“GASTRITIS AKUT”
GASTRITIS AKUT
1. Pengertian Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan
kerusakan erosi pada bagian superfisial (Muttaqin, 2011).
Gastritis akut yaitu peradangan akut pada dinding lambung, terutama mukosa lambung dan
pada umumnya di bagian antrum (Misnadiarly, 2009).
2. Penyebab Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut, seperti beberapa jenis obat, bakteri, virus,
jamur,alkohol,stress fisik dan lain-lain.
1) Obat-obatan seperti, obat anti inflamasi non steroid atau OAINS (indometasin, Ibuprofen,
dan Asam Salisilat), sulfonamide, stroid, kokain, agen kemoterapi (mitomisin, 5 fluoru-2-
diuxsiuridine), salisilat, dan digitalis bersifat mengiritasi mukosa lambung.
2) Minuman berakohol, seperti whisky, vodka, dan gin.
3) Infeksi bakteri; seperti H.pylori (paling sering), H.heilmanii, streptococci, staphylococci,
proteus species, clostridium species, E.colly, tuberculosis, dan secondary syphlis.
4) Infeksi virus oleh sitomegalovirus.
5) Infeksi jamur; seperti Candidiasis, Histoplasmosis, dan Phycomycosis.
6) Stress fisik yg disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal nafas,
gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, dan refluks usus lambung.
7) Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman dgn
kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen penyebab iritasi mukosa lambung.
8) Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu (Komponen penting alkali
untuk aktivasi enzim-enzim gastrointestinal) dari usus kecil ke mukosa lambung sehingga
menimbulkan respons peradangan mukosa.
9) Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke lambung.
10) Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan antara agresi dan
mekanisme pertahanan untuk menjaga integritas mukosa, yang dapat menimbulkan
respons peradangan pada mukosa lambung.
3. Tanda Dan Gejala Gastritis Akut
Gastritis akut ditandai dengan:
1) Mual dan muntah
2) Anoreksia
3) Nyeri epigastrium
4) Lemah
5) Perdarahan
6) Ketidaknyamanan lambung dan intestinal
7) Hematemesis
4. Penatalaksanaan Gastritis Akut
A. Pencegahan
1) Mengatur pola makan dengan baik atau teratur.
2) Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung. Misal, makanan pedas dan asam.
3) Makan – makanan yang bersih, sehat dan bergizi.
4) Hindari minuman alkohol.
5) Atasi stress sebaik mungkin.
6) Berolahraga secara teratur.
B. Pengobatan Gastritis Akut
Medis
1) Terapi cairan, hal ini diberikan pada fase akut untuk dehidrasi pascamuntah yang
berlebihan.
2) Terapi obat.
a) Antasida. Digunakan untuk profilaksis secara umum. Antasida mengandung alumunium
dan magnesium yang dapat membantu penuruna keluhan gastritis dengan menetralkan
asam lambung.
b) Penghambat H2. Agen ini mempunyai mekanisme sebagai penghambat reseptor histamin.
Histamin dipercaya mempunyai peran penting dalam sekresi asam lambung. Penghambat
H2 secara efektif akan menekan pengeluaran asam lambung dan stimulasi pengeluaran
asam oleh makanan dari sistem saraf. Beberapa obat dari agen ini meliputi Cetimidin,
Ratidin, Famotidin, Nizatidin. Citemidin sangat efektif bila diberikan melalui intravena,
sedangkan Ratidin lebih efektif bila digunakan per oral pada saat perut kosong dengan
efek menurunkan sekresi produksi asam, mempercepat pengosongan lambung, dan
menyeimbangkan konsentrasi hidrogen.
c) Penghambat pompa proton. Agen ini menghambat pompa proton seperti enzim H+, K+,
dan ATP-ase, yang berlokasi didalam sekretori membran apikal dari sel-sel sekresi
lambung (sel parietal). Agen ini mempunyai kemampuan menghambat produksi asam
dengan durasi panjang. Jenis obat agen ini diantaranya adalah Ommeprazole (Kee, 1996).
d) Antibiotik. Agen ini digunakan pada gastritis dengan infeksi bakteri seperti H.pylori.
Beberapa agen antibiotik yang dianjurkan adalah amoksisilin oral, Tetrasiklin oral, atau
Metronidazol oral.
Non-Medis
Untuk mengatasinya:
Ambil 10 pucuk kembang cempaka putih yang masih kuncup, belum mekar.
Kemudian rebus dengan air satu gelas. Setelah mendidih angkat, lalu endapkan
semalaman dibawah embun. Keesokan harinya, pagi-pagi, diminum. Lakukan cara di atas
selama 1 bulan.
C. Prinsip Diet
1) Pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu kenyang dan tidak boleh
berpuasa (makan sedikit-sering).
2) Makanan harus mengandung cukup kalori dan protein namun kandungan lemak/minyak,
khususnya yang jenuh, harus dikurangi.
3) Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat pangan yang
solubel (soluble dietary fibre).
4) Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang, bersifat asam, yang
mengandung minyak/lemak secara berlebihan, dan yang bersifat melekat.
5) Makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin.
4. Komplikasi
1) Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis. Terkadang
perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan kematian.
2) Ulkus, jika prosesnya hebat.
3) Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2011. Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.
Sumber :
https://www.academia.edu/26269981/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_SAP_GASTRITIS
https://caridokumen.com/download/satuan-acara-penyuluhan-sap-
_5a468449b7d7bc7b7a0de765_pdf