Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurul Ikhsanti

No. BP : 1310541019

TEORI AUGUST LOSCH DAN TORD


PALANDER
1. August Losch
August Losch menulis sebuah teori lokasi didalam bukunya yang berjudul Economics
of Location pada tahun 1954. Berbeda dengan teori Weber yang mengungkapkan teori
lokasinya berdasarkan letak bahan baku, teori Losch mengungkapkan teorinya berdasarkan
kemampuan sebuah produksi untuk menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Sehingga
produsen harus memilih lokasi yang dekat dengan konsumen agar mendapat keuntungan
yang maksimal.
August Losch menekankan analisanya pada lokasi perusahaan berdasarkan
konsentrasi permintaan dan persaingan antar wilayah. Losch mengatakan bahwa lokasi
penjual berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari
tempat jual, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi
tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada
di pasar atau di dekat pasar.
Kontribusi utama Losch adalah memperkenalkan potensi permintaan (demand) sebagai
faktor penting dalam lokasi industri, Kedua, kritik terhadap pendahulunya yang selalu berorientasi
pada biaya terkecil; padahal yang biasanya dilakukan oleh industri adalah memaksimalkan
keuntungan (profit– revenue maximation) dengan berbagai asumsi, Losch mengemukakan
bagaimana economic landscape terjadi, yang merupakan keseimbangan (equillibrium) antara supply
dan demand. Oleh karena itu Losch merupakan pendahulu dalam mengatur kegiatan ekonomi
secara spasial dan pelopor dalam teori ekonomi regional modern.
 Efek Perubahan Harga Teori August Losch
Losch berpendapat bahwa dalam lokasi industri yang tampak tidak teratur dapat ditemukan
pola keberaturan. Teori Losch berasumsi suatu daerah yang homogen dengan distribusi sumber
bahan mentah dan sarana angkutan yang merata serta selera konsumen yang sama. Kegiatan
ekonomi yang terdapat di daerah tersebut merupakan pertanian berskala kecil yang pada dasarnya
ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan petani masing-masing. Perdagangan baru terjadi bila terdapat
kelebihan produksi.
Untuk mencapai keseimbangan, ekonomi ruang Losch harus memenuhi beberapa syarat
sebagai berikut :
1. Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual maupun
pembeli.
2. Terdapat cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata sehingga
seluruh permintaan yang ada dapat dilayani.
3. Terdapat free entry dan tidak ada petani yang memperoleh super-normal prpfit sehingga
tidak ada rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan menjual barang yang sama di daerah
tersebut.
4. Daerah penawaran adalah sedemikian hingga memungkinkan petani yang ada untuk
mencapai besar optimum.
5. Konsumen bersikap indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya
pertimbangan untuk membeli adalah harga yang rendah.
Pada teori Losch, wilayah pasar bisa berubah ketika terjadi inflasi (perubahan) harga. Hal ini
disebabkan karena produsen tidak mampu memenuhi permintaan yang karena jaraknya jauh akan
mengakibatkan biaya transportasi naik sehingga harga jualnya juga naik, karena tingginya harga jual
maka pembelian makin berkurang. Hal ini mendorong petani lain melakukan proses produksi yang
sama untuk melayani permintaan yang belum terpenuhi.
Dengan makin banyaknya petani yang menawarkan produk yang sama, maka akan terjadi
dua keadaan :
1. seluruh daerah akan terlayani,
2. persaingan antar petani penjual akan semakin tajam dan saling berebut pembeli.
Losch berpendapat bahwa akhirnya luas daerah pasar masing-masing petani penjual akan
mengecil dan dalam keseimbangannya akan terbentuk segienam beraturan. Bentuk ini dipilih karena
menggambarkan daerah penjualan terbesar yang masih dapat dikuasai setiap penjual dan berjarak
minimum dari tempat lokasi kegiatan produksi yang bersangkutan.
Keseimbangan yang dicapai dalam teori Losch berasumsi bahwa harga hanya dipengaruhi
oleh permintaan dan penawaran, oleh karenanya keseimbangan akan terganggu bila salah seorang
penjual menaikkan harga jualnya. Keputusan ini mengakibatkan tidak hanya pasar menyempit
karena konsumen tak mampu membeli tapi sebagian pasar akan hilang dan direbut oleh penjual
yang berdekatan. Untuk memperluas jangkauan pasar dapat dilakukan dengan menjual barang yang
berbeda jenis dari yang sudah ditawarkan.
Teori sektor yang dikemukakan oleh Losch menyebutkan bahwa jaringan heksagon tidaklah
sama penyebarannya. Tetapi di sekeliling tempat sentralnya masih ada enam faktor yang memiliki
wilayah luas dan ada enam sektor yang memiliki wilayah sempit. Oleh karena itu Losch
menggambarkan teori tersebut dalam bentuk roda.

2. Tord Palander

Penjelasan menurut Tord Palander bahwa teori lokasi dibedakan menjadi dua masalah
yaitu:

a. Penentukan lokasi industri bila diketahui harga dan lokasi bahan mentah serta pasar.

b. Pengaruh harga penawaran terhadap luas pasar bila diketahui tempat produksi, biaya
produksi termasuk keuntungan harga satuan angkutan dan persaingan antar perusahaan.
Wilayah pasar menurut teori Palander dapat dijelaskan dengan istilah lingkaran isodapan
seperti Istante, Isochrone dan Isotim.

ISOTANTE : merupakan garis batas pasar antara dua perusahaan yang menjual barang yang
sama dan melayani sejumlah konsumen tersebar diruang tertentu dari lokasi yang berbeda.
Pembeli akan cenderung membeli barang yang diperlukan dari penjual yang terdekat.
Karena makin jauh tempat penjua dari dia maka makin tinggi biaya angkutan yang
dibebankan.

ISOCHRONE : merupakan tempat kedudukan titik-titik dari titik tertentu memerlukan waktu
yang sama, garis ini akan mempunyai bentuk yang sama denagn isodapan.

ISOTIM : merupakan garis sejenis Isodapan dan menunjukkan tempat kedudukan titik yang
menunjukkan kesamaan harga barang tertentu dan akhirnya Isovektor yang merupakan
garis kesamaan biaya angkutan bagi barang tertentu.
Tord Palander berpendapat dengan menggunakan asumsi biaya transport yang sama
untuk jarak dan bobot sama dari lokasi manapun ke tempat manapun akan menyebabkan
terjadinya titik temu pasar antara dua perusahaan yang sama dan berdekatan

Lokasi perusahaan A dan lokasi perusahaan B yang ditunjukkan dengan titik A dan
titik B ada di dalam suatu sumbu horisontal. Sumbu horisontal ini menunjukkan daerah
pasar yang dapat dijangkau oleh masing-masing A dan B. Sumbu yang vertikal menunjukkan
harga dan biaya.

Dalam gambar tersebut di atas ongkos transport ke manapun juga baik dari lokasi A
maupun dari lokasi B adalah sama per unit/jarak. Yang beda hanyalah harga pokok pabrik.
Perusahaan A dengan harga pokok pabrik lebih tinggi dari pada perusahaan B, oleh sebab itu
garis ke titik temu pasarnya lebih pendek pada perusahaan A dari pada perusahaan B. Ini
berarti “isotante” -- bagi perusahaan A lebih sempit dibandingkan pada perusahaan B.
Isotante ialah garis yang menghubungkan titik-titik yang menunjukkan harga pokok (pabrik
+ transport) sama bagi dua atau lebih perusahaan.

3. Kesimpulan
 Losch mengatakan bahwa lokasi penjual berpengaruh terhadap jumlah konsumen
yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat jual, konsumen makin enggan
membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin
mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada di pasar atau di
dekat pasar.
 Tord Palander berpendapat dengan menggunakan asumsi biaya transport yang sama
untuk jarak dan bobot sama dari lokasi manapun ke tempat manapun akan
menyebabkan terjadinya titik temu pasar antara dua perusahaan yang sama dan
berdekatan

Anda mungkin juga menyukai