1
2. Berdasarkan posisi biofilter dalam reactor, system biakan melekat dibagi 3 bentuk
golongan, yaitu…
Jawab :
3. Jelaskan dua keuntungan pengolahan limbah cair dengan system biofilter atau
biakan melekat..
Jawab :
a. Dengan adanya air limbah yang melalui media tempat tumbuhnya mikroorganisme
sebagai biofilter, akan menghasilkan lapisan lendir yang menutupi media tumbuh atau
disebut biological film. Air limbah yang masih mengandung bahan organik yang
2
belum teruraikan pada bak pengendap, bila melalui lapisan lendir ini akan mengalami
proses penguraian secara biologis. Efisiensi biofilter tergantung dari luas kontak
limbah dengan mikroorganik yang menempel pada permukaan media filter. Makin
luas bidang kontak, maka efisiensi penurunan konsentrasi bahan organik (BOD)
makin besar, Selain menurunkan konsentrasi BOD dan COD, sistem ini juga dapat
menurunkan konsentrasi padatan tersuspensi, detergen (MBAS), ammonium dan
fosfor (BPPT, 1997a dan 1997b).
b. Biofilter juga berfugsi sebagai media penyaring air limbah yang melalui media ini,
sehingga konsentrasi suspended solid dan Eschericia Coli akan berkurang. Sistem
biofilter upflow akan menghasilkan efisiensi penyaringan yang lebih besar, karena
sistem aliran dari bawah ke atas akan mengurangi kecepatan partikel yang terdapat
pada air limbah, dimana partikel yang tidak terbawa aliran keatas akan mengendap di
dasar bak filter.
3
penggandaan sel yaitu cara bakteri memperbanyaak diri.
Proses pelekatan sel mikroorganisme diawali dari terbentuknya butiran perintis berupa
satuan sel yang sangat kecil dan selanjutnya tumbuh menjadi sekumpulan mikroorganisme
(Callander dan Barford, 1983 dalam Agustian, 2003). Sel yang tumbuh pada permukaan media
belum permanen, masih dapat lepas dan bergerak. Setelah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya sel melekat erat pada permukaan media dan berkembang membentuk koloni.
Kecepatan pelekatan sel pada permukaan media tidak selalu sama, tergantung pada struktur
media dan daya rekatnya (Marrshall, 1992 dalam Jamilah et al, 1998).
a. Efek Temperatur
Variasi temperatur mempengaruhi semua proses biologis.Berdasarkan daerah
aktivitas temperatur bagi kehidupan mikroorganisme dibagi atas tiga golongan
(Eckenfelder, 2000; Soeparman dan Suparmin, 2001; Lee, 1992).
Mikroorganisme psikorofilik, adalah golongan mikroorganisme yang dapat
tumbuh pada daerah temperatur antara 300C, dengan temperatur optimum 150C.
Kebanyakan dari golongan ini tumbuh di tempat-tempat dingin baik di darat
maupun di air.
Mikroorganisme mesofilik, adalah golongan mikroorganisme yang dapat tumbuh
pada daerah temperatur optimum antara 25 – 370C, minimum 15 0c dan
maksimum 55 0C.
Mikroorganisme termofilik, adalah golongan mikroorganisme yang dapat tumbuh
pada daerah temperatur tinggi, optimum antara 55 – 60 0C, minimum 40 0C dan
0
maksimum 75 C.
b. Efek pH
Bakteri memerlukan nilai pH antara 6,5 – 7,5. Berdasarkan daerah aktivitas pH bagi
4
kehidupan mikroorganisme dibedakan atas tiga golongan (Eckenfelder, 2000;
Soeparman dan Suparmin , 2001; Lee, 1992).
Mikroorganisme asidofilik, yaitu jasad yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0 –
5,0.
Mikroorganisme mesofilik (Neutrofilik), yaitu jasad yang dapat tumbuh pada
pH antara 5,5 – 8,0.
Mikroorganisme alkalifilik, yaitu jasad yang dapat tumbuh pada pH antara 8,4 –
9,5.
c. Toksisitas
Toksisitas dalam sistem oksidasi biologis menurut Eckenfelder ( 2000 ), disebabkan oleh
beberapa hal yaitu :
Bahan anorganik, seperti fenol juga merupakan toksis pada konsentrasi tinggi, tetapi
dapat diturunkan secara biologis pada konsentrasi rendah.
Bahan seperti logam berat Hg, Ag, Cu, Au, Zn, Li dan Pb juga toksid pada kadar
rendah, terhadap mikroorganisme karena ion-ion logam berat dapat bereaksi dengan
gugusan senyawa sel tergantung pada kondisi operasi.
Garam-garam anorganik dan ammonium, yang menunjukkan suatu penghambatan pada
konsentrasi tinggi.
5
merupakan landasan desain dan parameter operasi dalam proses aerobik. Menurut
Metcalf dan Eddy (2003), secara umum CRT dalam proses aerobik antara 6-15 hari
untuk memperoleh hasil kinerja pengolahan yang efektif.