Anda di halaman 1dari 4

Nama : Harapan Panjaitan

Nim : 4151121026

Kelas : Fisika dik B 2015

MK. : Kajian Perkembangan Fisika

A. Periode Perkembangan Optika

Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi
cahaya dengan materi. Bidang optika biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak,
inframerah dan ultraviolet; tetapi karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik, gejala
yang sama juga terjadi di sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain dari
radiasi elektromagnetik dan juga gejala serupa seperti pada sorotan partikel muatan (charged
beam). Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian dari keelektromagnetan. Beberapa
gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait dengan beberapa bidang optika
hingga mekanika kuantum. Dalam prakteknya, kebanyakan dari gejala optis dapat dihitung
dengan menggunakan sifat elektromagnetik dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh
persamaan Maxwell.

Berikut ini akan dijelaskan secara singkat tentang periode-periode perkembangan optika

1. Periode 1 (Antara zaman purbakala s.d. 1500)

a. Mozi ( 476 SM - 486 SM)

Mo zi (cina, lahir di 476 SM - 486 SM, seorang ideolog besar dan politisi dan ilmuwan alam.
Dalam pembacaan mo nya, film dokumenter pertama tentang optik di dunia, menggambarkan
pengetahuan optik dasar, termasuk definisi dan menciptakan visi , propagasi cahaya dalam garis
lurus, lubang jarum pencitraan, hubungan antara objek dan gambar di pesawat cermin, cermin
cembung dan cermin cekung.

b. Eulid (Yunani, 275 SM - 330 SM)

Euclid (Yunani, 275 SM - 330 SM) Dalam Optica, ia mencatat bahwa perjalanan cahaya dalam
garis lurus dan menjelaskan hukum refleksi. Dia percaya bahwa visi melibatkan sinar pergi dari
mata ke obyek yang dilihat dan dia mempelajari hubungan antara ukuran nyata dari objek dan
sudut bahwa mereka subtend di mata.

c. Claudius Ptolemy (Yunani, (90 M – 168 M)


Claudius Ptolemy (Yunani, 90 M - 168 M). Dalam terjemahan Latin dari abad kedua belas dari
bahasa Arab yang ditugaskan untuk Ptolemy, sebuah studi refraksi, termasuk refraksi atmosfer.
Disarankan bahwa sudut bias sebanding dengan sudut insiden.

d. Al-Kindi (801 M - 873 M)

Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah Al-
Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman baru tentang
refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual. Teori-teori yang dicetuskan Al-Kindi
tentang ilmu optik telah menjadi hukum-hukum perspektif di era Renaisans Eropa. Secara lugas,
Al-Kindi menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan Aristoteles.

B. Periode Perkembangan Listrik Magnet

Sejak zaman dahulu telah diketahui beberapa bijih mineral atau batuan warna metalik bersifat
menarik partikel besi. Mineral atau batuan itu disebut magnetik atau batuan bermuatan.
Thales, seorang filosof Yunani yang hidup pada abad VI SM, adalah orang pertama yang
menaruh perhatian pada sifat biji besi. Akan tetapi, kemungkinan sebelum itu pun telah banyak
diketahui. Setelah masa Thales, batuan bermuatan itu sering disebut dalam tulisan kuno. Batu
bermuatan itu dinamai magnet, kata magnet berasal dari bahasa Greek “magnítis líthos” yang
berarti “batu magnesia” juga berarti sebuah wilayah di Asia kecil, tempat ditemukannya
banyak endapan magnetik.

B. Periode Perkembangan Listrik Magnet

Sejak zaman dahulu telah diketahui beberapa bijih mineral atau batuan warna metalik bersifat
menarik partikel besi. Mineral atau batuan itu disebut magnetik atau batuan bermuatan.
Thales, seorang filosof Yunani yang hidup pada abad VI SM, adalah orang pertama yang
menaruh perhatian pada sifat biji besi. Akan tetapi, kemungkinan sebelum itu pun telah banyak
diketahui. Setelah masa Thales, batuan bermuatan itu sering disebut dalam tulisan kuno. Batu
bermuatan itu dinamai magnet, kata magnet berasal dari bahasa Greek “magnítis líthos” yang
berarti “batu magnesia” juga berarti sebuah wilayah di Asia kecil, tempat ditemukannya
banyak endapan magnetik.
1. Perkembangan listrik magnet periode I (zaman purbakala sd 1500-an)

Pada 600 SM, seorang ahli filsafat yunani yang bernama Thales dari militus menjelaskan
bahwa batu amber tersebut mempunyai kekuatan. Sementara itu, ahli filsafat lainnya,
Theophratus mengemukakan bahwa ada benda lain yang juga mempunyai kekuatan seperti
batu amber.

2. Perkembangan listrik magnet periode II (sekitar 1550-1800 M)

Sekitar tahun 1672 ,Ahli fisika jerman yang Bernama Otto Von Guericke menemukan
Bahwa listrik dapat mengalir melalui suatu zat. Saat itu ,zat yang Ia gunakan adalah sejenis
benang linen, selain itu ,Guericke juga menemukan mesin pertama yang dapat menghasilkan
muatan-muatan listrik

Pada awal tahun 1700-an,peristiwa hantaran listrik juga di temukan oleh Stephen Gray
dan Ia juga berhasil mencatat beberapa benda yang bertindak sebagai konduktor dan insolator
listrik. Sementar Charles Dufay secara terpisah mengamati bahwa muatan listrik terdiri dari dua
jenis. Ia juga menemukan fakta bahwa muatan listrik yang sejenis akan tolak menolak,
sedangkan muatan listrik yang berbeda jenis akan tarik menarik.

3. Perkembangan listrik magnet periode III( 1700-1830 M)

Pada tahun 1791, ahli biologi Italia, Luigi Galvani mengumumkan hasil percobaannya yaitu otot
pada kaki katak akan berkontraksi ketika di beri arus listrik. Dia memulai berbagai percobaan
untuk menguji apa pengaruh listrik terhadap otot. Pada masa itu baterei belum di kenal. Karena
itu galvani menggunakan mesin untuk menghasilkan listrik. Dia mengalirkan listrik melalui kaki
katak dan melihat bahwa kaki katak itu bergerak. Dia menyentuh kaki katak dengan pengait
tembaga yang digantungkan pada rel besi dan kaki itu mengendut. Dia berpikir bahwa dia
menemukan “listrik hewan” padahal sesungguhnya dia menemukan titik awal penemuan
baterei sederhana. Namun, demikian dia benar ketika mengatakan bahwa otot kita bekerja
dengan menggunakan listrik.

Pada tahun 1800, ilmuan Italia, Alessandro Volta menciptakan baterai pertama. Volta
bersahabat dengan ilmuwan terkemuka Luigi Galvani. Galvani menceritakan kepada Volta
mengenai eksperimen membingungkan yang telah dia lakukan. Akhirnya pada tahun 1800,
Alessandro Volta membuat penemuan besar. Volta membuktikan bahwa persentuhan antara
kuningan dan besi menghasilkan tenaga listrik dan menyebabkan otot itu bergerak.

Anda mungkin juga menyukai