PERTANIAN
UJI KARBOHIDRAT
Carbohydrate Test
Arbi Bahtiar Boedi Iman Halanobis1), Intan Dwi Adinda 2) dan Rifngatul 'Atiqoh3)
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Tegalboto Jember 68121, Indonesia
*E-mail: adindaintan0@gmail.com
ABSTRACT
Carbohydrates are organic compounds that have three elements, namely carbon (C), hydrogen (H) and oxygen (O). Therefore carbohydrate
molecules are usually called sugar molecules. Carbohydrates function as a source of energy for humans, animals and plants. Carboats are
classified into 3 groups based on their constituent units: (1). Monosaccharide is a type of carbohydrate that has one saccharide unit. (2).
Oligosaccharide is a type of carbohydrate that has 2-10 saccharide units. Oligosaccharides prepared by 2 units of Monosaccharides are
called Disaccharides. (3). Polysaccharides, which are carbohydrates containing more than 10 units of Monosaccharides. One method used in
the lab this time is the fehling test by mixing sucrose, fructose, glucose and starch to find out the color produced in the carbohydrate test.
This practice aims to distinguish between reducing sugars and nonreduction sugars by using several reagents. The data obtained were
analyzed by using 1 ml of fehling. The results of the research from this lab show that the types of carbohydrates that have been mixed with
fehling a + b will experience discoloration.
ABSTRAK
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang memiliki tiga unsur yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen(O). Maka dari itu molekul
karbohidrat biasa disebut dengan molekul gula. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi bagi manusia, hewan dan tumbuhan.
Karbohirat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan satuan unit penyusunnya : (1). Monosakarida yaitu jenis karbohidrat yang
mempunyai satu satuan sakarida. (2). Oligosakarida yaitu jenis karbohidrat yang memiliki 2-10 satuan sakarida. Oligosakarida yang disusun
oleh 2 unit Monosakarida disebut sebagai Disakarida. (3). Polisakarida yaitu karbohidrat yang disuusn lebih dari 10 unit Monosakarida.
Salah satu metode yag digunakan dalam praktikum kali ini adalah uji fehling dengan mencampurkan sukrosa, fruktosa, glukosa dan
amilum untuk mengetahui warna yang dihasilkan dalam uji karbohidrat. Praktikum kali ini bertujuan untuk membedakan antara gula-gula
reduksi dan gula-gula nonreduksi dengan menggunkan beberapa pereaksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
penambahan fehling sebanyak 1 ml. Hasil penelitian dari praktikum kali ini menunjukkan bahwa jenis karbohidrat yang telah dicampurkan
dengan fehling a+b akan mengalami perubahan warna.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan dan mengalami endapan dan terdapat warna bening pada
perbedaan warna pada larutan uji glukosa dan fruktosa, kedua fruktosa
larutan tersebut mengalami perubahan warna merah bata
berupa endapan yang dihasilkan dari proses pemanasan larutan.
PEMBAHASAN
Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul yang
mengandung unsur-unsur karbon ( C ), ( H ), dan Oksigen (O).
Penelitian uji karbohidrat dilakukan untuk mengetahui gula reduksi
dan non reduksi. Gula reduksi adalah gula yang dapat mereduksi
unsur-unsur elektron yang dapat menerima elektron atau yang
bermuatan positif. Pada praktikum ini, larutan uji yang digunakan
yaitu terdiri dari glukosa, fruktosa, amilum, dan sukrosa.
Uji karbohidrat dilakukan dengan cara memindahkan 4
larutan uji karbohidrat kedalam tabung reaksi yang telah terdapat
larutan fehling. Ulangan 1 dengan tabung reaksi yang telah terisi
bahan campuran larutan kemudian di rebus selama 6 menit. Hasil
menunjukkan adanya perubahan warna pada larutan glukosa dan
fruktosa yang awalnya berwarna biru menjadi merah bata dan
KESIMPULAN
Gula reduksi merupakan gula yang dapat mereduksi unsur-
unsur elektron yang dapat menerima elektron atau yang bermuatan
positif. Sedangkan, gula non-reduksi merupakan gula yang tidak
dapat membentuk endapan serta berwarna biru pada saat uji fehling.
Hasil pengamatan menunjukkan adanya perubahan warna pada
larutan glukosa dan fruktosa yang awalnya berwarna biru menjadi
merah bata dan mengalami endapan dan terdapat warna bening
pada fruktosa ulangan kedua, sedangkan pada larutan amilum
dan sukrosa tidak mengalami perubahan warna. Perbedaan antara
gula reduksi dan gula non reduksi yaitu kadar air yang terdapat
pada setiap gula. Kadar air pada gula pereduksi seperti glukosa dan
fruktosa lebih tinggi dibandingkan dengan gula non-reduksi. Hal
tersebut sesuai dengan sifat gula pereduksi yaitu sifat higroskopis
dimana semakin tinggi kandungan gula maka akan semakin tinggi
kadar air didalamnya.
DAFTAR
PUSTAKA