EFEK INVESTASI
Efek investasi disebut juga efek yang dapat diperdagangkan. Efek investasi dapat berbentuk
utang atau ekuitas. Efek utang merupakan efek yang merepresentasikan hubungan kreditor
dengan entitas lain. Efek ekuitas merupakan efek yang mencerminkan kepentingan
kepemilikan pada entitas lain.
Efek investasi dilaporkan dalam laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan atau nilai
wajar (pasar), tergantung pada jenis efek dan tingkat pengaruh atau kontrol sebuah
perusahaan investor terhadap perusahaan tempat investasi.
Jika laba entitas anak yang tidak dibagikan dimasukkan dalam laba akuntansi
sebelum pajak dari entitas induk (melalui konsolidasi maupun akuntansi metode ekuitas),
maka diperlukan provisi pajak secara bersamaan. Provisi ini bergantung pada tujuan entitas
induk.
KOMBINASI BISNIS
Kombinasi bisnis mengacu pada merger atau akuisisi suatu bisnis. Dikatakan
kombinasi bisnis apabila perusahaan mengakuisisi sebagian besar efek ekuitas perusahaan
lainnya. Perusahaan membeli aset entitas lain lalu dicatat di neracanya berdasarkan nilai
wajarnya. Setelah terjadinya kombinasi bisnis, perusahaan wajib membuat laporan
konsolidasi perusahaan induk dan anak.
US GAAP (ASC 805) dan juga (IFRS 3) mengeluarkan metode akuisi (serupa
dengan metode pembelian sbelumnya) untuk akuntansi kombinasi bisnis. Metode ini
bertujuan untuk mengakui harga yang dibayarkan untuk akuisisi pada laporan posisi
keuangan. Tujuan ini dicapai dengan cara menilai seluruh aset bersih pada nilai wajarnya
serta mengakui perbedaan nilai aset bersih dan nilai wajar sebagai goodwill.
Jika suatu entitas induk menjamin liabilitas entitas anak maka kreditor itu memiliki
jaminan sebagai pengamanan, tambahan dengan ketentuan resource potensial. Laporan
posisi keuangan konsolodasian tidak membantu dalam menilai margin keselamatan yang
dinikmati para kreditor.
Jika suatu entitas anak yang dimiliki sepenuhnya menjual saham perdana (initial
public offering-IPO). Akibatnya dari penjualan iti, persentase kepemilikan perusahaan anak
turun dari 100% menjadi 89% sehingga entitas induk mencatat keuntungan sebelum pajak
sebesar $2.1 M (0.1 miliar setelah pajak) dalam laporan laba rugi konsolidasi. IPO oleh
entitas anak menjadi semaakin umum sering dengan upaya perubaahan untuk memperoleh
keuntungan yang belum diakui sebesar nilai kepemilikan saham entitas anaknya.
Terdapat dua metode yang tesedia berdasarkan GAAP untuk menyelesaikan ketika
akuisisi dari entitas anak terjadi dipertengahan tahun, yaitu :
Akuntansi Push-Down
Selisih antara harga pembelian dengan nilai pasar neto yang dapat diidentifikasi
yang diakuisisi mencerminkan pembayaran untuk superlaba (abnormal). Posisi persaingan
superior bergantung pada perubahan dari banyaknya dorongan ekonomi dan lingkungan.
Efek Derivatif
Perusahaan dihadapkan pada berbagai jenis risiko pasar. Risiko – risiko ini tinbul
karena sensitivitas profitabilitas operasi bisnis terhadap fluktuaai beberapa area seperti
harga komoditas,kurs mata uang asing, dan suku bunga. Untuk mengurangi risiko pasar ini,
perubahan melakukan transaksi lindung nilai. Lindung nilai merupakan kontrak yang
dilakukan untuk melindungi perusahaan dari risiko pasar. Konsep lindung nilai sama seperti
konsep polis asuransi, yaitu perusahaan melakukan kontrak dengan menjamin pembayaran
tetentu tanpa memandang dorongan pasar.
Mendefinisikan Derivatif
Berbagai jenis instrumen keuangan digunaakan untuk aktivitas lindung nilai,
termasuk instrumen berikut ini :
Kontrak berjangka yaitu perjanjian antara dua atau lebih pihak untuk membeli atau
menjual suatu komoditas tertentu atau aset keuangan pada suatu tanggal dimasa
depan (tanggal penyesuaian) dan pada harga pasti.
Kontrak swap yaitu suatu perjanjian antara dua atau lebih pihak untuk mengukur
arus kas masa depan. Hal ini biasanya untuk lindung nilai risiko, khususnya risiko
suku bunga dan mata uang asing. Dalam bentuk dasarnya, khusunya risiko swap
melindung nilai eksposur llaporan posisi keuangan dan juga arus kas.
Kontrak opsi yaitu memberikan hak pada salah satu pihak, kewajiban untuk
melakukan suatu transaksi.
Semua derivative, tanpa memandang sifat atau tujuannya, dicatat sebesar nilai pasar
pada laporan posisi keuangan. Namun. Tidak seperti akuntansi nilai wajar untuk efek
investasi dimana hanya aset dan tidak berkaitan dengan liabilitas yang dinilai dengan pasar,
akuntansi untuk derivative memengaruhi kedua sisi transaksi.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi pada lindung nilai atas nilai wajar,
sebagaimana pada aset atau liabilitas yang berkaitan, dicatat sebagai laba dan
memengaruhi profitabilitas pada periode berjalan.
Alternative lainnya, keuntungan dan kerugian belum direalisasi yang timbul dari
lindung nilai arus kas dilaporkan sebagai bagian penghasilan komprehensif lain sampai
tanggal efektif transaksi itu, setelah keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
tersebut dialihkan ke laba dan diseimbangkan menggunakan dampak transaksi itu sendiri.
Pengungkapan Derivatif
Pengungkapan Kualitatif
Aktivitas lindung nilai Campbell Soup terkait suku bunga menggunakan perjanjian
swap untuk mempertahankan hubungan yang diinginkan antara utang suku bunga tetap dan
mengambang.
Campbell soup melaporkan bahwa perusahaan memilki rasio valuta asing terkait
transaksi dalam mata uang selain dolar AS, investasi pada entitas anak, serta uang entitas
anak yang didominasi dalam mata uang asing.
Analisis derivative
Tujuan Penggunaan Derivatif
Baru-baru ini FASB membuat langkah signifikan ke arah pelaporan dan labilitas keuangan
menggunakan nilai wajar.
Penerapan Selektif
Perusahaan diberikan fleksibilitas yang besar untuk secara selektif menerapkan opsi
nilai wajar pada masing-masing aset dan liabilitasnya. Bahkan, fleksibilitas tersebut dapat
berlaku pada kelompok aset terteniu. Misalnya, suatu perusahaan dapat menerapkan opsi
nilai wajar pada efek yang tersedia untuk dijual tertentu, tetapi tidak untuk yang lainaya.
Namun segera setelah opsi nilai wajar diterapkan pada suatu aset (atau liabilitas) tertentu,
opsi tersebut tidak dapat dibatalkan/dikembalikan perti semula.
Persyaratan Pelaporan
Jika suatu perusahaan memilih opsi nitai wajar untuk suatu aset atau liabilitas, maka
peraturan pelaporan berikut berlaku :
Nilai tercatat aset (atau liabilitas) pada laporan posisi keuangan akan selalu sebesar
nilai wajarnya saat tanggal pengukuran.
Semua perubahan pada nilai wajar aset (atau liabilitas), termasuk keuntungan dan
kerugian yang belum direalisasi akan dimasukkan dalam laba neto.
Cara untuk memasakkan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi menjadi tidak
dijelaskan. Perusahaan dapat memilih apakah akan melaporkan porsi keuntungan
dan kerugian yang belum direalisasi dengan cara yang berbeda dari komponen-
komponen arus kas atau melaporkannya secara bersama sama.
Implikasi Analisis
SFAS 159 memungkinkan kebijakan yang cukup pada perusahaan dalam memilih
aset atau liabilitas khusus yang akan dgunakan opsi nilai wajar. Analis perlu memverifikasi
apakah pilihan nilai wajar memiliki peluang untuk mempercantik laporan keuangan.
Keuntungan (atau kerugian) yang belum direalisasi akibat perubahan asumsi sangat tidak
dapat diandalkan dan harus dianalisis dengan hati-hati.
Standar akuntansi saat ini menjelaskan dua pendekatan penjabaran, metode kurs
kini (current rate method), merupakan metode yang paling umum digunakan, dan metode
temporal (temporal method). Jika entitas anak relative independen, metode kurs kini akan
digunakan. Jika entitas anak sangat terintegrasi dengan entitas induk maka metode
temporal yang akan digunakan. Satu catatan akhir: entitas anak yang berada pada kondisi
ekonomi dengan tingkat inflasi tinggi (tingkat inflasi kumulatif selama liga tahun melebihi
100%) diharuskan untuk menggunakan metode temporal.
Terdapat beberapa implikasi penting atas pilihan metode penjabaran. Jika metode
kurs kini digunakan, penyesuaian penjabaran (franslation adjustment) dilaporkan pada
penghasilan komprehensif iain (OCI) sehingga tidak memengaruhi laba neto. Namun, jika
menggunakan metode temporal, penyesuaian ini dilaporkan sebaga keuntungan dan
kerugian pengukuran kembali (remeasurement) pada laporan laba rugi. Sebagian besar
perusahaan multinasional menggunakan metode kurs kin. sehingga terus menunda
keuntungan dan kerugian penjabaran ini sepanjang mereka masih memiliki entitas anak
asing tersebut.
Pada metode kurs kini, semua aset dan liabilitas dijabarkan pada kurs kini atau kurs
spot, yang berlaku per tanggal laporan. Akun ekuitas pemegang saham dijabarkan pada
kurs historis dengan dividen yang dijabarkan pada kurs spesifik yang berlaku saat dividen
diumumkan. Pos-pos laporan laba rugi yang dianggap terjadi merata selama periode
dijabarkan dengan kurs rata-rata tertimbang, dengan ku spesifik untuk pos tidak berulang
seperti keuntungan atau kerugian atas penjualan aset. Terakhir, penyesuaian penjabaran
kumulatif dilaporkan dalam penghasilan komprehensif lain dan tidak memengaruhi
profitabilitas saat ini. Oleh karena itu. pengaruh yang dihasilkannya ditunda sampai entitas
anak asing tersebut dijual.
Metode temporal mensyaratkan aset dan liabilitas noneter (kas, piutang, utang
jangka pendek dan jangka panjang) dijabarkan pada kurs kini. Semua akun aset dan ekuitas
pemegang saham lainnya dijabarkan pada kurs historis, dengan dividen dijabarkan pada
tanggal tertentu ketika dividen tersebut diumumkan. Pendapatan dan beban yang terjadı
merata selama periode dijabarkan pada kurs rata-rata.
Metode kurs kini adalah metode yang paling banyak digunakan dalam mekanisme
penjabaran mata uang asing. Tinjauan atas laporan keuangan yang dijabarkan
mengungkapkan hal-hal sebagai berikut.
1. Perusahaan mengonversi semua pos laporan laba rugi menggunakan kurs rata rata
selama tahun berjalan
2. Semua aset dan liabilitas dijabarkan pada kurs kini per tanggal laporan posisi
keuangan
3. Penyesuaian penjabaran harus dimasukkan ke saldo laporan posisi keuangan.
Ketika entitas induk menghitung investasi pada entitas anak asing menggunakan metode
ekuitas, entitas induk mencatat bagian proporsionalnya atas penyesuaian penjabaran.
Metode temporal atas penjabaran dianggap paling tepat dan sesuai dengan model
akuntansi historis. Dalam metode ini, pos nonmoneter seperti aset tetap dan persediaan
disajikan dalam jumlah yang dijabarkan saat tanggal akuisisi.
Praktik terkini pada umumnya menggunakan metode kurs kini. Pendekatan ini secara
selektif memperkenalkan akuntansi nilai kini. Hal ini juga memungkinkan keuntungan
dan kerugian tanpa melalui pelaporan pada laba neto. Pendekatan tersebut akan
menghapus dampak risiko tertentu dari operasi berjalan atas aktivitas internasional dan
risiko perubahan kurs. Namun, meskipun laba dipisahkan dari keuntungan dan kerugian
penjabaraan laporan posisi keuangan, metode kurs kini menunjukkan eksposur
penjabaran yang berbeda. Artinya, meskipun eksposur penjabaran untuk metode
temporal diukur dengan selisih antara aset moneter dan liabilitas moneter, eksposur
penjabaran untuk pendekatan mata uang fungsional diukur dengan ukuran investasi
neto. Hal ini dikarenakan semua pos laporan posisi keuangan, kecuali ekuitas,
dijabarkan dengan kurs kini.
Penurunan dolar yang cukup besar yang bersifat relatif terhadap berbagai mata uang
penting memiliki dampak meningkatkan laba neto yang dilaporkan dari entitas anak
asing yang dikonsolidasi. Meskipun praktik saat ini menyebabkan fluktuasi yang lebih
kecil pada laba neto yang berkaitan dengan fluktuasi kurs, hal ini menyebabkan
perubahan yang cukup besar pada ekuitas karena perubahan dalam akun penyesuaian
penjabaran kumulatif.
Penyesuaian yang sehubungan dengan efek investasi yang harus dibuat saat
menentukan laba ekonomi dan laba permanen adalah laba ekonomu yang mencakup
semua perubahan kekayaan pemegang saham. Hal ini berarti bahwa semua komponen
pendapatan investasi (bunga, dividen, serta keuntungan dan kerugian yang telah dan
belum direalisai) harus dimasukkan saat menentukan laba ekonomi.
Pendapatan investasi permanen = ROI yang diharapkan x (nilai wajar investasi awal) +
nilai wajar investasi akhir)/2
Mengevaluasi kinerja investasi merupakan salah satu tugas utama dalam analisis.
Penting karena terutama bagi perusahaan yang pendapatan investasinya membentuk
bagian besar dari labanya.
ROI yang direalisasi = pendapatan investasi / (nilai wajar awal investasi+nilai wajar akhir
investasi)/2