Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PROMOSI KESEHATAN

“GASTRITIS AKUT”

Dosen Pembimbing : Iwan Permana, S. KM., S. Kep., M. kep


Disusun Oleh : Annisa Sri Rahma
(32722001D18017)

PRODI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
PROMOSI KESEHATAN
(SAP)
“SATUAN ACARA PENYULUHAN”
1. Area /Pesan Pokok :
2. Tujuan Pendidikan : Memberikan pemahaman mengenai cara mengatasi penyakit gastritis
akut.
3. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang penyakit gastritis akut, mahasiswa mampu
memahami tentang penyakit gastritis akut.
4. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan mahasiswa mampu :
a) Memahami tentang pengertian gastritis akut
b) Memahami tentang penyebab gastritis akut
c) Memahami tentang tanda dan gejala gastritis akut
d) Memahami penatalaksanaan gastritis akut
e) Memahami komplikasi gastritis akut
5. Target / Sasaran : Masyarakat dan seluruh
6. Hari/Tanggal : Sabtu, 29 November 2019
7. Tempat : Lapang serba guna kampus STIKESMI
8. Pelaksana : Annisa Sri Rahma
9. Waktu : 35 menit
10. Materi Penyuluhan
1. Pengertian gastritis akut
2. Penyebab gastritis akut
3. Tanda dan gejala gastritis akut
4. Penatalaksanaan gastritis akut
5. Komplikasi gastritis akut
11. Metode Pendidikan
 Ceramah
 Tanya Jawab
12. Media yang digunakan
 Leaflet
 Flip Chart
 Laptop dan LCD
13. Rencana tindakan
No Kegiatan Respon Peserta Waktu Oleh
1 Pembukaan : 5 menit Moderator
- Memperkenalkan diri - Membalas salam
- Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan - Mendengarkan
- Melakukan kontrak
waktu - Mendengarkan
- Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan - Mendengarkan
diberikan
2 Pelaksanaan : 20 menit Penyaji
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan
pengertian gastritis akut memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan
penyebab gastritis akut memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan
tanda dan gejala gastritis memperhatikan
akut - Mendengarkan dan
- Menjelaskan tentang memperhatikan
penatalaksanaan gastritis - Mendengarkan dan
akut memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Bertanya dan
komplikasi gastritis akut menjawab pertanyaan
- Memberikan yang diajukan
kesempatan pada semua
mahasiswa untuk
bertanya
3 Penutup : 10 menit Moderator
- Menyimpulkan materi - Menyimpulkan materi
penyuluhan penyuluhan bersama
- Melakukan evaluasi dengan mahasiswa
- Menutup penyuluhan - Menjawab pertanyaan
dan memberikan salam - Menjawab salam
14. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi struktur
 Semua mahasiswa
 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di kelas
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan
2) Evaluasi proses
 Semua mahasiswa antusias terhadap materi penyuluhan
 Semua mahasiswa konsentrasi mendengarkan penyuluhan
3) Evaluasi hasil
 Semua mahasiswa mengetahui tentang pengertian gastritis akut
 Semua mahasiswa mengetahui tentang penyebab gastritis akut
 Semua mahasiswa mengetahui tentang tanda dan gejala gastritis akut
 Semua mahasiswa mengetahui tentang penatalaksanaan gastritis akut
Lampiran :

GASTRITIS AKUT
1. Pengertian Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan
kerusakan erosi pada bagian superfisial (Muttaqin, 2011).
Gastritis akut yaitu peradangan akut pada dinding lambung, terutama mukosa lambung dan
pada umumnya di bagian antrum (Misnadiarly, 2009).
2. Penyebab Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut, seperti beberapa jenis obat, bakteri, virus,
jamur,alkohol,stress fisik dan lain-lain.
1) Obat-obatan seperti, obat anti inflamasi non steroid atau OAINS (indometasin, Ibuprofen,
dan Asam Salisilat), sulfonamide, stroid, kokain, agen kemoterapi (mitomisin, 5 fluoru-2-
diuxsiuridine), salisilat, dan digitalis bersifat mengiritasi mukosa lambung.
2) Minuman berakohol, seperti whisky, vodka, dan gin.
3) Infeksi bakteri; seperti H.pylori (paling sering), H.heilmanii, streptococci, staphylococci,
proteus species, clostridium species, E.colly, tuberculosis, dan secondary syphlis.
4) Infeksi virus oleh sitomegalovirus.
5) Infeksi jamur; seperti Candidiasis, Histoplasmosis, dan Phycomycosis.
6) Stress fisik yg disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal nafas,
gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, dan refluks usus lambung.
7) Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman dgn
kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen penyebab iritasi mukosa lambung.
8) Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu (Komponen penting alkali
untuk aktivasi enzim-enzim gastrointestinal) dari usus kecil ke mukosa lambung sehingga
menimbulkan respons peradangan mukosa.
9) Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke lambung.
10) Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan antara agresi dan
mekanisme pertahanan untuk menjaga integritas mukosa, yang dapat menimbulkan
respons peradangan pada mukosa lambung.
3. Tanda Dan Gejala Gastritis Akut
Gastritis akut ditandai dengan:
1) Mual dan muntah
2) Anoreksia
3) Nyeri epigastrium
4) Lemah
5) Perdarahan
6) Ketidaknyamanan lambung dan intestinal
7) Hematemesis
4. Penatalaksanaan Gastritis Akut
A. Pencegahan
1) Mengatur pola makan dengan baik atau teratur.
2) Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung. Misal, makanan pedas dan asam.
3) Makan – makanan yang bersih, sehat dan bergizi.
4) Hindari minuman alkohol.
5) Atasi stress sebaik mungkin.
6) Berolahraga secara teratur.
B. Pengobatan Gastritis Akut
 Medis
1) Terapi cairan, hal ini diberikan pada fase akut untuk dehidrasi pascamuntah yang
berlebihan.
2) Terapi obat.
a) Antasida. Digunakan untuk profilaksis secara umum. Antasida mengandung alumunium
dan magnesium yang dapat membantu penuruna keluhan gastritis dengan menetralkan
asam lambung.
b) Penghambat H2. Agen ini mempunyai mekanisme sebagai penghambat reseptor histamin.
Histamin dipercaya mempunyai peran penting dalam sekresi asam lambung. Penghambat
H2 secara efektif akan menekan pengeluaran asam lambung dan stimulasi pengeluaran
asam oleh makanan dari sistem saraf. Beberapa obat dari agen ini meliputi Cetimidin,
Ratidin, Famotidin, Nizatidin. Citemidin sangat efektif bila diberikan melalui intravena,
sedangkan Ratidin lebih efektif bila digunakan per oral pada saat perut kosong dengan
efek menurunkan sekresi produksi asam, mempercepat pengosongan lambung, dan
menyeimbangkan konsentrasi hidrogen.
c) Penghambat pompa proton. Agen ini menghambat pompa proton seperti enzim H+, K+,
dan ATP-ase, yang berlokasi didalam sekretori membran apikal dari sel-sel sekresi
lambung (sel parietal). Agen ini mempunyai kemampuan menghambat produksi asam
dengan durasi panjang. Jenis obat agen ini diantaranya adalah Ommeprazole (Kee, 1996).
d) Antibiotik. Agen ini digunakan pada gastritis dengan infeksi bakteri seperti H.pylori.
Beberapa agen antibiotik yang dianjurkan adalah amoksisilin oral, Tetrasiklin oral, atau
Metronidazol oral.
 Non-Medis
Untuk mengatasinya:
Ambil 10 pucuk kembang cempaka putih yang masih kuncup, belum mekar.
Kemudian rebus dengan air satu gelas. Setelah mendidih angkat, lalu endapkan
semalaman dibawah embun. Keesokan harinya, pagi-pagi, diminum. Lakukan cara di atas
selama 1 bulan.
C. Prinsip Diet
1) Pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu kenyang dan tidak boleh
berpuasa (makan sedikit-sering).
2) Makanan harus mengandung cukup kalori dan protein namun kandungan lemak/minyak,
khususnya yang jenuh, harus dikurangi.
3) Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat pangan yang
solubel (soluble dietary fibre).
4) Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang, bersifat asam, yang
mengandung minyak/lemak secara berlebihan, dan yang bersifat melekat.
5) Makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin.
4. Komplikasi
1) Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis. Terkadang
perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan kematian.
2) Ulkus, jika prosesnya hebat.
3) Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.

Idrus, H. A. 1995. Rahasia Makanan Sebagai Obat. Pekalongan: CV Sumber Ilmu.

Misnadiarly. 2009. Mengenal Penyakit Organ Cerna : Gastritis(Dyspepsia atau Penyakit


Maag), Infeksi Mycobacteria pada Ulcer Gastrointestinal. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2011. Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.

Sumber :
https://www.academia.edu/26269981/SATUAN_ACARA_PENYULUHAN_SAP_GASTRITIS
https://caridokumen.com/download/satuan-acara-penyuluhan-sap-
_5a468449b7d7bc7b7a0de765_pdf

Anda mungkin juga menyukai