Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL

Berat Titrasi sampel Titrasi Kadar protein


Bahan %N
sampel (g) (ml) blanko (ml) (%)

Telur 0,1 3,01 1,00 0,58 3,6

Perhitungan

( ml titrasi−ml titrasi blanko ) x N HCl x 14,008 x 100


%N =
gram sampel x 1000
( 3,01−1,00 ) x 0,02 x 14,008 x 100
=
0,1 x 1000
2,10 x 0,02 x 14,008 x 100
= 0,1 x 1000
58,8336
= 100

= 0,58%
%P = %N x FK
= 0,58 x 6,25
= 3,6%

%P Telur Ayam Ras %P Telur Ayam Ras %P Telur Ayam Ras


Kel. 5 Kel. 10 Berdasarkan Jurnal
3,6% 1,22% 1,03%

PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan di dapat data pengamatan dan perhitungan
analisis kadar protein dengan metode Kjeldahl dari kelompok 5, dibagi menjadi tiga tahapan
yaitu Destruksi, Destilasi, dan Titrasi
4.1 Tahap Destruksi

Pada tahap ini, sampel yang digunakan adalah telur ayam ras, disini telur tidak dibagi menurut
kuning telur maupun putih telur namun menjadi 1, setelah kami membuat telur ayam ras tersebut
hingga homogeny, kami mengambil sampel dengan berat 0,1 gram yang kemudian dimasukkan
di labu Kjeldahl dan dimasukkan 2,5 mL H2SO4 pekat, dan 1 gram katalisator.

Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi – reaksi kimia pada suhu tertentu,
tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Kemudian sampel yang ada di
dalam labu Kjeldahl di destruksi di dalam lemari asam hingga larutan sampel berwarna
kehijauan, proses destruksi ini memakan waktu 15 menit. Kemudian labu Kjeldahl di dinginkan.

4.2 Tahap Destilasi

Pada tahap ini, larutan yang ada di dalam labu Kjeldahl ditambahkan 50 ml aquades, dan 5,01 ml
larutan NaOH dengan konsentrasi 50%, juga bersama 5 butir boiling chips. Kemudian 10 ml
larutan H3BO3 jenuh dimasukan ke dalam Erlenmeyer 100 ml, dan juga dimasukan 3 tetes
indikator campuran : methyl red and blue. Larutan H3BO3 jenuh ini sendiri merupakan campuran
dari akuades bersama bubuk H3BO3 yang diaduk hingga tidak bisa larut, yang menandakan titik
jenuh dari H3BO3 itu sendiri. Kemudian labu Kjeldahl dan Erlenmeyer dimasukan kedalam alat
destilasi Kjeldahl, proses destilasi ini memakan waktu cukup lama kurang lebih sekitar 20 menit,
dengan hasil destilasi yaitu 20 ml dan larutan berwarna biru kehijauan.

4.3 Tahap Titrasi

Pada tahap ini, kami menggunakan HCL 0,02 N yang dimasukan ke dalam Pipet Mohr, yang
kemudian yang secara perlahan ke dalam larutan yang ada di dalam Erlenmeyer. Penambahan
titran pada proses ini harus dilakukan secara teliti, hal ini disebabkan apabila penambahan titran
yang berlebih dapat membuat larutan akan menghasilkan perubahan warna yang tidak sama
dengan warna pada blanko, dan dapat membuat perhitungan menjadi tidak akurat. Hasil titrasi ini
didapat yaitu 3,01 ml dengan titrasi blanko yaitu 1,0 ml.

Berdasarkan tabel 2, ditemukan perbedaan hasil data pengamatan pada telur


ayam ras, baik dalam kelompok 5 maupun kelompok, dan juga berdasarkan jurnal.
Hal ini bisa disebabkan beberapa faktor sebagai berikut :
1. Kualitas dari telur ayam ras yang digunakan, karena penyimpanan telur yang
terlalu lama dapat menyebabkan penurunan kadar protein pada telur.
2. Kurang teliti nya dalam pemasukan sampel 0,1 gram ke dalam labu Kjeldahl
yang dimana pemasukan sampel tidak berjalan sempurna.
3. Pada saat pembuatan larutan H3BO3 mungkin saja tidak terlalu jenuh,
karena setelah didiamkan beberapa saat bubuk tersebut justru larut ke
dalam larutan, yang kemudian ditambahkan bubuk lagi hingga berulang-
ulang.
4. Pemangkasan waktu pada proses destruksi, ini bertujuan agar dapat
memaksimalkan waktu selama praktikum agar tidak terlalu lama, sehingga
dapat mempengaruhi dari kualitas larutan itu sendiri.
5. Kurang teliti nya dalam penambahan HCL pada proses titrasi, juga kurang
sempurna nya pengadukan pada saat titrasi.

Anda mungkin juga menyukai