Anda di halaman 1dari 7

Hujan Asam adalah salah satu bentuk dari Pencemaran

Udara, namun hujan yang satu ini berbeda dengan hujan


yang biasa kita lihat, hujan asam ini memiliki sifat masam
secara alami dan memiliki tingkat keasaman tertentu.

Hujan asam di definisikan sebagai segala macam hujan


dengan pH dibawah 5,6. Hujan secara alami bersifat
asam (pH sedikit dibawah 6) karena karbondioksida (CO₂)
di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk
sebagai asam lemah. Jenis Asam dalam hujan ini sangat
bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam
tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

Hujan Asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang


merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta
nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen
membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat
ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk
membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah
larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang
asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman
tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi
kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal
ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
1. Sumber Hujan Asam, secara alami hujan asam dapat
terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari
proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi,
mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas
manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik,
kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan
pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang
dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin
hingga ratusan kilo meter di atmosfer sebelum
berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.
2. Pembentukan Hujan Asam, masalah hujan asam
tidak hanya mengikat sejalan dengan pertumbuhan
populasi dan industri tetapi telah berkembang
menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang
tinggi untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi
dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas
yang dikerluarkan akan masuk ke sirkulasi udara
regional yang memiliki jangkauan lebih luas. Sering
kali, hujan asam  terjadi di daerah yang jauh dari
lokasi sumbernya, di mana daerah pegunungan
cenderung memperoleh lebih banyak karena
tingginya curahh ujan di sana.
3. Dampak Hujan Asam, Terjadinya hujan asam harus
diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan bersifat
global dan dapat mengganggu keseimbangan
ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya
pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan
abiotik.             

a) Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan


sedikitnya species yang bertahan.
Jenis Plankton dan invertebrate merupakan makhluk yang
paling pertama mati akibat pengaruh pengasaman. Apa
yang terjadi jika danau memiliki pH dibawah 5, lebih dari
75% dari spesies ikan hilang. Ini disebabkan oleh
pengaruh rantai makanan, yang secara signifikan
berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem.  
  
b) Hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah
akan menyapu kandungan zat hara sebelum pohon-
pohon dapat menggunakanya untuk tumbuh. Hujan asam
juga akan melepaskan zat kimia beracun seperti
alumunium, yang akan bermcapur di dalam zat hara.
Apabila zat hara ini dimakan oleh tumbuhan akan
menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun
berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang
penyakit, kekeringan dan mati.                                                        
c) Kadar SO₂ yang tinggi di hutan menyebabkan noda
putih atau coklat pada permuakaan daun, jika hal ini
terjadi dalam jangka waktu yang lama akan
menyebabkan kematian tumbuhan tersebut.
Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang
toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah
yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah
meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat
spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang
ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam
karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit.
Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena
kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas
akan menyebabkan kepunahan spesies.                                          
d) Dampak deposisi asam terhadap kesehatan telah
banyak diteliti, namun belum ada yang nyata
berhubungan langsung dengan pencemaran udara
khususnya oleh senyawa NOx dan SO₂. Kesulitan yang
dihadapi dikarenakan banyaknya faktor yang
mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk faktor
kepekaan seseorang terhadap pencemaran yang terjadi.
Misalnya balita, orang berusia lanjut, orang dengan status
gizi buruk relatif lebih rentan terhadap pencemaran
udara dibandingkan dengan orang yang sehat.                  
                                                                                                          
e) Hujan asam juga dapat mempercepat proses
pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur,
pasirbesi, marmer, batu pada dinding beton serta logam.
Ancaman serius juga dapat terjadi pada bangunan tua
serta monument masuk candi dan patung. Hujan asam
dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium
karbonat, meninggalkan kristal pada batuanyang telah
menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak
akan merusak batuan.

Dampak Hujan asam Terhadap Danau


Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan
sedikitnya species yang bertahan. Jenis Plankton dan
invertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama
mati akibat pengaruh pengasaman. Apa yang terjadi jika
didanau memiliki pH dibawah 5, lebih dari 75 % dari
spesies ikan akan hilang (Anonim, 2002). Ini disebabkan
oleh pengaruh rantai makanan, yang secara signifikan
berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem.
Tidak semua danau yang terkena hujan asam akan
menjadi pengasaman, dimana telah ditemukan jenis
batuan dan tanah yang dapat membantu menetralkan
keasaman.

Dampak Hujan Asam Terhadap Tumbuhan dan Hewan


Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah
akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-
pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh. Serta akan
melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang
akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi
ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat
pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran,
selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit,
kekeringan dan mati. Seperti halnya danau, Hutan juga
mempunyai kemampuan untuk menetralisir hujan asam
dengan jenis batuan dan tanah yang dapat mengurangi
tingkat keasaman.
Pencemaran udara telah menghambat fotosintesis dan
immobilisasi hasil fotosintesis dengan pembentukan
metabolit sekunder yang potensial beracun. Sebagai
akibatnya akar kekurangan energi, karena hasil
fotosintesis tertahan di tajuk. Sebaliknya tahuk
mengakumulasikan zat yang potensial beracun tersebut.
Dengan demikian pertumbuhan akar dan mikoriza
terhambat sedangkan daunpun menjadi rontok. Pohon
menjadi lemah dan mudah terserang penyakit dan hama.
Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga
menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan
menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan
mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan iar
terhambat. Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air
dan hara serta akhirnya mati. Hanya tumbuhan tertentu
yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini
akan berakibat pada hilangnya beberapa spesies. Ini juga
berarti bahwa keragaman hayati tamanan juga semakin
menurun.

Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih


atau coklat pada permukaan daun, jika hal ini terjadi
dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan
kematian tumbuhan tersebut. Menurut Soemarmoto
(1992), dari analisis daun yang terkena deposisi asam
menunjukkan kadar magnesium yang rendah. Sedangkan
magnesium merupakan salah satu nutrisi assensial bagi
tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan oleh
pencucian magnesium dari tanah karena pH yang rendah
dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium
di daun.

Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang


toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah
yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah
meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat
spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang
ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam
karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit.
Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena
kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas
akan menyebabkan kepunahan spesies.

Dampak Hujan Asam Terhadap Manusia


Dampak deposisi asam terhadap kesehatan telah banyak
diteliti, namun belum ada yang nyata berhubungan
langsung dengan pencemaran udara khususnya oleh
senyawa Nox dan SO2. Kesulitan yang dihadapi
dkarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi
kesehatan seseorang, termasuk faktor kepekaan
seseorang terhadap pencemaran yang terjadi. Misalnya
balita, orang berusia lanjut, orang dengan status gizi
buruk relatif lebih rentan terhadap pencemaran udara
dibandingkan dengan orang yang sehat.

Berdasarkan hasil penelitian, sulphur dioxide yang


dihasilkan oleh hujan asam juga dapat bereaksi secara
kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel halus
suphate, yang mana partikel halus ini akan mengikat
dalam paru-paru yang akan menyebabkan penyakit
pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi resiko
terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat
mengalami kontak langsung dengan kulit.

Korosi
Hujan asam juga dapat mempercepat proses
pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur,
pasirbesi, marmer, batu pada diding beton serta logam.
Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua
serta monument termasuk candi dan patung. Hujan asam
dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium
karbonat, meninggalkan kristal pada batuan yang telah
menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak
akan merusak batuan.

Anda mungkin juga menyukai