Anda di halaman 1dari 8

Sebelum agama Islam berkembang di Arab.

        Sebelum agama Islam berkembang di Jazirah Arab, agama Yahudi


dan Kristen / telah berkembang ke Jazirah Arab. Namun, bangsa arab
kebanyakan masih menganut agama asli mereka. Daerah Jazirah Arab
dibagi dalam 3 bagian besar, yaitu:
1.    Selatan Jazirah Arab
Terdapat kaum Qathaniyun (keturunan Qathan) yang mendirikan
kerajaan Saba’ (kota pusat perdagangan) dan kerajaan Himyar.

2.   Utara Jazirah Arab


a.   Hidup kaum Qathaniyun dan Adnaniyun (keturunan Ismail bin Ibrahim).
b.   Terdapat Kerajaan Hirah yang berada di bawah perlindungan Persia.
Berkembang pada abad ke-3 hingga munculnya islam.
c.   Terdapat Kerajaan Ghassan yang berada di bawah perlindungan Romawi.
Berkembang pada abad ke-3 hingga munculnya islam.

3.   Daerah Hijaz
a.   Tidak pernah dijajah oleh Bangsa lain.
b.   Daerah yang sulit dijangkau, tandus dan miskin.
c.   Kota terpenting adalah Mekkah, di Mekkah terdapat Kakbah.
d.   Penguasa yang terkenal adalah Qushai dan Quraisy.

Ciri-ciri Negara Arab sebelum munculnya agama Islam:


        Arab merupakan kawasan yang tidak maju.
        Keadaan masyarakat sangat kacau.
        Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala.
        Sebagian orang Arab merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi.
        Setiap orang berkelakuan semaunya sendiri.
        Keributan terjadi dimana-mana.
        Zaman zahiliyah.

Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus ke muka bumi untuk membawa umatnya ke jalan
yang benar. Beliau terlahir dari seorang ibu yang bernama Siti Aminah dan Ayah yang bernama Abdullah,
yang dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 M di kota Mekkah pada tahun Fiil
(gajah) dan wafat pada tanggal 8 Juni 632 M di Madinah dalam usia 63 tahun. Nabi Muhammad
dilahirkan dalam keadaan yatim, karena ketika nabi Muhammad masih dalam kandungan, Abdullah telah
meninggal dunia. Nabi terlahir dari keluarga bangsawan Bani Quraisy. Nama lengkap Muhammad bin
Abdullāh ini merupakan seorang yang terlahir dari keluarga Bani Quraisy yang membawa ajaran agama
Islam. Nama Muhammad artinya orang yang terpuji. Nama ini diberikan oleh kakek tercintanya yaitu
Abdul Muthalib.

Sumber Sejarah Eksternal Masuknya Islam ke


Indonesia
1. Berita Arab. Berita Arab diketahui dari para pedagang Arab yang melakukan
aktivitasnya dalam bidang perdagangan dengan bangsa Indonesia. Para pedagang
Arab ini telah datang ke Indonesia sejak masa Kerajaan Sriwijaya (Abad ke-7 M).
Hubungan pedagan Arab untuk Kerajaan Sriwijaya yaitu zabaq, zabay, atau sribusa.

2. Berita Eropa, dibawa oleh Marcopollo (Italia) yang menjadi orang Eropa pertama
yang datang ke Indonesia. ketika Marcopollo kembali dari Cina menuju Eropa melalui
jalan laut, Marcopollo mendapat tugas dari kaisar Cina untuk mengantarkan putrinya
yang dipersembahkan kepada kaisar Romawi. Dalam perjalanan tersebut Marcopollo
singgah di Sumatra bagian utara, Di daerah ini Marcopollo menemukan adanya
kerajaan Islam yaitu Kerajaan Samudera Pasai.

3. Berita India, para pedagang Gujarat dari India selain melakukan perdagangan juga
menyebarkan agama Islam di pesisir pantai..

4. Berita Cina, Ma Huan (Sekretaris Laksamana Cheng Ho) mengatakan bahwa pada
tahun 1400 telah ada pedagang-pedagang Islam yang tinggal di pantai utara Jawa.

Teori Masuknya Islam ke Indonesia Secara geografis, Indonesia terletak di


kawasan yang sangat strategis dalam saluran perdagangan masa silam. Hal ini
menyebabkan Islam dengan mudah masuk ke wilayah Indonesia. Lantas, kapan
Islam pertama kali datang ke Indonesia. Ada beberapa teori tentang masuknya
Islam ke Indonesia. Teori tersebut antara lain teori Gujarat, teori Persia, dan teori
Arab. Berikut ini pemaparan dari masing-masing teori masuknya Islam ke
Indonesia tersebut

. 1. Teori Gujarat Teori gujarat adalah teori masuknya Islam ke Indonesia yang
pertama kali dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel. Dalam teori ini
disebutkan bahwa Islam di Indonesia sebetulnya berasal dari Gujarat, India dan
mulai masuk sejak abad ke 8 Masehi. Islam masuk ke Indonesia melalui wilayah-
wilayah di anak benua India, seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar. Seperti
diketahui bahwa Bangsa Indonesia pada masa itu memang telah menjalin
hubungan dagang dengan India melalui saluran Indonesia-Cambay.[BACA :
Sejarah Masuknya Islam di Indonesia] Berdasarkan teori ini, masuknya Islam ke
Indonesia ini diyakini berasal dari Gujarat karena didasarkan pada adanya bukti
berupa batu nisan Sultan Samudera Pasai Malik as-Saleh berangka tahun 1297
yang bercorak Gujarat. Selain itu, teori gujarat juga didasarkan pada corak ajaran
Islam yang cenderung memiliki warna tasawuf. Ajaran ini dipraktikan oleh orang
muslim di India Selatan, mirip dengan ajaran Islam di Indonesia pada awal
berkembangnya Islam.

2. Teori Persia Teori persia adalat teori masuknya Islam ke Indonesia yang
dikemukakan oleh Hoessein Djajadiningrat. Dalam teori ini dikemukakan bahwa
Islam yang masuk ke Indonesia adalah Islam yang berasal dari Persia (Iran). Islam
diyakini dibawa oleh para perdagang Persia mulai pada abad ke 12. Teori persia
berlandaskan pada bukti maraknya paham Syiah pada awal masuknya Islam ke
Indonesia. Selain itu, ada kesamaan tradisi budaya Persia dengan budaya
masyarakat Islam Indonesia. Peringatan 10 Muharam atau hari Asyura di Iran
dengan upacara Tabuik atau Tabut di Sumatera Barat dan Jambi sebagai lamang
mengarak jasad Husein bin Ali bin Abi Thalib yang terbunuh dalam peristiwa
Karbala menjadi salah satu contohnya. Bahkan kuatnya tradisi Syiah masih terasa
hingga saat ini. [BACA : Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia] Adanya suku
Leran dan Jawi di Persia menunjukan bukti bahwa orang-orang Persia yang
membawa Islam ke Indonesia. Suku ini disinyalir merujuk pada orang-orang Leran
dari Gresik dan suku Jawa. Selain itu, dalam suku Jawa dikenal dengan tradisi
penulisan Arab Jawa atau Arab Pegon sebagaimana diadopsi oleh masyarakat
Persia atas Tulisan Arab. Hal ini diperkuat dengan istilah Jer yang lazim digunakan
masyarakat Persia.
3. Teori Arab atau Teori Mekah Berdasarkan teori Arab, masuknya Islam ke
Indonesia diyakini berasal dari Arab, yaitu Mekkah dan Madinah pada abad
perama Hijriah atau abad ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada adanya bukti
perkampungan Islam di Pantai Barus, Sumatera Barat, yang dikenal sebagai
Bandar Khalifah. Wilayah ini disebut dengan wilayah Ta-Shih. Ta-Shih adalah
sebutan orang-orang China untuk orang Arab. Bukti ini terdapat dalam dokumen
dari Cina yang ditulis oleh Chu Fan Chi yang mengutip catatan seorang ahli
geografi, Chou Ku-Fei. Dia mengatakan adanya pelayaran dari wilayah Ta-Shih
yang berjarak 5 hari perjalanan ke Jawa.
Penyebaran Islam yang berlangsung damai itu dapat terlihat pada cara-cara penyebarannya, yaitu antaralain; 

1. Saluran Perdagangan 
    Perdagangan merupakan metode penyebaran Islam yang paling kentara, bahkan dapat dikatakan sebagai
saluran pertama dan utama penyebaran wal Islam. Menurut Thome Pires,
sekitar Abad ke-7 sampai Abad ke-16 lalu lintas perdagangan yang melalui Indonesia sangat ramai. Dalam hal
ini pedagang Nusantara dan pedagang Asing (Islam) dari Gujarat dan Timur Tengah (Arab dan Persia) 
bertemu salaing bertukar pengaruh.
   Sebagian dari para pedagang ini tinggal di dekat pantai, yang disebut Pekojan. Lama-lama jumlah mereka
semakin banyak, demikinan juga pengaruh Islam di tempat tinggal nya ?

2. Saluran Perkawinan
   Saluran penyebaran Islam selanjutnya adalah melalui Perkawinan. 
Pedagang-pedagang itu dan dan keluarganya dengan orang peribumi, Putra-
putri para bangsawan (Adipati), dan bahkann dengan anggota keluarga
kerajaan. Hal ini berdampak Positif terhadap perkembangan Islam:
(keluarga) pedagang atau Ulama itu mensyaratkan perempuan idamannya
untuk mengucapkan kalimat Syahadat terlebih dahulu.

3. Saluran Pendidikan
    Perkembangan Islam yang sangat luas mendorong munculnya para
Ulama dan Mubalig. Para Ulama dan Mubalig menyebarkan Islam melalui
pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren di berbagai
daerah.

4. Saluran Ajaran Tasawuf


    Tasawuf adalah ajaraan ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik
atau hal-hal yang bersifat magis. Ahli-ahli Tasawuf biasanya memiliki
kekuatan magis dan keahlian dalam bidang pengobatan.
Kata "tasawuf" sendiri biasanya berasal di kata  "sufi" yang berarti Kain
Wol yang terbuat dari bulu Domba. Ajaran Tasawuf ini masuk ke indonesia
sekitar Abad ke-13, tetapi baru berkembang Pesat sekitar Abad ke-17.

5. Saluran Dakwah
    Penyebaran Islam tidak dapat di lepaskan dari peranan para Wali. Ada
Sembilan wali yang menyebarkan Islam dengan cara berdakwah, yang di
sebut juga Walisongo. mereka di kenal telah memiliki Ilmu serta
penghayatan yang tinggi terhadap Agama Islam. berikut WaliSongo;
1. Maulana Malik Ibrahim
2.  Sunan Gunung Jati
3. Sunan Ampel
4. Sunan Giri
5. Sunan Bonang
6. Sunan Kudus
7. Sunan Kalijaga
8. Sunan Muri
9. Sunan Drajad 

6. Saluran Kesenian
    Agama Islam juga di sebarkan melalui Kesenian. Beberapa bentuknya
telah di sebutkan, seperti wayang (oleh Sunan Kalijaga), Gamelan (oleh
sunan Drajad) serta Ganding (lagu-lagu) yang berisi Syair-sayair nasehat dan
Dasar - dasar Islam. Kesenian yang telah berkembang sebelumnya tidak
musnah, tetapi diperkaya oleh seni Islam Lagu-Lagu (disebut Akulturasi).
Seni Sastra juga berkembang pesat: Banyak buku tentang Tasawuf, Hikayat
dan babat disadur kedalam bahasa Melayu. 

Sebab-sebab Islam mudah diterima di Indonesia antara lain :..


(Al-Qur'an merupakan kitab Agama Islam)
1). Kelemahan kerajaan Majapahit sesudah Hayam Wuruk menjadikan goyahnya terhadap agama
Hindu dan Budha serta kepercayaan lama yang lain. Goncangnya keyakinan terhadap agama yang
lama itulah yang menyebabkan penduduk Indonesia mudah menerima agama yang baru, yakni
agama Islam.
2). Islam memberi pcrasaan harga diri sesama manusia, orang yang berkedudukan rendah merasa
sederajat dengan orang yang berpangkat sebagai anggota masyarakat Islam maka penduduk
dengan mudah menerima Islam. Ingat hal ini berlawanan dengan idiologi Hindu dengan sistim
kastanya. Oleh karena itu proses pengislaman di Indonesia dan bawah ke atas (dari rakyat ke
raja).Setelah penduduk memeluk agama Islam, baru dengan pertimbangan politik raja memeluk
agama Islam juga agar mendapatkan dukungan dari tentara dan penduduk. (Ingat dalam masalah
ini Guru Agama mempunyai peranan yang sangat penting).

3). Dalam menyampaikan ajarannya Guru Agama pandai menyesuaikan diri dengan penduduk
setempat, baik penyesuaian materi ajarannya yang diberikan maupun tingkah-lakunya. Sehingga
penduduk mudah menerimanya.

1. Walisongo – Maulana Malik Ibrahim

Walisongo yang pertama adalah Maulana Malik Ibrahim. Beliau diperkirakan lahir di Samarkan, Asia
Tengah pada paruh awal abad ke 14. Maulana malik Ibrahim ini kadang disebut juga sebagai syekh
Maghribi. Bahkan, ada juga sebagian rakyat yang menyebutnya sebagai kakek Bantal.

Maulana Malik Ibrahim yang merupakan saudara kandung Maulana Ishak merupakan anak dari seorang
ulama Persia, Maulana Jumadil Kubro yang diyakini juga sebagai keturunan ke-10 dari cucu Nabi
Muhammad, Syayidina Husein. Pernah bermukim di Campa (sekarang Kamboja) pada 1379, beliaU
akhirnya meninggalkan keluarganya dan hijrah ke tanah jawa pada 1392.

Tanah Jawa yang pertama kali disinggahi oleh Maulana Malik Ibrahim adalah desa Sembalo (sekarang
adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, sekitar 9 km dari utara Kota Gresik). Adapun aktivitas pertama
maulana Malik Ibrahim di tanah ini bukanlah berdakwah, melainkan menyediakan diri mengobati
masyarakat secara gratis. Usai mendapatkan hati masyarakat, barulah Maulana Malik Ibrahim memulai
misi dakwahnya dengan membangun sebuah pondok pesantren di Leran.

2. Walisongo – Sunan Ampel

Sunan Ampel memiliki nama kecil Raden Rahmat. Beliau lahir di Campa pada 1401 Masehi. Sunan
Ampel merupakan putra tertua Maulana Malik Ibrahim. Nama Ampel sendiri diidentikan dengan nama
daerah tempat beliau menyebarkan agama Islam, yakni daerah Ampel, yang kini merupakan bagian dari
Surabaya.

3. Walisongo - Sunan Giri

Sunan Giri merupakan anak dari Maulana Ishak, saudaranya Maulana Malik Ibrahim. Selama tinggal di
Jawa. Sunan Giri menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel. Barulah setelah merasa cukup
ilmu, beliau membangun pondok pesantren di daerah perbukitan desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dari
sanalah beliau memulai misi menyebarluaskan islam.

4. Walisongo - Sunan Bonang

Sunan Bonang merupakan anak dari Sunan Ampel. Dengan demikian, Sunan Bonang ini merupakan
cucu dari Maulana Malik Ibrahim. Sunan Bonang ini dilahirkan dari seorang perempuan bernama Nyi
Ageng Mulia pada 1465 M di daerah Tuban. Tak hanya sebagai tempat kelahirannya saja, Tuban juga
kemudian menjadi pusat penyebaran agama islam oleh Sunan Bonang.

5. Walisongo – Sunan Kalijaga

Sunan kalijaga memiliki nama kecil Raden Said. Ia dilahirkan pada 1450 Masehi. Ayahnya adipati Tuban,
Arya Wilatikta. Sunan Kalijaga merupakan yang paling banyak disebut di tanah Jawa, bahkan masyarakat
Cirebon percaya bahwa namanya sendiri diambil dari daerah Kalijaga yang terdapat di Cirebon.

6. Walisongo – Sunan Gunung Jati

Masyarakat jawa sangat mengagumi Sunan gunung Jati. Bahkan sangat kagumnya kepada beliau,
banyak kisah yang menyebutkan bahwa beliau pernah mengalami perjalanan spiritual Isra Mi’raj dan
bertemu Muhammad saw (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).

7. Walisongo – Sunan Drajat

Sunan Drajat merupakan anak dari Sunan Ampel. Tugas berdakwah yang pertamanya beliau lakukan di
pesisir Gresik, namun ia kemudian terdampar di sebuah dusun Jelog (sekarang Lamongan).

8. Walisongo – Sunan Kudus

Sunan Kudus merupakan murid Sunan Kalijaga. Beliau berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa
Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun hamper sama dengan
pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih
halus.

9. Walisongo – Sunan Muria


Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng
Gunung Muria, 18 kilometer ke utara Kota Kudus. Gaya berdakwahnya banyak meniru cara ayahnya,
Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat
terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai