Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
a. Latar belakang masalah
Laboratorium adalah tempat riset imiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah
dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut displin
ilmunya,misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, laboratorium
computer, dan laboratorium bahasa. Dalam makalah ini akan dibahasa satu pengelolaan
laboratorium fisika di empat universitas ternama di Indonesia.
Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan
memperhatikan keterlanjutan fungsi sumber daya. Setiap universitas tertentu memiliki
laboratorium dan pengelolaan laboratorium yang berbeda baik dari segi sarana prasarana,
fasilitas kemahasiswaan, keselamatan kerja serta aktifitas yang dilakukan di laboratorium yang
menjaga keterlanjutan fungsinya.
Selama ini banyak universitas di Indonesia yang kalah bersaing dengan universitas-
universitas lainnya, bahkan terkesan laboratorium dan peralatan yang tersedia tidak berfungsi.
Hal tersebut tidak lain karena kurangnya pemahaman dan makna fungsin laboratorium, fasilitas
dan sarana prasarana laboraorium yang tidak memadai. Saat ini ada empat universitas ternama
dengan dengan sarana prasarana, fasilitas dan ruang lingkup yang berbeda-beda serta
pengelolaan dan penggunaannya, diantaraya adalah Institut Teknologi Bandung (ITB),
Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Untuk itulah pemahaman dan analisis pada tiap-tiap universitas (ITB, UGM, UI, IPB) perlu
ditinjau. Karena universitas dengan fasilitas pengelolaan laboraorium yang memenuhi standar
dan layak digunakan dapat menjadi pondasi bagi universitas lain untuk mengikuti dan memenuhi
fasilitas dan pengelolaan laboratorium untuk mewujudkan sumber dayanya. Oleh karena itu,
penulis membuat makalah ini untuk menganalisis penegelolaan laboratorium dari empat
universitas ternama di Indonesia.
b. Rumusan masalah
Dari sekian permasalahan yang ada tidak mungkin penulis dapat membahasnya secara
keseluruhan, karena mengingat kemampuan yang ada, baik intelektual. Maka penulis
perlu memberikan rumusan masalah. Rumusan masalah diperlukan untuk memperjelas
masalah yang ingin dipecahkan.
Oleh karena itu, penulis memberikan rumus masalah, sebagai berikut :
 Analisis sarana dan prasarana (ITB, UGM, IPB, UI)
 Analisis akses laboratorium dan fasilitas kemahasiswaan (ITB, UGM, IPB, UI)
 Aturan Keselamatan laboratorium (ITB, UGM, IPB, UI)
c. Manfaat penulisan
Suatu penulisan pasti bermanfaat bagi perguruan tinggi, masyarakat dan khususnya bagi
penulis. Adapaun manfaat penulisan makalah ini adalah.
1. Penulisan dan referensi ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka serta
dokumentasi terkait pengelolaan laboratorium din Indonesia
2. Membantu dan mendorong setiap universitas dan bersaing untuk menerapkan dan
memfasilitasi peralatan riset tentang bagaimana pengelolaan laboratorium yang
layak dan sesuai standar
3. Menambah ilmu pengetahuan, wawasan, serta pengalaman bagi penulis
BAB II
ISI

A. Pengelolaan Laboratorium Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB)


Institut Teknologi Bandung memiliki laboratorium fisika,yaitu sebagai berikut:
1. laboratorium pendidikan, yang berfungsi menyelenggarakan praktikum-
praktium rutin terkait dengan matakuliah tertentu, yakni laboratorium
fisika lanjut, laboratorium elektronika, laboratorium komputasi,
laboratorium listrk magnet dan laboratorium termodinamika
2. Laboratorium penelitian, (KK), yang berfungsi untuk melaksanakan
kegiatan dosen dan penelitian tugas akhir (skripsi, tesis, disertasi) Akan
tetapi, dengan adanya kegiatan praktikum Eksperimen Fisika II dan
Research Based Learning, maka dapat terjadi pula kegiatan praktikum di
dalam laboratorium penelitian (KK)

a. Aturan umum Akses ke laboratorium dilingkungan prodi fisika ITB


I. Bagi seseorang yang berasal dari Prodi Fisika, yang bersangkutan dapat
menemui masing-masing Kepala Lab atau teknisi atau laboran dari lab
tersebut untuk mendapatkan ijin masuk ke dalam lab dan penjelasan
aturan umum serta SOP dari lab tersebut.
II. Jika penggunaan Lab tersebut terkait dengan kegiatan praktikum, maka
yang bersangkutan harus merujuk kepada petunjuk praktikum dan
jadwal praktikum yang telah dikeluarkan oleh lab tersebut.
III. Bagi seseorang yang berasal dari luar Prodi Fisika, maka seseorang
tersebut terlebih dahulu harus sudah mendapatkan ijin dari Fakultas
MIPA ITB.
IV. Untuk seseorang yang berasal dari luar ITB, seseorang tersebut terlebih
dahulu harus sudah mendapatkan ijin dari ITB.
V. Seseorang yang akan mengakses laboratorium diharapkan minimum 3
hari sebelumnya sudah menghubungi Kepala Lab atau penanggung
jawab dari laboratorium tersebut.
VI. Seseorang diharapkan menuliskan deskripsi singkat menjelaskan tujuan
dan rencana penggunaan laboratorium tersebut.
VII. Kebersihan dan segala kerusakan yang terjadi saat melaksanakan
kegiatan di dalam laboratorium menjadi tanggung jawab yang
bersangkutan.

b. Akses Fasilitas Prodi Fisika untuk Kegiatan Kemahasiswaan


Pada prinsipnya, Prodi Fisika akan mendukung kegiatan kemahasiswaan
sepanjang kegiatan tersebut bersesuaian dengan semua peraturan yang berlaku
di ITB. Hal ini dapat dilihat pada Standard Operating Procedure yang telah
dibuat oleh UPK K3L ITB.
Selain itu, panitia dari kegiatan kemahasiswaan harap memperhatikan
ketentuanketentuan di bawah ini:
1. Setelah memperoleh ijin kegiatan dari UPT K3L ITB, maka ijin tersebut
diberikan kepada ketua prodi Fisika dan pejabat UPT K3L prodi Fisika dan
minimal 1 hari sebelum pelaksanaannya. 2. Panitia diharapakan menuliskan
proposal singkat yang tidak melebih dari 4 halaman yang menjelaskan rencana
dan maksud tujuan dari kegiatan tersebut kepada pejabat UPT K3L prodi Fisika
dan penanggung jawab ruangan. 3. Kebersihan dan segala kerusakan yang
terjadi saat melaksanakan kegiatan di dalam daerah/ruangan yang menjadi
menjadi tanggung jawab bersangkutan.

c. Aturan Umum Untuk Keselamatan Bekerja di Laboratorium


I. Hanya individu yang berkepentingan yang diperbolehkan untuk masuk
ke laboratorium.
II. Kenakan pakaian pribadi yang sesuai, termasuk pakaian untuk
melindungi kulit. Sepatu harus yang mencakup penuh bagian kaki.
III. Dilarang (membawa, menyimpan) makan atau minum dan peralatannya
di laboratorium. Air di laboratorium tidak boleh diminum.
IV. Gunakan jas laboratorium dan alat pelindung diri yang sesuai ketika di
laboratorium.
V. Setiap individu yang bekerja di laboratorium harus mengetahui lokasi
kit untuk pertolongan pertama, pemadam kebakaran, alarm bahaya,
pintu/jalan keluar darurat.
VI. Gunakan pelindung mata yang sesuai di laboratorium (kacamata
keselamatan, kacamata, pelindung wajah, kacamata untuk memblokir
UV atau sinar dengan panjang gelombang tertentu (untuk penggunaan
laser)). Jika Anda memakai lensa kontak, dilarang melakukan
perawatan lensa kontak selama di laboratorium.
VII. Gunakan sarung tangan, ruang asam bila bekerja dengan bahan kimia.
VIII. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan, dan sebelum meninggalkan
laboratorium.
IX. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko terbawanya zat radioaktif,
biologi, atau lainnya bahaya dari area kerja Anda ke daerah lain.
Pemakaian sarung tangan tidak akan menjamin bahwa tangan Anda
tidak terkontaminasi. 10. Lepas sarung tangan dan jas laboratorium
sebelum meninggalkan laboratorium.
B. Pengelolaan Laboratorium di Universitas Gajah Mada (UGM)
a. Prasana Laboratorium Fisika:
Laboratorium fisika di UGM yang paling dikenal adalah teknik fisika. Selain itu
didukung juga oleh laboratorium fisika dasar dan laboaratorium geofisika, material dan
instrumentasi beserta laboratorium fisika atom dan inti.
a. Aturan umum Akses ke laboratorium dilingkungan prodi fisika UGM
Sebagai asisten di laboratorium, yang bertugas membimbing mahasiswa untuk bekerja
dengan baik dan aman, maka perlu persiapan sebelum bekerja, langkah-langkah praktisnya
adalah sebagai berikut :
I. Asisten perlu datang lebih awal untuk memeriksa lokasi dan cara pakai alat bantu
keselamatan kerja.
II. Selanjutnya asisten harus mengetahui jenis bahan kimia dan peralatan yang akan
digunakan pada percobaan hari tersebut dan cara menanggulangi bila terjadi
kecelakaan karena bahan atau peralatan tersebut. Di sini kehadiran asisten
mendampingi mahasiswa yang sedang bekerja merupakan tugas mulia dalam
menjaga keselamatan kerja.
III. Pada akhir praktikum, biasakanlah menutup kran air dan gas, mematikan listrik
dan api serta mencuci tangan dan meninggalkan laboratorium dalam keadaan
bersih. Ini dilakukan oleh asisten agar menjadi panutan bagi mahasiswa. Masih
banyak hal penting yang belum diungkapkan, untuk itu disarankan agar asisten
berkomunikasi dengan ketua laboratoriumnya masing-masing dalam
meningkatkan kewaspadaan kerja di laboratorium.

b. Akses Fasilitas Prodi Fisika untuk Kegiatan Kemahasiswaan


Adapun persyaratan atau aturan untuk menjamin keselamatan agar mahasiswa dapat
melakukan kegiatan praktikum
I. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium, minimal ada asisten yang
mengawasi.
II. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia.
III. Persiapkanlah hal yang perlu sebelum masuk laboratorium seperti buku kerja,
jenis percobaan, jenis bahan, jenis perlatan, dan cara membuang limbah sisa
percobaan.
IV. Dilarang makan, minum, merokok, dan bersendaugurau di laboratorium.
V. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktikum basah segera
keringkan.
VI. Jangan membuat keteledoran antar sesama teman.
VII. Pencatatan data dalam setiap percobaan selengkap-lengkapnya. Jawablah
pertanyaan pada penuntun praktikum untuk menilai kesiapan dalam memahami
percobaan.

c. Aturan Umum Untuk Keselamatan Bekerja di Laboratorium

Adapaun aturan keselamatan bekerja dilaboratorium UGM adalah sebagai berikut;


I. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.
II. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas
laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi
kaki.
III. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
IV. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
V. Dilarang makan, minum, merokok, dan bersendaugurau di laboratorium.
VI. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktiukm basah segera
keringkan dengan lap basah.
VII. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
VIII. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
IX. Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
X. Pastikan kran gas tidak bocor apabila hendak mengunakan Bunsen
XI. Pastikan kran air dan gas selalu dalam keadaan tertutup pada sebelum dan sesudah
praktikum selesai.
C. Pengelolaan Laboratorium Fisika di Universitas Gajah Mada (UGM)
a. Sarana dan Prasarana
Departemen Fisika FMIPA UI menempati salah satu gedung berlantai 4 di kampus UI
Depok dimana kegiatan staf pengajar, administrasi, seminar, rapat dan laboratorium serta
perpustakaan dipusatkan pada gedung tersebut. Sedangkan semua kegiatan kuliah tatap muka
dilaksanakan dalam gedung terpisah yang digunakan bersama dengan Departemen yang lain di
bawah FMIPA. Sampai saat ini Departemen Fisika memiliki beberapa Laboratorium dengan
sarana dan prasarana yang cukup memadai sebagai sarana penunjang pendidikan. Adapun
Laboratorium-laboratorium tersebut antara lain adalah :

1. Laboratorium Fisika Dasar


Laboratorium ini dilengkapi dengan seperangkat alat praktikum bagi mahasiswa untuk
melakukan percobaan Fisika Dasar mencakup masalah Mekanika, Listrik, Magnet, Optik, kalor
dan Gelombang, Getaran. Laboratorium Fisika Dasar saat ini menempati gedung baru yang
berada dibawah naungan UPT IPPD UI.
2. Laboratorium Fisika Lanjutan
Laboratorium ini dilengkapi dengan seperangkat alat praktikum bagi mahasiswa untuk
melakukan percobaan Fisika Atom, Microwave, Fisika Zat Padat, Fisika Molekul dan lain-lain.
3. Laboratorium Sinar-X
Laboratorium ini terdiri dari 2 buah X-Ray Diffractometry (XRD) yang dikontrol komputer
digunakan pada dasarnya bagi kegiatan penelitian baik bagi para mahasiswa strata 1 sampai 3
maupun penelitian para staf pengajar. Disamping XRD, laboratorium Sinar-X juga memiliki X-
Ray Flourresence Spectrometer (XRF) seri JSX-3211 untuk analisa komposisi kimia
4. Laboratorium Komputasi dan Jaringan Fisika
Terdiri dari komputer berbasis Processor Intel dan Multimedia sistem. Dilengkapi dengan
peralatan Networking yang canggih dari Cisco berupa beberapa ROUTER, SWITCH dan
beberapa perangkat HUB. Semua Komputer terintegrasi kedalam Local Area Network dan
Internet. Jumlah komputer yang ada pada saat ini 25 unit. Laboratorium ini juga dilengkapi
dengan sebuah komputer alpha station yang memiliki kecepatan tinggi dan mampu melakukan
komputasi paralel untuk tujuan menyelesaikan pekerjaan yang berbasis komputasi dan simulasi
modeling. Disamping itu juga sedang dibangun fasilitas komputer sistem klaster yang akan dapat
diakses oleh para mahasiswa dan staf pengajar selama 24 jam.
5. Laboratorium Analisis Kalor
Terdiri dari Differential Scanning Calorimetry (DSC), Thermogravimetric Analysis (TGA),
Differential Thermal Analysis (DTA) pada dasarnya diperuntukkan untuk tujuan kerja praktikum
bagi mahasiswa Pascasarjana serta juga untuk kegiatan penelitian tugas akhir para mahasiswa
maupun kegiatan penelitian staf pengjar Departemen Fisika FMIPA-UI
6. Laboratorium ESR (Electron Spin Resonance)
Terdiri dari sebuah alat Electron Spin Resonance (ESR) yang dilengkapi dengan pengontrol
temperatur dari minus 150o C sampai 200o C, X-Band dan Q-Band. Laboratorium ini pada
dasrnya digunakan sebagai laboratorium penelitian.
7. Laboratorium Lapisan Tipis
Dilengkapi dengan seperangkat alat untuk pembuatan lapisan tipis dengan Thermal
Evaporation, Electron Beam Evaporation, Sputtering & Spark Ablation).
8. Laboratorium Mikroskop Elektron
Laboratorium ini terdiri dari sebuah Transmission Electron Microscope (TEM) yang dapat
juga dibuat scanning mode dan sebuah Scanning Electron microscope (SEM) uang dilengkapi
dengan penganalisis energi (Energy Dispersive Spectrometer, EDS). Pada dasarnya laboratorium
ini digunakan untuk tujuan-tujuan kegiatan penelitian.
9. Laboratorium Materialografi
Terdiri dari sebuah mikroskop optik yang dilengkapi dengan perangkat keras dan lunak untuk
analisis bayangan (image analysis). Laboratorium ini juga dilengkapi dengan preparasi material
untuk studi materialografi seperti polisher, slicer, dan pembuat sample holder melalui pemadatan
panas
10. Laboratorium Spektroskopi Optik
Laboratorium ini terdiri dari seperangkat lengkap peralatan spektroskopi optik antara lain
UVVIS, IR, FTIR yang dilengkapi dengan perankat lunak analisis spektrim, AAS untuk analisis
kuantitatip kandungan kimia material. Pada dasarnya semua peralatan tersebut digunakan untuk
tujuan penelitian bagi para mahasiswa dan staf dosen
Masih terdapat lagi beberapa laboratorium seperti laboratorim Instrumentasi untuk tujuan
pendidikan melalui kegiatan praktikum bagi para mahasiswa, laboratorium preparasi material
yang terdiri dari mesin-mesin pemotong, dapur pemanas temperatur tinggi yang dapat diprogram
dan mencapai temperatur 1700 0C, dapur pelebur induksi (Vacuum Induction Melting Furnace)
dan Arc Melting Furnace untuk pembuatan alloy, disk dan ball mill untuk pembuatan serbuk
material, penganalisis ukuran dan distribusi serbuk material serta laboratorium magnetik untuk
studi dan penelitian material magnetik.

b. Akses Fasilitas Prodi Fisika dan keselamatan kerja untuk Kegiatan Kemahasiswaan
dilaboratorium
I. Setiap orang yang mau masuk ke laboratorium, sebelumnya harus mendapat izin dari
petugas laboratorium.
II. Petugas laboratorium harus memberikan induksi keselamatan terlebih dahulu kepada
orang-orang yang baru masuk ke dalam laboratorium. 3
III. Kenali jenis bahaya dan risiko kimia, biologi, listrik, ergonomi, kebakaran, dan
kejatuhan.
IV. Gunakan alat pelindung diri (APD), seperti jas lab, kacamata keselamatan/ googles,
sepatu, sarung tangan/gloves, pelindung wajah, serta rambut diikat.
V. Jangan menggunakan mulut untuk memipet.
VI. Jangan menggunakan jarum dua kali (2x).
VII. Lakukan aktivitas di laboratorium sesuai dengan peralatannya, seperti menggunakan
bahan kimia di dalam fume hoods, dan menggunakan secondary containment.
VIII. Lakukan housekeeping yang baik.
IX. Buang limbah-limbah bahan berbahaya ke tempat yang sesuai, seperti ke dalam kantong
limbah (biohazard bag).
X. Di dalam laboratorium, dilarang: makan dan minum, memakai kosmetik/ berdandan,
merokok, menggunakan kontak lensa (terutama saat dekat dengan bahan-bahan yang
mudah terbakar), dan menggunakan perhiasan.
XI. Bagi yang sering masuk ke dalam laboratorium, sebaiknya melakukan pemeriksaan
kesehatan secara berkala (medical surveilance).
XII. Setelah bekerja di dalam laboratorium, sebaiknya cuci tangan dengan benar.
XIII. Apabila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium, lakukan pertolongan pertama pada
korban, atau menggunakan Emergency shower -+ 15 menit, atau menggunakan Eyewash
jika mengenai mata, dan kotak P3K.
XIV. Laporkan setiap kejadian/insiden yang terjadi di dalam laboratorium.
D. Pengelolaan Laboratorium Fisika Institut Pertanian Bogor (IPB)
a. Sarana dan Prasarana
IPB memiliki fasilitas laboratorium fisika. Beberapa fasilitas yang dimaksud yaitu
Laboratorium Fisika Material dan Instrumentasi, Laboratorium Fisika Dasar, dan
Laboratorium Geofisika. Melalui kegiatan ini, Departemen Fisika IPB University
mendapat banyak pelajaran khususnya dalam efisiensi pengelolaan sumberdaya dan
aktivitas penelitian.
b. Aturan Umum akses fasilitas kemahasiswaan dan Keselamatan Bekerja di Laboratorium
I. Staf Bagian Sarpras melakukan pemeriksaan rutin terhadap sarana dan prasarana
yang ada.
II. User (mahasiswa atau staf) menemukan dan melaporkan masalah atau temuan yang
tidak sesuai kepada Staf Bagian Sarana dan Prasarana bila terjadi kerusakan pada alat
kuliah ataupun kerusakan pada ruang kuliah dengan mengisi Form Laporan
Kerusakan.
III. Staf Bagian Sarana Prasarana memeriksa masalah baik itu alat perkuliahan seperti
lampu atau prasarana seperti ruangan. Staf Bagian Sarana Prasarana menindaklanjuti
laporan apabila ternyata tidak ditemukan masalah atau masalah dapat diselesaikan di
lokasi.
IV. Bila ditemukan kerusakan yang mendesak untuk segera dilakukan perbaikan atau
pergantian. Bila kondisi alat yang diperbaiki butuh penggantian alat yang baru, Staf
Bagian Sarana dan Prasarana melaporkan segala kerusakan atau perbaikan baik itu
ruangan atau prasarana perkuliahan kepada KTU jika dibutuhkan penggantian baru.
V. KTU menerima dan meneliti laporan kerusakan, membuat disposisi perbaikan ke
Staf Bagian Sarana Prasarana untuk segera diadakan perbaikan. Staf Bagian Sarana
Prasarana menerima surat persetujuan dan disposisi dari KTU untuk dilaksanakan,
dan segera melaksanakan pemeriksaan kerusakan, menyusun biaya anggaran dan
jadwal perbaikan dan perawatan.
VI. KTU memverifikasi kerusakan dan kebutuhan alat yang diperbaiki, baik itu harga
maupun pembelian dan dilaporkan kepada Ketua/Sekretaris Departemen.
Ketua/Sekretaris Departemen menerima laporan, bila perlu diperbaiki dan
menyetujui pembelian alat atau barang. Kemudian dilaporkan kembali kepada KTU,
dan diteruskan kepada Bagian Sarana Prasarana untuk dilakukan perbaikan.
VII. Staf Bagian Sarana Prasarana melakukan perbaikan atau penggantian. Perbaikan
selesai dan dikembalikan kepada pengguna (mahasiswa atau staf) untuk digunakan
seperti biasanya

Anda mungkin juga menyukai