom H di kiri = jumlah atom H di kanan
2y = 12
y=6
Jadi, rumus gas hidrokarbon tersebut adalah C2H6.
Contoh 3 :
Tiga liter gas metana (CH4) dibakar sempurna menghasilkan gas CO2 dan H2O. Jika
pengukuran dilakukan pada suhu dan tekanan yang sama, maka tentukan:

a. Persamaan reaksinya.
b. Volume gas oksigen yang diperlukan.
c. Volume gas CO2 yang dihasilkan.
d. Volume uap air yang dihasilkan.

Jawab :

a. Persamaan reaksi = CH4 + 2 O2 → 2 H2O + CO2


b.

c.

d.

Anda mungkin juga menyukai