Anda di halaman 1dari 2

"Maaf, Pak. Boleh masuk?

"

"Boleh"

"Makasih, Pak"

"Tapi, tutup pintunya dari luar"

Ah, gue akhirnya memilih untuk tiduran ditaman, karena gue udah diusir secara halus
oleh dosen, dan lagipula, gue juga selalu ngantuk saat mata kuliahnya. Gue merasaa
bosan disetiap harinya. Gue lagi mencari sesuatu yang bisa membuat gairah hidup ini,
tapi sayangnya gue juga gak tahu apa sesuatu itu, dan masih bingung gimana langkah
awal nyarinya sekarang ini. Gue mengeluarkan novel untuk membunuh waktu, dan
malah waktulahh yang membunuh gue dengan segala tipu dayanya itu.

Membosankan.

Gue berjalan menyusuri tanan ini. Dan. Gue melihat cewek yang lagi sendirian, tanpa
ditemani oleh temannya, atau siapapun itu disampingnya, dan gue berjalan
mendekatinya, sembari tersenyum simpul. Dia hanya terdiam. Gue langsung duduk
tepat disampingnya, karena gue kasihan muatan kursi ini gak digunakan secara
maksimal, dan juga gue memang ingin menemaninya sekarang ini. Dia itu adik
tingkat.

"Kakak ngapain disini?" ucap Salma, mengernyitkan dahinya

"Gak ada kerjaan"

"Nyarilah

"Aku mau nemenin kamu"

Salma tersenyum manis, "Makasih"

"Kamu sendirian aja?"

'Enggaklah. Ada kakak disini"

"Pinter"

"Kakak gak ada kelas" ucap Salma, menutup bukunya

"Ada. Tapi, aku udah diusir, Salma"


"Kasihan"

Salma itu primadona diangkatannya, dan gue gak heran, karena darah eropanya
mengalir dari ayahnya yang membuat paras kecantikannya,

Anda mungkin juga menyukai