Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MRI DASAR

PARAMETER DAN TRADE – OFFS

Nama : Shabita Naufal Dary


NIM : 151610383010

Prodi D-IV Radiologi


Fakultas Vokasi UNAIR
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan parameter dan trade – offs

2. Mengetahui bagaimana penerapan Parameter dan Trade offs

1.2.Teori
Magnetic Resonance Imaging ( MRI ) adalah suatu alat diagnostik muthakhir untuk
memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet yang besar dan
gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar-x, ataupun bahan radioaktif,
yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia dengan
menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla ( 1 tesla = 1000 Gauss )
dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. Pencitraan Magnetic Resonance Image
(MRI) merupakan salah satu cara pemeriksaan diagnostik dalam ilmu kedokteran, khususnya
radiologi yang menghasilkan citra potongan tubuh manusia dengan menggunakan mdan
magnet tanpa menggunakan sinar-x. Penentuan pulsa sequence berdasarkan indikasi klinis
untuk pemeriksaan lebih lanjut kasus – kasus yang dikategorikan secara mayor misalnya
penyakit degenerative, trauma, dan tumor, baik yang disertai kompresi medulla spinalis,
metastase vertebrae, serta infeksi. Selain pulsa sequence yang juga menentukan gambaran
pada MRI, perlu juga memperhatikan parameter yang lainnya yang berhubungan dengan
perbandingan sinyal dan noise yang disebut dengan SNR. SNR merupakan perbandingan
antara besarnya signal amplitudo dengan besarnya noise dalam gambar MRI. Noise nilainya
konstan untuk setiap pasien dan tergantung pada kondisi pasien, area pemeriksaan dan
system komponen MRI. Semakin besar signal maka akan semakin meningkatkan SNR dan
sebaliknya menurunkan sinyal akan menurunkan SNR. SNR dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya densitas proton dari daerah yang diperiksa, voxel volume, FOV, TR, TE,
Flip Angle, NEX, Receive Bandwidth, dan Koil. (Westbrook, C, dan Kaut, C; 1999).
Densitas proton merupakan jumlah proton pada area pemeriksaan yang menentukan
amplitudo sinyal yang diterima. Daerah dengan densitas proton yang rendah menghasilkan
sinyal yang rendah sehingga SNR yang dihasilkan juga rendah, begitu pula sebaliknya.
Sedangkan voxel volume menandakan volume dalam pasien dan ditentukan oleh pixel area
dan ketebalan irisan (slice thickness). Pixel area ditentukan oleh ukuran Field of View (FOV)
dan jumlah pixel dalam FOV atau matrik. Voxel yang besar mempunyai inti-inti atom yang
lebih banyak daripada voxel yang kecil, sehingga voxel yang besar mempunyai SNR yang
lebih tinggi. Melipatgandakan (2 kali) slice thickness akan menduakalikan SNR dan
menduakalikan FOV akan mengempatkalikan SNR. Selain itu ada juga TR, TE dan Flip
Angle yang mempengaruhi SNR. Keuntungan TR meningkat yaitu: meningkatnya SNR dan
meningkatnya jumlah slice, sedangkan kerugiannya adalah meningkatnya waktu scanning
dan menurunnya pembobotan T1. Flip angle (FA) menentukan jumlah magnetisasi
transverse. Maksimum amplitudo dihasilkan dengan flip angle 90O. Flip angle yang
lebih rendah akan menghasilkan SNR yang rendah pula. Selanjutnya yang menentukan
adalah nilai NEX (Number of Excitation). NEX merupakan nilai yang menunjukkan
pengulangan pencatatan data selama akuisisi dengan amplitudo dan phase encoding yang
sama. NEX mengontrol jumlah data yang disimpan dalam tiap-tiap lajur K-space.
Menduakalikan NEX maka menduakalikan jumlah data yang disimpan dalam lajur Kspace.
Data berisi signal dan noise. Noise adalah random dan dalam posisi yang berbeda tiap-tiap
waktu data yang disimpan. Dan signal tidak random, selalu terjadi dalam tempat yang sama
ketika data dikumpulkan. Menambah NEX sebesar 2 kali, hanya akan menambah SNR
sebesar √2 (=1.4). Meningkatkan NEX, bukan cara terbaik untuk meningkatkan SNR.
Keuntungan NEX meningkat yaitu: meningkatnya SNR dan rata-rata signal lebih banyak dan
mengurangi motion artefak, sedangkan kerugiannya adalah meningkatnya waktu scanning.
Receive Bandwidth juga mempengaruhi nilai SNR. Receive Bandwidth adalah rentang
frekuensi yang terjadi pada sampling data pada obyek yang di scan. Semakin kecil bandwidth
maka noise akan semakin kecil tetapi akan berpengaruh pada TE minimal yang dipilih.
Selanjutnya koil, pada prinsipnya semakin dekat koil dengan organ maka SNR yang
dihasilkan semakin tinggi. Type koil yang digunakan menentukan jumlah sinyal yang
diterima juga SNR. Umumnya ukuran koil juga menentukan SNR. Koil yang besar
memungkinkan untuk coverisasi area pemeriksaan yang lebih baik, tetapi akan menghasilkan
SNR yang rendah dikarenakan artefact yang muncul akan lebih banyak. Koil yang kecil akan
menghasilkan SNR yang besar tetapi ukuran coverisasi areanya sempit.
BAB II
TATA PELAKSANAAN

Tata laksana praktikum pulse sequences pada MRI adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa membuka aplikasi Matlab kemudian membuka Simulator MRI Lab dengan
cara klik file – open - pilih folder MRI Lab – run program.
2. Pilih menu Load – Phantom Example – Brain (Standar Resolution)
3. Kemudian klik Localizer dibagian kanan layar computer.
4. Klik Update pada bagian bawah layar komputer.
5. Pilih Update – Sequence – Spin Echo – PSD_SE3D.
6. Selanjutnya ubahlah FOVPhase: 20 dan ResPhase:100 sesuai dengan modul praktikum,
klik Update – Scan.
7. Lakukan scanning dengan parameter yang telah diberikan.
BAB III
HASIL PRAKTIKUM

3.1. Data Hasil Praktikum


Parameter 1
Scanning TR/TE NEX Hasil
1 10000/90 1

2 10000/90 2

3 10000/90 4
Parameter 2 (NEX=1)

Scanning TR/TE FOV Hasil


1 10000/90 20 x 20

2 10000/90 15 x 15

3 10000/90 25 x 25
Parameter 3(NEX = 1, FOV= 20X20)

Scanning TR/TE BandWidth Hasil


1 10000/90 80

2 10000/90 60

3 10000/90 100
Parameter 4(NEX=1, FOV=20X20, Bandwidth=80)

Scanning TR/TE Slice Hasil


Thickness
1 10000/90 6

2 10000/90 4

3 10000/90 10
3.2. Analisa Hasil
1. Jelaskan secara singkat tentang NEX (Number of Excitation) dan pengaruhnya pada
gambaran MRI!
NEX (Number of excitation) merupakan nilai yang menunjukkan pengulangan pencatatan
data selama akuisisi dengan amplitudo dan phase encoding yang sama. NEX mengontrol
jumlah data yang disimpan dalam tiap-tiap lajur K-space. Menduakalikan NEX maka
menduakalikan jumlah data yang disimpan dalam lajur K-space. Data berisi signal dan
noise. Keuntungan NEX meningkat yaitu: meningkatnya SNR dan rata-rata signal lebih
banyak dan mengurangi motion artefak, sedangkan kerugiannya adalah meningkatnya
waktu scanning. Keuntungan NEX turun yaitu: berkurangnya waktu scanning pada MRI
dan kerugiannya adalah menurunnya SNR dan rata-rata signal kurang.
2. Jelaskan perbandingan gambar pada parameter 1. Analisis perubahan SNR berdasarkan
perubahan parameter NEX yang digunakan!
Pada parameter satu, dengan menggunakan TR dan TE yang sama masing – masing
10000 ms dan 90 ms. Keduanya merupakan nilai TR dan TE yang panjang. Namun, pada
masing – masing scanning diberikan nilai NEX yang berbeda, semakin meningkat dari
scanning pertama sampai scanning ketiga dengan masing – masing scanning 1, 2, dan 4.
Perubahan SNR juga semakin meningkat seiring dengan bertambahnya nilai NEX. Nilai
SNR masing – masing scanning sebesar 100%, 141%, dan 200%. Namun, peningkatan
pada NEX tidak terlalu merubah gambar secara signifikan. Dengan meningkatnya NEX
dari 1 hingga 2, hanya merubah nilai SNR sebesar 100% hingga 141%. Sedangkan
dengan nilai NEX meningkat sebesar 4 kali, maka nilai SNR naik menjadi 2 kali sebesar
200%. Maka dapat disimpulkan bahwa apabila NEX semakin meningkat maka nilai SNR
juga semakin meningkat. Akan tetapi, waktu scanning menjadi lebih lama.
3. Jelaskan secara singkat tentang parameter FoV (Field of View) dan pengaruhnya pada
gambaran MRI!
Parameter FOV merupakan parameter yang mengatur besar kecilnya area objek yang
akan discan. Parameter FOV menentukan pixel area, matrik, dan voxel volume. Voxel
yang besar mempunyai inti – inti atom yang lebih banyak daripada voxel yang kecil,
sehingga apabila FOV semakin besar maka voxel volumnya juga semakin besar. Apabila
inti – inti atom lebih banyak, maka FOV yang besar akan memiliki nilai SNR yang lebih
tinggi. Menduakalikan FOV akan mengempatkalikan SNR.
4. Jelaskan perbandingan gambar pada parameter 2. Analisis perubahan SNR berdasarkan
perubahan FoV yang digunakan!
Pada parameter kedua, scanning pertama hingga ketiga memiliki nilai NEX, TR, dan TE
yang sama masing – masing senilai 1, 10000 ms dan 90 ms. Serta memiliki besar FOV
yang berbeda. Dengan masing – masing sebesar 20x20 pada scanning pertama, 15x15
pada scanning kedua, dan 25x25 pada scanning ketiga. Pada scanning pertama dan ketiga
FOV semakin besar sehingga nilai SNR juga meningkat dari 100% menjadi 156%.
Namun, pada scanning kedua dengan FOV yang mengecil menjadi 15x15 maka nilai
SNR pun juga semakin mengecil menjadi 56%. Akan tetapi, pada scanning kedua dengan
nilai SNR yang mengecil dan FOV yang kecil berpengaruh terhadap noise/derau pada
image yang semakin terlihat jelas pula. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan
memperbesar FOV maka juga dapat meningkatkan SNR.
5. Jelaskan secara singkat tentang Bandwidth dan pengaruhnya pada gambaran MRI!
Bandwidth merupakan rentang frekuensi yang terjadi pada sampling data pada obyek
yang discan. Apabila nilai bandwidth semakin rendah atau semakin kecil maka
noise/derau akan semakin kecil tetapi akan berpengaruh pada TE pendek yang dipilih.
Apabila noise semakin kecil maka nilai SNR akan semakin meningkat dan semakin baik.
Maka dapat disimpulkan bahwa dengan memperkecil nilai bandwidth maka akan
meningkatkan SNR.
6. Jelaskan perbandingan gambar pada parameter 3. Analisis perubahan SNR berdasarkan
perubahan BandWidth yang digunakan!
Pada parameter ketiga, scanning pertama hingga ketiga memiliki nilai NEX yang sama
senilai 1, nilai TR dan TE yang sama masing – masing 10000 ms dan 90 ms, serta FOV
yang sama sebesar 20x20. Ketiga scanning diberikan bandwidth yang berbeda masing –
masing 80, 60, dan 100. Pada scanning pertama dan ketiga nilai bandwidth meningkat
dari 80 menjadi 100 yang juga menurunkan nilai SNR dari 100% menjadi 89%. Noise
menjadi semakin terlihat apabila nilai bandwidth ditingkatkan sehingga menurunkan nilai
SNR. Namun pada scanning kedua, nilai bandwidth diturunkan menjadi 60 yang juga
meningkatkan nilai SNR sebesar 115%. Sehingga dapat disimpulkan apabila nilai
bandwidth menurun, maka akan memperkecil noise dan meningkatkan nilai SNR.
7. Jelaskan secara singkat tentang Slice Thickness dan pengaruhnya pada gambaran MRI!
Slice thickness merupakan parameter yang mengatur ketebalan slice (irisan) pada objek
yang akan discan. Slice thickness menentukan besar voxel volume pada objek yang
discan. Dengan meningkatnya slice thickness, maka voxel – voxel volume yang
dihasilkan juga semakin besar sehingga akan memperbanyak inti – inti atom yang akan
meningkatkan sinyal SNR. Maka apabila nilai slice thickness semakin banyak maka akan
meningkatkan pula nilai SNR.
8. Jelaskan perbandingan gambar pada parameter 4. Analisis perubahan SNR berdasarkan
perubahan Slice Thickness yang digunakan!
Pada parameter keempat, scanning pertama sampai ketiga memiliki nilai NEX yang sama
senilai 1, FOV yang sama sebesar 20x20, serta nilai bandwidth yang sama sebesar 80.
Namun diberikan jumlah slice thickness yang berbeda masing – masing 6, 4, dan 10.
Pada scanning pertama dan ketiga jumlah slice thickness semakin banyak mulai dari 6
menjadi 10 yang juga meningkatkan nilai SNR dari 100% menjadi 167%. Tetapi pada
scanning ketiga, kontras gambar sedikit menurun dibandingkan pada scanning pertama
dan kedua. Pada scanning kedua, jumlah slice thickness menurun dari 6 menjadi 4 yang
juga menurunkan nilai SNR dari 100% menjadi 67%. Maka dapat disimpulkan, apabila
jumlah slice thickness semakin banyak, maka SNR juga akan meningkat.
9. Simpulkan parameter apa saja yang dapat meningkatkan SNR pada MRI dan apa efek
terhadap perubahan parameter tersebut (hubungkan dengan scan time secara teori)!
Parameter yang dapat meningkatkan SNR antara lain:
 NEX
Apabila NEX semakin meningkat, maka nilai SNR pun juga akan semakin meningkat.
Namun akan mengurangi motion artefak dan juga membuat scanning menjadi lebih
lama.
 FOV
Besar FOV mempengaruhi besar voxel volume yang merupakan parameter yang
mempengaruhi SNR. Apabila FOV semakin besar maka voxel volume juga akan
semakin besar dan inti – inti atom menjadi semakin banyak sehingga sinyal yang
dihasilkan juga semakin meningkat lalu SNR meningkat.
 Bandwidth
Nilai bandwidth juga mempengaruhi nilai SNR. Dengan nilai bandwidth yang kecil
maka noise juga akan rendah. Sehingga dengan noise yang rendah ini, sinyal SNR
menjadi semakin meningkat.
 Slice Thickness
Slice Thickness berhubungan dengan ketebalan irisan yang akan discan. Apabila
semakin banyak irisan – irisan yang digunakan maka akan memperbanyak voxel pada
gambar sehingga juga akan mempengaruhi nilai SNR yang juga akan semakin
meningkat.
 TR
TR yang digunakan untuk meningkatkan SNR adala TR yang panjang. Apabila TR
panjang maka akan memperbanyak jumlah slice dan akan memberikan penangkapan
sinyal yang semakin meningkat sehingga nilai SNR juga akan semakin meningkat.
Namun waktu scanning menjadi lebih lama.
 TE
TE yang digunakan pada praktikum ini merupakan TE yang panjang. Apabila
menggukan TE yang panjang maka akan memperbanyak sinyal yang dihasilkan
sehingga SNR meningkat, namun lama kelamaan sinyal tersebut akan habis yang juga
sehingga menurunkan SNR.
 Koil
BAB IV
KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini, membahas lebih lanjut mengenai penggunaan Parameter dan
Trade Offs dalam pencitraan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Parameter dan Trade Offs
yang mempengaruhi pencitraan MRI salah satunya adalah SNR. Pada praktikum kali ini,
akan dilihat lebih detail mengenai parameter – parameter yang mempengaruhi peningkatan
nilai SNR. SNR merupakan perbandingan antara besarnya signal amplitudo dengan besarnya
noise dalam gambar MRI. Noise nilainya konstan untuk setiap pasien dan tergantung pada
kondisi pasien, area pemeriksaan dan system komponen MRI. Semakin besar signal maka
akan semakin meningkatkan SNR. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi dan bisa
meningkatkan SNR diantaranya yaitu:
1. Meningkatnya NEX
2. Densitas Proton
3. Memperbesar FOV
4. Memperkecil Bandwidth
5. Memperbanyak Slice Thickness
6. Memperpanjang TR
7. Memperbesar Flip Angle (FA)
8. Menyesuaikan TE
9. Menyesuaikan Koil
DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum MRI Dasar

Westbrook, Catherine, Carolyne Kaut, and John Talbot. 2011. “MRI in Practice, Fourth Edition”.
United Kingdom: Blackwell Science Ltd.
Rochmayanti, Dwi, Thomas Sri Widodo, dan Indah Soesanti. 2010. “Pengaruh Parameter Number
Of Excitation (NEX) terhadap SNR”. Poltekkes Kemenkes, Semarang.

Anda mungkin juga menyukai