Nim : 4151121026
1. Coba jelaskan solusi secara fisika tentang kerusakan kabel setrika yang sering terbakar!
Jawab:
Alat seterika yang harus selalu terjaga kebersihannya. Biasanya jika selesai
digunakan untuk menyeterika pakaian yang jenis kainnya mudah terbakar dan
mengandung bahan sintetis, bulu-bulu kain terbakar dan arangnya menempel
berupa kerak pada alas seterika. Pembersihannya dilakukan dengan lap yang
sudah dibasahi dengan bensin/thiner. Jika sudah terlampau keras dan tebal
dibersihkan dengan pisau atau sekrap tipis. Bagian lain yang harus dipelihara
adalah kabel penghubung, terminal dan tusuk kontak. Secara visual sebaiknya
selalu diperiksa apakah isolasi kabel masih baik, terminal hubung dari tusuk
kontak apakah masih baik kondisinya.
Kabel Penghubung
Kerusakan kabel penghubung terjadi karena :
o Salah satu kawat atau keduanya putus akibat sering terpuntir waktu
digunakan atau terlipat-lipat pada saat menyimpannya.
o Kabel terlalu kecil sehingga menjadi terlalu panas saat digunakan.
Isolasi mudah rusak sehingga mudah mengakibatkan terjadinya
hubung singkat.
o Kabel sudah tua.
Terminal dan tusuk kontak hubung.
Kerusakan terminal hubung kabel baik yang dapat dilepas atau yang tidak
terjadi karena kontak yang melonggar, sehingga saat hubung-lepas
menimbulkan bunga api dan meninggalkan arang. Juga karena panas yang
berlebihan atau porselin tusuk kontak hubung pecah, pegas penjepit hangus
atau merenggang.
Termostat
Solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan pada setrika adalah
sebagai berikut:
a. Cari tahu kabel yang mana yang putus kemudian bisa disambung secara
manual dengan menggunakan isolasi.
b. ketika setrika listrik tidak panas bisa juga yang bermasalah ada lempengan
pengantar panasnya yang sudah arus sehingga harus diganti. Mengganti
lempeng pemanas bisa dilakukan sendiri di rumah hanya tinggal membeli
lempengan pengganti yang banyak dijual di toko peralatan listrik, hanya
saja pastikan ukurannya harus sama persis.
c. Jika ada bagian-bagian yang mengelupas yang tentunya dapat merusak
pakaian. Jika hal ini terjadi sebaiknya jangan diperbaiki tapi mengganti
setrika.
d. Membersihkan setrikaan dan menyimpannya ketika sudah selesai
digunakan dan setelah digunakan mencabut dari arus listrik dan dibiarkan
dingin terlebih dahulu sebelum disimpan. Menyimpannya di dalam kotak
juga lebih baik atau di dalam lemari agar tidak dihinggapi debu karena
debu juga dapat menempel pada alat pengatur setrikaan sehingga membuat
alat pengatur suhu setrika rusak dan setrika tidak panas ataupun justru
sebaliknya yaitu terlalu panas.
Jawab:
Cara modulasi
Dalam teknik radio kita kenal berbagai macam cara modulasi antara lain modulasi
amplitudo yang kita kenal sebagai AM, modulasi frekuensi yang kita kenal sebagai FM
dan cara modulasi yang lain adalah modulasi fasa. Radio yang kita gunakan seharihari
untuk berbicara dengan rekanrekan misalnya dengan pesawat HF SSB menggunakan
modulasi AM sedangkan pesawat VHF dua meteran umumnya digunakan modulasi FM
Pada modulasi amplitudo (AM) getaran suara kita akan menumpang pada carrier
yang berujud perubahan amplitudo dari gelombang pambawa tadi seirama
dengan gelombang suara kita.
Sedangkan dengan modulasi frekuensi (FM), gelombang suara kita akan menumpang
pada gelombang pembawa dan mengubahubah frekuensi gelombang pembawa seirama
dengan getaran audio kita.
Perangkat transceiver yang banyak terdapat di pasaran dan yang kita pergunakan
sekarang ini menggunakan dua macam modulasi tersebut. Kebanyakan pesawat HF SSB
menggunakan modulasi AM dan pesawatpesawat VHF dan UHF yang ada di pasaran,
menggunakan modulasi FM. Pada beberapa jenis pesawat HF (SSB) misalnya TS430
disediakan fasilitas tambahan dengan modulasi FM, sedangkan pasawat VHF misalnya
Kenwood TR9130 tersedia mode SSB (pada mode SSB, jenis modulasi yang digunakan
adalah AM).
FM Exciter
Penguat
Adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga
secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara (yang
telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi arus listrik
yang lebih kuat di bagian outputnya.
Merubah input power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC
yang dibutuhkan oleh tiap subsistem
Melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat
bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan
Kabel Koaksial