Anda di halaman 1dari 7

Quiz Farmakologi Prodi DIV Keperawatan

Nama : Afrilia Nursanti

Nim : P27220019140

Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. Seorang pasien DM tipe 1 yang sedang dirawat di RS sedang menjalani pengobatan dengan
bolus insulin dan basal insulin malam sebelum tidur. Diketahui BB pasien 40 kg, dosis
insulin per kg BB sebesar 0,5 IU. Berapa total unit insulin yang harus disuntikkan kepada
pasien?
A. 2 IU
B. 0,2 IU
C. 200 IU
D. 0,02 IU
E. 20 IU
Jawaban : E
Cara menghitung : Hitung Insulin Harian Total (IHT) = 0.5 unit x berat badan (kg)
= 0.5 x 40 kg = 20 IU

2. Seorang pasien DM tipe 2 dengan kondisi gula darah yang tidak terkontrol sedang dirawat di
RS sedang menjalani pengobatan dengan basal insulin malam sebelum tidur. Diketahui BB
pasien 50 kg, dosis insulin per kg BB sebesar 0,2 IU. Berapa dosis insulin yang harus
disuntikkan kepada pasien tsb?
A. 1
B. 0,1
C. 10
D. 5
E. 0,01
Jawaban : C
IHT : 0.5 x 50 kg = 25IU. Basal insulin = 40% x 25IU = 10

3. Seorang pasien DM tipe 2 mendapatkan obat antidiabetika oral kombinasi yang salah satunya
adalah glibenklamid (golongan sulfonylurea). Kapan sebaiknya obat ini digunakan?
A. pada saat suapan pertama makan
B. sebelum makan
C. bersama makanan
D. sesudah makan
E. sebelum tidur
Jawaban : C
Obat ini memicu kerja pancreas untuk mensekresikan insulin lebih banyak lagi agar mampu
menurunkan kadar gula darah dengan mengikat glukosa di dalam aliran darah. Obat ini
diminum bersama makanan untuk mengurangi terjadinya efek hipoglikemik.
4. Seorang pasien penderita DM tipe 2 sedang menjalani pengobatan dengan obat acarbose.
Kapan sebaiknya obat ini digunakan?
A. pada saat suapan pertama makan
B. sebelum makan
C. bersama makanan
D. sesudah makan
E. sebelum tidur
Jawaban : A
Obat ini berfungsi mengontrol kadar gula darah dengan cara memperlambat proses
pencernaan karbohidrat menjadi senyawa gula yang lebih sederhana, sehingga kadar gula
darah tidak naik drastis setelah makan.

5. Seorang pasien hipertensi sedang menjalani pengobatan dengan Kaptopril (1x sehari) dan
HCT (hidroklortiazida) (1x sehari). Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari resiko
hipotensi akibat efek kedua obat tsb?
A. Menurunkan dosis kedua obat
B. Mengatur waktu pemberian obat
C. Menurunkan dosis salah satu obat
D. Menyarankan mengganti salah satu obat
E. Menyarankan mengganti kedua obat
Jawaban : A
Captopril termasuk kelas obat yg dikenal sbg ACE inhibitor. Obat ini bekerja dengan cara
menenangkan pembuluh darah sehingga darah bisa mengalir lebih mudah. Sementara
hydrochlorothiazide adalah “pil air” (diuretic). Obat ini meningkatkan jumlah urine Anda,
yang bertujuan untuk membuang garam serta cairan berlebih dalam tubuh. Captopril dan
hydrochlorothiazide umumnya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi
(hipertensi). Dosis diberikan berdasarkan kondisi medis dan respon terhadap pengobatan.
Produsen merekomendasikan dosis harian tidak melebihi dari 150 miligram captopril dan 50
gram hydrochlorothiazide.

6. Seorang pasien sedang menjalani terapi hipertensi dengan HCT. Apa efek samping yang
sering terjadi dari pemakaian obat tsb?
A. hiponatremia
B. hipokalemia
C. hipomagnesia
D. hipokalsemia
E. semua benar
Jawaban : B
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengkonsumsi obat HTC adalah hypokalemia
(kondisi ketika tubuh kekurangan kalium), karna mekanisme kerja obat ini mendeplesi atau
mengosongkan simpanan Natrium sehingga volume darah, curah jantung dan tahanan
vaskuler perifer menurun.

7. Seorang pasien sedang menjalani terapi hipertensi dengan HCT. Obat apa yang sebaiknya
diberikan untuk mencegah efek samping HCT?
A. spironolakton
B. triamteren
C. amilorid
D. suplemen K
E. semua benar
Jawaban : E
Karena spironolakton, triamterene, amilorid, dan suplemen K merupakan jenis obat diuretic
kalium

8. Seorang pasien dinyatakan mengalami anemia pernisiosa. Penyakit ini terjadi pada :
A. pasien yang tidak memiliki factor intrinsic untuk membantu absorbsi vit B12
B. pasien dengan keadaan defisiensi vitamin B12 dan asam folat
C. pasien dengan keadaan pendarahan di lambung
D. pasien yang mengkonsumsi obat antiinflamasi
E. pasien dengan keadaan pendarahan berat
Jawaban : B
Anemia pernisiosa adalah salah satu bentuk dari anemia megaloblastik yang ditimbulkan
oleh kekurangan asupan vitamin B12 untuk membuat sel darah merah sehat. Tanpa
vitamin B12 yang cukup, maka tubuh akan memproduksi sel darah merah yang abnormal
(besar) yg disebut makrosit. Karena ukuranya yang besar , sel darah merah yang
abnormal ini tidak bisa keluar meninggalkan sumsum tulang, tempat sel darah merah
dibuat, sehingga tidak dapar masuk ke aliran darah dan menyebar ke seluruh jaringan
tubuh. Hal ini akan menyebabkan jumlah sel darah merah pembawa oksigen dalam aliran
darah berkurang.

9. Seorang pasien dinyatakan mengalami gagal ginjal kronis. Pasien tersebut juga mengalami
anemia. Anemia tersebut diakibatkan oleh :
A. kerusakan eritrosit
B. berkurangnya eritropoetin
C. berkurangnya usia eritrosit
D. kerusakan pada sumsum tulang
E. pendarahan hebat
Jawaban : B
Pada orang yang menderita gagal ginjal kronis akan mengalami penurunan produksi hormon
eritropoetin (EPO) yang dibutuhkan tubuh untuk membuat sel-sel eritrosit. Karena sedikit
produksi EPO maka akan diproduksi juga sedikit eritrosit dan terjadi anemia.

10. Seorang pasien mengalami anemia akibat kekurangan zat besi. Obat apa yang dapat
diberikan kepada pasien tsb?
A. Fero sulfat
B. B12
C. Folat
D. Eritropoitin
E. B kompleks
Jawaban : A
Fero sulfat atau besi (II) sulfate adalah suplemen zat besi yang digunakan untuk mengobati
atau mencegah kadar zat gizi rendah dalam darah. Zat besi merupakan mineral penting yang
dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan sel darah merah dan menjaga tubuh dalam kondisi sehat.
Ketika sel darah merah tercukupi maka pasien tsb tidak akan mengalami anemia. Fero sulfat
dikonsumsi 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

11. Seorang balita dibawa ke posyandu karena sariawan. Vitamin untuk mengatasi gangguan
tersebut adalah:
A. vit C
B. vit E
C. vit B
D. vit D
E. vit A
Jawaban : A
Sariawan adalah gangguan yang muncul akibat kekurangan vitamin C dan imunitas yang
lemah. Vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen yang penting untuk mendukung
gusi, maka seseorang yang mengalami sariawan akan diberi tablet vitamin C atau disarankan
untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C denagn dosis yang cukup dan
tidak berlebihan.

12. Seorang pasien gagal jantung kongestif mengalami kondisi udema di daerah peritoneum.
Dokter merencanakan pemberian diuretik kuat untuk mempercepat pembuangan cairan
akibat udema tersebut. Berikut ini termasuk obat diuretika tersebut :
A. spironolakton
B. furosemid
C. amilorid
D. triamteren
E. Aspar K
Jawaban : B
Furosemid adalah golongan obat diuretik yang bermanfaat untuk mengeluarkan kelebihan
cairan dalam tubuh melalui urine. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi edema
(penumpukan cairan di dalam tubuh) atau hipertensi. Obat ini bekerja dengan cara
menghalangi penyerapan natrium dalam sel-sel tubulus ginjal dan meningkatan jumlah
urine yang dihasilkan oleh tubuh.

13. Berikut adalah obat/suplemen untuk meningkatkan kadar kalium dalam darah :
A. bumetanid
B. hidrochlortiazida
C. spironolakton
D. furosemid
E. Aspar K
Jawaban : E
Kalium merupakan mineral yang diperlukan dalam menjaga keseimbangan cairan di dalam
tubuh yang didapat dari makanan ataupun suplemen. jika kalium didalam darah kurang atau
hypokalemia seseorang bisa mengkonsumsi obat aspar K yang memiliki kandungan L-aspartat
yang dapat meningkatkan jumlah kalium dalam darah.
14. Seorang pasien lanjut usia sudah cukup lama mengeluh nyeri di persendian namun ia tidak
mengobati penyakitnya. Belakangan ini keluhannya bertambah, ia sulit buang air kecil, terasa
nyeri saat berkemih dan nyeri di bagian pinggang. Diagnosa dokter menunjukkan adanya
batu ginjal dari batu asam urat. Untuk mengatasi hal tersebut dokter merencanakan
pemberian obat untuk menurunkan asam urat. Obat tersebut adalah :
A. Natrium bikarbonat
B. Allopurinol
C. Hidroklortiazida
D. Asam askorbat
E. Furosemid
Jawaban : B
Allopurinol bekerja dengan cara mengurangi pembentukan asam urat dalam tubuh, sehingga
obat ini akan menyebabkan penurunan jumlah asam urat dalam urin dan mengurangi atau
meringankan batu ginjal dari asam urat.

15. Selama menjalani khemoterapi, seorang pasien mengalami mual muntah yang hebat, selain
efek samping seperti kerontokan rambut. Dokter sudah merencanakan pemberian antiemetik
kuat untuk pasien. Obat tersebut adalah:
A. Ondansetron
B. Vit B6
C. Antasida
D. Dimenhidrinat
E. Metoklopramid
Jawaban : E
Obat antiematik kuat atau anti muntah untuk pasien kemoterapi adalah metoklopramid. Obat
ini bekerja mengatasi rasa mual dengan mendorong pergerakan otot lambung untuk
mempercepat makanan dari lambung ke usus serta mengurangi rangsangan sistem syaraf
yang mengatur rasa mual.

16. Seorang pasien penderita stroke iskhemik ringan, menjalani pengobatan dengan obat
antikoagulan. Salah satu antikoagulan yang banyak dipakai adalah,
A. Fenilbutazon
B. Natrium diklofenak
C. Hidrokortison
D. Ibuprofen
E. Clopidogrel
Jawaban : E
Clopidogrel adalah obat yang berfungsi untuk mencegah trombosit (platelet) saling
menempel yang beresiko membentuk gumpalan darah. Gumpalan darah yang terbentuk di
pembuluh darah arteri dapat memicu terjadinya thrombosis arteri, seperti serangan jantung
dan stroke.

17. Seorang pasien penderita stroke iskhemik ringan, menjalani pengobatan dengan obat
antikoagulan. Pemakaian aspilets untuk antikoagulansia umumnya diberikan pada dosis :
A. 80-100 mg
B. 250 mg
C. 500 mg
D. 750 mg
E. 1000 mg
Jawaban : A
Dari penelitian yg telah dilakukan, disimpulkan bahwa penggunaan terapi Clopidogrel 75mg
tablet tunggal lebih effektif dibandingkan dikombinasi dengan Aspilet 80 mg.

18. Seorang pasien mengalami gangguan koagulasi (gangguan pada proses pembekuan darah)
akibat defisiensi vitamin tertentu. Vitamin tersebut adalah:
A.Vit A
B. Vit E
C. Vit K
D. Vit C
E. Vit D
Jawaban : C
Tubuh membutuhkan vitamin K untuk memproduksi protein tertentu yang berperan dalam
proses pembekuan darah. Ketika tubuh kekurangan vitamin K, maka produksi zat yang berfungsi
umtuk membekukan darahpun akan menurun.

19. Seorang pasien mengalami gagal jantung kongestif. Dokter sudah merencanakan pengobatan
dengan obat Digoksin. Hal yang perlu diperhatikan pada pemberian obat tersebut adalah:
A. perhitungan dosis harus tepat karena digoksin memiliki indeks terapi sempit

B. perhitungan dosis dapat dilakukan melalui perhitungan dengan bobot badan


C. perhitungan dosis dapat dilakukan melalui perhitungan dengan umur
D. pemberian obat sebaiknya dilakukan bersama makanan
E. pemberian obat sebaiknya dengan makanan berlemak
Jawaban : A
Digoksin memiliki indeks terapi sempit, sehingga penentuan dosis harus sangat berhati-hati.
Dosis biasa adalah dosis rata-rata yang pada beberapa pasiien memerlukan modifikasi
dengan memperhatikan kebutuhan dan respon tiap individu, kondisi umum, status
kardiovaskuler, fungsi ginjal, berat badan dan usia pasien, kondisi penyakit penyerta, obat-
obatan lain yang di konsumsi serta factor lain yang mungkin mengubah farmakodinamika
dan farmakokinetika digoksin dan konsentrasi plasma diogksin.

20. Seorang pasien mengalami angina pektoris. Dokter sudah merencanakan pemberian obat
antiangina untuk pasien tersebut. Obat antiangina tersebut bekerja menurunkan kerja
jantung. Apakah obat yang dimaksud?
A. Clopidogrel
B. Dipiridamol
C. Digoksin
D. Nifedipin
E. Nitrogliserin
Jawaban : E
Nitrogliserin atau glyceryl trinitrate (GTN) adalah obat golongan nitrat yang digunakan
untuk mengurangi intensitas serangan angina (nyeri dada), terutama pada penderita penyakit
jantung coroner. Obat ini bekerja dengan cara melebarkan permukaan pembuluh darah serta
meningkatkan pasokan darah dan oksigen ke otot jantung.

Anda mungkin juga menyukai