Anda di halaman 1dari 12

Analisis aktivitas investasi : investasi antarperusahaan

Efek atau dalam istilah bahasa Inggris disebut security adalah suatu surat berharga yang


bernilai serta dapat diperdagangkan . Efek dapat dikategorikan sebagai hutang dan ekuitas
seperti obligasi dan saham. Perusahaan atapun lembaga yang menerbitkan efek
disebut penerbit. Efek tesebut dapat terdiri dari surat pengakuan hutang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, unit penyertaan kontrak investasi kolektif (seperti
misalnya reksadana, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek). Kualifikasi
dari suatu efek adalah berbeda-beda sesuai dengan aturan di masing-masing negara.
Efek dapat berupa sertifikat atau dapat berupa pencatatan elektronis yang bersifat:
 Sertifikat atas unjuk, artinya pemilik yang berhak atas efek tersebut adalah
sipembawa / pemegang efek.
 Sertifikat atas nama artinya pemilik efek pemilik yang berhak atas efek tersebut
adalah yang namanya tercatat pada daftar yang dipegang oleh penerbit atau biro
pencatatan efek.

EFEK INVESTASI
Efek investasi disebut juga efek yang dapat diperdagangkan. Efek investasi dapat berbentuk
utang atau ekuitas. Efek utang merupakan efek yang merepresentasikan hubungan kreditor
dengan entitas lain. Efek ekuitas merupakan efek yang mencerminkan kepentingan
kepemilikan pada entitas lain.

Akuntansi untuk Efek Investasi

Efek investasi dilaporkan dalam laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan atau nilai
wajar (pasar), tergantung pada jenis efek dan tingkat pengaruh atau kontrol sebuah
perusahaan investor terhadap perusahaan tempat investasi.

Kelompok efek investasi:


1. Efek Utang
Merupakan instrumen yang menunjukkan hubungan antara kreditor dengan entitas
lain. Efek utang dikelompokkan menjadi:
a. Dimiliki hingga jatuh tempo, merupakan sekuritas utang yang ingin dan mampu
dimiliki manajemen hingga jatuh tempo.
b. Diperdagangkan, merupakan utang yang dibeli dengan tujuan akan dikelola secara
aktif dan akan dijual untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dekat.
c. Tersedia untuk dijual merupakan sekuritas utang yang tidak tergolong sekuritas
diperdagangan atau dimiliki hingga jatuh tempo.
d. Pengalihan antar kategori.
2. Efek Ekuitas
Merupakan efek yang mewakili kepemilikan pada entitas lain, yang dapat diklasifikasikan
menjadi 3:
a. Tidak memiliki pengaruh – kepemilikan kurang dari 20%
b. Pengaruh signifikan – kepemilikan antara 20%-50%
c. Pihak yang mengedalikan – kepemilikan lebih dari 50%
Nilai wajar (fair value) adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Analisis Efek Investasi


Analisis efek investasi setidaknya memiliki dua tujuan utama: (1) memisahkan kinerja
operasi dari kinerja investasi (dan pendanaan) dan (2) menganalisis distorsi akuntansi
karena aturan akuntansi dan/atau manajemen laba yang mencakup efek investasi. Analisis
ini akan dibatasi pada efek utang dan efek ekuitas yang tidak memiliki pengaruh (dan dapat
diperdagangkan).
Memisahkan Kinerja dan Aset Operasi dari Kinerja dan Aset Investasi
Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah
karena kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang sebenarnya.
Penting bagi analisis untuk menghapus semua keuntungan (kerugian) yag berkaitan dengan
aktivitas investasi – termasuk dividen, pendapatan bunga, dan keuntungan/kerugian yang
telah direalisasi dan belum direalisasi – ketika mengevaluasi kinerja operasi.
Semua efek utang dan efek ekuitas yang tidak memiliki pengaruh dan dapat
diperdagangkan, serta yang berkaitan dengan arus laba, dipandang sebagai aktivitas
investasi. Namun, analis perlu mengkaji sifat bisnis perusahaan dan tujuan dibalik investasi
yang berbeda sebelum mengklasifikasikannya sebagai operasi atau investasi.
Tidak ada solusi matang untuk menentukan apakah efek investasi (dan arus laba)
bersifat investasi atau operasi. Klasifikasi ini harus dibuat berdasarkan penilaian apakah
setiap investasi merupakan bagian strategis dari operasi atau harus dilakukan untuk
aktivitas investasi.
Menganalisa Distorsi Akuntansi dari Efek
ASC 320 mengambil langkah penting menuju akuntansi nilai wajar untuk efek
investasi. Namun, standar ini tidak sepenuhnya mencakup akuntansi nilai wajar. Standar
tersebut justru merupakan kompromi antara biaya historis dan nilai wajar yang
meninggalkan banyak permasalahan yang belum terselesaikan terkait peluang untuk
manajemen laba. Berikut ini disajikan beberapa potensi distorsi akibat akuntansi efek
investasi yang harus diwaspadai oleh analis:
a. Peluang untuk memperoleh keuntungan yang diperdagangkan:
b. Liabilitas diakui sebesar biaya perolehan
c. Definisi efek ekuitas yang tidak konsisten
d. Klasifikasi berdasarkan niat/maksud

Akuntansi Metode Ekuitas


Akuntansi metoe ekuitas diperlukan untuk investasi antarperusahaan ketika
perusahaan investor dapat menggunakan pengaruh signifikan terhadap investee. Investasi
metode ekuitas dilaporkan pada laporan posisi keuangan berdasarkan biaya perolehan yang
telah disesuaikan, bukan nilai pasarnya.
Terdapat berbagai jenis penerapan akuntansi metode ekuitas untuk investasi pada
afiliasi yang tidak dikonsolidasi, ventura bersama, dan persekutuan. Jenis investasi ini
semakin meningkat seiring dengan keinginan perusahaan untuk mmbentuk aliansi
perusahaan demi memperoleh efektivitas pendayagunaan aset, serta untuk memperoleh
keuntungan kompetitif. Oleh karena itu, penting untuk memahami mekanisme akuntansi
metode ekuitas untuk menilai apa saja yang dilaporkan dan apa tidak dilaporkan pada
laporan keuangan.
Mekanisme Metode Ekuitas
Ada beberapa hal penting terkait akuntansi metode ekuitas:
a. Akun investasi dilaporkan pada jumlah yang sama dengan bagian proporsional
ekuitas pemegang saham dari perusahaan investee. Oleh karena itu, aset dan
liabilitas dalam jumlah besar mungkin tidak dicatat pada laporan posisi keuangan
kecuali jika investee dikonsolidasi.
b. Pendapatan investasi (bagian proporsional dari laba perusahaan investee) harus
dipisahkan dari laba operasi inti dalam analisis laba perusahaan investor jika
investasi itu sifatnya tidak dianggap strategis.
c. Investor harus menghentikan akuntansi metode ekuitas ketika investasi tersebut
dikurangi menjadi nol (misalnya karena kerugian investee) dan seharusnya tidak
memberikan kerugian tambahan, kecuali jika investor harus menjamin kewajiban
investee atau berkomitmen untuk memberikan dukungan keuangan lebih lanjut pada
investee.
d. Jika jumlah investasi awal melebihi bagian proporsional dari nilai buku perusahaan
investee, kelebihan tersebut dialokasikan pada aset berwujud dan tidak beruwujud
yang dapat diidentifikasi yang disusutkan atau diamortiasi selama masa manfaatnya.
Pendapatan investasi dikurangi dengan beban tambahan ini. Kelebihan yang tidak
dialokasikan dengan cara ini diperlakukan sebagai goodwill dan tidak lagi
diamortisasi.

Implikasi Analisis Investasi Antarperusahaan


Analisis dilanjutkan dengan beberapa pertimbangan penting terkait investasi
antarperusahaan. Bagian ini membahas implikasi yang lebih penting.
Pengakuan Laba Perusahaan Investee
Akuntansi metode ekuitas mengasumsikan bahwa setiap dolar yang dihasilkan oleh
perusahaan investee sama dengan satu dollar yang dihasilkan untuk investor, bahkan yang
tidak diterima secara tunai. Meskipun mengabaikan liabilitas pajak potensial entitas induk
dari penerimaan laba oleh afiliasi, ekuivalen dollar terhadap dolar dari laba tidak dapat
diterima. Alasannya meliputi:
a. Otoritas regulator terkadang mencampuri kebijakan dividen entitas anak
b. Entitas anak dapat beroperasi di negara yang memiliki batasan yang terkait
penerimaan laba, atau memiliki nilai mata uang yang memiliki nilai mata uang yang
dapat menurun dengan cepat
c. Pembatasan dividen dalam perjanjian utang dapat membatasi aksesibilitas laba
d. Kehadiran hak minoritas yang stabil atau kuat dapat mengurangi diskresi entitas
induk dalam menetapkan kebijakan dividen atau kebijakan lainnya.

Investasi Modal yang Tidak Diakui


Akun investasi sering disebut sebagai one-line. Hal ini karena akun investasi
merupakan presentase kepemilikan investor atas ekuits pemegang saham perusahaan
investee. Dibalik saldo investasi ini adalah aset dan liabilitas yang mendasari perusahaan
investee. Ada jumlah cukup besar dari aset dan liabilitas perusahaan investee yang tidak
tercermin pada laporan posisi keuangan investor.
Analisis sering menghadpi kekhawatiran mengenai bagaimana memperlakukan
investasi besar di luar laporan posisi keuangan ini.

Provisi Pajak atas Laba Entitas Anak yang Tidak Dibagikan

Jika laba entitas anak yang tidak dibagikan dimasukkan dalam laba akuntansi
sebelum pajak dari entitas induk (melalui konsolidasi maupun akuntansi metode ekuitas),
maka diperlukan provisi pajak secara bersamaan. Provisi ini bergantung pada tujuan entitas
induk.

KOMBINASI BISNIS
Kombinasi bisnis mengacu pada merger atau akuisisi suatu bisnis. Dikatakan
kombinasi bisnis apabila perusahaan mengakuisisi sebagian besar efek ekuitas perusahaan
lainnya. Perusahaan membeli aset entitas lain lalu dicatat di neracanya berdasarkan nilai
wajarnya. Setelah terjadinya kombinasi bisnis, perusahaan wajib membuat laporan
konsolidasi perusahaan induk dan anak.

Motivasi perusahaan melakukan kombinasi bisnis antara lain, memperoleh bahan


baku yang berharga, menjamin sumber daya keuangan dan akses terhadap sumber daya
tersebut, memperkuat manajemen, meningkatkan efisiensi, mendorong diversifikasi,
mempercepat untuk masuk pasar, mencapai skala ekonomi, dan memperoleh keuntungan
pajak, hingga menaikkan laba.

Perusahaan menaikkan laba melalui akuisisi dengan melakukan merger antar


perusahaan berkembang yang memiliki rasio terhadap laba yang tinggi dengan perusahaan
yang memiliki pertumbuhan lebih kecil dan menggunakan keleluasaan dalam akuntansi
untuk kombinasi bisnis.

Akuntansi Kombinasi Bisnis

US GAAP (ASC 805) dan juga (IFRS 3) mengeluarkan metode akuisi (serupa
dengan metode pembelian sbelumnya) untuk akuntansi kombinasi bisnis. Metode ini
bertujuan untuk mengakui harga yang dibayarkan untuk akuisisi pada laporan posisi
keuangan. Tujuan ini dicapai dengan cara menilai seluruh aset bersih pada nilai wajarnya
serta mengakui perbedaan nilai aset bersih dan nilai wajar sebagai goodwill.

Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan


entitas induk dan entitas anak dalam satu perangkat laporan keuangan. Berikut merupakan
beberapa hal yang perlu dipahami dalam laporan keuangan konsolidasi:

1. Laporan posisi keuangan konsolidasian memasukkan nilai buku perusahaan


induk dan nilai wajar perusahaan anak pada tanggal akuisisi, dikurangi
penyusutan / amortisasi kelebihan nilai pasar perusahaan anak atas nilai
bukunya.
2. Laporan laba rugi konsolidasian mecakup laporan laba rugi induk dan anak
3. Goodwill hanya dicatat setelah mengakui nilai pasar wajar dari semua aset
berwujud dan tidak berwujud yang diperoleh.
Penurunan Nilai Goodwill
Jika nilai pasar kini kurang dari saldo investasi, nilai goodwill tersebut dianggap turun
dan kerugian penurunan nilai harus dicatat dalam pos terpisah laporan laba rugi
konsolidasian.

Permasalahan dan Kombinasi Bisnis


Pertimbangan Kontijensi
Pertimbangan kontijensi yaitu kesepakatan bahwa uang tambahan akan dibayarkan
oleh pembeli kepada penjual jika tujuan kinerja masa depan tercapai melalui penggabungan
perusahaan.

Alokasi Total Biaya


Setelah perusahaan menentukan total biaya entitas yang diakuisisi, mereka perlu
mengalokasikan biaya tersebut pada masing-masing aset. Semua aset teridentifikasi yang
diakuisisi dan liabiliyas yang ditanggung dalam kombinasi bisnis dibebani sebagian dari total
biaya, umumnya sama seperti nilai wajar saat tanggal akuisisi.

Penelitian dan Pengembangan Dalam Proses

Dalam situasi penghapusan penelitian dan pengembangan dalam proses (inprocess


research and development-IPR&D),perusahaan menilai aset IPR&D pada perusahaan yang
diakuisisi sebelum menghapusnya. Namun, tidak ada panduan untuk menilai IPR&D.
Dengan insentif untuk menghindari pengakuan IPR&D sebagai goodwill, perusahaan diduga
menilai IPR&D setinggi mungkin untuk meningkatkan penghapusan dan mengurangi atau
mengeliminasi amortisasi goodwill selanjutnya.

Utang Dalam Laporan Keuangan Konsolidasian

Jika suatu entitas induk menjamin liabilitas entitas anak maka kreditor itu memiliki
jaminan sebagai pengamanan, tambahan dengan ketentuan resource potensial. Laporan
posisi keuangan konsolodasian tidak membantu dalam menilai margin keselamatan yang
dinikmati para kreditor.

Keuntungan atas IPO Entitas Anak

Jika suatu entitas anak yang dimiliki sepenuhnya menjual saham perdana (initial
public offering-IPO). Akibatnya dari penjualan iti, persentase kepemilikan perusahaan anak
turun dari 100% menjadi 89% sehingga entitas induk mencatat keuntungan sebelum pajak
sebesar $2.1 M (0.1 miliar setelah pajak) dalam laporan laba rugi konsolidasi. IPO oleh
entitas anak menjadi semaakin umum sering dengan upaya perubaahan untuk memperoleh
keuntungan yang belum diakui sebesar nilai kepemilikan saham entitas anaknya.

Penjualan dan Laba Sebelum Akuisisi

Terdapat dua metode yang tesedia berdasarkan GAAP untuk menyelesaikan ketika
akuisisi dari entitas anak terjadi dipertengahan tahun, yaitu :

1. Perusahaan dapat menerbitkan laporan laba rugi konsolidasian dengan penjualan,


beban, dan laba entitas anak dari tanggal akuisisi ke depan
2. Perusahaan dapat melaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian penjualan dan
beban entitas anak untuk seluruh tahun dab mengeluarkan kembali laba sebelum
akuisisi, sehingga hanya laba setelah akuisisi yang dimasukkan dalam laba neto
konsolidasian.

Akuntansi Push-Down

Permasalahan kontroversial adalah bagaimana perusahaan yang akan diakuisisi


melaporkan aset dari liabilitas tersebut dalam laporan keuangan tersendiri (jika perusahaan
tersebut bertahan sebagai entitas terpisah dan diperdagangkan secara publik). SEC
mensyaratkan transaksi pembelian yang menyebabkan entitas yang secara substantial
dimiliki sepenuhnya menerapkan suatu dasar akuntansi baru untuk aset dan liabilitas yang
dibeli jika perusahaan yang diakuisisi menerbitkan efek di pasara umum.

Keterbatasan Tambahan Laporan Keuangan Konsolidasian

Adapun keterbatasan dalam laporan keuangan :


 Laporan keuangan masing – masing perusahaan yang membentuk entitas yang lebih
besar tidak selalu dibuat atas dasar yang sebanding. Perbedaan prinsip akuntansi
dasar penilaian tingkat amortisasi dan faktor – faktor lainnya dapat mencegah
homogenitas dan mengurangi validitas rasio, trend, dan analisis lainnya.
 Laporan keuangan konsolidasian tidak mengungkapkan batasan penggunaan kas
untuk masing-masing perusahaan.
 Perusahaan dalam kondisi keuangan yang buruk kadang – kadang bergabung
dengan perusahaan yang secara potensial kuat sehingga mengaburkan analisis
 Tingkat transaksi antarperusahaan tidak dapat diketahui, kecuali prosedur yang
mendasari proses konsolidasi dilaporkan
 Akuntansi untuk konsolidasi entitas anak keuangan dan asuransi dapat menimbulkan
beberapa masalah analisis. Penggabungaj beberapa entitas anak yang tidak sama
dapat mendistorsi rasio dan hubungan lainnya.

Konsekuensi Akuntansi untuk Goodwill

Selisih antara harga pembelian dengan nilai pasar neto yang dapat diidentifikasi
yang diakuisisi mencerminkan pembayaran untuk superlaba (abnormal). Posisi persaingan
superior bergantung pada perubahan dari banyaknya dorongan ekonomi dan lingkungan.

Pengukuran residual goodwill menimbulkan masalah pengukuran potensial.


Misalnya, pembayaran akibat kesalahan estimasi, persaingan penawaran yang ketat, atau
kecerobohan atas sumber daya pemilik atau kreditor yang tersapu kedalam goodwill.
Pembayaran ini bahkaan dapat mencakup biaya jasa untuk penemu, biaya hukum, biaya
jasa bankir investasi, dan biaya interim.

Efek Derivatif

Perusahaan dihadapkan pada berbagai jenis risiko pasar. Risiko – risiko ini tinbul
karena sensitivitas profitabilitas operasi bisnis terhadap fluktuaai beberapa area seperti
harga komoditas,kurs mata uang asing, dan suku bunga. Untuk mengurangi risiko pasar ini,
perubahan melakukan transaksi lindung nilai. Lindung nilai merupakan kontrak yang
dilakukan untuk melindungi perusahaan dari risiko pasar. Konsep lindung nilai sama seperti
konsep polis asuransi, yaitu perusahaan melakukan kontrak dengan menjamin pembayaran
tetentu tanpa memandang dorongan pasar.

Mendefinisikan Derivatif
Berbagai jenis instrumen keuangan digunaakan untuk aktivitas lindung nilai,
termasuk instrumen berikut ini :

 Kontrak berjangka yaitu perjanjian antara dua atau lebih pihak untuk membeli atau
menjual suatu komoditas tertentu atau aset keuangan pada suatu tanggal dimasa
depan (tanggal penyesuaian) dan pada harga pasti.
 Kontrak swap yaitu suatu perjanjian antara dua atau lebih pihak untuk mengukur
arus kas masa depan. Hal ini biasanya untuk lindung nilai risiko, khususnya risiko
suku bunga dan mata uang asing. Dalam bentuk dasarnya, khusunya risiko swap
melindung nilai eksposur llaporan posisi keuangan dan juga arus kas.
 Kontrak opsi yaitu memberikan hak pada salah satu pihak, kewajiban untuk
melakukan suatu transaksi.

Akuntansi Untuk Drevatif

Semua derivative, tanpa memandang sifat atau tujuannya, dicatat sebesar nilai pasar
pada laporan posisi keuangan. Namun. Tidak seperti akuntansi nilai wajar untuk efek
investasi dimana hanya aset dan tidak berkaitan dengan liabilitas yang dinilai dengan pasar,
akuntansi untuk derivative memengaruhi kedua sisi transaksi.

Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi pada lindung nilai atas nilai wajar,
sebagaimana pada aset atau liabilitas yang berkaitan, dicatat sebagai laba dan
memengaruhi profitabilitas pada periode berjalan.

Alternative lainnya, keuntungan dan kerugian belum direalisasi yang timbul dari
lindung nilai arus kas dilaporkan sebagai bagian penghasilan komprehensif lain sampai
tanggal efektif transaksi itu, setelah keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
tersebut dialihkan ke laba dan diseimbangkan menggunakan dampak transaksi itu sendiri.

Pengungkapan Derivatif

Perusahaan diminta untuk mengugkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif


mengenai derivative, bai pada catatan atas laporan keuangan maupun di tempat lain.
Tujuan dari pengungkapan ini adalah menginformasikan kepada analis mengenai risikp
potensial yang mendasari efek derivative.

Pengungkapan Kualitatif

Pengungkapan umumnya memberikan garis besar mengenai jenis aktivitas lindung


nilai yang dilakukan perusahaan yang menggunakan derivative untuk melindungi nilai resiko
suku bunga dan risikp uang asing.

Eksposur Risikp Suku Bunga

Aktivitas lindung nilai Campbell Soup terkait suku bunga menggunakan perjanjian
swap untuk mempertahankan hubungan yang diinginkan antara utang suku bunga tetap dan
mengambang.

Eksposur Valuta Asing

Campbell soup melaporkan bahwa perusahaan memilki rasio valuta asing terkait
transaksi dalam mata uang selain dolar AS, investasi pada entitas anak, serta uang entitas
anak yang didominasi dalam mata uang asing.
Analisis derivative
Tujuan Penggunaan Derivatif

Mengidentivikasi tujuan perusahaan menggunakan derivative sangat penting karena


risikp berkaitan dengan derivative jauh lebih tinggi untuk spekulasi daripada lindung nilai.
Dalam kasus lindung nilai, risiko tidak timbul dari pilihan strategis. Namun, risiko tersebut
timbul karena permasalahan pada instrument lindung nilai, baik karena lindung nilai tidak
sempurna atau karena peristiwaa tidak terduga.

Eksposur Risiko dan Efektivitas Strategi Lindung Nilai

Setelah seorang analis menyimpulkan bahwa perusahaan menggunakan derivative


untuk lindng nilai, analis itu harus mengevaluasi risiko dasar bagi perusahaan, strategi
manajemen risiko perusahaan, aktivitas lindung nilai, dab efektivitas operasi lindung
nilainya.

Eksposur Risikp Transaksi Khusus versus Transaksi Keseluruhan Perusahaan

Perusahaan melakukan lindung nilai atas eksposur khusus pada transaksi,


komitmen, aset, dan/atau liabilitas. Meskipun lindung nilai atas ekposur biasaynya
mengurangi eksposur risiko secara keseluruhan terhadap variabel ekonomi yang
mendasarinya, perusahaan jarang menggunakan derivative dengan tjuan untuk lindung nilai
eksposur risiko perusahaan secara keseluruhan.selain itu tidak secara spesifik mengaitkan
dengan aset, liabilitas, transaksi , atau komitmen tujuan akhir dari lindung nilai.

Penyertaan dalam Laba Operasi atau Nonoperasi

Masalah analisis lainnya adalah apakah memandang keuntungan dan kerugian


belum direalisasi (dan telah direalisasi) atas instrumen-instrumen derivatif sebaga bagian
laba operasi atau nonoperasi. Ketika jangkauan derivatif adalah instrumen lindu nilai, maka
keuntungan dan kerugian belum direalisasi dan yang telah direalisi seharusnya tidak
dimasıukkan dalarm laba operasi. Sclain itu, nilai wajar dari derivatif tersebut seharusnya
dikecualikan dari aset operasi. Untuk lindung nilai dari jenis risiko-risiko lainnya, seperti
risiko-risiko mata uang asing dan harga komoditas, klasifikasinya kurang jelas. Yakni,
keuntungan dan kerugian dari nilai wajar dandari dernatif. Derivatif menjadi nonoperasi
ketika :

1. aktıvitas lindung nilai bukan merupakan bagian pusat dari operasi


perusahaan
2. memasukkan dampak lindung nilai dalan laba operasi untuk menutupi
volatilitas yang mendasari laba operasi atau arus kas.

OPSI NILAI WAJAR

Baru-baru ini FASB membuat langkah signifikan ke arah pelaporan dan labilitas keuangan
menggunakan nilai wajar.

Persyaratan Pelaporan Nilai Wajar

Aset dan Liabilitas yang Sesuai untuk Opsi Nilai Wajar


LSGAAP memungkinkan perusahaan untuk melaporkan berbagai jenis aset dan kas
keuangan nenggunakan dasar nilai wajar. Pelaporan tersebut termasuk dalam efek utang
dan ekuitas. instrumen keuangan, derivatif, dan berbagai kewaiban keuangan. Namun,
berikut int beberapa komponen tidak dapat dilaporkan sebesar nilai wajarnya :

1. Investasi padaentitas anak vang perla dikemsolidasi.


2. aset dan kewajiban manfaat setelah pensiun,
3. aset dan kewajiban sewa,
4. jenis kontrak asuransi tertentu,
5. komitmen pinjanian,
6. investasi nudede ekuitas dalamı kondisi-kondisi tertentu.

Penerapan Selektif

Perusahaan diberikan fleksibilitas yang besar untuk secara selektif menerapkan opsi
nilai wajar pada masing-masing aset dan liabilitasnya. Bahkan, fleksibilitas tersebut dapat
berlaku pada kelompok aset terteniu. Misalnya, suatu perusahaan dapat menerapkan opsi
nilai wajar pada efek yang tersedia untuk dijual tertentu, tetapi tidak untuk yang lainaya.
Namun segera setelah opsi nilai wajar diterapkan pada suatu aset (atau liabilitas) tertentu,
opsi tersebut tidak dapat dibatalkan/dikembalikan perti semula.

Persyaratan Pelaporan

Jika suatu perusahaan memilih opsi nitai wajar untuk suatu aset atau liabilitas, maka
peraturan pelaporan berikut berlaku :
 Nilai tercatat aset (atau liabilitas) pada laporan posisi keuangan akan selalu sebesar
nilai wajarnya saat tanggal pengukuran.
 Semua perubahan pada nilai wajar aset (atau liabilitas), termasuk keuntungan dan
kerugian yang belum direalisasi akan dimasukkan dalam laba neto.
 Cara untuk memasakkan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi menjadi tidak
dijelaskan. Perusahaan dapat memilih apakah akan melaporkan porsi keuntungan
dan kerugian yang belum direalisasi dengan cara yang berbeda dari komponen-
komponen arus kas atau melaporkannya secara bersama sama.

Implikasi Analisis

Keandalan Pengukuran Nilai Wajar

Salah satu tugas penting dalam analisis adalah mengevaluasi keandalan


pengukuran nilai wajar dan dampaknya pada laporan keuangan. Perubahan nilai wajar
akibat perubahan asumsi-asumsi dasar harus dicermati dengan sungguh-sungguh. Dalam
hal ini, kita tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa perubahan asumsi
merupakan salah satu upaya untuk meringankan dampak yang kurang menguntungkan
akibat krisis hipotek terhadap laba neto.

Adopsi Oportunistis dari SFAS 159

SFAS 159 memungkinkan kebijakan yang cukup pada perusahaan dalam memilih
aset atau liabilitas khusus yang akan dgunakan opsi nilai wajar. Analis perlu memverifikasi
apakah pilihan nilai wajar memiliki peluang untuk mempercantik laporan keuangan.
Keuntungan (atau kerugian) yang belum direalisasi akibat perubahan asumsi sangat tidak
dapat diandalkan dan harus dianalisis dengan hati-hati.

LAMPIRAN 5A AKTIVITAS INTERNASIONAL KONSOLIDASI ENTITAS ANAK ASING

Banyak entitas anak non-AS yang mengoperasikan aktivitas bisnisnya menggunakan


mata uang lokal mereka, yaitu dengan melakukan penjualan, pembelian aset, serta
penciptaan dan pembayaran utang menggunakan mata uang lokal. Oleh karena itu, laporan
keuangannya dilaporkan dalam mata uang lokal. Namun, sebelum entitas anak non-AS
dapat dikonsolidasikan dengan entitas induk AS-nya, laporan keuangan yang didenominasi
menggunakan mata uang lokal harus dikonversi ke dalam dolar AS.

Standar akuntansi saat ini menjelaskan dua pendekatan penjabaran, metode kurs
kini (current rate method), merupakan metode yang paling umum digunakan, dan metode
temporal (temporal method). Jika entitas anak relative independen, metode kurs kini akan
digunakan. Jika entitas anak sangat terintegrasi dengan entitas induk maka metode
temporal yang akan digunakan. Satu catatan akhir: entitas anak yang berada pada kondisi
ekonomi dengan tingkat inflasi tinggi (tingkat inflasi kumulatif selama liga tahun melebihi
100%) diharuskan untuk menggunakan metode temporal.

Terdapat beberapa implikasi penting atas pilihan metode penjabaran. Jika metode
kurs kini digunakan, penyesuaian penjabaran (franslation adjustment) dilaporkan pada
penghasilan komprehensif iain (OCI) sehingga tidak memengaruhi laba neto. Namun, jika
menggunakan metode temporal, penyesuaian ini dilaporkan sebaga keuntungan dan
kerugian pengukuran kembali (remeasurement) pada laporan laba rugi. Sebagian besar
perusahaan multinasional menggunakan metode kurs kin. sehingga terus menunda
keuntungan dan kerugian penjabaran ini sepanjang mereka masih memiliki entitas anak
asing tersebut.

Penjabaran laporan keuangan melibatkan empat kurs/nilai tukar (exchange rate):

1. Historis (historical)--kurs yang berlaku pada saat transaksi awalnya terjadi.


2. Kini (current)–kurs yang berlaku pada saat akhir periode akuntansi.
3. Spesifik (specific)-kurs yang berlaku pada saat terjadi transaksi tertentu.
4. Rata-rata tertimbang (weighted average)–kurs rata-rata yang berläku selama
periode akuntansi.

Pada metode kurs kini, semua aset dan liabilitas dijabarkan pada kurs kini atau kurs
spot, yang berlaku per tanggal laporan. Akun ekuitas pemegang saham dijabarkan pada
kurs historis dengan dividen yang dijabarkan pada kurs spesifik yang berlaku saat dividen
diumumkan. Pos-pos laporan laba rugi yang dianggap terjadi merata selama periode
dijabarkan dengan kurs rata-rata tertimbang, dengan ku spesifik untuk pos tidak berulang
seperti keuntungan atau kerugian atas penjualan aset. Terakhir, penyesuaian penjabaran
kumulatif dilaporkan dalam penghasilan komprehensif lain dan tidak memengaruhi
profitabilitas saat ini. Oleh karena itu. pengaruh yang dihasilkannya ditunda sampai entitas
anak asing tersebut dijual.

Metode temporal mensyaratkan aset dan liabilitas noneter (kas, piutang, utang
jangka pendek dan jangka panjang) dijabarkan pada kurs kini. Semua akun aset dan ekuitas
pemegang saham lainnya dijabarkan pada kurs historis, dengan dividen dijabarkan pada
tanggal tertentu ketika dividen tersebut diumumkan. Pendapatan dan beban yang terjadı
merata selama periode dijabarkan pada kurs rata-rata.

Akuntansi untuk Penjabaran Mata Uang Asing

Metode kurs kini adalah metode yang paling banyak digunakan dalam mekanisme
penjabaran mata uang asing. Tinjauan atas laporan keuangan yang dijabarkan
mengungkapkan hal-hal sebagai berikut.

1. Perusahaan mengonversi semua pos laporan laba rugi menggunakan kurs rata rata
selama tahun berjalan
2. Semua aset dan liabilitas dijabarkan pada kurs kini per tanggal laporan posisi
keuangan
3. Penyesuaian penjabaran harus dimasukkan ke saldo laporan posisi keuangan.

Analisis Keuntungan atau Kerugian Penjabaran

Keuntungan penjabaran dimasukkan ke akun Penyesuaian penjabaran mata uang asing


kumulatif pada ekuitas. Keeuntungan dan kerugian kurs timbul dari penjabaran aset dan
liabilitas pada kurs kini. Cara menghitung keuntungan penjabaran adalah sebagai berikut.

Keuntungan penjabaran pada aset neto awal xxx


Keuntungan penjabaran pada peningkatan aset neto untuk tahun ke-x xxx
total keuntungan penjabaran xxx

Akuntansi Investasi Asing oleh Entitas Induk

Ketika entitas induk menghitung investasi pada entitas anak asing menggunakan metode
ekuitas, entitas induk mencatat bagian proporsionalnya atas penyesuaian penjabaran.

IMPLIKASI ANALISIS PENJABARAN MATA UANG ASING

Metode temporal atas penjabaran dianggap paling tepat dan sesuai dengan model
akuntansi historis. Dalam metode ini, pos nonmoneter seperti aset tetap dan persediaan
disajikan dalam jumlah yang dijabarkan saat tanggal akuisisi.

Praktik terkini tidak mengikuti metode temporal kecuali dalam 2 kasus:

1. Saat entitas asing hanya merupakan perpanjangan entitas induk


2. Saat hiperinflasi menyebabkan penjabaran aset nonmoneter menjadi secara tidak
realistis menurunkan nilai yang dilaporkan karena penggunaan kurs kini. Oleh karena
itu, mata uang asing kehilangan kegunaannya, sedangkan mata uang yang lebih
stabil digunakan.

Praktik terkini pada umumnya menggunakan metode kurs kini. Pendekatan ini secara
selektif memperkenalkan akuntansi nilai kini. Hal ini juga memungkinkan keuntungan
dan kerugian tanpa melalui pelaporan pada laba neto. Pendekatan tersebut akan
menghapus dampak risiko tertentu dari operasi berjalan atas aktivitas internasional dan
risiko perubahan kurs. Namun, meskipun laba dipisahkan dari keuntungan dan kerugian
penjabaraan laporan posisi keuangan, metode kurs kini menunjukkan eksposur
penjabaran yang berbeda. Artinya, meskipun eksposur penjabaran untuk metode
temporal diukur dengan selisih antara aset moneter dan liabilitas moneter, eksposur
penjabaran untuk pendekatan mata uang fungsional diukur dengan ukuran investasi
neto. Hal ini dikarenakan semua pos laporan posisi keuangan, kecuali ekuitas,
dijabarkan dengan kurs kini.

Kita dapat memperoleh beberapa penjabaran pemahaman analisis sebagai berikut

1. Penyesuaian penjabaran ditentukan berdasarkan investasi neto pada akhir tahun


dikali dengan perubahan kurs
2. Dalam metode kurs kini, penjabaran mata uang memengaruhi ekuitas (tetapi tidak
mempengaruhi laba).
3. Kita dapat memeriksa dampak perubahan kurs pada penjabaran laporan laba rugi.

Penurunan dolar yang cukup besar yang bersifat relatif terhadap berbagai mata uang
penting memiliki dampak meningkatkan laba neto yang dilaporkan dari entitas anak
asing yang dikonsolidasi. Meskipun praktik saat ini menyebabkan fluktuasi yang lebih
kecil pada laba neto yang berkaitan dengan fluktuasi kurs, hal ini menyebabkan
perubahan yang cukup besar pada ekuitas karena perubahan dalam akun penyesuaian
penjabaran kumulatif.

LAMPIRAN 5B ANALISIS IMBAL HASIL INVESTASI

PENYESUAIAN PADA LAPORAN KEUANGAN

Penyesuaian yang sehubungan dengan efek investasi yang harus dibuat saat
menentukan laba ekonomi dan laba permanen adalah laba ekonomu yang mencakup
semua perubahan kekayaan pemegang saham. Hal ini berarti bahwa semua komponen
pendapatan investasi (bunga, dividen, serta keuntungan dan kerugian yang telah dan
belum direalisai) harus dimasukkan saat menentukan laba ekonomi.

Penentuan pendapatan permanen merupakan proses yang lebih rumit dan


perhitungannya sebagai berikut

Pendapatan investasi permanen = ROI yang diharapkan x (nilai wajar investasi awal) +
nilai wajar investasi akhir)/2

MENGEVALUASI KINERJA INVESTASI

Mengevaluasi kinerja investasi merupakan salah satu tugas utama dalam analisis.
Penting karena terutama bagi perusahaan yang pendapatan investasinya membentuk
bagian besar dari labanya.

ROI yang direalisasi = pendapatan investasi / (nilai wajar awal investasi+nilai wajar akhir
investasi)/2

Anda mungkin juga menyukai