Disusun Oleh :
Fathah Al Rizki Muhammad (1917402298)
Hamam Aqil Barid (1917402335)
Iva Dewi Adibatul H. (1917402259)
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi kita. Makalah ini kami susun dengan semaksimal
mungkin. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari
segi susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami mohon maaf
atas kekurangan makalah ini, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan Masalah...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Sejarah Hukum Islam pada Masa Nabi MuhammadSAW.....
B. Perkembangan Sejarah Hukum Islam pada Masa KhulafaurRasyidin...........
C. Perkembangan Hukum Islam pada Masa Pembinaan, Pengembangan
dan Pembukuan...............................................................................................
D. Perkembangan Hukum Islam Masa KelesuanPemikiran................................
E. Perkembangan Hukum Islam Masa kebangkitan............................................
F. Sumber-sumber Hukum Islam........................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
C. TujuanMasalah
BAB II
PEMBAHASAN
1
Garis patrilineal, suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak
ayah.
Muhammad pindah atau hijrah dari Mekah ke Madinah dianggap
telah memutuskan hubungan dengan klen yang asli karena itu
pula diperangi oleh anggota klen asalnya. Orang-orang yang
menetap di kota Mekah adalah para pedagang yang berintikan
klen quraish yang telah mengadakan hubungan perdagangan
dengan penduduk Abessinia di selatan, dengan orang-orang
Romawi di barat dan orang-orang Persia di timur.
2
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di
Indonesia, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,1992) hal. 156.
yang terdapat dalam al-qur’an. Banyak tindakan Umar di
lapangan hukum, namun ada juga yang di kemukakan
dalam ijtihad, disamping itu Umar juga mengemukakan
beberapa pokok pikirannya mengenai peradilan seperti
yang tercantum dalam suratnya kepada Abu Musa al-
Asy’ari yang kurang lebih berisi pokok sebagai berikut “
pertama, yang memutuskan perkara di peradilan adalah
kewajiban yang harus dikokohkan dan sunnah yang harus
diikuti. Kedua, sebelum perkara diputuskan ia harus bisa
difahami terlebih dahulu agar hakim dapat bertindak adil.
Ketiga, pihak-pihak yang berperkara harus diperlakukan
sama, baik dalam persidangan, maupun dalam
menetapkan keputusan, sehingga pejabat tidak
mengharapkan menang dan yang lemah tidak merasakan
keputusasaan dalam memperjuangkan keadilan”.3 Kutipan
tersebut merupakan beberapa bagian dari isi pokok prinsip
Umar yang di tulis di dalam surat tersebut.
4
Anwar Harjono, Hukum Islam Keluasan dan Keadilannya,(Jakarta:PT Bulan Bintang,
1987)hal. 86.
5
Paham politik yang lahir pada saat perang dunia II,yang kemudian berkembang menjadi
gerakan perjuanganuntuk mempersatukan Negara islam.
Allah yang disampaikan oleh malaikat jibril kepada nabi
Muhammad SAW. Untuk dijadikan pedoman atau petunjuk
bagi umat manusia untuk mencapai kesejahteraan dan
kebahagiaan di akhirat kelak. Abdul Wahab Khalaf
menyebutkan ada beberapa macam hukum yang ada
dalam al- qur’an diantaranya ialah hukum-hukum
i’tiqadiyah, hukum-hukum akhlak,dan hokum amaliyah dan
hokum amaliyah ini dikelompokkan menjadi dua yaitu
hokum ibadah dan hokum muammalah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jadi pada dasarnya hokum islam mulai ada sejak zaman
Rasullah dan terus berkembang dari zaman ke-zaman. Mulai dari
zaman Rasulullah masih hidup beliau sendiri yang menjadi
sumber hokum dengan landasan Al-Qur’an. Setelah belliau wafat
diteruskan oleh para khulafa rasyidin, sumber hokum bersumber
pada Al-qur’an dan juga hadis sepeninggal nabi.
Setelah masa 4 khalifah, terjadi kelesuan berpikir, dimana
umat islam terpecah belah karna permasalahan politik antara Ali
dan Mu’awiyah, yang akhirnya mempengaruhi pola pikir umat.
Namun setelah itu, tepatnya abad 19, terjadi kebangkitan dalam
menggali hokum-hukum islam.
DAFTAR PUSTAKA