Anda di halaman 1dari 10

BAB I

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

Akuntansi memegang peranan yang penting dalam sistem sosial dan perekonomian kita.
Keputusan-keputusan yang dibuat oleh individu, bisnis, pemerintah, dan entitas lainnya dapat
menciptakan distribusi dan pemanfaatan secara efisien sumber-sumber yang langka yang dimiliki
oleh masyarakat. Untuk membuat keputusan yang demikian, kelompok-kelompok ini harus
memiliki informasi yang dapat dipercaya yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi. Tujuan
dari sistem informasi akuntansi, karenanya, adalah untuk mencatat, mengelompokkan,
melaporkan, dan menginterpretasikan data ekonomi untuk digunakan oleh kelompok-kelompok
tersebut.

Akuntansi seringkali diartikan sebagai bahasa bisnis. Bahasa ini dapat dipandang sebagai
suatu sistem informasi yang mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas finansial suatu
entitas kepada berbagai kelompok dan individu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.
Karenanya, informasi akuntansi pada dasarnya memuat data finansial tentang transaksi bisnis yang
dinyatakan dalam satuan uang. Transaksi yang tidak dicatat dengan baik, sangat sedikit
manfaatnya dalam pembuatan pertimbangan dan keputusan. Untuk meningkatkan manfaatnya,
data harus dicatat secara sistematis, diringkas, dan dikelompokkan, serta disajikan dalam laporan.

Tanpa terasa, dalam kehidupan sehari-hari akuntansi telah banyak digunakan baik oleh
individu, keluarga, atau kelompok-kelompok lainnya terutama perusahaan. Oleh perusahaan,
informasi akuntansi biasanya digunakan untuk:
1. Fungsi manajerial, yaitu membuat perencanaan yang efektif, pengawasan, dan
pengambilan keputusan oleh manajemen dalam rangka menjalankan pengelolaan perusahaan, dan
2. Fungsi pertanggungjawaban, yaitu dalam rangka mempertang-gungjawabkan pengelolaan
perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu investor, kreditur, pemerintah, dan
lainnya.

Pengertian Akuntansi
Akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan
dan interpretasi transaksi keuangan dari suatu kesatuan usaha, yang memungkinkan dilakukannya
pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut.

Definisi ini mengandung dua pengertian penting, yakni:


1. Bagian yang menunjukkan kegiatan akuntansi, yaitu bahwa akuntansi merupakan proses
yang diawali dengan identifikasi dan pengukuran transaksi, pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan pelaporan informasi.
2. Bagian yang menunjukkan kegunaan akuntansi, yaitu bahwa informasi yang dihasilkan
dalam proses akuntansi diharapkan berguna dalam pengambilan keputusan mengenai kesatuan
usaha yang bersangkutan.
Definisi ini menunjukkan bahwa kegiatan dalam proses akuntansi merupakan tugas yang
kompleks dan menyangkut bermaca-macam kegiatan. Pada dasarnya akuntansi harus:
1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan
yang akan diambil.
2. Memproses atau menganalisis data yang relevan.
3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.

PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI

Akuntansi memberikan teknik-teknik yang diperlukan untuk memperoleh dan


mengkomunikasikan data transaksi kepada berbagai pihak. Pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap informasi antara lain meliputi:
1. Pimpinan perusahaan/manajemen.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen membutuhkan informasi yang dapat digunakan
untuk membuat perencanaan, melakukan pengendalian, dan pengambilan keputusan.
2. Investor.
Para investor, yaitu mereka yang merupakan penanam modal berisiko dan penasehat-penasehatnya
berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka
lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli,
menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan untuk dapat digunakan dalam menilai kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen.
3. Karyawan.
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
4. Pemberi pinjaman
Pemberi pinjaman atau kreditor finansial tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
5. Pemasok dan kreditor usaha lainnya.
Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha
berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi
pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup
perusahaan.
6. Pelanggan.
Para pelanggan berkepentingan pada informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan,
terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dan memiliki bentuk-bentuk
ketergantungan lainnya pada perusahaan.
7. Pemerintah.
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan
alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijaksanaan pajak
dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
8. Masyarakat.
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat
memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang
dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan (trend) dan perkembangan
terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

KAITAN AKUNTANSI DENGAN BIDANG-BIDANG LAIN

Individu-individu yang ada di lingkungan bisnis, seperti di bidang keuangan, produksi,


pemasaran, personalia, dan manajemen secara umum, tidak harus ahli di bidang akuntansi. Akan
tetapi, mereka akan menjadi lebih efektif apabila mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap
prinsip-prinsip akuntansi. Setiap orang dalam bisnis, dari lapisan paling bawah sampai ke manajer
dan pemilik berhubungan dengan akuntansi. Semakin tinggi tingkat otoritas dan tanggung jawab
mereka, semakin besar kebutuhannya terhadap pemahaman konsep dan terminologi akuntansi.

Pentingnya pemahaman terhadap akuntansi tidak terbatas hanya pada dunia bisnis. Profesi-
profesi lain di luar bidang bisnis, seperti insinyur, ahli hukum, agen pemerintah dan sebagainya
juga perlu memahami akuntansi. Akuntansi memainkan peranan penting dalam masyarakat
modern dalam arti luas.

KARIR DI BIDANG AKUNTANSI

Mereka yang menekuni akuntansi sebagai bidang profesinya, setelah memenuhi berbagai
persyaratan, disebut dengan Akuntan. Anggota profesi akuntansi dapat memilih karir akuntansinya
pada bidang-bidang berikut ini:
1. Akuntan Swasta (private accountants)
Akuntan swasta adalah akuntan yang bekerja pada perusahaan-perusahaan swasta, biasanya
dikelompokkan sebagai akuntan manajemen. Jabatan-jabatan yang bisa dipegang adalah:
a) Controller, kepala bagian akuntansi yang bertugas mengawasi kegiatan suatu
perusahaan.
b) Cost Accountant, mengelola data biaya produksi perusahaan.
c) Internal Auditor, menyelidiki dan menilai kegiatan operasional dan sistem
akuntansi perusahaan.
d) Tax Specialist, menyusun laporan dan memberikan konsultasi di bidang kewajiban
perpajakan perusahaan.
e) Budgeter, menyusun perencanaan operasional perusahaan dalam bentuk anggaran.

2. Akuntan Publik.
Akuntan publik adalah akuntan yang berpraktek secara bebas dengan memberikan jasa-jasa
akuntansi secara independen kepada kliennya. Bidang jasa akuntan publik meliputi:
a) General audit yaitu pemeriksaan akuntansi atas laporan keuangan suatu
perusahaan, dengan tujuan utama memberikan opini atas kewajaran penyajiannya.
b) Konsultasi manajemen yaitu pemberian jasa yang meliputi aspek-aspek yang luas.
Pengetahuan yang diperoleh akuntan publik selama melakukan auditing dapat dipergunakan untuk
memberikan pertimbangan dan saran kepada manajemen untuk memperbaiki hasil operasi
perusahaan.
c) Akuntansi perpajakan adalah jasa akuntan publik yang banyak dibutuhkan oleh
masyarakat dalam rangka memenuhi ketentuan perpajakan yang berlaku.
d) Study kelayakan adalah jasa akuntan publik dalam bentuk riset yang kemudian
disajikan dalam bentuk laporan teknis mengenai layak tidaknya suatu rencana dijalankan.
e) Penyusunan laporan keuangan merupakan jasa akuntan publik yang cukup banyak
dibutuhkan oleh masyarakat dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa laporan keuangan tersusun
sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi yang berlaku.

3. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada instansi/ unit organisasi pemerintah,
seperti: BPK, BPKP, Departemen Keuangan, Itwilprop, Itwilkab, dan instansi-instansi pemerintah
lainnya.

SPESIALISASI BIDANG AKUNTANSI

Seperti yang terjadi pada bidang-bidang lainnya, sejumlah spesialisasi di bidang akuntansi
telah muncul sebagai akibat dari pesatnya kemajuan teknologi dan cepatnya pertumbuhan
ekonomi. Bidang-bidang spesialisasi itu meliputi:
1. Akuntansi Keuangan, bidang akuntansi yang menangani pencatatan transaksi dan
penyusunan laporan keuangan untuk tujuan umum.
2. Auditing, bidang akuntansi yang berkaitan dengan proses pemeriksaan yang independen
terhadap laporan keuangan suatu unit organisasi.
3. Akuntansi Biaya, bidang akuntansi yang menekankan pada pencatatan dan penyajian
informasi biaya produksi.
4. Akuntansi Manajemen, bidang akuntansi yang menangani informasi akuntansi yang
digunakan oleh para manajer di berbagai jenjang organisasi dalam pengambilan keputusan.
5. Akuntansi Perpajakan, bidang akuntansi dengan konsentrasi penyusunan laporan keuangan
untuk pajak, pengisian laporan pajak dan nasehat di bidang perpajakan dalam rangka memenuhi
kewajiban perpajakan.
6. Sistem Akuntansi, bidang akuntansi dengan spesialisasi di bidang perancangan metode,
teknik dan prosedur akuntansi yang digunakan untuk mengolah transaksi perusahaan.
7. Akuntansi Anggaran, bidang informasi akuntansi yang menagani rencana operasi
keuangan untuk periode tertentu.
8. Akuntansi Internasional, bidang akuntansi yang berkenaan dengan masalah perdagangan
internasional.
9. Akuntansi Lembaga Non Profit, bidang akuntansi yang menangani pencatatan transaksi
untuk unit organisasi non profit seperti pemerintah, gereja, LSM, dan lembaga-lembaga nirlaba
lainnya.
10. Akuntansi Pendidikan, yaitu bidang akuntansi yang menangani upaya-upaya pengajaran
akuntansi sehingga dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Disamping mengajar, instruktur-
instruktur di bidang akuntansi biasanya juga melakukan kegiatn-kegiatan riset, auditing, atau
bidang-bidang spesialisasi akuntansi lainnya.
TATA BUKU DAN AKUNTANSI

Seringkali terjadi kerancuan di masyarakat mengenai pemahaman mengenai tatabuku dan


akuntansi. Hal ini sebagian disebabkan oleh karena kedua hal ini memang sangat berkaitan,
disamping karena adanya kenyataan bahwa di Indonesia perkembangan akuntansi diawali dengan
pengenalan terhadap tatabuku ala Belanda. Tatabuku adalah tatacara pencatatan transaksi bisnis
dengan cara yang telah ditentukan. Penata buku biasanya bertanggung jawab terhadap penanganan
seluruh atau hanya sebagian dari catatan transaksi bisnis, misalnya catatan piutang, penjualan, dan
sebagainya. Pekerjaan penata buku, dewasa ini secara berangsur-angsur telah digantikan oleh
komputer.

Akuntansi, terutama berkaitan dengan perancangan sistem pencatatan, penyusunan laporan


keuangan, dan penginterpretasian laporan tersebut. Dengan kata lain kegiatan akuntansi tidak
terbatas hanya pada bidang tatabuku, melainkan melingkupi bidang-bidang yang jauh lebih luas.
Dalam prakteknya akuntan biasanya diperlukan dalam mengarahkan dan memeriksa pekerjaan
seorang penata buku.

PRINSIP DAN PRAKTEK AKUNTANSI

Sama halnya dengan bidang-bidang lainnya, eksperimen dan perubahan pada bidang
akuntansi tidak pernah berhenti. Para pakar akuntansi mengabdikan hidup dan intelektualitasnya
untuk pengembangan prinsip-prinsip akuntansi. Akuntan-akuntan profesional terus-menerus
mencari solusi terbaik untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi yang dihadapi oleh klien-
kliennya. Asosiasi-asosiasi profesi akuntansi tidak henti-hentinya mengeluarkan pernyataan
standar yang berkenaan dengan prinsip-prinsip akuntansi. Dalam kenyataannya, prinsip dan
pernyataan standar akuntansi inilah yang mendasari praktek-praktek akuntansi yang diterapkan.
Hal ini diarahkan terutama untuk menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi tersebut, sehingga
pernyataan-pernyataan tentang ”mengapa” dan ”bagaimana” akuntansi itu dapat dipelajari dengan
signifikan.

KONSEP KESATUAN USAHA

Konsep kesatuan usaha (business entity concept) didasarkan pada penerapan akuntansi
untuk unit-unit ekonomi secara individu atau otonom. Unit-unit ini bisa berupa entitas yang
bertujuan laba, unit-unit pemerintahan, atau organisasi-organisasi nirlaba. Dalam modul ini, unit
ekonomi yang akan dibahas adalah entitas yang bertujuan laba, yang dapat berbentuk perusahaan
perseorangan, persekutuan, atau perseroan terbatas.

PRINSIP HARGA PEROLEHAN

Prinsip harga perolehan (cost principle) menghendaki supaya kekayaan dan jasa yang
diperoleh oleh entitas bisnis dicatat berdasarkan harga perolehan. Harga perolehan adalah harga
(jumlah) yang disepakati oleh penjual dan pembeli pada saat transaksi pertukaran terjadi. Angka
harga perolehan ini harus tetap dipertahankan supaya informasi akuntansi menjadi lebih
bermanfaat (relevance) dan dipercaya (reliable).
BAB II

SISTEM PEMBUKUAN BERPASANGAN

 Akun Sebagai Alat Pencatatan

Akun adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang bersangkutan


dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban yang dinyatakan dalam satuan uang.
Tujuan pemakaian akun adalah untuk mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan-
laporan keuangan.
Buku besar atau ledger adalah kumpulan akun yang digunakan dalam pembukuan suatu
perusahaan. Dalam buku besar biasanya akun-akun disusun dengan urutan tertentu, yaitu akun-
akun untuk neraca disusun paling depan dan sesudah itu barulah akun-akun yang akan
dicantumkan dalam laporan laba-rugi

Akun dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu:

Akun Neraca atau Akun Rill yaitu akun-akun yang pada akhir periode akan dilaporkan didalam
neraca ( akun aset, akun kewajiban, dan akun modal )
Akun Laba-Rugi atau Akun Nominal yaitu akun-akun yang pada akhir periode akan dilaporkan
dalam laporan laba-rugi ( akun pendapatan dan akun beban )
 Nama Akun

Setiap akun harus diberi namayang jelas, sehingga mudah diketahui hal apa yang dicatat
dalam masing – masing akun itu.
 Bentuk Dan Isi Akun

Akun ini terdiri ada dua sisi, yaitu sisi kiri yang disebut sisi debet dan sisi kanan yang
disebut sisi kredit. Akun – akun yang pada akhir periode menunjukkan saldo disebut akun terbuka,
sedangkan akun – akun yang tidak menunjukkan saldo disebut akun tertutup.
Nama akun
(sisi debet) (sisi kredit)

 Hubungan antara Akun-akun Riil Dengan Neraca

Akun-akun aset yang dicantumkan pada sisi kiri neraca adalah akun-akun yang biasanya
mempunyai saldo debet, sedangkan akun-akun kewajiban dan modal yang dicantumkan pada sisi
kanan neraca adalh akun-akun yang biasanya mempunyai saldo kredit. Maka pertambahan aset
dicatat pada sisi debet, dan pertambahan kewajiban dan modal dicatat pada sisi kredit, sebaliknya
apabila akun aset berkurang maka dicatat disisi kredit, dan apabila akun kewajiban serta modal
berkurang akan dicatat pada sisi debet.
 Hubungan Antara Akun Nominal Dengan Modal

Akun-akun nominal merupakan akun-akun yang digunakan untuk mencatat sumber-


sumber pendapatan dan beban yang terjadi dalam usaha mendapatkan pendapatan tersebut.
Setiap pertambahan pendapatan dicatat disebelah kredit, sedangkan setiap pengurangan dicatat di
sisi debet, dan setiap pertambahan beban dicatat disisi debet sedangkan bila beban berkurang
dicatat disisi kredit.
 Akun Prive

Akun prive adalah pengambilan uang atau barang dagangan dari perusahaan untuk
keperluan pribadi pemilik. Pengambilan prive dapat menyebabkan modal pemilik berkurang,oleh
karena itu pengambilan prive dicatat dengan mendebet akun modal. Namun demikian pada
umumnya perusahaan menyelenggarakan suatu akun khusus yang disebut akun prive. Pendebetan
dengan akun prive sama dengan mengurangi modal. Dalam hal ini akun prive dan beban terdapat
perbedaan yang mendasar, sebab prive bukan merupakan elemen beban yang mengurangi
pendapatan. Prive juga biasanya merupakan pengambilan kas atau barang lain yang dilakukan oleh
pemilik sebagai pengambilan bagian keuntungan perusahaan.
 Sifat-sifat Akun Riil

Dalam uraian di muka telah dijelaskan bahwa sisi kiri akun – akun aset digunakan untuk
mencatat pertambahan dan sisi kanan digunakan untuk mencatat pengurangan. Selain itu
dijelaskan juga bahwa prosedur penggunaan akun – akun keajaiban dan akun – akun modal adalah
berlawanan dengan akun aset, yaitu sisi kanan digunakan untuk mencatata pertambahan dan sisi
kiri untuk mencatatat pengurangan. Untuk semua jenis akun, baik akun – akun aset, kewajiban,
maupun modal, sisi kiri disebut sisi debet dan sisi kanan disebut sisi kredit. Dengan demikian sisi
debet bisa menunjukkan pertambahan dan bisa juga pengurangan, tergantung pada jenis akunnya.
Begitu pula sisi kredit, bisa menunjukkan pertambahan atau pengurangan. Aturan pendebetan dan
pengkreditan untuk akun – akun ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
Aturan pendebetan untuk akun Rill adalah
Debet Kredit
Pertambahan dalam akun – akun aset Pengurangan dalam akun – akun aset
Pengurangan dalam akun – akun Pertambahan dalam akun – akun
kewajiban kewajiban
Pengurangan dalam akun – akun modal Pertambahan dalam akun – akun modal
Pada akhir periode akuntansi saldo akun rill ( aset,kewajiban dan modal ) dilaporkan dalam
neraca dan akan dibawa ke periode akuntansi berikutnya sebagai saldo awal.
 Sifat-sifat Akun Nominal

Aturan pendebetan dan pengkreditan akun-akun nominal didasarkan pada hubungan antara
akun-akun tersebut terhadap modal. Laba bersih dan Rugi bersih dalam suatu periode adalah
merupakan pertambahan bersih atau pengurangan bersih atas modal. Karena pendapatan
cenderung menambah modal dan beban cenderung mengurangi modal,maka aturan pendebetan
dan pengkreditan untuk akun-akun nominal adalah :
Akun Modal Akun-akun beban| Akun-akun Pendapatan\ + di debet | - di kredit | - di debet  
| + di kredit
Pada akhir periode akuntansi,saldo akun nominal ( pendapatan dan beban ) dilaporkan
dalam laporan laba-rugi dan akan dipindahkan ke akun modal
 Saldo Normal Akun
Saldo akun adalah selisih antara jumlah sisi debet dengan jumlah sisi kredit.
Berikut ini saldo normal berbagai jenis akun:

Jenis Akun Pertambahan Pengurangan Saldo Normal


Aset Debet Kredit Debet
Kewajiban Kredit Debet Kredit
Modal Kredit Debet Kredit
Pendapatan Kredit Debet Kredit
Beban Debet Kredit Debet
 Pembukuan Berpasangan

Sistem pencatatan transaksi-transaksi keuangan dalam dalam suatu perusahaan disebut


pembukuan(bookkeeping)
Sistem pembukuan yang dipandang paling memuaskan untuk mencapai tujuan disebut sistem
pembukuan berpasangan.
Prinsip utama sistem ini adalah bahwa setiap transaksi selalu dicatat dengan mendebet dan
mengkredit dua buah akun atau lebih dengan jumlah yang sama.

 Penerapan sistem pembukuan berpasangan

Untuk menerapkan sistem ini terlebih dahulu setiap transaksi harus dianalisa terlebih
dahulu,sedangkan menanalisa transaksi adalh menentukan dampak dari suatu transaksi terhadap
komponen laporan keuangan (aset, kewajiban,modal,beban, pendapatan).
Tahapan dalam menganalisa transaksi adalah sebagai berikut :
1.Menentukan komponen laporan keuangan yang terpengaruh
2. Menentukan nama akun dari komponen laporan yang terpengaruh
3. Menentukan akun yang di debet dan akun yang di kredit beserta jumlah rupiahnya masing-
masing
 Neraca Saldo

Neraca saldo adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh akun yang ada didalam
buku besar pada suatu saat tertentu.
Tujuan neraca saldo :
1. Untuk menguji kesamaan debet dan kredit didalam buku besar
2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
Neraca saldo berisi
1. Nama-nama akun yang terdapat dalam buku besar beserta jumlah saldonya masing-masing
2. Nama perusahaan dan tanggal pembuatan neraca saldo ditulis pada bagian atas
3. Nama-nama akun ditulis dengan urut-urutan yang sama seperti yang dilakukan didalam buku
besar
4. Saldo debet ditulis disisi kiri,sedangkan saldo kredit ditulis disisi kanan
Proses Pembuatan Neraca Saldo
1. Pertama-tama jumlahkan kolom debet dan kolom kredit semua akun yang terdapat di buku
besar
2. Tulislah hasil penjumlahan tersebut pada kolom yang sesuai dalam akun yang bersangkutan
3. Hitunglah saldo semua akun yang terdapat dalam buku besar,yaitu dengan cara menghitung
selisih jumlah kolom debet dan jumlah kolom kredit yang telah dilakukan pada langkah 2
4. Susunlah neraca saldo yng berisi nama semua akun yang terdapat dalam buku besar beserta
saldonya masing-masing
Kesalahan-kesalahan yang berpengaruh terhadap keseimbangan neraca saldo :
1. Transaksi tidak dicatat dalam buku besar
2. Kesalahan dalam jumlah rupiah yang dicatat dalam buku besar
3. Pendebetan dan pengkreditan kedalam akun yang salah
4. Kesalahan yang saling menutupi
 Penyebab Ketidakseimbangan Neraca Saldo
1. Kesalahan dalam menyusun neraca saldo
a. salah menjumlahkan kolom saldo
b. satu buah akun atau lebih belum dicantumkan dalam neraca saldo
2. Kesalahan dalam menentukan saldo akun
a. salah menghitung saldo akun
b. saldo debet suatu akun ditulis sebagai saldo kredit atau sebaliknya
c. salah menghitung jumlah pada salah satu sisi akun
3. Kesalahan mencatat transaksi di dalam buku besar
a. transaksi telah dicatat dengan jumlah pendebitan yang tidak sama besar dengan jumlah
pengkreditan
b. pendebetan dicatat sebagai pengkreditan sebaliknya
c. lupa mencatat suatu pendebetan atau pengkreditan

Anda mungkin juga menyukai