Anda di halaman 1dari 5

Nama : Harapan Panjaitan

Nim : 4151121026

Kelas : Fisika Dik B 2015

1. Coba jelaskan solusi secara fisika tentang kerusakan kabel setrika yang sering terbakar!

Jawab:

 Alat seterika yang harus selalu terjaga kebersihannya. Biasanya jika selesai
digunakan untuk menyeterika pakaian yang jenis kainnya mudah terbakar dan
mengandung bahan sintetis, bulu-bulu kain terbakar dan arangnya menempel
berupa kerak pada alas seterika. Pembersihannya dilakukan dengan lap yang
sudah dibasahi dengan bensin/thiner. Jika sudah terlampau keras dan tebal
dibersihkan dengan pisau atau sekrap tipis. Bagian lain yang harus dipelihara
adalah kabel penghubung, terminal dan tusuk kontak. Secara visual sebaiknya
selalu diperiksa apakah isolasi kabel masih baik, terminal hubung dari tusuk
kontak apakah masih baik kondisinya.

 Kabel Penghubung
Kerusakan kabel penghubung terjadi karena :
o Salah satu kawat atau keduanya putus akibat sering terpuntir waktu
digunakan atau terlipat-lipat pada saat menyimpannya.
o Kabel terlalu kecil sehingga menjadi terlalu panas saat digunakan.
Isolasi mudah rusak sehingga mudah mengakibatkan terjadinya
hubung singkat.
o Kabel sudah tua.
 Terminal dan tusuk kontak hubung.
Kerusakan terminal hubung kabel baik yang dapat dilepas atau yang tidak
terjadi karena kontak yang melonggar, sehingga saat hubung-lepas
menimbulkan bunga api dan meninggalkan arang. Juga karena panas yang
berlebihan atau porselin tusuk kontak hubung pecah, pegas penjepit hangus
atau merenggang.
 Termostat

Kerusakan termostat terjadi akibat pemakai tidak mematuhi petunjuk pengaturan


pemakaiannya. Atau seterika pernah/sering jatuh, sehingga mengubah susunan
mekanis dari termostat.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan pada setrika adalah
sebagai berikut:

a. Cari tahu kabel yang mana yang putus kemudian bisa disambung secara
manual dengan menggunakan isolasi.
b. ketika setrika listrik tidak panas bisa juga yang bermasalah ada lempengan
pengantar panasnya yang sudah arus sehingga harus diganti. Mengganti
lempeng pemanas bisa dilakukan sendiri di rumah hanya tinggal membeli
lempengan pengganti yang banyak dijual di toko peralatan listrik, hanya
saja pastikan ukurannya harus sama persis.
c. Jika ada bagian-bagian yang mengelupas yang tentunya dapat merusak
pakaian. Jika hal ini terjadi sebaiknya jangan diperbaiki tapi mengganti
setrika.
d. Membersihkan setrikaan dan menyimpannya ketika sudah selesai
digunakan dan setelah digunakan mencabut dari arus listrik dan dibiarkan
dingin terlebih dahulu sebelum disimpan. Menyimpannya di dalam kotak
juga lebih baik atau di dalam lemari agar tidak dihinggapi debu karena
debu juga dapat menempel pada alat pengatur setrikaan sehingga membuat
alat pengatur suhu setrika rusak dan setrika tidak panas ataupun justru
sebaliknya yaitu terlalu panas.

2. Jelaskan bagaimana prinsip kerja pemancar radio

Jawab:

Radio communication transceiver adalah pesawat pemancar radio sekaligus berfungsi


ganda sebagai pesawat penerima radio yang digunakan untuk keperluan komunikasi. Ia
terdiri atas bagian transceiver dan bagian receiver yang dirakit secara terintegrasi. Pada
generasi mulamula, bagian pemancar atau transmitter dan bagian penerima atau receiver
dirakit secara terpisah dan merupakan bagian yang berdiri sendirisendiri dan bisa bekerja
sendirisendiri pula Pada saat ini kedua bagian diintegrasikan dipekerjakan secara
bergantian. Pesawat pemancar sederhana terdiri atas suatu osilator pembangkit getaran
radio dan getaran ini setelah ditumpangi dengan getaran suara kita, dalam teknik radio
disebut dimodulir, kemudian oleh antena diubah menjadi gelombang radio dan
dipancarkan. Seperti kita ketahui bahwa gelombang suara kita tidak dapat mencapai jarak
yang jauh walaupun tenaganya sudah cukup besar, sedangkan gelombang radio dengan
tenaga yang relatif kecil dapat mencapai jarak ribuan kilometer.

Cara modulasi

Dalam teknik radio kita kenal berbagai macam cara modulasi antara lain modulasi
amplitudo yang kita kenal sebagai AM, modulasi frekuensi yang kita kenal sebagai FM
dan cara modulasi yang lain adalah modulasi fasa. Radio yang kita gunakan seharihari
untuk berbicara dengan rekanrekan misalnya dengan pesawat HF SSB menggunakan
modulasi AM sedangkan pesawat VHF dua meteran umumnya digunakan modulasi FM

 Pada modulasi amplitudo (AM) getaran suara kita akan menumpang pada carrier
yang berujud perubahan amplitudo dari gelombang pambawa tadi seirama
dengan gelombang suara kita.
Sedangkan dengan modulasi frekuensi (FM), gelombang suara kita akan menumpang
pada gelombang pembawa dan mengubahubah frekuensi gelombang pembawa seirama
dengan getaran audio kita.

Perangkat transceiver yang banyak terdapat di pasaran dan yang kita pergunakan
sekarang ini menggunakan dua macam modulasi tersebut. Kebanyakan pesawat HF SSB
menggunakan modulasi AM dan pesawatpesawat VHF dan UHF yang ada di pasaran,
menggunakan modulasi FM. Pada beberapa jenis pesawat HF (SSB) misalnya TS430
disediakan fasilitas tambahan dengan modulasi FM, sedangkan pasawat VHF misalnya
Kenwood TR9130 tersedia mode SSB (pada mode SSB, jenis modulasi yang digunakan
adalah AM).

Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian Blok subsistemyang memiliki fungsi


tersendiri, yaitu:

 FM Exciter

FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi.


Jantung dari pemancar siaran FM terletak pada exciter-nya. Fungsi dari exciter adalah
untuk membangkitkan dan memodulasikan gelombang pembawa dengan satu atau
lebih input (mono, stereo, SCA) sesuai dengan standar FCC. Gelombang pembawa
yang telah dimodulasi kemudian diperkuat oleh wideband amplifier ke level yang
dibutuhkan oleh tingkat berikutnya.

 Penguat
Adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga
secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara (yang
telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi arus listrik
yang lebih kuat di bagian outputnya.

 Catu daya (power supply)

Merubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC
yang dibutuhkan oleh tiap subsistem

 Transmitter Control System memonitor,

Melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat
bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan

 RF lowpass filter Membatasi frekuensi yang tidak diinginkan dari output


pemancar
 Directional coupler

Mengindikasikan bahwa daya sedang dikirimkan atau diterima dari system


antena.

 Kabel Koaksial

Kabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yangbertugas menyalurkan


setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal –sinyal listrik. Kabel ini
memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi yang
lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan atau
program televisi. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal
yang berjarak relatif dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. dengan
adanya kabel, semua kegiatan penyiaran dapat tersambung dan tersiar dengan
baik

Anda mungkin juga menyukai