Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHSI JURNAL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Volume 12, No.

2 Tahun 2022

DOMINASI EKSISTENSI DRAMA KOREA DIBANDING


DRAMA LOKAL

Ria Sri Wahyuni1, Missriani2, Yessi Fitriani3


aqeefasasikirana@gmail.com1, missrianimuzar@gmail.com2,
yessifitriani931@gmail.com3
Universitas PGRI Palembang, Indonesia

Abstrak--Keberadaan budaya populer Korea di Indonesia memang tidak bisa


diragukan lagi. Salah satu budaya populer Korea yang masih eksis di Indonesia
adalah drama Korea. Sejak drama Korea pertama kali ditayangkan pada tahun
2002, drama Korea tetap menjadi program pilihan pertama bagi sebagian
penonton Indonesia. Hal ini membuat drama Korea semakin eksis dan populer
serta menjadi pesaing terberat bagi industri hiburan di Indonesia. Pandemi Covid-
19 yang melanda seluruh penjuru dunia tidak menyurutkan eksistensi drama
Korea, bahkan di Indonesia di masa pandemi Covid-19 terjadi peningkatan yang
signifikan peminat baru drama Korea. Jadi, meski hanya berdiam diri di rumah
selama 24 jam setiap hari, tetap ada aktivitas yang bisa menghibur seperti
menonton drama Korea. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
desktiptif dengan pendekatan penelitian kualitatif, untuk melihat respon
masyarakat Palembang tentang eksistensi drama korea dibanding drama lokal.
Kata Kunci : Analisis Film, Drama Korea dan Drama Lokal

Abstract--The existence of Korean popular culture in Indonesia cannot be


doubted. One of Korean popular culture that still exists in Indonesia is Korean
drama. Since Korean dramas were first aired in 2002, Korean dramas have
remained the first choice program for most Indonesian viewers. This makes
Korean dramas increasingly exist and popular and become the toughest
competitor for the entertainment industry in Indonesia. The Covid-19 pandemic
that hit all corners of the world did not dampen the existence of Korean dramas,
even in Indonesia during the Covid-19 pandemic there was a significant increase
in new fans of Korean dramas. So, even if you just stay at home for 24 hours every
day, there are still activities that can be entertaining, such as watching Korean
dramas. In this study using descriptive analysis method with a qualitative
research approach, to see the response of the people of Palembang about the
existence of Korean dramas compared to local dramas.
Keywords: Film Analysis, Korean Drama and Local Drama

68
PEMBAHSI JURNAL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Volume 12, No. 2 Tahun 2022

PENDAHULUAN
Budaya populer atau budaya berdandan, sampai peralatan
massa merupakan budaya yang elektronik yang mereka gunakan
berkembang secara luas dan disukai brand milik Korea Selatan, seperti
oleh masyarakat. Budaya populer Samsung, LG, Hyundai, dan lain
dengan sengaja diproduksi dan sebagainya.
dikonsumsi secara massal untuk
Selanjutnya, sebagai media
meraup keuntungan sebesar-besarnya.
komunikasi, budaya populer sangat
Berkaitan dengan hal ini, bahwa
bergantung pada media massa. Hal
budaya populer merupakan sebuah
ini dikarenakan media massa
budaya yang secara luas dapat
memiliki peran sebagai penyebar
diterima oleh kebanyakan
budaya populer pada masyarakat dan
masyarakat dimana budaya tersebut
mempopulerkan karya-karyanya
diperkenalkan. Dalam hal ini,
tersebut. Salah satu budaya populer
industri pertelevisian mempunyai
Korea yang disebarkan dan
andil dalam mengenalkan budaya
dipopulerkan secara masif melalui
tertentu pada masyarakat melalui
media massa di Indonesia adalah
film, musik, tari, dan fashion.
Drama Korea. Sejak pertama kali
Selanjutnya televisi secara tidak
dipopulerkan di China pada tahun
langsung melakukan promosi budaya
1997, drama Korea menjadi tayangan
yang dapat menawan imajinasi
yang paling banyak dipilih dan
khalayak karena cara berpikir,
disukai khalayak diseluruh dunia
bertindak, dan keberadaan budaya
sampai sekarang, tak terkecuali
tersebut disajikan semenarik
Indonesia.
mungkin.
Di Indonesia, drama Korea
Sehingga khalayak dapat
mulai dikenal khalayak pada tahun
mengidentifikasikan apa yang
2002, Indosiar sebagai media partner
disaksikannya itu kedalam kehidupan
membeli hak tayang salah satu drama
mereka sehari-hari karena biasanya
yang sedang booming diseluruh asia,
khalayak tidak mampu untuk
drama korea itu berjudul Winter
menolak tampilan budaya yang
Sonata. Melihat drama Korea
memesona mereka. Akibatnya,
disambut baik oleh khalayak
khalayak tidak mampu menolak para
Indonesia yang dibuktikan dengan
pelaku budaya populer, dalam hal ini
rating tinggi, Indosiar kembali
artis, aktor, atlet, dan penari yang
membeli hak tayang drama Korea
kemudian dijadikan figur idola dalam
lainnya. Sejak saat itu sampai
kehidupan sehari-harinya. Dengan
sekarang, drama Korea masih
demikian, tak heran jika saat ini gaya
mampu mempertahankan
hidup remaja di Indonesia
eksistensinya dan masih menjadi
didominasi oleh produk-produk
tayangan favorit yang dinantikan
Korea Selatan, mulai dari gaya
oleh khalayak Indonesia.
berpakaian, gaya rambut, gaya

69
PEMBAHSI JURNAL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Volume 12, No. 2 Tahun 2022

Berkaitan dengan hal di atas, kehidupan masyarakat Korea


Huang menyebut bahwa sesungguhnya, bahkan beberapa
kepopuleran budaya Korea di luar diantaranya diangkat dari kisah nyata
negeri, terutama melalui drama yang dialami oleh masyarakatnya.
Korea telah memberikan keuntungan Berkaitan dengan itu, ada beberapa
yang berlimpah bagi Korea. Budaya faktor kesuksesan budaya populer
populer Korea bukan hanya terkenal korea di negaranegara asia, antara
dan memiliki penggemar fanatik saja, lain:
tetapi juga membawa keuntungan
1. Cepatnya penyebaran informasi
dalam pendapatan nasional Korea
melalui teknologi media baru,
Selatan, terbukti dengan jumlah turis
seperti satelit, internet, dan DVD
yang berkunjung ke Korea
yang membantu membukakan
meningkat tajam setelah Korea
jalan bagi media Korea.
mengekspor drama Korea ke luar
negeri. 2. Meningkatnya deregulasi pasar
yang menyokong meluasnya
Maraknya drama korea juga
sirkulasi regional media Korea.
berdampak bagi warga Indonesia
yang tak mau kalah, mereka 3. Kedekatan budaya. Dalam hal
berkunjung ke Korea untuk ini, serial televisi dan film-film
menikmati tempat-tempat yang korea selalu menampilkan imej
dijadikan lokasi syuting drama Korea, masyarakat Korea yang
bahkan Korea selatan telah menjadi memiliki modernitas tinggi, tapi
negara paling banyak dipilih oleh masih merefleksikan karakter
pelajar Indonesia untuk melanjutkan bangsanya, seperti dengan
pendidikan. Hal ini tentu tak bisa mengikuti tradisi konghuchu
dipungkiri karena eksistensi drama yang harus memperhatikan
Korea yang sudah berakar di keluarga, berorientasi pada
Indonesia. Kajian seni peran tidak kelompok dan hirarki sosial. Hal
dapat dipisahkan sepenuhnya dari ini juga berlaku diberbagai
kajian sastra pada umumnya, negara Asia.
sehingga diperlukan pengenalan
pembelajaran mengapresiasi karya Saat ini, di Indonesia, drama
sastra dan perfileman lokal yang di Korea tidak hanya tayang dibeberapa
produksi oleh produser dan televisi swasta saja, seperti RTV, Net
dipasarkan di televisi lokal perlu TV, Trans TV, tapi juga ditayangkan
menjadi perhatian, sebelum melalui beberapa media streeming,
pembelajaran mengapresiasi teater seperti VIU, Netflik, Iqiyi, Viki,
lokal. Naver, dan lain sebagainya. Hal ini
menyebabkan drama Korea menjadi
Pada saat ini Korea telah menjadi sangat populer di Indonesia, bahkan
pusat dari budaya populer Asia. mampu mengalahkan kepopuleran
Drama Korea lebih populer sinetron. Adanya kesamaan antara
dibandingkan dengan budaya populer budaya Indonesia dengan budaya
Korea lainnya karena ide cerita serial Korea juga sangat mempengaruhi
televisi Korea mencerminkan drama Korea cepat diterima oleh

70
PEMBAHSI JURNAL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Volume 12, No. 2 Tahun 2022

khalayak Indonesia, seperti melakukan survei terkait eksistensi


kebiasaan menghormati dan kedua drama tersebut.
menghargai orang yang lebih tua,
Dalam penelitian ini, yang
menjaga dan memperhatikan orang
akan menjadi fokus penelitiannya
lain yang memiliki kesulitan,
adalah bagaimana menumbuhkan
orientasi pernikahan, bahkan
kecintaan terhadap drama lokal yang
makanan yang dikonsumsi terdapat
diproduksi Indonesia daripada drama
kemiripan.
korea dan apa saja yang
Hal inilah yang menyebabkan menyebabkan drama korea lebih
cerita yang disajikan dalam drama menarik untuk ditonton.
Korea mudah dicerna dan diterima
oleh khalayak Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas, HASIL DAN PEMBAHASAN
penulis mencoba untuk merumuskan Pada bagian ini akan
masalah dengan mengkritisi dikemukakan hasil analisis penelitian
bagaimana eksistensi drama Korea berdasarkan sampel yang berupa
dibanding drama lokal di Indonesia. persebaran budaya Korea Selatan
saat ini tidak pernah lepas dari peran
media massa. Pasalnya, media massa
METODE berperan sebagai penyebar berbagai
Jenis penelitian yang akan informasi dan hiburan kepada
digunakan dalam penelitian ini masyarakat. Budaya Korea Selatan
adalah jenis penelitian deskriptif berkembang pesat dan telah diterima
kualitatif. Sebagaimana yang pernah oleh masyarakat Indonesia, terutama
disebutkan oleh Sugiyono, dikalangan remaja, mulai dari drama,
menyatakan bahwa jenis-jenis film, lagu, fashion, serta gaya hidup.
penelitian berdasarkan tingkat Berbagai produk budaya Korea mulai
eksplanasinya dibedakan menjadi dari drama, film, lagu, fashion, gaya
tiga yaitu penelitian deskriptif, hidup, sampai produk-produk
komparatif, dan asosiatif. Penelitian industri mulai mewarnai kehidupan
deskriptif merupakan metode masyarakat di berbagai belahan
penelitian yang berusaha dunia, terutama dikalangan remaja
menggambarkan dan menginterpre- Indonesia.
tasi objek sesuai dengan apa adanya.
Budaya Korea berkembang
Penelitian yang akan peneliti begitu pesatnya dan meluas serta
lakukan ini merupakan penelitian diterima publik sampai menghasilkan
analisis teks yang mendeskripsikan sebuah fenomena demam Korean
penerapan proses fonologis pada Wave. Fenomena demam Korean
bentuk gurindam. Penelitian tentang Wave sudah menjadi hal yang
kajian dominasi eksistensi drama menarik di massa pandemi Covid-19.
korea dan drama lokal ini adalah Industri Korea Selatan
jenis deskriptif yang menggunakan memanfaatkan kemajuan teknologi
pendekatan kualitatif dengan seperti media massa atau platform

71
PEMBAHSI JURNAL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Volume 12, No. 2 Tahun 2022

online lainnya dalam menyebarkan 1. Perilaku Imitasi


kebudayaannya, melalui drama
1 Seringkali menirukan
Korea kepada masyarakat. Dengan
berbagai gaya hidup di Korea Selatan
begitu, maka drama Korea tetap
seperti makeup, fashion, makanan,
menjadi eksis dan populer di
berbicara dll yang ditampilkan
masyarakat Indonesia, terutama di
melalui tayangan drama Korea. Gaya
kalangan remaja pada masa
hidup yang ditampilkan melalui
pandemik Covid-19 seperti ini.
tayangan drama Korea sudah
Berdasarkan penelitian menjadi kebiasaan dan bisa dibilang
terdahulu Indonesia, P. C.-, & sudah menjadi kebudayaan baru yang
Septadinusastra, V. A. (2021). ada dikalangan remaja.
“Eksistensi Drama Korea pada Masa
Bahkan tidak jarang
Pandemik Covid-19 di Indonesia.
menyukai drama Korea dikarenakan
49–58”, menyatakan bahwa
ingin melihat berbagai gaya hidup
berdasarkan hasil survey Lembaga
yang ditampilkan melalui tayangan
Ilmu Pengetahuan Indonesia yang
drama Korea. Tidak jarang mereka
dikutip oleh katadata.co.id 30
mencari inspirasi melalui tayangan
November 2020, menunjukan 824
drama Korea, dan melalui idola
responden dari 924 responden yang
mereka yang menjadi model untuk
disurvei, setara dengan 91.1 persen,
ditirunya. Sehingga tren budaya
memilih untuk menonton drama
Korea ini sangat mudah sekali diikuti
Korea selama pandemi Covid-19.
dan diterima dikalangan remaja saat
Adanya peningkatan jumlah
masa pandemik Covid-19. Gaya
penonton sebanyak 3.3 persen dari
makeup dan fashion dari Korea
sebelum pandemi Covid-19.
Selatan ini sudah menjadi gaya hidup
Tidak bisa dipungkiri bahwa baru di Indonesia dan menjadi suatu
kehadiran media massa dalam budaya baru dengan pakaian serba
menyebarkan informasi kebudayaan minim dan kekinian.
Korea Selatan melalui drama Korea
Penjelasan tersebut diperkuat
sangat sukses saat ini. Selama di
dengan penelitian terdahulu yaitu
rumah saja, melalui kepopuleran
Tian, K., & Logahan, J. M. (2019)
drama Korea masyarakat jadi lebih
pada penelitian “Dampak Tayangan
mengetahui kebudayaan Korea
Korean Drama Di New Media
Selatan, sehingga drama Korea
Terhadap Perilaku Remaja Kota
memberikan dampak kepada perilaku
Korean Lovers Di Jakarta”. Hasil
masyarakat Indonesia terutama
dari penelitian menyatakan bahwa
dikalangan anak remaja yang
melalui konsumsi serial drama Korea
disebarkan oleh media massa di masa
tersebut, telah mengubah perilaku
pandemik Covid-19.
remaja menjadi imitasi. Dikarenakan
Dampak yang dihasilkan melalui bahwa fashion Korea menjadi salah
tayangan drama Korea seperti : satu faktor yang menyebabkan
remaja begitu tergila-gila dengan
terus menerus menyaksikan serial

72
PEMBAHSI JURNAL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Volume 12, No. 2 Tahun 2022

drama Korea. Cara berpakaian yang Fakultas Ilmu Sosial Universitas


dijelaskan pada penelitian ini tidak Negeri Malang”. Hasil dari
sesuai dengan kebudayaan atau adat penelitian menyatakan bahwa
kita sendiri, seperti memakai baju keinginan penggemar Kpop pada
pendek rok di atas lutut. Mereka Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
menganggap apa yang dikenakan Universitas Negeri Malang didasari
oleh idola mereka pada tayangan pada hasrat mereka dalam memenuhi
drama Korea kesukaan mereka akan sesuatu berupa Kpop Stuff baik
sama juga apabila mereka photocard, baju, lightstick, maupun
memakainya sehingga menyalahi Kpop Stuff lainnya.
norma-norma kebudayaan yang ada.
Kepopuleran drama Korea
2. Perilaku Konsumtif dan kebudayaan Korea Selatan
berkembang sangat pesat saat ini,
Anak remaja cenderung
disebabkan media berperan besar
melakukan kegiatan konsumtif
dalam mengatur agenda agar
dengan membeli merchandise para
membuat pesan tersebut penting
aktor, aktris dan idola di drama
dikonsumsi dan untuk mudah ditiru
Korea yang mereka gemari. Selain
masyarakat. Kebudayaan Korea
itu juga ada album, photocard,
Selatan saat ini menjadi banyak yang
aksesoris, skincare, makeup, dan
menyukai bahkan menjadi yang
baju style Korea. Mereka akan
ditiru banyak masyarakat, dan
memiliki barang tersebut agar sama
menjadikan tren tersebut suatu
dengan aktor, aktris dan idola
panutan dalam gaya hidup
mereka. Bahkan para remaja tersebut
dikalangan remaja dengan mengikuti
melakukan perilaku konsumtif
gaya hidup budaya Korea Selatan
karena hanya ingin memenuhi
saat ini.
kesenangan mereka saja tanpa
memikirkan kegunaan dari barang Antara sinetron Indonesia dan
tersebut. drama Korea ada kesamaan.
Keduanya bisa membuat
Hal tersebut juga agar mereka
penikmatnya menunggu episode
dianggap sebagai dari bagian
selanjutnya dan terbawa emosi.
menggemari Idolanya. Dengan kata
Kalau tidak punya penggemar fanatik
lain, hal yang akan menyebabkan
tentu televisi tidak berani ambil
perilaku konsumtif dan cenderung
risiko untuk menayangkan di prime
membeli barang tanpa kepentingan
time. Sangat disayangkan bahwa
semata dan hanya kesenangan semata
penonton sinetron Indonesia yang
menyebabkan gaya hidup yang
sebegitu banyaknya tidak disuguhi
boros. Dampak dari perilaku
tontonan yang mengedukasi.
konsumtif diatas diperkuat oleh
penelitian terdahulu yaitu Nirisna, Sebagai contoh sinetron
D., Widodo, I. A,. Larassari, I. B., & Ikatan Cinta yang masih tayang
Rahmaji, F. (2020). “Dampak sampai sekarang dan menyentuh
Konsumerisme Budaya Korea angka 650 lebih episode, pada awal
(Kpop) di Kalangan Mahasiswa kemunculannya telah digadang-

73
PEMBAHSI JURNAL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Volume 12, No. 2 Tahun 2022

gadang sebagai drama Korea versi dalam membentuk pola pikir


Indonesia. Namun pada penonton daripada sekedar konflik
kenyataannya semakin banyak yang berputar tidak jelas.
episode kembali ke aura sinetron
Indonesia yang berkembang tidak
jelas sampai para tokoh utamanya
pun melontarkan kritik dan merasa
bosan. Hal yang mempengaruhi KESIMPULAN
minta menonton drama lokal
Berdasarkan hasil penelitian
menurun adalah Drama Korea sudah
dan pembahasan, maka dapat
ditentukan jalan ceritanya sampai
disimpulkan bahwa eksistensi drama
selesai, tidak pernah mengikuti
korea dibandingkan drama lokal
permintaan pasar untuk menambah
sangat berdampak bagi warga
episode walaupun rating tertinggi
Indonesia. Antara sinetron Indonesia
berhasil diraih. Beda dengan sinetron
dan drama Korea ada kesamaan.
Indonesia yang kejar tayang.
Keduanya bisa membuat
Sinetron Indonesia penikmatnya menunggu episode
menyuguhkan cerita yang panjang selanjutnya dan terbawa emosi.
dan berbelit-belit. Akan banyak Tetapi sangat disayangkan bahwa
tokoh baru bermunculan dan saling penonton sinetron Indonesia yang
berhubungan. Banyak sekali sebegitu banyaknya tidak disuguhi
kebetulan yang terjadi. Si ini ternyata tontonan yang mengedukasi.
anaknya si itu. Si dia ternyata mantan
Adapun ditinjau hal-hal yang
pegawainya bapak itu. Dan banyak
membuat drama korea lebih eksis
lagi kebetulan yang sepertinya kalau
adalah Sinetron Indonesia
di dunia nyata mustahil terjadi.
menyuguhkan cerita yang panjang
Drama Korea tidak menyuguhkan
dan berbelit-belit, Sinetron Indonesia
banyak pemeran inti. Tokoh utama
tidak pernah menggambarkan jenis
hanya dibantu beberapa peran
profesi tertentu secara mendalam dan
pembantu yang menghidupkan cerita
memberi pengetahuan yang
tanpa menyamarkan cerita pokoknya.
bermanfaat buat penontonnya
Hal ini akan membawa penonton
walaupun hanya sedikit. Sinetron
lebih fokus dan tidak terpecah
Indonesia hanya menggambarkan
emosinya.
dari dialog dan kostum yang
Sinetron Indonesia tidak mendukung.
pernah menggambarkan jenis profesi
tertentu secara mendalam dan
DAFTAR PUSTAKA
memberi pengetahuan yang
bermanfaat buat penontonnya
Strinati, Dominic. An introduction
walaupun hanya sedikit. Sinetron
to theories of popular culture.
Indonesia hanya menggambarkan
Routledge, 2004
dari dialog dan kostum yang
mendukung. Padahal hal-hal Septadinusastra, Vina Alvinia.
semacam itu bisa sangat berpengaruh "Bahasa Korea Sebagai

74
PEMBAHSI JURNAL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Volume 12, No. 2 Tahun 2022

Sarana Penyampaian Pesan Media Nusantara 18.1 (2021):


Bagi Anggota Komunitas 49-58.
(Studi Kasus Pada Anggota
Bandung Korea Pirmanto, Dovel, Muhammad Labib
Community)." ProListik 2.1 Jundillah, and Krisan Aprian
(2017) Widagdo. "Jenis Penelitian
Menurut Kedalaman analisis
Parmadie, B. Cultural Studies: data." Journal of the
Sudut Pandang Ruang Budaya American Chemical
Pop. Vol. 1. An1mage, 2015: Society 77.21 (2016).
54
Ismayani, Ade. Metodologi
Situmeang, Ilona Vicenovie Oisina. Penelitian. Syiah Kuala
"Kajian Media Dan Budaya University Press, 2019.
Populer Pemanfaatan Media
Massa Terhadap Hallyu Anggito, Albi, and Johan
Sebagai Budaya Populer Dan Setiawan. Metodologi
Gaya Hidup Mahasiswa (Studi penelitian kualitatif. CV Jejak
Deskriptif pada Mahasiswa (Jejak Publisher), 2018.
Ilmu Komunikasi Universitas Oetama, Jakob. Pers Indonesia:
Bunda Mulia, Jakarta Utara)." berkomunikasi dalam
SEMIOTIKA: Jurnal masyarakat tidak tulus.
Komunikasi 7.2 (2013). Penerbit Buku Kompas, 2001
Septadinusastra, Vina Alvinia. :7
"Eksistensi Drama Korea pada Romli, Asep Syamsul M. Jurnalistik
Masa Pandemik Covid-19 di online: Panduan mengelola
Indonesia (Sebuah Kajian media online. Nuansa
Budaya Populer Korea)." Cendekia, 2018.
Media Nusantara 18.1 (2021):
49-58. Fachruddin, Andi. Dasar-dasar
produksi televisi: Produksi
Willoughby, Robert. North Korea. berita, feature, laporan
Bradt Travel Guides, 2014. investigasi, dokumenter dan
Kuwahara, Yasue, ed. The Korean teknik editing. Kencana, 2017.
wave: Korean popular culture Resmadi, Idhar. Jurnalisme musik
in global context. Springer, dan selingkar wilayahnya.
2014. Kepustakaan Populer
Ardia, Velda. "Drama Korea dan Gramedia, 2021.
budaya popular." LONTAR: Pratiwi, Diah Fitri. STRATEGI
Jurnal Ilmu Komunikasi 2.3 KREATIF WEB SERIES
(2014). JALAN–JALAN MEN DALAM
Septadinusastra, Vina Alvinia. MENGEMAS KONTEN
"Eksistensi Drama Korea pada BUDAYA INDONESIA. Diss.
Masa Pandemik Covid-19 di Universitas Sultan Ageng
Indonesia (Sebuah Kajian Tirtayasa, 2016.
Budaya Populer Korea)."

75

Anda mungkin juga menyukai